Anda di halaman 1dari 20

Oleh kelompok 5

Dwifani Ferisya
Martalora Fitriayu
Meria Ulfa
Nada Amanda
Putri Dwi Melfina
Ria Susanti
Menurut pohan, I (2003) dalam Prastiwi (2010), langkah
pengukuran mutu tersebut dapat dipilah-pilah
menjadi beberapa langkah sebagai berikut:
1. Pembentukan kelompok jaminan mutu pelayanan
kesehatan
2. Penyusunan standar pelayanan kesehatan
3. Pemilihan tekhnik pengukuran mutu
4.Pengukuran mutu dengan cara membandingkan
standar pelayanan kesehatan dengan kenyataan yang
tercapai
 Menurut Pohan, I (2003) dalam Prastiwi (2010),
pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat
dilakukan melalui tiga cara, yaitu:
1. Pengukuran mutu prospektif
2. Pengukuran mutu konkuren
3. Pengukuran mutu retrospektif
Pengukuran Mutu Prospektif
 Pengukuran mutu prospektif yaitu pengukuran mutu
pelayanan kesehatan yang dilakukan sebelum
pelayanan kesehatan diselengarakan. Contohnya
seperti :
a. Pendidikan profesi kesehatan
b. Perizinan atau Licensure
c. Standardisasi
d. Sertifikasi (certification)
e. Akreditasi
 Pengukuran mutu prospektif terfokus pada penilaian
sumber daya, bukan kinerja penyelenggaraan
pelayanan kesehatan. Ini merupakan salah satu
kekurangan pengukuran mutu dengan cara prospektif
(Prastiwi, 2010).
Pengukuran Mutu Konkuren
 Pengukuran mutu konkuren yaitu pengukuran
pengukuran mutu pelayanan kesehatan yang
dilakukan selama pelayanan kesehatan sedang
berlangsung, yaitu dengan melakukan pengamatan
langsung dan kadang-kadang perlu dilengkapi dengan
melihat rekam medik, wawancara dengan
pasien/keluarga/petugas kesehatan, dan melakukan
pertemuan dengan pasien/keluarga/petugas
kesehatan.
Pengukuran Mutu Retrospektif
 Pengukuran mutu retrospektif yaitu pengukuran mutu
pelayanan kesehatan yang dilakukan sesudah
pelayanan kesehatan selesai dilaksanakan dan
biasanya merupakan gabungan beberapa kegiatan
yang berikut:
a. Menilai rekam medik
b. Wawancara
c. Membuat Kuisioner
d. Melakukan pertemuan
Penilaian Rekam Medik
 Pemeriksaan rekam medik pasien atau catatan lainnya
sangat berguna sebagai kegiatan awal kelompok
jaminan mutu layanan kesehatan. Informasi telah
tersedia dan kelompok jaminan mutu layanan
kesehatan akan dengan mudah melakukan
pemeriksaan dan penilaian terhadap hasil penilaian
tersebut.
Keuntungan Rekam Medik
 Pencatatan sudah tersedia
 Rekam medik akan mendorong untuk melakukan
pencatatan yang baik dan akurat.
Kekurangan Rekam Medik
 Pencatatan yang tidak lengkap dan tidak akurat akan
menimbulkan pengukuran yang tidak akurat.
 Jika waktu terlalu banyak digunakan untuk
pencatatan, maka waktu yang tersedia untuk melayani
pasien akan menjadi berkurang.
Keuntungan Wawancara
a. Pertanyaan akan lebih jelas dan dimengerti sehingga
jawabannya pun jelas.
b. Wawancara dapat memastikan bahwa pasien akan
memberikan informasi.
c. Pasien merasa terlibat di dalam layanan kesehatan.
d. Pasie mempunyai kesempatan untuk melontarkan
persoalan yang terlupakan dalam menyusun wawancara.
e. Dalam wawancara yang tidak terstruktur, pewawancara
dapat melakukan penelitian yang mendalam terhadap
sikap dan pendapat pasien dan dapat menanggapi apa
yang tersirat(bukan yang dikatakan oleh pasien)
kekurangan Wawancara
a. Pasien merasa sulit memberikan tanggapan yang
negatif.
b. Wawancara membutuhkan waktu sehingga biayanya
mahal.
c. Pewawancara secara tidak sadar dapat
mempengaruhi jawaban yang diberikan pasien.
Kuesioner
 Kuesioner merupakan salah satu teknik yang sering
digunakan untuk jaminan mutu layanan kesehatan.
Seperti halnya wawancara, kuesioner ada yang
terstruktur dan ada yang tidak terstruktur. Dengan
kata lain, ada yang terbuka dan ada yang tertutup.
Keuntungan Kuesioner
a. Mudah disebarluaskan kepada kelompok sasaran
dari tempat jauh
b. Hemat waktu dan biaya
c. Setiap penerima kuesioner mendapat pertanyaan
yang sama
d. Bias pewawancara dapat dikurangi
e. Karena tanpa nama, responden mungkin akan lebih
jujur dalam menjawab pertanyaan
Kekurangan Kuesioner
a. Jika pertanyaan tidak jelas, jawaban yang diberikan
mungkin menjadi tidak akurat
b. Corak atau gaya pertanyaan dan perkataan yang
terdapat dalam suatu kuesioner dapat mengarahkan
jawaban responden
c. Tingkat pengembalian kuesioner biasanya rendah
d. Jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden
yang dimaksud tidak lengkap tetapi dapat dilengkapi
oleh responden lain yang mungkin pandangannya
berbeda
Pertemuan
 Pertemuan dan diskusi yang dilakukan antarprofesi
dapat pula dihadiri oleh pasien, keluarga, dan lain-lain
karena diskusi akan menghasilkan suatu informasi
yang bermanfaat terhadap pencapaian kriteria
Keuntungan Pertemuan
a. Melibatkan semua orang yang relevan
b. Memeriksa semua aspek kriteria dengan luwes, tidak
seperti hal pada pertanyaan terstruktur dan
wawancara
Kekurangan Pertemuan
a. Memerlukan waktu lama
b. Harus menggabungkan pendapat semua orang yang
terkait
c. Kesulitan dalam menyampaikan hasil diskusi
d. Terjadi bias sebagai akibat hubungan antarmanusia
dan adanya perbedaan status dalam kelompok
e. Timbul bias akibat kurangnya objektivitas tentang
pelaksanaan
Daftar pustaka
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai