Anda di halaman 1dari 9

RESUME MATERI

1. PROFESIONALISME APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Dimensi Sikap Perilaku ASN memiliki nilai dasar “BerAKHLAK”. Setiap nilai
memiliki definis, kata kunci, kalimat afirmasi dan serta kode etik masing-masing. Adapaun
nilai dasar “BerAKHLAK” yaitu:
1. Berorientasi pada layanan, memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Akuntabel, melaksanakan tugas dengan jujur.
3. Kompeten, meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
4. Harmonis, mengahargai setiap orang dengan latar belakangnya.
5. Loyal, setia kepada NKRI dan pemerintahan yang sah serta menjaga nama baik
sesama ASN, instansi, dan negara.
6. Adaptif, cepat menyesuaikan diri terhadap suatu perubahan.
7. Kolaboratif, memberi kesempatan berbagai pihak untuk turut berkontribusi.
Dimensi kompetensi ASN adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi teknis, diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan.


2. Kompetensi manajerial, diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau
manajemen, dan pengalaman kepemimpinan.
3. Kompetensi sosial-kultural, diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan
masyarakat
Sebagai Abdi Negara ASN berfungsi sebagai :
a) Pelaksana kebijakan public
b) Pelayan public
c) Perekat dan pemersatu bangsa

2. VISI DAN MISI KABUPATEN BOYOLALI


VISI

“BOYOLALI MAJU MENERUSKAN PRO INVESTASI”

Melangkah dan Menata Bersama penuh Totalitas (METAL)

MISI
1. Boyolali Meneruskan Pro Investasi,Maju, Sinergi dan Berkelanjutan
2. Boyolali Sehat, Tangguh, Cerdas, Berkarakter dan Berbudaya
3. Boyolali Kota Susu, Lumbung Pangan Nasional
4. Boyolali Menghadirkan Pemerintah yang Bersih, Efektif dan Terpercaya
5. Boyolali Tersenyum, Tumbuh, Mandiri dan Berdaya Saing

PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN BOYOLALI DIANTARANYA:

 Peningkatan produksi tanaman pangan, inovasi pertanian dan peternakan


 Pendampingan UMKM/IKM secara berkelanjutan
 Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung industri
pengolahan susu
 Peningkatan kapasitas pemasaran produk olahan susu dan peningkatan kompetensi
SDM pelaku agro industri susu
 Peningkatan daya saing pariwisata melalui strategi peningkatan daya tarik,
promosi, kerjasama pariwisata, serta penguatan sektor ekonomi kreatif
 Peningkatan pemerataan pembangunan di wilayah Boyolali Utara, terutama dalam
realisasi investasi, peningkatan daya tarik wisata, dan peningkatan kualitas
infrastruktur yang menopang pusat pertumbuhan baru di wilayah wilayah Boyolali
utara
 Peningkatan keberdayaan masyarakat desa melalui optimaliasi potensi/aset desa,
penguatan BUMDesa dan pembangunan kawasan pedesaan
 Peningkatan keberdayaan PMKS, dengan prioritas kelompok sasaran penyandang
disabilitas dan rehabilitasi ODGJ
 Pengelolaan sampah 3R berbasis komunitas di setiap desa dan kecamatan
3. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA OPD

PERANGKAT DAERAH KABUPATEN

Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah ditetapkan dengan Perda. (Perda No. 16 Tahun
2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah)

Perangkat Daerah di Kabupaten terdiri dari:

 Sekretariat Daerah;
 Sekretariat DPRD;
 Inspektorat;
 Dinas;
 Badan; dan
 Kecamatan

Struktur Organisasi Sekertariat Daerah

1. Sekretaris Daerah
 Sekertariat Daerah Tipe A
Minimal 3 asisten, setiap asisten terdapat 4 bagian, tiap bagian terdapat maksimal 3 sub
bagian
2. Tata Pemerintahan dan Kesra
3. Ekonomi Pembangunan
4. Administrasi Umum
 Sekertariat Daerah Tipe B
 Sekertariat Daerah Tipe C
2. Struktur Organisasi Sekertariat DPRD
 Sekertariat Daerah DPRD Tipe A
 Sekertariat Daerah DPRD Tipe B
 Sekertariat Daerah DPRD Tipe C
3. Struktur Organisasi Inspektorat Daerah
 Inspektorat Daerah Tipe A
 Inspektorat Daerah Tipe B
 Inspektorat Daerah Tipe C
4. Struktur Organisasi Dinas: Melaksanakan urusan pemerintahan yang dipimpin oleh
Kepala Dinas
 Dinas Tipe A
 Dinas Tipe B
 Dinas Tipe C
5. Struktur Organisasi Badan: Urusan penunjang , keuangan, kepegawaian, perencanaan
 Badan Tipe A
 Badan Tipe B
 Badan Tipe C
6. Struktur Organisasi Kecamatan dan Kelurahan
 Kecamatan Tipe A
 Kecamatan Tipe B
 Kelurahan terdiri dari 1 (satu) Sekertariat dan paling banyak 3 (tiga) seksi
7. Struktur Organisasi UPT
 Struktur Organisasi UPT Kelas A
Terdiri atas 1 (satu) subbagian tata usaha dan kelompok jabatan fungsional
 Struktur Organisasi UPT Kelas B
Terdiri atas pelaksana dan kelompok jabaran fungsional.

