Anda di halaman 1dari 72

TRANSCULTURAL NURSING

KEPERAWATAN LINTAS BUDAYA

Oleh :

Jeanny Rantung, M.Kep., Sp. KepMB


Culture shock

Cultural shock is alienation, disorientation,


and uncertainty that can occur during the process of
adjusting to a new cultural group
BUDAYA

• Pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat, dan


kapabilitas dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai
anggota masyarakat.

• Selama beberapa dekade, defenisi budaya terintegrasi dengan


variasi etnik populasi berdasarkan ras, nasionaliti, agama,
bahasa, karakteristik fisik dan geografi (Underwood, 2006).

• Pengaruh luar terhadap budaya diintegrasikan dengan faktor-


faktor : gender, kelas sosial, fisik (berat badan, tinggi),
ideologi (politik) atau orientasi seksual (Underwood, 2006)
• Budaya adalah ciri khas satu kelompok yang
membedakan antara kelompok yang satu
dengan yang lain

• Transkultural : Lintas budaya


UNSUR BUDAYA

1. Material
Objek : pakaian, makanan

2. Non Material
a. Kepercayaan
b. Kebiasaan
c. Bahasa
KARAKTERISTIK BUDAYA

• It is learned from birth through language and socialization


Transmitted from one generation to another. A person is not born with
cultural consepts but learn through socialitation

• It is shared by members of the same cultural group,


and it includes an internal sense and external perception of distinctiveness.

• It is social in nature
It is influenced by specific conditions related to environmental
and technical factors and to the availability of resources.

• It is dynamic, adaptive and everchanging


Adaptation allows cultural group to adjust to meet environmental changes.
Cultural changes occurs slowly and in response to the needs of the group
JENIS BUDAYA

1. Etno – caring
dipelajari dari orang tuanya

2. Professional - caring
dipelajari dari pendidikan
formal
• Budaya menggambarkan cara seseorang mempersepsikan
sesuatu, bertingkah laku dan menilai sesuatu yang ada di
sekitar mereka

• Budaya menentukan perilaku kesehatan seseorang

• Untuk memberikan asuhan keperawatan yang tepat dan


berkualitas pada keluarga, perawat harus memahami budaya
keluarga.

• Hati-hati dengan ethnocentrism dan stereotipe


SUBKULTUR

• Meskipun budaya adalah fenomena


yang universal, dibutuhkan ciri khusus
dan khas untuk kelompok tertentu,
karena meliputi semua pengetahuan,
kepercayaan, adat istiadat, dan
keterampilan yang diperoleh oleh
anggota kelompok itu.

• Ketika kelompok-kelompok seperti itu


berfungsi dalam kelompok budaya
yang lebih besar, mereka disebut
sebagai subkultur.
• Istilah Subkultur digunakan untuk kelompok yang relatif besar,
orang-orang yang memiliki karakteristik yang mengidentifikasi
mereka sebagai kesatuan yang berbeda.

• Contoh subkultur Amerika berdasarkan etnisitas (yaitu, subkultur


dengan ciri-ciri umum seperti karakteristik fisik, bahasa, atau
keturunan)

• Subkultur juga dapat didasarkan pada agama, pekerjaan,


kecacatan, atau penyakit, usia, jenis, orientasi atau lokasi
geografis.
• Perawat juga harus peka terhadap aplikasi antar-ras pada kompetensi
budaya.

• Perbedaan antara individu subkultur dalam kelompok akan menambah


tantangan untuk merencanakan dan memberikan perawatan yang
kompeten secara budaya.

• Berfokus pada "norma" budaya sementara mengabaikan keunikan individu


dapat menyinggung atau menyebabkan kemarahan pada pasien dan
mengakibatkan perawatan klise yang tidak benar-benar sesuai dengan
budaya pasien (Gray & Thomas, 2006).

