Anda di halaman 1dari 17

PAPER

HEMOROID

Disusun oleh :
Teguh Afandi Nugraha 1608320058
Ivalgi 1608320062

Pembimbing :
dr. Yossi Andila, Sp.B
BEDAH
SMF ILMU
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH
SUMATERA UTARA
2016

DEFENISI

Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal


anal. Hemoroid sangat umum terjadi. Hemoroid atau
wasir merupakan vena varikosa pada kanalis ani dan
dibagi menjadi 2 jenis yaitu, hemoroid interna dan
eksterna. Hemoroid interna merupakan varises vena
hemoroidalis superior dan media, sedangkan hemoroid
eksterna merupakan varises vena hemoroidalis inferior.
Sesuai istilah yang digunakan, hemoroid eksterna timbul
disebelah luar otot sfingter ani, dan hemoroid interna
timbul disebelah atas (atau disebelah proksimal) sfingter.

ETIOLOGI

Etiologi hemoroid sampai saat ini belum


diketahui secara pasti, beberapa faktor
pendukung yang terlibat diantaranya
adalah:
a. Penuaan
b. Kehamilan
c. Hereditas
d. Konstipasi atau diare kronik
e. Penggunaan toilet yang berlama-lama
f. Posisi tubuh, misal duduk dalam waktu
yang lama
g. Obesitas.

ANATOMI ANAL CANAL

Hemoroid adalah bantalan vaskular


yang terdapat di anal canal yang
biasanya ditemukan di tiga daerah
utama yaitu kiri samping, kanan depan,
dan bagian kanan belakang. Hemoroid
berada dibawah lapisan epitel anal
canal dan terdiri dari plexus
arteriovenosus terutama antara cabang
terminal arteri rektal superior dan arteri
hemoroid superior. Selain itu hemoroid
juga menghubungkan antara arteri
hemoroid dengan jaringan sekitar.

PATOGENESIS HEMOROID
sel mast memiliki peran multidimensional terhadap patogenesis
hemoroid, melalui mediator dan sitokin yang dikeluarkan oleh granul
sel mast. Pada tahap awal vasokonstriksi terjadi bersamaan dengan
peningkatan vasopermeabilitas dan kontraksi otot polos yang
diinduksi oleh histamin dan leukotrin. Ketika vena submukosal
meregang akibat dinding pembuluh darah pada hemoroid melemah,
akan terjadi ekstravasasi sel darah merah dan perdarahan. Sel mast
juga melepaskan platelet-activating factor sehingga terjadi agregasi
dan trombosis yang merupakan komplikasi akut hemoroid.

Pada tahap selanjutnya hemoroid yang mengalami trombosis akan


mengalami rekanalisasi dan resolusi. Proses ini dipengaruhi oleh
kandungan granul sel mast. Termasuk diantaranya tryptase dan
chymase untuk degradasi jaringan stroma, heparin untuk migrasi sel
endotel dan sitokin sebagai TNF- serta interleukin 4 untuk
pertumbuhan fibroblas dan proliferasi. Selanjutnya pembentukan
jaringan parut akan dibantu oleh basic fibroblast growth factor dari sel
mast

PATOFISIOLOGI HEMOROID

KLASIFIKASI HEMOROID
Hemoroid diklasifikasikan berdasarkan
asalnya, dimana dentate line menjadi batas
histologis. Klasifikasi hemoroid yaitu:
Hemoroid eksternal, berasal dari dari
bagian distal dentate line dan dilapisi oleh
epitel skuamos yang telah termodifikasi
serta banyak persarafan serabut saraf
nyeri somatik
Hemoroid internal, berasal dari bagian
proksimal dentate line dan dilapisi mukosa.

DERAJAT HEMOROID INTERNAL


hemoroid internal diklasifikasikan menjadi beberapa
tingkatan yakni:
Derajat I, hemoroid mencapai lumen anal canal.
Derajat II, hemoroid mencapai sfingter eksternal
dan tampak pada saat pemeriksaan tetapi dapat
masuk kembali secara spontan.
Derajat III, hemoroid telah keluar dari anal canal
dan hanya dapat masuk kembali secara manual
oleh pasien.
Derajat IV, hemoroid selalu keluar dan tidak
dapat masuk ke anal canal meski dimasukkan
secara manual.

GEJALA KLINIS
HEMOROID
Gejala klinis hemoroid dapat dibagi berdasarkan jenis
hemoroid yaitu:
a. Hemoroid internal
Prolaps dan keluarnya mukus.
Perdarahan.
Rasa tak nyaman.
Gatal.
b. Hemoroid eksternal
. Rasa terbakar.
2. Nyeri ( jika mengalami trombosis).
3. Gatal.

DIAGNOSIS HEMOROID
Anamnesis Hemoroid
1. Pasien menemukan adanya darah segar pada saat buang air
besar.
2. Pasien juga akan mengeluhkan adanya gatal-gatal pada
daerah anus.
3. Adanya masa pada anus dan hal ini membuatnya tak
nyaman (menandakan hemoroid derajat II)
4. Pasien akan mengeluhkan nyeri pada hemoroid derajat
IV yang telah mengalami trombosis
5.Perdarahan yang disertai dengan nyeri dapat
mengindikasikan adanya trombosis hemoroid eksternal,
dengan ulserasi thrombus pada kulit.
Hemoroid internal biasanya timbul gejala hanya ketika
mengalami prolapsus sehingga terjadi ulserasi, perdarahan, atau
trombosis. Hemoroid eksternal bisa jadi tanpa gejala atau dapat
ditandai dengan rasa tak nyaman, nyeri akut, atau perdarahan
akibat ulserasi dan trombosis

Pemeriksaan Fisik Hemoroid


Adanya
pembengkakan
vena
yang
mengindikasikan hemoroid eksternal atau
hemoroid internal yang mengalami prolaps.
- Hemoroid internal derajat I dan II biasanya
tidak dapat terlihat dari luar dan cukup sulit
membedakannya dengan lipatan mukosa
melalui pemeriksaan rektal kecuali hemoroid
tersebut telah mengalami trombosis
- Daerah perianal juga diinspeksi untuk
melihat ada atau tidaknya fisura, fistula,
polip, atau tumor. Selain itu ukuran,
perdarahan, dan tingkat keparahan inflamasi
juga harus dinilai

Pemeriksaan Penunjang Hemoroid


Anal canal dan rektum diperiksa dengan
menggunakan anoskopi dan sigmoidoskopi.
1. Anoskopi
Anoskopi dilakukan untuk menilai mukosa rektal
dan
mengevaluasi
tingkat
pembesaran
hemoroid.
2. Sigmoidoskopi
Dengan menggunakan sigmoidoskopi, anus dan
rektum dapat dievaluasi untuk kondisi lain
sebagai diagnosa banding untuk perdarahan
rektal dan rasa tak nyaman seperti pada fisura
anal dan fistula, kolitis, polip rektal, dan kanker.

Hal penting lainya yang harus di


perhatikan
dalam
pemeriksaan
penunjang adalah :
Pemeriksaan dengan menggunakan
barium
enema
X-ray
atau
kolonoskopi harus dilakukan pada
pasien dengan umur di atas 50 tahun
dan pada pasien dengan perdarahan
menetap
setelah
dilakukan
pengobatan terhadap hemoroid

PENATALAKSANAAN
HEMOROID

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai