Anda di halaman 1dari 16

Askep lansia dengan perubahan

psikososial dan spiritual


NAMA KELOMPOK :
1. CHARISMA SIGA A
2. KHARISMA ASIH W
3. NIMAS ASRI W
4. SITI ISKI FAIZAH
5. MAY MUNAHNINGRUM SARI
A. Pengkajian
Proses pegumpulan data untuk mengidentifikasi masalah
keperawatan meliputi aspek :
1. Fisik
a. Wawancara
b. Pemeriksaan head to toe dan system tubuh
2. Psikologis
a. Hambatan komunikasi Verbal
b. Hambatan interaksi sosial
c. Gangguan rasa nyaman dilingkungan masyarakat
3. Spiritual
a. Keyakinan
B. Diagnosa keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Hambatah mobilitas fisik
3. Gangguan pola tidur
4. Harga diri rendah
5. Resiko perilaku kekerasan
C. Intervensi
1. Isolasi sosial
Intervensi :
a. Fasilitasi dukungan pasien oleh keluarga, teman dan
komunitas.
b. Dukung hubungan dengan orang lain yang
mempunyai minat dan tujuan yang sama.
c. Dorong melakukan aktivitas sosial dan komunitas.
d. Berikan umpan balik tentang peningkatan dalam
perawatan dan penampilan diri atau aktivitas lain.
e. Fasilitasi pasien untuk berpartisipasi dalam diskusi
2. Hambatan mobilitas fisik
Intervensi :
a. Bantu pasien untuk menggunakan tongkat
saat berjalan dan cegah terhadap cedera.
b. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi
dan bantu penuhi kebutuhan
c. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi.
d. Ajarkan pasien teknik ROM aktif dan ROM
pasif.
3. Gangguan pola tidur
Intervensi :
a. Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola
tidur.
b. Jelaskan pentingnya pola tidur yang adekuat.
c. Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas
sebelum tidur (membaca).
d. Ciptakan lingkungan yang nyaman.
e. Kolaaborasi pemberian obat tidur.
4. Harga diri rendah
Intervensi :
a. Tujukkan rasa percayaa diri terhadap kemampuan pasien untuk
mengatasi situasi.
b. Dorong pasien mengidentifikasi kekuatan dirinya.
c. Ajarkan keterampilan perilaku positif melalui bermain peran, model
peran, diskusi.
d. Dukung peningkatan tanggung jawab diri, jika diperlukan.
e. Kaji alasan untuk mengkritik atau menyalahkan diri sendiri.
5. Resiko perilaku kekerasan terhadap dri
sendiri
Intervensi :
a. Dorong pasien untuk mengungkapkan
secara verbal konsekuensi dari perubahan
fisik dan emosi.
b. Pertahankan lingkungan dalam tingkat
stimulasi yang rendah.
c. Ciptakan lingkungan psikososial.
d. Kembangkan orientasi kenyataan.
D. Implementasi
1. Isolasi sosial
Tindakan :
a. Mendukung hubungan pasien dengan orang lain yang
mempunyai minat dan tujuan yang sama.
b. Mendorong pasien untuk melakukan aktivitas sosial
dan komunitas.
c. Memberikan umpan balik tentang peningkatan dalam
perawatan dan penampilan pasien atau aktivitas lain.
d. Membantu pasien dalam mengembangkan atau
meningkatkan keterampilan sosial.
e. Memfasilitasi pasien yang mempunyai penurunan
sensori seperti penggunaan kaca mata dan alat
pendengaran.
2. Hambatan mobilitas fisik
Tindakan :
a. Mendampingi dan membantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan.
b. Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi.
c. Mengajarkan pasien teknik ROM aktif dan ROM pasif.
d. Bantu pasien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah
terhadap cedera.
3. Gangguan pola tidur
Tindakan :
a. Menjelaskan pentingnya pola tidur yang adekuat.
b. Memonitor waktu makan dan minum dengan
waktu tidur.
c. Mendiskusikan dengan pasien dan keluarga
tentang tekhnik tidur pasien.
d. Memonitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap
hari dan jam.
e. Mengajarkan tekhnik relaksasi sebelum tidur.
4. Harga diri rendah
Tindakan :
a. Mengajarkan keterampilan perilaku positif melalui bermain
peran, model peran, diskusi.
b. Mengkaji alasan untuk mengkritik atau menyalahkan diri
sendiri.
c. mendukung peningkatan tanggung jawab diri, jika
diperlukan
5. Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri
Tindakan :
a. Menciptakan lingkungan psikososial.
b. Mengembangkan orientasi kenyataan.
E. Evaluasi
1. Pasien mampu melakukan aktivitas sosial dan komunitas.
2. Pasien mampu dalam mengembangkan atau
meningkatkan keterampilan sosial.
3. Pasien dapat melakukan latihan teknik ROM aktif dan
ROM pasif dengan bantuan keluarga.
4. Pasien mampu untuk menggunakan tongkat saat berjalan
dan cegah terhadap cedera.
5. Paasien sudah memahami tentang keterampilan perilaku
positif melalui bermain peran, model peran, dan diskusi.
Terima Kasih 
1. Lukluk : jika lansia ketergantungan obat
tidur bagaimana mengatasinya ?
2. hibah : tekhnik pola tidur pasien
3. umi : bagaimana cara mengatasi lansia yang
tidak bisa tidur dimalam hari sedangkan siang
hari bisa tidur (insomnia) ?
4. dimas : misalkan lansia apabila lansia
menyuruh tetapi yang disuruh itu tidak mau
maka lansia marah-marah apa intervensinya ?
5. wahyu : bagaimana memotivasi supaya bisa
sholat lagi ?

Anda mungkin juga menyukai