0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
81 tayangan29 halaman
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Traumatic subdural effusion dapat berevolusi menjadi chronic subdural hematoma pada pasien lanjut usia akibat trauma kepala, yang ditandai dengan perdarahan dan aktivitas fibrinolitik berlebihan di membran luar hematoma. Diagnosis dan evolusi kondisi ini dapat diamati melalui pemeriksaan CT scan secara berkala.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Traumatic subdural effusion dapat berevolusi menjadi chronic subdural hematoma pada pasien lanjut usia akibat trauma kepala, yang ditandai dengan perdarahan dan aktivitas fibrinolitik berlebihan di membran luar hematoma. Diagnosis dan evolusi kondisi ini dapat diamati melalui pemeriksaan CT scan secara berkala.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Traumatic subdural effusion dapat berevolusi menjadi chronic subdural hematoma pada pasien lanjut usia akibat trauma kepala, yang ditandai dengan perdarahan dan aktivitas fibrinolitik berlebihan di membran luar hematoma. Diagnosis dan evolusi kondisi ini dapat diamati melalui pemeriksaan CT scan secara berkala.
Department of Neurosurgery, Jingzhou No. 1 People’s Hospital, Clinical Medical College, Yangtze University, Jingzhou, China Definisi • Virchow (1857) mengatakan: • “pachymeningitis hemorrhagica interna” → Chronic subdural hematoma (CSDH) • Tahun 1894 Mayo mengamati: • Cedera kepala → rupture arachnoid → Akumulasi cerebrospinal fluid (CSF) di spatium subdural • MacConnell mengamati: • Kondisi yang sama pada traumatic subdural effusion (TSDE) tanpa mempertimbangkan sebab akumulasi of cairan di spatium subdural Patogenesis • Tahun 1979, Yamada et al: • meneliti hubungan TSDE dan CSDH walaupun tidak dapat menjelaskan pathogenesis dua kondisi tersebut. Tujuan • Menentukan evolusi TSDE menjadi CSDH dengan tanda dan gejala secara radiologi. • Tujuan utama adalah menentukan manajemen yang efektif CSDH dengan pendekatan konservatif dan pembedahan drainase hematoma tanpa post operative recurrent (PR). Metode • Retrospective cohort di No. 1 People’s Hospital of Jingzhou dari Agustus 2007 sampai November 2013. • CT scans dilakukan pada • 24 jam pertama setelah accident • Diulang tiap 72 jam hingga 10 hari → pembentukan TSDE. • Pembentukan TSDE diikuti secara serial CT scans → evolusi CSDH. Dokumentasi • Data demografik (jenis kelamin, umur), • Tanda dan gejala, • Faktor komorbid, • CT scan. Terapi • Konservatif • Pembedahan • Preparasi dengan prosedur aseptik • Insisi, drill, dan expansi lubang di tulang hingga 1,5×1,5 cm • Insisi duramater, clot diambil • Duramater dilebarkan, cuci dengan normal saline dan drainase • Pasang selang drainase dan jahit lapisan scalp • Pasien dipantau kondisi selama 2 hari • Selang diambil setelah darah berhenti mengalir, jahitan diambil minggu berikutnya • Dilakukan CT Scan untuk melihat PR. Hasil Hasil CT Scan Diskusi • TSDE • Akumulasi CSF di spatium subdural. • Sebagian besar TSDE asimptomatik. • 76.62% pasien TSDE resolved dengan terapi konservatif saja • Teori Pembentukan CSDHs: • Teori gradien osmotik • Teori perdarahan rekuren dari kapsul hematoma yang berhubungan dengan hyper-fibrinolysis Faktor predisposisi • Usia tua (rerata usia 56.8 ± 10.24), • alkoholik, • Atrofi otak → ruang potensial → cairan terkumpul Patofisiology • Trauma → memisahkan perlengkatan dura-arachnoid → dura border cell layer. • Penuaan dan atrofi korteks • → perlambatan absorpsi TSDE. • → gagal mengembang dengan cepat → TSDE persisten. • → Memicu pembentukan CSDH. • Akumulasi persisten efusi pada subarachnoid + perdarahan pada vena kecil + koagulasi + fibrinolysis → pembentukan CSDH. Marker • Fibrinogen → Perdarahan; • Thrombin → koagulasi; • Tissue type plasminogen activator (tPA) dan fibrin degradation product (FDP) (fibrin monomer dan D-dimer) → aktivitas fibrinolitik. Mekanisme Injury • Perdarahan • Vena tertarik → perdarahan bridging veins → perdarahan subdural • Komponen perdarahan menetap → pembentukan neomembrane →perdarahan subdural • Konsentrasi fibrinogen tinggi → bukti rebleeding terus menerus, • Pembentukan Thrombin • Terjadi di spatium subdural dengan TSDE dan dipercepat dengan subsequent CSDH. • Thrombin terbentuk setelah perdarahan selama hemostasis, dan memicu proliferasi fibroblas, chemotaxis sel inflammatorik dan angiogenesis di dura mater membentuk outer membrane, yang membentuk jaringan granulasi yang dilihat dari perbaikan jaringan. Migrasi Sel Inflammasi • Perdarahan pada TSDE → migrasi/ proliferasi sel inflammasi dari sel duramater → lapisan fibroblasts pada dura → membran luar hematoma. • Neomembrane TSDE → kapiler → fenestrasi dan vesikel pinositotik pada dinding vasa • Mekanisme pembentukan membran luar CSDH masih belum diketahui dengan jelas Produksi tPA
• Kapiler imatur pada membran luar → memproduksi tPA
• → plasminogen dikonsumsi pada CSDH secara difusi tPA yang larut • → aktivitas hyperfibrinolytik lokal dan perdarahan → mengganggu hemostasis → pembesaran CSDH • Aktivitas fibrinolitik pada monomer fibrin dan D-dimer digunakan untuk mendiagnosis disseminated intravascular coagulation Radiologi
• Sebagian besar CSDH terdapat area convexity di hemisfer cerebri
pada regio frontal dan lobus parietal. • Kemungkinan jika CSDH susah didiagnosis: • Efek massa dengan midline shifting dan/atau kompresi unilateral sistema ventricular • Unilateral effacement sulci cortex cerebri. Treatment • Intervensi pembedahan • Craniotomy • Burr-Hole Craniostomy • Twist-Drill Craniostomy (TDC) • Teknik adjunctive Post-Operative Recurrent • Disebabkan karena lemahnya adhesi antara neomembran dalam dan luar yang disebabkan oleh • Atrofi otak, • residual hematoma, • Udara subdural massive, • Drainase cairan yang berlebih dari drain subdural Kesimpulan • TSDE adalah salah satu sebab terbentuknya CSDH, tetapi sebagian besar etiologi CSDE adalah multifaktorial. • Pasien elderly yang mengalami traumatic head injury memiliki risiko tertinggi terbentuknya TDSE yang akhirnya berlanjut pada terbentuknya CSDH. • Diagnosis TSDE dan CSDH sebagian besar tergantung dari tanda dan gejala seperti radiology. Evolusi TSDE menjadi CSDH diawali oleh proses tersembunyi dengan tanda dan gejala yang tidak spesifik Keterbatasan • Tidak ada keterbatasan yang berarti Konflik kepentingan • Tidak ada Terima kasih