Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS ZAT WARNA TARTRAZIN PADA

JAJANAN MINUMAN RINGAN TAK BERLABEL


YANG DIJUAL PEDAGANG KAKI LIMA

• Siti Nurjannah (15330122)


• Rizka Hannum Lubis (15330129)
• Aning Fatimah Zahra (15330138)
• Ervina Tri Dewi Saragih (15330142)
Tartrazin (dikenal juga sebagai E102 atau FD) adalah pewarna
kuning lemon sintetis yang umum digunakan sebagai pewarna
makanan karena kelarutannya dalam air.
Makanan atau minuman yang mengandung tartrazine seperti:
minuman ringan, puding, keripik, sereal, kue, sup, saus, es krim,
DEFINISI permen, selai, jeli, mustard, acar, yogurt, mie, dan jus dengan
TARTRAZIN kode E102/FD.

Pemakaian tartrazine mempunyai batas maksimum, yaitu 100


mg/kg bahan makanan.
 Menyebabkan hiperaktivitas anak, pada sekitar 1- 10 dari
sepuluh ribu orang
 Menyebabkan reaksi alergi dan intoleransi bagi orang yang
intoleransi terhadap aspirin atau penderita asma. Reaksi
alergi yang timbul berupa sesak napas, pusing, migrain,
BAHAYA depresi, pandangan kabur, dan sulit tidur
TARTRAZIN  Menyebabkan biduran (urtikaria) dengan prevalensi di
bawah 0,01% atau 1 dari 10.000 penderita
 Juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan, diantaranya
adalah tumor pada kelenjar tiroid, Lymphocytic lymphomas,
serta kerusakan kromosom.
 Tampilan berupa tepung berwarna kuning jingga.
 Mudah larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol 95%,
muda larut dalam gliserol dan glikol.
 Tahan terhadap asam asetat, HCl, NaOH 10%. NaOH
SIFAT 30% merubah warna menjadi kemerah-merahan.
TARTRAZIN  Berat molekul tartrazin yaitu 534,4 gram/mol.
KUALITATIF
DENGAN Prinsip uji bahan pewarna tambahan makanan adalah zat
KROMATOGRAFI warna dalam makanan/minuman diserap oleh benang wool
dalam suasana asam dengan pemanasan kemudian dilakukan
KERTAS
kromatografi kertas

 Masukan ± 10 mL sampel cair atau 10–25 g sampel padatan ke dalam gelas piala 100 mL
 Asamkan dengan menambahkan 5 mL asam asetat 10 %
 Masukan dan rendam benang wool ke dalam sampel, panaskan dan diamkan sampai mendidih
(± 10 menit)
 Benang wool diambil, dicuci dengan air kemudian dibilas dengan aquades
 Beri 25 mL amoniak 10 % ke dalam benang wool yang telah dibilas
 Panaskan benang wool sampai warna pada benang wool luntur kemudian benang woll dibuang
 Larutan diuapkan di atas water bath sampai kering
 Residu ditambah beberapa tetes metanol, untuk ditotolkan pada kertas kromatografi yang siap
pakai. Kemudian, dieluasi dalam bejana.
 Eluen yang digunakan berupa etilmetilketon : aseton : air dengan perbandingan 70: 30: 30
sebesar 15 ml.
 Masukan ± 10 mL sampel cair atau 10–5 g sampel
padatan ke dalam gelas piala 100 ml
 Asamkan dengan menambahkan 5 ml asam asetat 10 %.
 Benang wool dimasukan dan rendam ke dalam sampel.
KUANTITATIF  Panaskan dan diamkan sampai mendidih (± 10 menit).
DENGAN  Benang wool diambil, dicuci dengan air dan dibilas
SPEKTROFOTOMETRI dengan aquades
UV/VIS  Tambah 25 ml amoniak 10 % ke dalam benang wool
yang telah dibilas
 Kemudian benang wool dipanaskan sampai warna yang
tertarik pada benang wool luntur. Warna yang telah
ditarik dari benang wool dan masih larut dalam amoniak,
kemudian di analisa dengan spektrofotometer UV-Visibel.
HASIL ANALISIS
KUALITATIF ZAT
WARNA
TARTRAZIN
DENGAN
KROMATOGRAFI
KERTAS Dari hasil analisis kualitatif didapat bahwa jajanan
minuman ringan yang dijual oleh pedagang kaki lima di
daerah Banda Aceh positif menggunakan zat warna
Tartrazin.
HASIL ANALISIS ZAT
WARNA TARTRAZIN
MENGGUNAKAN
METODA Metoda ini bertujuan untuk menentukan kadar (kosentrasi) zat
SPEKTROFOTOMETRI warna Tartrazin pada sampel jajanan minuman tak berlabel.
UV/VIS Penggunaan zat warna Tartrazin pada sampel jajanan minuman
ringan tak berlabel melebihi batas maksimum.
Hal ini berarti, jika sampel dikonsumsi secara terus menerus
menyebabkan keracunan bagi tubuh, kerusakan saraf, kelainan sel
dan kulit serta kanker usus.
 Lokasi pengambilan sampel dilakukan
pada daerah perkantoran dan sekolah
atau kampus pada daerah Darussalam,
Ulee Kareng, Lampineng, Lamgugup dan
Prada.
KESIMPULAN
 Jajanan minuman ringan tak berlabel
positif mengandung zat warna Tartrazin
dengan kadar yang melebihi batas yang
telah ditetapkan ADI (Acceptable Daily
Intake) yaitu sekitar 7,5 mg/Kg/hari.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai