Pembimbing :
dr. Bambang Susilo, Sp.OG
1
Definisi
Radang parenkim paru yang disebabkan
oleh infeksi kuman Mycobacterium
Tuberculosis. ( PAPDI, 2006 )
Etiologi
Penyebab TB paru dalam kehamilan :
Mycobacterium tuberculosis
Inhalasi
Droplet
( mycobacterium Individu
tuberculosa )
( Williams, 2010 )
Patofisiologi ( Papdi, 2006 ; Dharmawan,2004 )
Mycobacterium
Penyebaran infeksi TB
Tuberculosis secara hematogen
Paru ( alveolus )
Vena umbilkalis
neutrofil
Sistem imun
Makrofag
Vena porta
Berhasil Gagal
KGB peri portal berkoloni
membentuk nodul (fokus
primer di hati)
partikel akan mati Kuman menetap
menyebar ke seluruh
tubuh janin (termasuk di
Sarang / Fokus Ghon paru-paru janin)
Transmisi pada janin ( Dharmawan,
2004 )
• Infeksi melalui vena umbilical
Intra uterina • aspirasi dari cairan amnion yang
tertelan
Postpartum • Inhalasi
Efek TB pada maternal dan janin ( Mnyani, 2011
Dharmawan, 2004)
• Prematur
• BBLR
janin • Gangguan
perkembangan
• Mortalitas perinatal
Subfebris
• Pekerja kesehatan
• Kontak dengan orang yang terinfeksi
• Terinfeksi HIV
• Bekerja atau hidup dipenampungan tuna wisma
(Williams, 2010)
1. Bila mantoux test + dengan diameter ≥ 5 mm
(memerlukan evaluasi untuk penyakit aktif dan radiografi
thorax.
Infeksi
• Fase intensif : isoniazid,
rifampisin, pirazinamid dan
etambutol selama 2 bulan
aktif
• Fase lanjutan : pemberian
isoniazid dan rifampisin selama 4
bulan
Infeksi
• monoterapi dengan isoniazid
selama 9 bulan
• Piridoksin
laten
Pengobatan TBC dalam Kehamilan
menurut william (2010)
Infeksi
• rifampisin, isoniazid dan
ethambutol
• bila resisten isoniazid maka
aktif
ditambahkan dengan pirazinamid
• Diberikan selama 9 bulan
• Piridoksin 25 mg/hari po
Infeksi
• Monoterapi isoniazid 300 mg per
oral setiap hari selama satu tahun
laten
SAAT PERSALINAN
(Sarwono,2009)
Persalinan dapat berlangsung pervaginam.
21
PASCA PERSALINAN
(Sarwono,2009)
1. Observasi 6 - 8 jam kemudian penderita dapat
langsung dipulangkan.
2. Bila tidak mungkin dipulangkan, penderita harus
dirawat di ruang isolasi
3. Perawatan bayi harus dipisahkan dari ibunya sampai
tidak terlihat tanda proses aktif lagi dibuktikan
dengan pemeriksaan sputum sebanyak 3 kali
dengan hasil selalu negatif)
4. Pemberian ASI tidak merupakan kontraindikasi
meskipun ibu mendapatkan OAT
5. Profilaksis neonatus dengan isoniazid 10 mg/kg/hari
dan vaksinasi BCG
22
Efek Samping Ringan OAT ( PDPI,
2006 )
Efek Samping Berat OAT ( PDPI,
2006 )
Prognosis
Prognosis buruk, jika : ( Williams, 2010 )
a. Terlambat diagnosis
b. Lesi pulmonal yang luas
c. Terapi tidak komplit dan tidak teratur
Komplikasi TB pada neonatus
( Dharmawan, 2004 )
Gagal nafas
Meningitis
Perforasi usus
Syok sepsis
Terima kasih