Anda di halaman 1dari 25

HEMOROI

D
Medalion Bellano, S.Ked
712021039

Dosen pembimbing klinik:


dr. Fahriza Utama, Sp. B., FINACS., FICS
01
PENDAHULUA
N
LATAR BELAKANG

EPIDEMIOLOGI
02 Prevalensi terjadinya hemoroid adalah 4,4 %
dan usia puncak yang paling sering terjadi
adalah 45-60 tahun.
HEMOROID
01 Hemoroid didefinisikan sebagai pembesaran
simptomatik dan pergeseran ke distal dari
DIAGNOSIS
bantalan anus yang normal,
03 Ditegakkan melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
02
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI

• Rectum adalah bagian terminal dari intestinum crasum yang


merupakan kelanjutan dari colon sigmoideum.
• Rectum dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rectum propium dan
canalis analis.
• Hemoroid adalah bantalan jaringan submukosa yang mengandung
venula, arteriol dan serat otot polos.
• Plexus hemoroid merupakan pembuluh darah normal yang
terletak pada mukosa rektum bagian distal dan anoderm
DEFINISI

Gangguan pada hemoroid terjadi ketika plexus vaskular ini membesar. hemoroid adalah dilatasi varikosus vena dari
plexus hemorrhoidal inferior dan superior.
EPIDEMIOLOGI
• Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Riss, et al.
(2012) hemoroid dialami oleh 38,9% orang dari 976
orang.
• Prevalensi puncak terjadi antara usia 45-65 tahun.
ETIOLOGI

Idiopatik Bendungan sirkulasi porta

• Anatomi • Sirosis hepatik


• Pekerjaan, konstipasi, gangguan • Bendungan vena porta
miksi. • Tumor intra abdomen, terutama
daerah pelvis
FAKTOR RISIKO

Usia tua
Keturunan -> dinding
pembuluh darah lemah dan tipis Pekerjaan -> orang yang harus berdiri , duduk
lama, atau harus mengangkat barang berat..

Mekanis -> semua keadaan yang Anatomik -> vena daerah anorektal Endokrinn -> pada wanita hamil
menyebabkan meningkatnya tekanan tidak mempunyai katup dan pleksus Fisiologi -> bendungan pada peredaran
intra abdomen hemoroidalis darah portal
KLASIFIKASI
Hemoroid diklasifikasikan berdasarkan asalnya, dimana linea dentate menjadi batas histologis.

HEMOROID INTERNA-
HEMOROID INTERNA HEMOROID EKSTERNA
EKSTERNA
terjadi di atas linea dentate terjadi di bawah linea dentate dilapisi oleh mukosa di bagian
superior dan kulit pada bagian
inferior.
HEMOROID INTERNA

• Derajat I : bila terjadi pembesaran


hemorrhoid yang tidak prolaps ke luar
kanalis analis yang hanya dapat dilihat
dengan anorektoskop.
• Derajat II : pembesaran hemorrhoid
yang prolaps dan menghilang atau
HEMOROID EKSTERNA

Hemorrhoid eksterna diklasifikasikan sebagai bentuk akut dan kronis.


 Akut : Pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya adalah
hematom.
 Kronik : Ditandai muncul nya satu lipatan atau lebih dari kulit anus yang berupa
jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
GEJALA KLINIS

Hemoroid Eksterna Hemoroid Interna


• Keluhan nyeri yang signifikan terutama bila • Keluhan berupa perdarahan atau prolaps,
terjadi thrombosis. perdarahan warna merah segar.
• Keluhan rasa tidak nyaman pada daerah anus • Tissue toilet bleeding
• Rasa tidak puas setelah defekasi • Jarang menimbulkan keluhan nyeri.
• Skin tag • Secret yang menjadi lembab sehingga rawan
• Keluhan gatal untuk terjadinya infeks.
DIAGNOSIS BANDING
TATALAKSANA
KONSERVATIF
Sebagian besar kasus hemoroid derajat I dapat
ditatalaksana dengan pengobatan konservatif.

MEDIKAMENTOSA
Pemberian obat-obatan dengan prinsip
medikamentosan hemoroid.

TINDAKAN INVASIF
Prinsip dari tindakan invasif ada 2 yaitu fiksasi
dan eksisi. Fiksasi dilakukan pada Derajat I
dan II. Eksisi dilakukan pada Derajat III dan
IV.
MEDIKAMENTOSA
Prinsip medikamentosa pada hemoroid antara lain :
 Obat-obatan yang dapat memperbaiki defekasi.
 Obat simptomatik yang mengurangi keluhan yang ada, bentuk suppositoria untuk hemoroid
interna dan salep untuk hemoroid eksterna.
 Obat untuk menghentikan perdarahan dapat diberikan campuran diosmin dan hesperidin.
 Terapi topikal dengan nifedipine dan krim lidokain lebih efektif untuk menghilangkan rasa sakit
daripada lidokain (Xylocaine).
TINDAKAN INVASIF

Tindakan fiksasi terdiri dari:


• Skleroterapi
• Rubber band ligation
• Laser haemorrhoidectomy
Ada 2 variasi daras tindakan bedah
• Stappled Hemorrhoidopexy
hemorrhoidectomy, yaitu:
 Open hemorrhoidectomy
 Close hemorrhoidectomy
• Skleroterapi
• Rubber band ligation
• Laser haemorrhoidectomy
• Stappled Hemorrhoidopexy
KOMPLIKASI
• Perdarahan akut pada umumnya jarang, hanya terjadi apabila yang pecah
adalah pembuluh darah besar.
• perdarahan kronis dan apabila berulang dapat menyebabkan anemia
kronik.
• Apabila hemoroid keluar, dan tidak dapat masuk lagi
(inkarserata/terjepit) akan mudah terjadi infeksi yang dapat
menyebabkan sepsis dan bisa mengakibatkan kematian.
PENCEGAHAN
 Hindari mengedan terlalu kuat saat buang air besar.
 Cegah konstipasi dengan banyak mengonsumsi makanan kaya serat (sayur dan buah serta
kacang-kacangan) minimal 25-30 gram sehari.
 Banyak minum air putih minimal enam sampai delapan gelas sehari untuk melancarkan
defekasi.
 Jangan menunda-nunda jika ingin buang air besar sebelum feses menjadi keras.
 Istirahat yang cukup.
 Jangan duduk terlalu lama.
 Senam/olahraga rutin.
 Hindari anal seksual.
PROGNOSIS
Dengan terapi yang sesuai, hemoroid simptomatis dapat
dibuat menjadi asimptomatis. Pendekatan konservatif
hendaknya diusahakan terlebih dahulu pada semua kasus.
Hemoroidektomi pada umumnya memberikan hasil yang
baik
03
PENUTUP
KESIMPULAN
• Hemoroid adalah pelebaran jaringan vaskular submukosa pada daerah distal
anus yang sering disertai komplikasi seperti inflamasi, thrombosis, dan
perdarahan.
• Beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko terjadinya hemoroid, di antaranya
konstipasi, mengejan, peningkatan tekanan intraabdomen, kehamilan, dan lain
sebagainya. .
KESIMPULAN

• Pemeriksaan penunjang lebih lanjut


seperti barium enema dan kolonoskopi
dilakukan apabila memenuhi indikasi
tertentu.
• Tatalaksana pada kasus hemoroid
tergantung jenis dan derajat hemoroid
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons from Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai