Anda di halaman 1dari 21

KEBIJAKAN KETENAGA KERJAAN

OLeh :
Kepala Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY

1
FUNGSI DAN TUGAS

Mempunyai fungsi pelaksana kewenangan


Pemerintah Daerah di bidang tenaga kerja dan
Transmigrasi , kewenangan Dekonsentrasi serta
tugas pembantuan yang di berikan oleh
Pemerintah.
TUGAS POKOK

a. Menyusun program dan pengenadalian di bidang tenaga


kerja dan transmigrasi sesuai dengan rencana strategis
Pemerintah Daerah;
b. Merumuskan kebijakan tehnis di bidang Tenaga
Kerja, transmigrasi, hubungan Industrial dan
perlindungan Tenaga Kerja ;
c. Memberikan perijinan dan pelayanan umum di bidang
Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi;
d. Memfasilitasi penyelenggarakan ketenagakerjaan dan
transmigrasi lintas Kabupaten/kota;
e. Memberdayakan sumber daya dan mitra kerja di bidang
tenaga kerja dan transmigrasi;
f. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan.
VISI & MISI

1. Visi :
Terwujutnya Tenaga Kerja yang berdaya saing tinggi,
sejahtera dan terlindungi dalam hubungan industrial
serta
terwujutnya mobilitas penduduk yang produktif,
mandiri
sesuai kebutuhan dan potensi daerah;

2. Misi :
a. Meningkatkan pelayanan rumah tangga instansi dan
kualitas aparatur dalam mendukung masyarakat di bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
MISI ( lanjutan )

b. Mengembangkan sistim informasi ketenagakerjaan dan


ketransmigrasian melalui pemanfaatan tehnologi
informatika;
c. Meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerja,
purna
kerja dan transmigran melalui pelatihan dan peningkatan
produktifitas;
d. Mendorong perluasan kesempatan kerja, penempatan
tenaga kerja sesuai kebutuhan sektor daerah;
e. Memfasilitasi penyiapan tenaga kerja terampil yang
kompetitif./ unggulan legal untuk memasuki pasar kerja
Nasional dan Internasional ;
5
MISI ( Lanjutan )

f. Meningkatkan perlindungan dan pengawasan


ketenagakerjaan untuk mewujutkan hubungan industrial
yang harmonis, dinamis .

g. Mengarahkan mobilitas penduduk yang terencana dan


teratur melalui peningkatan kerjasama antar daerah;

h. Meningkatkan pemberdayaan kawasan transmigrasi :


- penataan wilayah cepat tumbuh dan berkembang
- pemberdayaan masyarakat untuk mempercepat,
meningkatan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

6
PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

A. Pembinaan hubungan industrial

1. Pembentukan dan pengembangan sarana hubungan


industrial
- SP/SB
- Organisasi pengusaha
- Lks. Bipartit, Lks Tripartit
- PP, PKB
- Per UU-an
- Lembaga PPHI

2. Penyelesaian perselisihan hubungan Industrial

3. Pengupahan dan kesejahteraan pekerja


B. Pengawasan Ketenagakerjaan

1. Pengawasan norma hubungan ketenagakerjaan


- Norma PHK
- Norma PK,PP,PKB
- Norma kebebasan berserikat
- Norma pemborongan pekerjaan

2. Pengawasan norma Jamsostek


- Norma kecelakaan kerja
- Norma penyakit akibat kerja
3. Pengawasan norma kerja

- Norma waktu kerja, waktu istirahat


- Norma Pengupahan

4. Pengawasan norma Penempatan dan pelatihan

- Norma AKAD,TKI, TKA


- Norma Pelatihan
- Norma pekerja penyandang cacad

5. Pengawasan norma K 3

- Pengawasan Norma keselamatan kerja


- Pengawasan Norma Kesehatan kerja
PERMASALAHAN
1. Kesejahteraan tenaga kerja relatif rendah
UMP Prov.DIY baru sebesar 85 % KHL

2. Kondisi regulasi :
- Pelanggaran normatif
- Baru sebatas hak minimal
- Penegakan hukum

10
3. Fenomena Era reformasi
- Kebebasan berserikat,Demokratisasi, dan HAM
- Otoda, penanganan tidak maximal
- Masih disikapi paradigma lama HI

4. Fungsi kelembagaan HI belum optimal :


Bipartit, P2K3

5. Perubahan bentuk-bentuk pengelolaan usaha :


Out sourching, Kontrak kerja.