• Perawat harus berkonsultasi dengan pasien atau orang lain yang signifikan
mengenai nilai-nilai pribadi, keyakinan, preferensi, dan identifikasi budaya.
.
ENKULTURAL

• Enkultural digunakan untuk mendeskripsikan orang yang


menggabungkan (persilangan) dua budaya, gaya hidup, dan nilai-
nilai (Giger & Davidhizar, 1999).
KEANEKARAGAMAN

• Keanekaragaman menunjuk pada


fakta atau status yang menjadikan
perbedaan.
• Diantaranya, ras, jenis kelamin,
orientasi seksual, etnik kebudayaan,
status ekonomi-sosial, tingkat
pendidikan, dan lain-lain.
AKULTURASI

• Proses akulturasi terjadi saat seseorang beradaptasi dengan ciri


budaya lain. Anggota dari sebuah kelompok budaya yang tidak
dominan seringnya terpaksa belajar kebudayaan baru untuk
bertahan.
• Hal ini juga dapat didefinisikan sebagai perubahan pola
kebudayaan terhadap masyarakat dominannya (Spector, 2000)
ASIMILASI

• Asimilasi merupakan proses seorang individu berkembang


identitas kebudayaannya. Asimilasi berarti menjadi seperti
anggota dari kebudayaan yang dominan.
• Beberapa aspeknya, seperti tingkah laku, kewarganegaraan, ciri
perkawinan, dan sebagainya.
• Di sini, seseorang atau kelompok kehilangan beberapa
kebudayaan aslinya untuk kemudian membentuk kebudayaan
baru bersama dengan yang lain. Hal ini ditujukan untuk
membentuk interaksi yang baik.
MINORITAS

• Minoritas merujuk kepada sekelompok orang yang secara fisik atau


karakteristik budaya berbeda dari mayoritas orang di masyarakat.

• Kadang-kadang, minoritas dapat dikhususkan atau terisolasi dari orang


lain dalam masyarakat atau diperlakukan dengan cara yang berbeda
atau tidak sama.

• Sebagai contoh, laki-laki dapat dianggap sebagai minoritas dalam


profesi keperawatan, tetapi mereka merupakan mayoritas di bidang
kedokteran.

• Karena istilah minoritas sering berkonotasi rendah diri, anggota dari


banyak ras dan kelompok etnis keberatan yang diidentifikasi sebagai
minoritas
Ada beberapa faktor kebudayaan yang menjadi pertimbangan
toleransi, diantaranya:

1. Ras
• Ras merupakan klasifikasi orang-orang yang dibagi berdasarkan
karakteristik biologis, tanda keturunan (genetik) dan corak.
• Orang dengan ras yang sama, umumnya mempunyai banyak
persamaan karakter. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak
semua orang dengan ras yang sama memiliki kebudayaan yang
sama pula.
2. Prasangka
• Prasangka merupakan sebuah kepercayaan negatif atau
kecenderungan yang menyamaratakan pada satu kelompok dan
hal tersebut akan menuntut pada dakwaan.
• Hal ini terjadi karena orang yang berprasangka tidak mengetahui
penuh budaya orang yang diprasangkai atau orang tersebut
membuat penyamarataan pandangan berdasarkan
pengalamannya dengan seorang individu dari kelompok tersebut
terhadap semua anggota kelompok itu
3. Stereotipe
• Stereotipe adalah menyamakan seluruh anggota dari sebuah
kebudayaan atau kelompok etnik bahwa mereka semua mirip/
sama.
• Stereotipe mungkin berdasarkan penyamaan yang ditemukan
pada penelitian atau mungkin tidak berhubungan dengan
kenyataan.
• Di sini, perawat harus tahu bahwa tidak semua orang dari
kelompok tertentu memiliki kepercayaan kesehatan yang sama,
praktik dan nilai yang sama pula.
4. Diskriminasi
• Diskriminasi merupakan pembedaan perlakuan individu atau
kelompok berdasarkan kategori, seperti ras, etnik, jenis kelamin,
dan kelas sosial.
• Terjadi jika seseorang bertindak merugikan atau menyangkal hak
pokok individu lain atau lebih

5. Culture Shock
• Culture shock adalah suatu guncangan atau ketidaknyamanan
yang terjadi sebagai respons atas pergantian/ perpindahan dari
satu kebudayaan ke kebudayaan lain.
• Ini terjadi jika seseorang pindah dari satu lokasi geografi ke lokasi
lain atau berimigrasi ke negara baru.
INDONESIA

1. Negara kepulauan
2. Terdiri dari 13.000 pulau dan kepulauan
3. Terdiri dari 250 lebih suku bangsa dengan budaya
yang berbeda
4. Keluarga merupakan kelompok terkecil yang
menyusun sistem kesukuan. Setiap keluarga memiliki
budaya masing-masing
• Salah satu cara untuk menganalisis keyakinan adalah dengan
menggunakan heritage consistensy. Heritage consistensy
dikembangkan oleh Estes dan Zitzaw (1980).

