Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana Definisi • Lembaga internasional adalah organisasi yang berada dalam lingkup struktur organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang menjalankan tugas mewakili Perserikatan Bangsa-Bangsa atau organisasi internasional lainnya. • Lembaga asing nonpemerintah adalah suatu lembaga internasional yang terorganisasi secara fungsional bebas dari dan tidak mewakili pemerintahan suatu negara atau organisasi internasional yang dibentuk secara terpisah dari suatu negara di mana organisasi itu didirikan. • Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Penyelenggaraan Bantuan Internasional 1. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan dan sumber daya. a. Lembaga internasional dan lembaga asing nonpemerintah harus merujuk pada hasil pengkajian dan informasi yang ada di BNPB dan Pemerintah Daerah sebelum memutuskan untuk melakukan pengkajian secara sendiri-sendiri b. Lembaga internasional dan lembaga asing nonpemerintah harus berkoordinasi dengan Team Kaji Cepat BNPB/BPBD dalam melaksanakan pengkajian untuk menghindari kejenuhan korban bencana dan masyarakat atas berbagai pengkajian. c. Lembaga internasional dan lembaga asing nonpemerintah harus melaporkan hasil pengkajiannya kepada BNPB/BPBD sebagai bahan masukan hasil kaji cepat yang ditetapkan oleh BNPB/BPBD sesuai kewenangannya. 2. Penyelamatan dan evakuasi a. Secara umum bantuan internasional untuk pencarian korban bencana dibutuhkan jika terjadi bencana yang menyebabkan sejumlah korban. b. Bantuan internasional untuk pencarian korban diakhiri dengan pernyataan Pemerintah. 3. Pemenuhan kebutuhan dasar a. Pemenuhan kebutuhan dasar yang dimaksud meliputi Bantuan Tempat Penampungan/Hunian Sementara, Bantuan Pangan, Bantuan Nonpangan, Bantuan Sandang, Bantuan Air Bersih dan Sanitasi dan Bantuan Pelayanan Kesehatan. b. Standar kebutuhan dasar yang berlaku mengacu pada Peraturan Kepala BNPB nomor 7 tahun 2008 tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar. 4. Perlindungan terhadap kelompok rentan a. Kelompok rentan meliputi bayi, anak usia dibawah lima tahun, anak-anak, ibu hamil atau menyusui, penyandang cacat dan orang lanjut usia. b. Pengkategorian kelompok rentan pada butir a). dapat ditambahkan sesuai kenyataan di lapangan dan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 5. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital Aktivitas ini antara lain pembersihan puing-puing, sampah, lumpur, dan bahan-bahan yang rusak dan berbahaya serta perbaikan darurat sarana dan prasarana. Pengelolaan Bantuan SDM Prinsip utama dalam pengelolaan sumber daya manusia internasional ya ng efektif adalah sebagai berikut : 1)dapat membedakan antara kebutuhan yang bersifat segera untuk men yelamatkan nyawa (pencarian, penyelamatan dan pelayanan medis darur at) dan tipe bantuan kesehatan yang dibutuhkan untuk rehabilitasi jangka pa njang. setiap tipe membutuhkan kebijakan dan pendekatan strategis yang b erbeda; 2)memastikan bahwa tim medis dari luar dapat segera beroperasi pada 24 ja m pertama (golden hours), tepat waktu untuk menyelamatkan nyawa. keterl ambatan untuk membantu korban bencana sering sekali disebabkan oleh h ambatan logistik (akses, transportasi, cuaca) daripada kurangnya personel medis. dalam hal ini tim bantuan medis dari luar hanya akan menambah ma salah; 3)pada saat kekurangan sumber daya manusia menjadi masalah, permin taan ditargetkan terutama pada negara tetangga atau negara lain dalam sub ‐regional yang sama; 4)menerima sukarelawan atau tim medis dari luar dengan kriteria sebag ai berikut: a)disponsori oleh organisasi yang dikenal dengan baik dan dapat menjamin k ualifikasi sukarelawan atau tim medis yang dikirimkan; b)mengetahui atau familier dengan bahasa, kebudayaan dan level teknologi yang sesuai untuk situasi bencana di daerah tersebut; c) dapat bekerja tanpa dukungan yang berlebihan dari orang lain; d) mau dan dapat tinggal selama periode waktu yang sesuai dan layak; e)informasikan kepada media, misi diplomatik, konsulat, dan agensi lain me ngenai kriteria, kebijakan dan menjelaskan prosedur registrasi, kewajiban , cakupan kerja dan supervisi sebelum menerima atau mengirimkan tim medis. Pengelolaan Donasi Obat WHO telah menerbitkan Guidelines for Drug Donations, dalam buku tersebu t ada empat prinsip utama yang harus dipenuhi dalam proses pemberian sumbangan obat. Adapun empat prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1)prinsip pertama: obat sumbangan harus memberikan keuntungan yang
sebesar‐besarnya bagi negara penerima, sehingga bantuan harus didasarka n pada kebutuhan, sehingga kalau ada obat yang tidak diinginkan, maka kita dapat menolaknya; 2)prinsip kedua: obat sumbangan harus mengacu kepada keperluan dan sesuai dengan otoritas penerima dan harus mendukung kebijakan pemerinta h di bidang kesehatan dan sesuai dengan persyaratan administrasi yang berlaku; 3)prinsip ketiga: tidak boleh terjadi standar ganda penetapan kualitas. Jika kualitas salah satu item obat tidak diterima di negara donor, sebaiknya hal ini juga diberlakukan di negara penerima;
4)prinsip keempat: harus ada komunikasi yang efektif antara negara do
nor dan negara penerima, sumbangan harus berdasarkan permoho nan dan sebaiknya tidak dikirimkan tanpa adanya pemberitahuan.