4. ANTI KORUPSI
Pengertian:

Sesuai UU no. 31 Tahun 199 tentang TPK

“Setiap orang yang secara melawan hukum memperkaya diri sendiri atau orang lain,
atau suatu korporasi, yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara”

Dasar Hukum

1. UU No. 30 Tahun 2022 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi


2. UU No. 31 Tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
3. UU No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan negara yang bersih dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Slogan Anti Korupsi Boyolali

Menjaga Boyolali dengan Budaya anti korupsi

Fungsi inspektorat

1. Quality assurance : pemeriksaan, review,evaluasi


2. Consulting : melayani kegiatan konsultasi mengenai aturan yang benar atau
permasalahan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab di masing-masing
instansi / OPD. Inspektorat melakukan minimal 2 kali pemeriksaan tahunan, dan
dari setiap kegiatan pemeriksaan Inpektorat selalu memberikan contoh yang baik
terkait dengan pelaksanaan tugasnya yaitu tidak menerima imbalan dalam bentuk
apapun.

Sebagai seorang ASN kita harus menguasai 3 bahasa, yaitu:

1. Komunikasi briokrasi
Dimana kita harus bisa bekerjasama, berinteraksi baik dengan rekan kerja dan
atasan, namun kita juga harus mengerti batasan - batasan yang harus dijaga agar
tidak terjadi loyalitas yang berlebihan yang nantinya akan menimbulkan atau
bahkan mengarah ke indikasi pelanggaran.
2. Komunikasi Publik
Bagaimana kita harus menjadi pelayan yang baik untuk masyarakat, bersikap
ramah, selalu mengedepankan kepuasan layanan dan kebutuhan masyarakat yang
kita layani.
3. Komunikasi politik
Sebagai seorang ASN harus netral dan tidak memihak kepada politik manapun.

Macam – macam Korupsi

1. Gratifikasi: pemberian kepada orang yang memiliki kewenangan


2. Pungli: Kegiatan pungutan yang dilakukan oleh penyelenggara
3. Suap: ada negosiasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak untuk maksud dan
tujuan tertentu yang ingin dicapai

Dampak Korupsi

 In-efisiensi dalam penyelenggaraan negara


 Kenaikan biaya administrasi
 Mengurangi kuantitas dan kualitas hasil pembangungan
 Pelayanan Publik menurun
 Menurunkan martabat aparat birokrasi
 Ketidakpercayaan masyarakat terhadap birokrasi
 Ketimpangan dlm Pendapatan ( Kaya –Miskin)

Upaya pencegahan korupsi bagi ASN adalah membangun dan menumbuhkan nilai
integritas didalam jiwa ASN. Ada 9 nilai integritas yang harus dimiliki oleh seorang
ASN, yaitu:

1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung Jawab
6. Berani
7. Adil
8. Sederhana

Seorang ASN dihadapkan dengan 3 sifat

1. Pintar
2. Kejujuran
3. Loyal

5. MANAJEMEN PEGAWAI PPPK

PENYUSUNAN PP No. 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN PPPK

PENGADAAN PPPK

 Pengadaan calon PPPK oleh Instansi Pemerintah dapat dilakukan oleh:

a.Panitia seleksi nasional pengadaan PPPK;

b.Panitia seleksi instansi pengadaan PPPK; dan/atau

c.Instansi pembina JF.

 Pengadaan PPPK dilakukan secara nasional berdasarkan perencanaan


kebutuhan jumlah PPPK.

 Dalam menjamin objektivitas, Menteri menetapkan kebijakan pengadaan


PPPK.

 Dalam melaksanakan kebijakan pengadaan PPPK Menteri dapat membentuk


panitia seleksi nasional pengadaan PPPK.