• Teori ini menggambarkan tingkat gaya hidup yang mencerminkan


konteks kultural (Potter & Perry, 2009).

• Hal ini memungkinkan kita mengkaji keyakinan tentang kesehatan


dengan menentukan ikatannya dengan keyakinan tradisionalnya
A. Budaya

• Budaya menggambarkan sifat nonfisik, seperti keyakinan, sikap


atau adat-istiadat suatu masyarakat yang diturunkan dari generasi
ke generasi selanjutnya.
• Budaya merupakan kumpulan keyakinan, kebiasaan, praktik,
kesukaan, norma, adat-istiadat, ketidaksukaan dan ritual yang
dipelajari dari keluarga selama sosialiasasi bertahun-tahun (Potter
& Perry, 2009).
• Di dalam budaya tidak hanya terbatas pada komunikasi lisan,
tetapi juga yang lain. Contoh, cara membuat kontak mata,
menyentuh tubuh, dan memegang tangan
B. Etnisitas
• Etnisitas adalah rasa identitas diri yang berkaitan dengan
kelompok kultur sosial umum dan warisan budaya (Potter & Perry,
2009).
• Karakteristik dari suatu etnik mencakup bahasa dan dialek, status
perpindahan, suku bangsa, dan kepercayaan serta praktek
religius.
• Sehingga, etnisitas sangat kompleks, sukar dipahami dan
didefinisikan dengan kurang jelas.
C. Religi
• Religi adalah keyakinan dalam suatu kekuatan sifat ketuhanan
atau di luar kekuatan manusia yang harus dipatuhi dan
diibadatkan sebagai pencipta dan pengatur alam semesta
((Abramsom, 1980) dalam Fundamental Keperawatan).
• Nilai religi berfungsi untuk mengklarifikasi etnisitas lebih jauh.
• Klien berasal dari budaya yang berbeda. Di dalamnya mencakup
latar belakang etnis, keagamaan, dan budaya.

