Perencanaan Pembangunan II
Perencanaan Pembangunan II
OLEH
DRA. HERIBERTA, ME
ADRI YELNI, SE, ME
• Jhingan:
– Perencanaan adalah teknik/cara untuk mencapai tujuan, untuk
mewujudkan maksud dan sasaran tertentu yang telah
ditentukan sebelumnya dan telah dirumuskan dengan baik oleh
Badan Perencana Pusat. Tujuan tersebut mungkin untuk
mencapai sasaran social, politik atau lainnya.
Elemen Perencanaan
• Merencanakan berarti memilih:
– Memilih berbagai alternatif tujuan agar tercapai kondisi yang lebih baik.
– Memilih cara/kegiatan untuk mencapai tujuan/sasaran dari kegiatan
tersebut.
• Perencanaan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya: SDA, SDM,
Modal.
– Sumber daya terbatas sehingga perlu dilakukan pengalokasian sumber
daya sebaik mungkin.
– Konsekuensi: pengumpulan dan analisis data dan informasi mengenai
ketersediaan sumber daya yang ada menjadi sangat penting.
• Perencanaan sebagai alat untuk mencapai tujuan/sasaran
Beberapa masalah yang dihadapi dalam pembuatan tujuan antara lain:
– Tujuan tidak terdefinisikan dengan baik.
– Tujuan tidak realistik.
– Perencanaan cenderung lebih dari satu tujuan, kadang tidak konsisten
satu sama lain.
– Tujuan dipertanyakan atau tidak sesuai dengan tujuan pengambil
keputusan lain (Mis: DPRD).
• Perencanaan berhubungan dengan masa yang akan datang, yang berkaitan
dengan: Proyeksi/prediksi.
• Penjadwalan kegiatan.
• Monitoring dan evaluasi.
Ciri-ciri perencanaan:
– Bersifat Publik
– Berorientasi masa depan
– Strategis
– Deliberate/sengaja/kesepakatan
– Terhubung pada tindakan
Peranan Perencanaan
• Untuk mengatasi kegagalan pasar.
• Memobilisasi dan alokasi sumberdaya.
• Mengatasi dampak psykologies dan
sikap/pendirian.
• Mencari solusi untuk mendapatkan sumber dana.
Jenis Perencanaan (Conyers & Hills)
• Tujuan Perencanaan (The nature of Planning Goals)
• Lingkup Kegiatan Perencanaan (The Scope of Planning
Activities)
• Tingkatan Spatial dari Kegiatan Perencanaan (The Spatial Level
of Planning Activity)
• Tingkatan Operational dari Kegiatan Perencanaan (The
Oprational Level of Planning Activity)
Landasan Filosofis
– Cita-cita Nasional sebagai mana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945.
– Tujuan Nasional; dengan dibentuknya pemerintahan
adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia.
– Tugas Pokok; setelah kemerdekaan adalah menjaga
kemerdekaan serta mengisinya dengan pembangunan
yang berkeadilan dan demokratis yang dilaksanakan
secara bertahap dan berkesinambungan.
Kerangka Materi UU SPPN terdiri dari 10 Bab
dan 37 pasal dengan sistematikan Bab:
I. Ketentuan Umum
II. Azas dan tujuan
III. Ruang Lingkup Perencanaan Pembangunan Nasional
IV. Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional
V. Penyusunan dan Penetapan Rencana
VI. Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
VII. Data dan Informasi
VIII.Kelembagaan
IX. Ketentuan Peralihan
X. Ketentuan Penutup.
Azas dan Tujuan (1)
1. Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan
demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta kemandirian
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
nasional.
2. Perencanaan pembangunan nasional disusun secara
sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap
terhadap perubahan.
Nasional Daerah
Pusat
Pemerintah
KL KL APBN
Pedoman Diacu
Daerah
Pemerintah
RAPBN APBD
Daerah Daerah Daerah
Pedoman Diacu
UU SPPN UU KN
• Perencanaan Sektor Riil
– Adalah perencanaan pada sector riil, seperti:
pertanian, industri dll, dimana supplynya
adalah produksi dan demandnya adalah
pasar.
– Perencanaan pada sektor pertanian ataupun
sektor industri yang perlu diperhatikan adalah
upaya dalam meningkatkan produktivitas.
• Perencanaan Sektor Penunjang
– Adalah perencanaan sektor yang menunjang
sektor riil, seperti: sektor transpotasi, dimana
supplynya adalah kapasitas dan demandnya
adalah pasar.
Modelling dan Forecasting
• Tujuan utama pembangunan adalah untuk
mencapai alokasi penggunaan sumberdaya
ekonomi secara optimal. Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka diperlukan perencanaan di
berbagai sektor ekonomi. Sebelum
pembangunan suatu proyek atau kegiatan
dilaksanakan biasanya diperlukan suatu evaluasi,
untuk menilai kelayakan (feasibility) proyek
tersebut. Berdasarkan analisis tersebut
diharapkan alokasi penggunaan sumberdaya
yang ada dapat dioptimalkan, sehingga
kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
Untuk itu dalam suatu perencanaan diperlukan
model-model perencanaan dan forecasting.
Model Cost Benefit Analysis (CBA)
Kategori Pengganda
Dampak awal/initial impact
Dampak imbasan kegiatan
produksi/production indoceed impact:
Pengaruh langsung/direct effect
Pengaruh tidak langsung/indirect effect.
Bentuk Umum tabel transaksi I-O
1 2 C I G E X
Sektor 1 a11 a12 C1 I1 G1 E1 X1
Produksi
2 a21 a22 C2 I2 G2 E2 X2
Nilai L L1 L2 LC LI LG LE L
Tambah
N N1 N2 NC NI NG NE N
Impor M M1 M2 MC MI MG ME M
Total Input X X1 X2 C I G E X
Rumus:
y2 = A21 A22 0 y2 + x2
y3 0 A32 A33 y3 x3
y1 0 0 A13 x1
y= y2 A= A21 A22 0 X= x2
y3 0 A32 A33 x3
Y = Ay + x y = (I – A) -1 x y = Ma x
Ma = (I – A) -1 Matriks Pengganda (Multiplier Matrix)
Dekomposisi Matriks Pengganda
0 0 0 1 0 0
0 0 A33 0 0 (I-A33)-1
Pengganda Open Loop/Cross Effect (Ma2)
Merupakan pengaruh dari satu blok ke blok yang lain.
Ma2 = (I + A* + A*2 )
Ma1(A-A0)
• Pengganda Closed Loop (Ma3)
0 0 (I - A*32A*21 A*13)-1
Analytical Hierarchy Process (AHP)
Artinya
Bobot
1 Sama pentingnya
VE i n (N i1 X N i2 X N i3 .......X N in )
i 1, ............, n
VE i N i1 X N i2 X N i3 .......X N in
1/n
i 1, ............, n
Contoh Pairwise Matrix
A 1 5 4 2.174 0.674
B 1/5 1 1/3 0.405 0.101
C ¼ 3 1 0.908 0.226
Jumlah 1.45 9 5.33 4.028 1.000
IK = ( I maks - n)/(n-1)
Tujuan Pertumbuhan
(level 1) Ekonomi Nasional