 Panitia seleksi nasional pengadaan PPPK mempunyai tugas


mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan pengadaan PPPK oleh
instansi pembina JF dan panitia seleksi instansi pengadaan PPPK.

 Pengadaan PPPK untuk mengisi JPT utama tertentu dan JPT madya tertentu
yang lowong dilakukan setelah memenuhi ketentuan.
 Pengadaan PPPK untuk mengisi JPT utama tertentu dan JPT madya tertentu
yang lowong dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai tata cara pengisian
JPT dalam peraturan perundang-undangan dan berkoordinasi dengan KASN.

PENILAIAN KINERJA

 Penilaian kinerja PPPK wajib mempertimbangkan pendapat rekan kerja


setingkat dan bawahannya.

 Hasil penilaian kinerja PPPK disampaikan kepada tim penilai kinerja PPPK.

 Hasil penilaian kinerja PPPK dimanfaatkan untuk menjamin objektivitas


perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan, dan pengembangan
kompetensi.

 PPPK yang dinilai oleh atasan dan tim penilai kinerja PPPK tidak mencapai
target kinerja yang telah disepakati dalam perjanjian kerja diberhentikan dari
PPPK.

 Penilaian kinerja PPPK diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI

• Dalam rangka pengembangan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan


tugas, PPPK diberikan kesempatan untuk pengayaan pengetahuan dengan
prioritas diberikan dengan memperhatikan hasil penilaian kinerja PPPK yang
bersangkutan

• Pelaksanaan pengembangan kompetensi dilakukan paling lama 24 (dua puluh


empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.

• Pelaksanaan pengembangan kompetensi dicatat oleh PyB dalam sistem


informasi pelatihan yang terintegrasi dengan Sistem Informasi ASN.

• Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pengembangan kompetensi PPPK


dilaksanakan oleh PyB.

• Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman teknis perencanaan, pelaksanaan,


dan evaluasi pengembangan kompetensi PPPK diatur dengan Peraturan
Kepala LAN.

PEMBERIAN PENGHARGAAN
• PPPK yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran,
kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan
penghargaan.

• Bentuk penghargaan berupa:

a. tanda kehormatan;

b.kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau

c. kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.

• Pemberian penghargaan berupa tanda kehormatan diberikan kepada PPPK


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Pemberian penghargaan berupa kesempatan prioritas untuk pengembangan


kompetensi diberikan kepada PPPK yang mempunyai hasil penilaian kinerja
yang sangat baik.

Penghargaan diberikan oleh PyB setelah mendapat pertimbangan tim penilai


kinerja PPPK.

6. SASARAN KINERJA DAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

Penilaian Kinerja ASN adalah suatu proses penilaian secara sistematis oleh pejabat
penilaian terhadap kinerja dan perilaku pegawai. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang
dicapai oleh setiap ASN. Perilaku kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan
yang seharusnya tidak dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan. Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP) adalah rencana dan target yang akan dicapai.

POIN-POIN PERUBAHAN DENGAN PERMENPANRB 8/2021

1. Pengelolaan Kinerja ASN

Pada prinsipnya kinerja PNS dan PPPK adalah sama

2. Perilaku Kerja

Memasukan Core Value Ber-Akhlak dan panduan perilaku nya sebagai predikat
kinerja ASN.
3. Mekanisme Kerja

Memasukan mekanisme kerja agile yang mendukung kebutuhan organisasi yang


lincah dan dinamis dalam menghadapi perubahan dunia yang semakin cepat.

4. SKP dan Angka Kredit

Klarifikasi ekspetasi dan dialog kinerja diharapkan lebih sering dilakukan oleh
pimpinan dan pegawai.

PRINSIP PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI

 Fokus pada peningkatan kinerja bukan sekedar penilaian kinerja


 Pemenuhan Ekspetasi Kinerja yang dinamai dan berkelanjutan
 Peningkatan Intensitas Dialog Kinerja dan Ongoing Feedback (Umpan balik
berkesinambungan)
 Kinerja Individu mendukung Kinerja Organisasi
 Kinerja Pegawai mencerminkan hasil kerja bukan sekedar uraian tugas serta
perilaku yang ditunjukkan selama bekerja dan berinteraksi dengan orang lain.

GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI

 Penetapan dan klarifikasi ekspetasi


 Pengembangan kinerja pegawai melalui Ongoing feedback
 Evaluasi Kinerja Pegawai
 Pemberian Penghargaan berdasarkan Kinerja Pegawai.

Anda mungkin juga menyukai