• Konsistensi warisan budaya ini membantu cara pemahaman


terhadap klien bagaimana mereka menginterpretasikan kesehatan
atau penyakit dengan cara modern atau tradisional
• Selain heritage consistensy, ada 6 fenomena kultural yang
diidentifikasi oleh Giger & Davidhizar (1995). Keenam fenomena
ini terdiri dari:
1. Kontrol Lingkungan
• Mengacu pada kemampuan dari anggota kelompok kultural
tertentu untuk merencanakan aktivitas yang mengontrol sifat dan
faktor keturunan langsung (Giger & Davidhizar, 1995).
• Di dalamnya mencakup keyakinan tradisional tentang kesehatan
dan penyakit, pengobatan tradisional dan penggunaan
penyembuh tradisional.
• Sehingga, fenomena ini berperan penting dalam cara klien
berespons terhadap pengalaman yang berhubungan dengan
kesehatan.
2. Variasi Biologis
• Seseorang dari satu kelompok kultural pasti mempunyai variasi
biologis berbeda dengan kelompok kultural lainnya.
• Beberapa contoh signifikan yang dapat dijadikan pertimbangan,
yaitu:
– Struktur dan bentuk tubuh
– Warna kulit
– Variasi enzimatik dan genetik
– Kerentanan terhadap penyakit
– Variasi nutrisi
3. Organisasi Sosial
• Lingkungan sosial tempat seseorang dibesarkan dan bertempat
tinggal berperan penting dalam perkembangan dan identitas
kultural mereka.
• Proses sosialisasi ini menjadi suatu bagian warisan yang
diturunkan dan mengacu pada unit keluarga dan organisasi
kelompok sosial yang dapat diidentifikasi oleh klien
4. Komunikasi
• Perbedaan bahasa antara perawat dengan klien menjadi hal
terpenting dalam memberikan asuhan keperawatan. Perbedaan
ini akan berpengaruh pada setiap aspek dan tahapan asuhan
keperawatan.
• Ketidakberhasilan berkomunikasi secara efektif akan membuat
penundaan dalam diagnosis dan tindakan terhadap klien. Bahkan
bisa lebih dari itu.
• Perawat tidak seharusnya menganggap klien dapat memahami
apa yang sudah diucapkannya.
• Istilah-istilah medis harus dijelaskan dengan jelas dan terang
terutama klien yang mempunyai keterbatasan ketrampilan dalam
bahasa perawat
5. Ruang
• Ruang personal di sini mencakup perilaku individu dan sikap yang
ditujukan pada ruang di sekitar mereka.
• Teritorialitas merupakan suatu sikap yang ditujukan pada area
seseorang yang diklaim dan dipertahankan atau reaksi emosional
ketika orang-orang lain memasuki area tersebut. Keduanya ini
dipengaruhi oleh budaya.
• Perawat harus berusaha menghargai teritorial klien. Ruang
personal ini banyak berhubungan dengan aktivitas keperawatan
dan perawat harus sensitif terhadap respons klien berkenaan
dengan ruang personal ini.
• Misalnya, saat memberikan asuhan keperawatan yang
mengharuskan perawat menyentuh tubuh klien
6. Orientasi Waktu
• Orientasi waktu berbeda antara kelompok satu dengan yang lain.
• Perawat yang mempunyai sikap yang berhubungan dengan waktu
mungkin menemukan kesulitan untuk memahami dan
merencanakan asuhan keperawatan terhadap klien yang
mempunyai orientasi waktu yang berbeda.
• Perbadaan orientasi waktu dapat menjadi hal penting dalam
perawatan kesehatan, seperti perencanaan jangka panjang dan
penjelasan tentang jadwal medikasi.
• Misalnya, penjelasan pentingnya keteraturan minum obat pada
penderita tekanan darah tinggi
• Dari banyak penjelasan di atas, asuhan keperawatan transkultural
memang sangatlah kompleks.

• Sebelum kita membuat perencanaan dan tindakan perawatan, kita


perlu mengetahui konsep, prinsip, fenomena, dan faktor-faktor lain
yang dapat dijadikan pertimbangan yang berhubungan dengan
budaya ini.

• Diharapkan, setelah kita mengetahuinya, kelak asuhan


keperawatan yang kita berikan terhadap klien akan efektif dan
berlangsung dengan lancar.
KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

Ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskan pada perilaku


individu atau kelompok, serta proses untuk
mempertahankan/meningkatkan perilaku sehat atau perilaku
sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang
budaya (Leininger, 1984)
TUJUAN

• Membantu individu/keluarga dengan budaya yang berbeda untuk


mampu memahami kebutuhannya terhadap asuhan keperawatan
dan kesehatan

• Membantu perawat dalam mengambil keputusan selama pemberian


asuhan keperawatan pda individu/keluarga melalui pengkajian
gaya hidup, keyakinan tentang kesehatan dan praktik kesehatan
klien

• Asuhan keperawatan yang relevan dengan budaya dan sensitif


terhadap kebutuhan klien akan menurunkan kemungkinan stres
dan konflik karena kesalahpahaman budaya
• Teori Leininger ini menekankan pentingnya menyediakan asuhan
keperawatan budaya yang selaras (perawatan kesehatan yang
berarti dan bermanfaat disesuaikan agar sesuai nilai-nilai budaya
pasien) melalui akomodasi perawatan budaya dan restrukturisasi
perawatan budaya.

• Culture care accomodation mengacu pada tindakan profesional dan


keputusan yang membuat perawat dalam perawatan mereka untuk
membantu orang-orang dari budaya yang ditunjuk mencapai hasil
kesehatan menguntungkan atau memuaskan.

.
• Culture Care Restructuring atau Repatterning mengacu
tindakan profesional dan keputusan yang membantu
pasien menyusun ulang, mengubah, atau memodifikasi
gaya hidup mereka terhadap pola perawatan kesehatan
yang baru, berbeda, atau lebih menguntungkan.

