Anda di halaman 1dari 2

Gastroesofageal Reflux Disease

GERD merupakan kondisi patologis akibat aliran balik (refluks) isi lambung ke dalam
kerongkongan. (Chantal et al., 2014). Pravelensi gastroesofageal reflux disease dan dental
erosion gastroesophageal refllux disease adalah 10-20 % dari populasi umum menderita
GERD. GERD mempengaruhi orang dewasa dan anak-anak. GERD menyeabkan erosi gigi,
24 % pasien GERD mengalami erosi gigi. 32% orang dewasa dengan erosi gigi mengalami
GERD dan 17% anak-anak dengan erosi gigi mengalami GERD.

Gambar 1 : Refluks isi lambung menuju esofagus akibat LES


melemah atau tidak berfungsi normal

1. Etiologi
Patogenesis GERD rumit dan multifaktorial. Penyebab GERD terdapat beberapa
factor yang diantaranya:
a. Motility disorder : - relaksasi LES (Lower Esophageal Sphincter)
- peristaltic atau motilitas esophagus lemah
- pengosongan lambung yang tertunda atau gastroparesis
- scleroderma dan syndrome crest
b. Damaging factors : - peningkatan produksi asam lambung
- refluks empedu dan pancreas juice dari usus kecil
c. Resistance factors : - produksi saliva berkurang
- berkurangnya aliran darah pada mukosa
- penurunan mucus pelindung
d. Other factors : - hiatal hernia
- diet
- pola makan
- peningkatan tekanan intraabdominal
2. Gejala
Gejala yang dialami penderita GERD diantaranya adalah:
a. Heartburn : Penderita GERD akan merasakan sensasi terbakar atau panas yang
menyebar di sepanjang esofagus hingga tenggorokan karena refluks asam
lambung.
b. Regurgitasi : Regurgitasi dapat difenisikan sebagai aliran balik dari isi lambung
atau esofagus menuju faring yang mendadak dan tanpa memerlukan usaha. Ketika
isi lambung sudah melewati UES (Upper Esophagel Sphincter), maka material
dalam aliran balik tersebut dapat masuk ke rongga mulut atau diaspirasi oleh sistem
paru-paru. Penderita akan merasa mulutnya terasa asam dan pahit.
c. Dysphagia : Penderita GERD akan merasa sulit menelan karena esofagus yang
mengalami inflamasi akan mengalami penyempitan sehingga menghambat
makanan untuk masuk ke dalam esofagus dan lambung.
d. Batuk : Material refluks yang melewati UES dan diaspirasi oleh sistem paru-paru
dapat menyebabkan gejala batuk-batuk.
e. Nyeri Dada
f. Laringitis : Refluks isi lambung menyebabkan peradangan pada laring atau pita
suara sehingga tenggorokan menjadi terasa sakit dan suara menjadi parau.
g. Globus : Penderita GERD merasakan sensasi seperti ada yang mengganjal
ditenggorokan
h. Gigi rusak : Asam lambung yang mencapai rongga mulut memiliki pH 1 ̶ 2. Asam
tersebut dapat mengikis gigi jika terjadi terus-menerus sehingga gigi menjadi rusak.
Source : Amaechi, B.T. 2015. Dental Erosion and Its Clinical Management. 1st edn.

Anda mungkin juga menyukai