Anda di halaman 1dari 31

L A P O R A N K A S U S

APENDISITIS
MAULINA FADILA PUTRI
16174244

PEMBIMBING :
dr . Darwan Moudar Sp.B
IDENTITAS PASIEN

A. Identitas Pasien:
Nama :Erlisa
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/Usia : 25 tahun
Pekerjaan : IRT
Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Paya bujok tunong
Tgl Masuk : 15 juli 2018
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS

KELUHAN Nyeri perut kanan


UTAMA bawah

Pasien dating ke IGD RSUD Langsa pada tanggal 15 Juli 2018


dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak ± 2 hari ini. Pasien
mengatakan sebelumnya terasa nyeri dan panas pada ulu hati sejak ±
1 minggu ini. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada perut kanan
ketika batuk dan bergerak.
Pasien juga mengeluhkan mual ± 1 minggu ini, muntah (-), demam
(+) ± 3 hari ini. BAK dan BAB dalam batas normal.
RIWAYAT PENYAKIT

Riwayat penyakit dahulu : Dyspepsia

Riwayat Penyakit Keluarga : Diabetes Melitus

Riwayat Penggunaan Obat : Paracetamol dan Antasida


Riwayat Alergi : Tidak Ada
Riwayat Psikososial : Pasien mengaku sering
terlambat makan
Pemeriksaan Fisik & Keadaan Umum
Berat Badan : 60 Kg
Tinggi Badan : 165 cm
Keadaan Umum : Lemas & menahan rasa
nyeri
Kesadaran : Compos Mentis
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 82 x/menit
• Pernapasan : 20 x/menit
• Suhu : 37,8˚C
STATUS GENERALISATA

Kepala : DBN
Mata : Conjungitiva Anemis (+/+),
Skelra Ikterik (-/-), oedema palpebra (-/-)
Hidung : DBN
Telinga : DBN
Mulut : DBN
Leher : DBN
Dada
• Inspeksi : Simetris (+/+), Retraksi Iga (-)
• Palpasi : Stem Fremitus (Ka=Ki)
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rh (-/-),Wh (-/-)
Perut
• Inspeksi : tampak luka bekas operasi.
• Palpasi : Nyeri tekan (+) dan nyeri lepas (+) di
McBurney; Rovsing’s sign (+); Blumberg's sign (+);
Defense muscular (-).
• Perrkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising usus(+) menurun

Anggota Gerak
Edema : (-/-)
Fleksi Tangan : (+/+)
Fleksi Kaki : (+/+)
Kedua tungkai dapat digerakkan
STATUS LOKALISATA

Regio : Abdomen Quadran Kanan Bawah


• Inspeksi : tampak luka bekas operasi.
• Palpasi : Nyeri tekan (+) dan nyeri lepas (+) di McBurney;
Rovsing’s sign (+); Blumberg's sign (+); Defense
muscular (-).
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising Usus (+) menurun
Parameter Hasil
Reduksi Negatif
Protein Negatif
Bilirubin Negatif
Eritrosit 5-10/lpb
Leukosit 2-4/lpb
Kristal Oksalat Negatif
Warna Kuning keruh
Tes Kehamilan (-)
Epithel Cell 1-2
Foto BNO/Abdomen
Distensi Usus (+), airfluid level (-),
Scoliosis (-), Kompresi Fraktur (-),
Kesan : Meteorismus (+)
DIAGNOSIS

Diagnosa Banding :
Gastroenteritis
Infeksi Panggul
Kehamilan ektopik Terganggu

Diagnosa Kerja :
Apendisitis
PENATALAKSANAAN

IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Cefotaxime 1gr/12 jam
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Inj. Ketorolac 1 amp/12 jam
Inj. Metronidazole 1 fls/8 jam

Operatif:
Laparotomi explore + Appendictomy
TINJAUAN PUSTAKA

APENDISITIS

Kepaniteraan Klinik Senior | SMF Ilmu Penyakit Bedah


ANATOMI DAN FISIOLOGI
ANATOMI

Apendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan


panjang kira-kira 10 cm dan berpangkal pada sekum. Apendiks
memiliki lumen sempit dibagian proximal dan melebar pada
bagian distal.
FISIOLOGI

Secara fisiologis apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari.


Lendir tersebut normalnya dicurahkan ke dalam lumen dan
selanjutnya mengalir ke sekum. Hambatan aliran lendir di
muara apendiks tampaknya berperan pada patogenesis
apendisitis. Imunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh Gut
Associated Lymphoid Tissue (GALT)
DEFINISI

Apendisitis adalah peradangan appendiks vemiformis dan


merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering.
Penyakit ini sering mengenai semua umur baik laki-laki
maupun perempuan tetapi lebih sering mengenai laki-laki
berusia antara 10-30 tahun.
EPIDIMIOLOGI

Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur, Insidens


tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun,setelah itu
menurun.

Insiden pada lelaki dan perempuan umumnya sebanding,


kecuali pada umur 20-30 tahun, insiden pada lelaki lebih
tinggi.
ETIOLOGI

• Adanya infeksi bakteri

• obstruksi yang terjadi pada lumen apendiks yang biasanya


disebabkan karena adanya timbunan tinja yang keras
(fekalit), hiperplasia jaringan limfoid, penyakit cacing,
parasit, benda asing dalam tubuh, tumor primer pada
dinding apendiks dan striktur.
MANIFESTASI KLINIS

Nyeri di daerah epigastrium disekitar


umbillicus kemudian nyeri beralih ke
kuadran kanan bawah.

Nafsu makan menurun

Demam 37,5 c – 38,5 c

Konstipasi kadang-kadang diare


KLASIFIKASI

APENDISITIS APENDISITIS
AKUT KRONIS
PATOGENESIS
DIAGNOSA

ANAMNESA

PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Px Lab : (Px darah, Px urin)
Radiologi : (Foto polos abdomen, Usg,
appendicogram, CT scan, Laporoscopi)
SKOR ALVARADO
DIAGNOSA BANDING

• Gastroenteritis
• Infeksi Panggul
• KET
PENATALAKSANAAN

•Konservatif
Pemberian antibiotik

•Operatif
Appendektomi
KESIMPULAN

Apendisitis adalah suatu peradangan dari apendiks veriformis.


Insiden apendisitis lebih tinggi pada negara maju dibandingkan
dengan negara berkembang. Namun dalam tiga sampai empat
dasawarsa terakhir menurun secara bermakna, yaitu 100 kasus
tiap 100.000 populasi mejadi 52 tiap 100.000 populasi.

Anda mungkin juga menyukai