FASYA AMELIA X-6 MIPA 13 SEJARAH PENEMUAN VIRUS • Penemuan Adolf Mayer
Salah satu ilmuan yang menjadi pionir dalam sejarah penemuan
virus ialah Adolf Mayer. Ia adalah seorang peneliti berkebangsaan Jerman yang berhasil mengidentifikasi keberadaan virus untuk pertama kalinya di tahun 1882 melalui penelitian penyakit bintik kuning pada daun tembakau.
Mayer melakukan percobaan dengan menyemprotkan getah
tanaman tembakau yang terserang penyakit bintik kuning ke tanaman tembakau yang sehat. Hasilnya, tanaman yang sehat menjadi ikut terserang dan mengalami penyakit serupa. Dengan hasil ini, Mayer menyimpulkan bahwa ada suatu mikroorganisme yang ukurannya jauh lebih kecil dari bakteri yang dapat menginfeksi tanaman tembakau. • Penemuan Dmitri Ivanovski Percobaan yang dilakukan Mayer membuat ilmuan Rusia, Dmitri Ivanovski menjadi penasaran. Pada masa itu, suatu filter yang dapat menyaring bakteri telah ditemukan oleh Lembaga Pasteur di Paris. Filter tersebut kemudian digunakan Ivanovski untuk mengulangi penelitian Mayer.
Ivanovski menyaring getah tembakau yang terserang bintik kuning
menggunakan penyaring bakteri untuk membuktikan bahwa penularan bukan disebabkan akibat inveksi bakteri. Getah yang sudah disaring kemudian dioleskan pada tanaman sehat. Hasilnya, tanaman tembakau sehat masih tetap terserang. Dengan hasil tersebut, ia kemudian menyimpulkan bahwa ada bakteri patogen atau zat kimia hasil produksi bakteri yang berukuran sangat kecil sehingga dapat lolos dari penyaring bakteri. • Penemuan Martinus Beijerinck
Martinus Beijerinck adalah ahli mikrobiologi berkebangsaan
Belanda. Ia mengamati sejarah penemuan virus dari hasil penelitian Ivanovski. Dengan pengamatannya itu, ia kemudian menyimpulkan bahwa organisme yang menyebabkan penyakit bintik kuning pada tembakau tersebut memiliki ukuran yang sangat kecil.
Mikroorganisme ini juga diduga hanya dapat hidup dengan
menumpang pada mahkluk hidup yang diinfeksi olehnya. Meskipun sudah memiliki kesimpulan tersebut, Beijerinck masih belum dapat menemukan jenis dan struktur dari mikroorganisme ini. • Penemuan Wendell Stanleika
Seorang ilmuan Amerika, Wendell Stanleika pada tahun
1935 berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit bintik kuning yang menyerang tembakau. Partikel mikroskopis ini kemudian diberi nama Tobacco Mosaic Virus (TMV).
Sejak saat itu, penelitian lebih dalam terkait keberadaan
virus semakin banyak dilakukan. Para ilmuan berlomba- lomba mengidentifikasi keberadaan virus dalam cabang ilmu virologi untuk menemukan hal-hal baru yang belum pernah ada dalam sejarah penemuan virus sebelumnya. CIRI-CIRI VIRUS Ukuran virus sangat kecil berdiameter berkisar 20- 400 Nm.Ukurannya 50 kali lebih kecil daripada bakteri.Hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron Virus Bersifat Aseluler Aseluler artinya virus tidak dikategorikan sebagai sel, karena virus tidak memiliki protoplasma, dinding sel, sitoplasma dan nukleus. Tubuh virus hanya berisi partikel penginfeksi yang terdiri atas asam nukleat yang terbungkus lapisan pelindung (kapsid). Pada beberapa kasus asam nukleatnya terdapat di dalam selubung membran. Virus Bersifat Parasit Obligat artinya virus hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup dengan berperan sebagai parasit, yaitu memanfaatkan nutrisi yang terdapat pada sel organisme yang ditumpanginya. Virus Tidak Dapat Membelah Diri Virus tidak berkembang biak dengan cara membelah diri. Perkembangbiakan virus dilakukan dengan rangkaian proses panjang, mulai dari pelekatan, penetrasi, replikasi genom, perakitan dan pelepasan virus-virus baru. Inilah ciri ciri virus yang paling membedakannya dengan organisme dalam kelompok taksonomi lainnya. Virus tidak dapat menghasilkan energi sendiri karena tidak memiliki organela,seperti ribosom,mitokondria,badan golgi,dll. Virus Berupa Hablur (Kristal) Tubuh virus umumnya berupa hablur atau kristal yang tidak dapat diendapkan melalui sentrifugasi biasa. Tubuh virus terdiri dari kepala, isi tubuh, serabut ekor dan kulit berupa selubung protein atau kapsid Virus memiliki bentuk Virus memiliki genom beragam Genom virus lebih beragam daripada dari genom konvesional yaitu(DNA untai tunggal). Genom virus terdiri atas DNA untai ganda, RNA untai ganda, DNA untai tunggal ataupun dapat juga RNA untai tunggal tergantung tipe virusnya.