• Pada saat yang sama, dihasilkan nilai-nilai budaya pasien


dan keyakinan yang dihormati, dan gaya hidup yang
lebih baik atau sehat
• Acculturation : proses dimana anggota kelompok budaya
beradaptasi dengan atau mengambil perilaku kelompok lain

• Cultural blindness : ketidakmampuan untuk mengenali nilai-nilai


mereka sendiri, keyakinan, dan praktik mereka dari orang lain
karena kecenderungan etnosentris yang kuat (kecenderungan untuk
melihat budaya sendiri lebih unggul lain)

• Cultural imposition (pemaksaan): kecenderungan untuk memaksakan


budaya, kepercayaan, nilai-nilai, dan pola perilaku pada seseorang
atau orang-orang dari budaya yang berbeda

• Cultural taboos : kegiatan atau perilaku yang dihindari, dilarang,


atau dilarang oleh budaya tertentu kelompok
PARADIGMA TRANSCULTURAL NURSING

• Manusia
• Sehat
• Lingkungan
• Keperawatan
MANUSIA

• Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang


memiliki niilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dan
berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan
pilihan

• Menurut Leininger (1984) manusia memiliki


kecenderungan untuk mempertahankan budayanya
pada setiap saat dimanapun dia berada
SEHAT

• Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien


dalam mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat dan
sakit

• Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan


dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan
memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi
dalam aktifitas sehari-hari

• Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin


mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit
yang adaptaif (Andrew dan Boyle, 1995)
LINGKUNGAN

• Lingkungan diidentifikasikan sebagai keseluruhan


fenomena yang mempengaruhi perkembangan,
kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang
sebagai totalitas kehidupan dimana klien dengan
budayanya saling berinteraksi.

• Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu: fisik, sosial dan


simbolik
• Lingkungan Fisik
Lingkungan alam atau lingkungan yang diciptakan
oleh manusia. Mis : pegunungan, iklim, daerah
pemukiman

• Lingkungan Sosial
Keseluruhan faktor sosial yang berhubungan
dengan sosialisasi keluarga atau kelompok ke dalam
masyarakat yang lebih luas.

• Lingkungan Simbolik
Kese;uruhan bentuk atau simbol yang membuat keluarga
atau kelompok merasa bersatu. Mis : musik, seni, riwayat
hidup, bahasa atau atribut yang digunakan
KEPERAWATAN

• Asuhan keperawatan aadalah suatu proses atau


rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang
diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang
budanyanya.

• Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu


sesuai denganbudaya klien.
KOMPETENSI BUDAYA

1. Cultural Awereness
A cognitive process in which the nurse becomes aware of and sensitive to the
client’s clutural values, beliefs and practices
2. Cultural Knowledge
The nurse seeks a sound educational base about different cultures
3. Cultural Skill
The nurse’s ability to perform a culturally specific assessment (i.e physical and
psychosocial)
4. Cultural Encounters
The nurse interacts with clients from diverse cultural backgrounds
5. Cultural Desire
The nurse’s motivation (“want to”) to become culturally competent

(Campinha-Bacote. J (1999) A model and instrument for addressing cultural competences


in health car. Journal of Nursing education, 38(5), 204-205)
STRATEGI

• Strategi I : Perlindungan/mempertahankan budaya

• Strategi II : Mengakomodasi/negosiasi budaya

• Strategi III : Mengubah/mengganti budaya klien


Strategi I : Perlindungan/mempertahankan budaya

Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien


tidak bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan
dan implementasi keperawatan deiberikan sesuai
dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien
sehingga klien dapat meningkatkan atau
mempertahankan status kesehatannya, misalnya :
budaya beroleh raga setiap pagi
Strategi II : Mengakomodasi/negosiasi budaya

Intervensi dan implmentasi keperawatan pada tahap ini


dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap
budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan.
Perawat membantu klien agar dapat memilih dan
menentukan budaya lain yang lebih mendukung
peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil
mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan
dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.
Strategi III : Mengubah/mengganti budaya klien

Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya


yang dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat
berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang
biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola
rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih
menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang
dianut.
PROSES KEPERAWATAN TRANSKULUTURAL

PENGKAJIAN

Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “Sunrise Model” yaitu :
• Faktor teknologi
• Faktor agama dan filosofis
• Faktor kekerabatan dan sosial
• Faktor nilai budaya dan gaya hidup
• Faktor politis dan legal
• Faktor ekonomi
• Faktor pendidikan

Anda mungkin juga menyukai