Anda di halaman 1dari 26

TANDA DAN GEJALA KLINIS

PSIKIATRIK
KESADARAN DAN KOGNISI

RIENA ABRAHAMS
KESADARAN/ SENSORIUM
• Kondisi kesigapan mental individu dalam menanggapi
rangsangan dari luar maupun dari dalam diri.
• Seringkali merupakan pertanda kerusakan organik
dari otak
Tingkatan kesadaran
Kompos mentis
• Derajat optimal kesigapan mental
individu dalam menghadapi rangsangan
dari dalam diri maupun diluar lingkungan.
• Memahami apa yang terjadi pada diri dan
bereaksi memadai
TINGKAT KESADARAN
Apatis
• Derajat penurunan kesadaran
• Individu berespon lambat terhadap
stimulus dari luar
• Tampak acuh dengan sekitarnya
TINGKAT KESADARAN
Somnolensi
• Kesadaran menurun yang cenderung
tidur
• Tampak selalu mengantuk dan
bereaksi lambat pada stimulus dari
luar.
TINGKAT KESADARAN
Sopor
• Derajat penurunan kesadaran berat
• Nyaris tidak berespon terhadap
stimulus dari luar atau hanya
memberikan respon minimal terhadap
rangsangan dari luar.
TINGKAT KESADARAN
Koma
• Penurunan kesadaran paling berat
• Tidak dapat bereaksi terhadap
rangsangan dari luar, meskipun
dengan rangsangan yang kuat.
TINGKAT KESADARAN
Kesadaran berkabut
• Perubahan kualitas kesadaran
• Tidak mampu berfikir jernih dan
berespon memadai terhadap situasi
sekitarnya
• Tampak bingung, sulit memusatkan
perhatian dan disorientasi
TINGKAT KESADARAN
Delirium
• Perubahan kualitas kesadaran disertai
gangguan fungsi kognitif yang luas
• Perilaku dapat sangat berfluktuasi 
gaduh gelisah – apatis
• Sering disertai gangguan persepsi
• Sulit pusatkan, pertahankan dan
pengalihan perhatian (3P).
TINGKAT KESADARAN
Kesadaran seperti mimpi (Dream like
state)
• Gangguan kualitas kesadaran pada
serangan epilepsi psikomotor
• Tidak menyadari yang dilakukan
meskipun tampak normal
• Tidak bereaksi terhadap rangsangan
TINGKAT KESADARAN
Twilight state
• Perubahan kualitas kesadaran disertai
halusinasi
• Seperti berada dalam separuh sadar,
respon terhadap lingkungan terbatas
• Impulsif, emosi labil dan tidak terduga
• Tersadar bila diberi perangsangan
KOGNISI
• Kemampuan untuk mengenal dan mengetahui
benda/ keadaan/ situasi  pengalaman,
pembelajaran dan kapasitas intelejensi sesorang.
• Memori/daya ingat, konsentrasi/perhatian, orientasi,
kemampuan berbahasa, berhitung, visuospatial,
fungsi eksekutif
PERHATIAN/KONSENTRASI
• Usaha untuk mengarahkan aktivitas mental dan
pengalaman tertentu
• Gangguan perhatian  ketidakmampuan dalam 3P.
GANGGUAN PERHATIAN
Distraktibilitas
• Ketidakmampuan dalam memusatkan
dan mempertahankan perhatian
• Konsentrasi sangat mudah teralih oleh
berbagai stimulus
• Lazim  keadaan cemas akut dan
keadaan maniakal
GANGGUAN PERHATIAN
Inatensi selektif
• Ketidakmampuan memusatkan
perhatian pada objek atau situasi
tertentu
• Situasi membangkitkan kecemasan
• Contoh  fobia tidak bisa
memusatkan pada objek yang picu
fobia.
GANGGUAN PERHATIAN
Kewaspadaan berlebih (hypervigilace)
• Pemusatan perhatian yang berlebihan
terhadap stimulus eksterna atau
internal
• Tampak sangat tegang
ORIENTASI
• Kemampuan individu untuk mengenali objek/ situasi
sebagaimana adanya
• Dibedakan:
– Orientasi personal  kenali orang yg sudah
dikenalnya
– Orientasi ruang  kenali tempat dimana ia berada
– Orientasi waktu  kenali waktu dimana ia berada
MEMORI/DAYA INGAT
• Proses pengelolaan informasi meliputi perekaman –
penyimpanan – dan pemanggilan kembali
• 2 jenis gangguan memori  Amnesia dan
Paraamnesia.
AMNESIA
• Ketidakmampuan mengingat sebagian atau seluruh
pengalaman masa lalu
• Sebab  gangguan organik, faktor psikologi
• Terbagi berdasarkan waktu kejadian
AMNESIA
Amnesia anterograd
• Hilangnya memori/informasi setelah
titik waktu kejadian
Amnesia retrograd
• Hilangnya memori terhadap
pengalaman/informasi sebelum titik
waktu kejadian.
PARAMNESIA
• Disebut juga ingatan palsu.
• Terjadi distorsi ingatan dari informasi/pengalaman
yang sesungguhnya
• Sebab  organik atau psikologik
PARAMNESIA
Konfabulasi
• Ingatan palsu yang muncul untuk
mengisi kekosongan memori
• Biasa pada demensia
PARAMNESIA
Deja vu
• Ingatan palsu terhadap pengalaman
baru
• Merasa sangat mengenali suatu situasi
yang sesungguhnya belum pernah
dialaminya atau dikenalnya.
PARAMNESIA
Jamais vu
• Kebalikan dari deja vu
• Merasa asing terhadap situasi yang
justru sudah pernah dialami
Hiperamnesia
• Ingatan mendalam dan berlebihan
terhadap suatu pengalaman
PARAMNESIA
Screen memory
• Secara sadar menutupi ingatan terhadap
pengalaman menyakitkan/ traumatis
dengan ingatan yang lebih dapat
ditolerasi
Letologika
• Ketidakmampuan sementara dalam
menemukan kata yang tepat untuk
deskripsi pengalamannya
KEHILANGAN DAYA INGAT
• Memori segera (immediate memory) : kemampuan
mengingat peristiwa baru saja terjadi  detik-menit
• Memori baru (recent memory) : ingatan terhadap
pengalaman/informasi dalam beberapa hari terakhir
• Memori jangka menengah (recent past memory) : ingatan
terhadap peristiwa beberapa bulan lalu
• Memori jangka panjang : ingatan terhadap peristiwa
bertahun-tahun yang lalu.

Anda mungkin juga menyukai