11
KEBIJAKAN PENGUPAHAN

1. Setiap pekerja / buruh berhak memperoleh penghasilan


yang memenuhi penghidupan yg layak bagi kemanusiaan;

2. Untuk memenuhi penghidupan yg layak bagi kemanusiaan


pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yg
melindungi pekerja melalui Upah minimum.

12
KEBIJAKAN UPAH MINIMUM

1. Pemerintah menetapkan upah minimum


berdasarkan kebutuhan hidup layak dan dengan
memperhatikan produktifitas dan pertumbuhan
ekonomi;
2. Upah minimum dapat terdiri dari UMP atau UMK
atau upah minimum sektoral;
3. Upah minimum diarahkan pada pencapaian KHL

13
KEWENANGAN PENETAPAN UPAH MINIMUM

1. Upah minimum di tetapkan oleh Gubernur


dengan memperhatikan rekomendasi dari Dewan
pengupahan Provinsi dan atau Bupati/Walikota;

2. Peninjauan terhadap besarnya upah minimum


Provinsi dan upah minimum Kab/kota diadakan 1
tahun sekali;

14
KEWAJIBAN PENGUSAHA

1.Pengusaha di larang membayar upah lebih


rendah dari upah minimum;

2. Bagi pengusaha yg tidak mampu membayar upah


minimum dapat mengajukan permohonan
penangguhan kepada Gubernur cq. Dinas Tenaga
Kerja dan Trasmigrasi Provinsi DIY

15
KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN PEKERJA

1. Setiap pekerja/buruh dan keluarganya berhak


untuk memperoleh Jaminan Sosial Tenaga Kerja;

2. Jaminan Sosial tenaga kerja di laksanakan sesuai


ketentuan UU No : 3 tahun 1992 meliputi
a. Jaminan Kecelakaan kerja;
b. Jaminan Kematian;
c. Jaminan Hari tua
d. Jaminan Pemeliharaan kesehatan.

16
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan
keluarganya pengusaha wajib menyediakan
fasilitas kesejahteraan;

4. Untk meningkatkan kesejahteraan pekerja


dibentuk koperasi pekerja dan usaha-usaha
produktif di perusahaan;

5. Pemerintah, pengusaha dan pekerja/Serikat


pekerja berupaya menumbuhkembangkan
koperasi pekerja dan pengembangan usaha
produktif;

17
PROGRAM KEGIATAN TAHUN 2008

1. Peningkatan kesejahteraan pekerja :

- Penetapan usulan UMP th 2009 oleh dewan


pengupahan Provinsi
- Penyuluhan Koperasi pekerja;
- Pemberdayaan Tenaga Kerja Wanita Penerima upah
rendah ( sebesar UMP );
- Pengembangan usaha produktif Pekerja ter PHK
- Pelaksanaan pemberian THR Keagamaan sesuai
Permenakermenaker No : 04/ Men/ 1994

18
2. Pemberdayaan sarana hubungan Industrial :

- Pemberdayaan LK Tripartit;
- Pengembangan lk Bipartit di perusahaan
- Sosialisasi pengaturan syarat kerja

3. peningkatan pemahaman norma ketenagakerjaan :

- Penyuluhan norma hak dan kewajiban pengusaha dan


pekerja;
- Bintek pembentukan P2K3
- Bimtek penanggulangan Kebakaran
- Bimtek penerapam SMK 3 pada perusahaan

19
4. Meningkatkan peran masyarakat dalam
penyebaran norma ketenagakerjaan :

- Sosialisasi penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan


terburuk bagi anak; Bintek pengembangan P2K3
- Pemberian pengahargaan kecelakaan nihil
- Bimtek penerapam SMK 3 pada perusahaan

5. Program KF pelaksanaan norma


ketenagakerjaan :

- Pengawasan Program Jamsostek , UMP,TKA

20
21

Anda mungkin juga menyukai