Anda di halaman 1dari 21

Disusun Oleh :

Rika Sri Warlina


Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah
vena di daerah anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis

Di bawah atau di luar linea dentate pelebaran vena yang berada di


bawah kulit (subkutan) disebut hemoroid eksterna.

Di atas atau di dalam linea dentate, pelebaran vena yang berada di


bawah mukosa (submukosa) disebut hemoroid interna
• Dinding pembuluh darah yang tipis dan
1.Keturunan: lemah.

• Vena daerah anorektal ti dak mempunyai


katup dan pleksus hemorrhoidalis kurang
2. Anatomi: mendapat sokongan otot atau fasia
sekitarnya.

• Orang yang harus berdiri atau duduk lama,


3. Pekerjaan: atau harus mengangkat barang berat,
mempunyai predisposisi untuk hemorrhoid.
• Pada umur tua timbul degenerasi dari seluruh
4. Umur: jaringan tubuh, otot sfingter menjadi tipis dan
atonis.

5. Endokrin: • Misalnya pada wanita hamil ada dilatasi vena


ekstremitas anus (sekresi hormone relaksin).

• Semua keadaan yang mengakibatkan timbulnya


6. Mekanis: tekanan meninggi dalam rongga perut, misalnya
pada penderita hipertrofi prostate.

7. Fisiologis: • Bendungan pada peredaran darah portal,


misalnya pada DC atau sirosis hepatic.
Hemoroid eksternal →berasal dari Hemoroid internal-eksternal →
bagian distal dentate line dan dilapisi Hemoroid internal → berasal dari dilapisi oleh mukosa di bagian superior
oleh epitel skuamos yang telah bagian proksimal dentate line dan dan kulit pada bagian inferior serta
termodifikasi serta banyak persarafan dilapisi mukosa memiliki serabut saraf nyeri
serabut saraf nyeri somatik
Hemoroid Prolaps (massa) dan keluarnya mukus
internal
Perdarahan
Rasa tak nyaman
Gatal
Hemoroid Rasa terbakar
eksternal
Nyeri ( jika mengalami trombosis)

Gatal
• Anamnesis :
• Adanya darah segar pada saat buang air besar.
• Adanya gatal-gatal pada daerah anus
• Pada derajat II hemoroid internal pasien akan
merasakan adanya masa pada anus → membuat tak
nyaman
• Nyeri pada hemoroid derajat IV → trombosis
• PEMERIKSAAN FISIK
• Ditemukan adanya pembengkakan vena yang mengindikasikan
hemoroid eksternal atau hemoroid internal yang mengalami prolaps.
• Hemoroid internal derajat I dan II biasanya tidak dapat terlihat dari
luar dan cukup sulit membedakannya dengan lipatan mukosa melalui
pemeriksaan rektal kecuali hemoroid tersebut telah mengalami
trombosis (Canan, 2002).
• Daerah perianal juga diinspeksi untuk melihat ada atau tidaknya
fisura, fistula, polip, atau tumor.
• Selain itu ukuran, perdarahan, dan tingkat keparahan inflamasi juga
harus dinilai
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Anoskopi → menilai mukosa rektal
dan mengevaluasi tingkat
pembesaran hemoroid
• Sigmoidoskopi → anus dan rektum
dapat dievaluasi untuk kondisi lain
sebagai diagnosa banding untuk
perdarahan rektal dan rasa tak
nyaman seperti pada fisura anal dan
fistula, kolitis, polip rektal, dan
kanker
• barium enema X-ray atau
kolonoskopi harus dilakukan pada
pasien 50 tahun dan pada pasien
dengan perdarahan menetap setelah
dilakukan pengobatan terhadap
hemoroid
Diagnosis Non HD
Penyebab utama:
•Anal fissures
HD (40% of cases) is •Prolapses
classified into 4 grades •Eczema Tx Specific
•Malignancies
Grade I •Polyps
•Diet & perubahan Grade II
gaya hidup Grade III
• Diet & perubahan
•Tx obat-obatan gaya hidup •Diet & perubahan Grade IV
•Tx Sclerosing • Tx obat-obatan gaya hidup
• Ligasi dg pita • Diet & perubahan
•Tx antibiotic (prn) • Ligasi dg pita karet
karet gaya hidup
•Photocoagulasi • Heater probe • Pembedahan • Pembedahan
•BICAP • Tx Sclerosing • Tx obat-obatan
• Tx obat-obat
• Ingat : anal cushions penting untuk kontinens
First choice therapy  non operatif
Perdarahan banyak yang menimbulkan anemia dan
presyok/syok, infeksi dapat terjadi sebagai komplikasi,
syok/presyok pada penderita hemoroid dapat terjadi bila
perdarahannya banyak sekali.
Prognosis kasus hemoroid tergantung pada derajat hemoroid
secara klinis

Anda mungkin juga menyukai