Anda di halaman 1dari 84

PEMICU 3

• ASI Eksklusif

• 2 DESEMBER 2013
KELOMPOK 17
1.EVI
2.YOGISWARA WIWARDHANA A.S (Ketua)
3.HENDSUN (Penulis)
4.NENDI FEBY VALENTINA
5.HANS FREWIN
6.VANNY DARMAWAN
7.FITHRY RAHMA
8.GRISHELLY MARCELLA H
9.CARISSA OCTAVIANI PUTRI
10.SUNI CHRISTINA WIDJAYA
11.FENNY
12.ALFONSIUS STEFANO NUSATIO (Sekretaris)

TUTOR : Dr.
Kompetensi Blok
 Area 2
• Area Ketrampilan Klinis
 Area 3
• Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
 Area 5
• Pengelolaan Informasi
 Area 6
• Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri
 Area 7
• Area Etika, Moral, Medikolegal, dan Profesionalisme serta
Keselamatan Pasien
Mata Kuliah Penunjang Modul
1. dr. Frans
a. Cell Communications and Signal Transduction
2. dr. Freddy
a. Fisiologi Sistem Endokrin
b. Kelenjar Endokrin Sentral
c. Pengantar Fisiologi Endokrin
Pemicu (ASI Eksklusif)
Seorang perempuan,berusia 28 tahun
baru saja melahirkan seorang bayi yang
sehat 1 bulan yang lalu dan masih
menyusui.Setiap kali bayinya
menangis,perempuan tersebut selalu
merasa air susunya mengalir
keluar.Mengapa hal tersebut terjadi?
UNFAMILIAR TERMS
1. ASI : Air susu ibu
2. ASI eksklusif: pemberian ASI kepada bayi tanpa tambahan
makanan lain
RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa bayi tersebut menangis ?
2. Apakah usia mempengaruhi pengeluaran ASI pada ibu ?
3. Berapa lama seorang bayi di berikan ASI?
CURAH PENDAPAT

1. Karena lapar (tidak mendapat ASI dari ibunya)


2. Usia-> menopause ≠ hamil ≠ASI
3. 1-2 tahun (eksklusif 0-6bulan)
LEARNING OBJECT
1. Menjelaskan macam-macam transduksi sinyal dan komponen-
komponennya
2. Menjelaskan klasifikasi tipe hormon dan reseptornya
3. Menjelaskan mekanisme kerja hormon
4. Menjelaskan hubungan antara hipotalamus,hipofisis,dan kelenjar
endokrin
5. Menjelaskasn hormon-hormon di hipotalamus
6. Menjelaskan hormon-hormon di hipofisis
7. Menjelaskan mekanisme umpan balik sebagai pengatur sekresi
hormon
LO1: Menjelaskan macam-macam
transduksi sinyal dan komponen2nya
• Definisi:
Rangkaian peristiwa yang dimulai dengan
pengikatan molekul sinyal (ligands) pada
reseptor spesifik sehingga terjadi konformasi
reseptor, dan menimbulkan reaksi cascade
yang pada akhirnya akan menghasilkan efek
fisiologis (respon)

• Tahap STS:
1. Pengenalan
2. Transduksi sinyal
3. Menghasilkan respon
Molekul sinyal
• Endokrin
• Molekul sinyal terikat reseptor pada
sel-sel yang jauh dari sel yang
mensekresinya
• Parakrin
• Molekul sinyal terikat reseptor pada
sel-sel di sekitar sel yang
mensekresinya
• Autokrin
• Sel mempunyai reseptor bagi
molekul sinyal yang disekresinya
• Jukstakrin
• Molekul sinyal langsung dikirim ke
sel tetangga oleh hubungan juksta
Signal Transduction Pathways
1. Adenylate Cyclase 9. Hedgehog Signaling
Signaling Pathway Pathway
2. PI3K Signaling System 10. Wnt Signaling Pathway
3. MAPK Signaling Pathways 11. PI3K/AKT (Survival)
4. JAK/STAT Signaling Signaling Pathway
Pathway 12. ROS Signaling Pathway
5. Insulin Signaling Pathway 13. Hypoxia Signaling Pathway
6. Leptin Signaling Pathway 14. Hypertrophy Signaling
7. NFkB Signaling Pathway Pathway
8. Notch/Delta Signaling 15. Apoptosis
Pathway
1. Adenilil Siklase

14
Adenylate Cyclase PI-3K
• Ligan : Epineprin, • Ligan : GH, Insulin
serotonin, glukagon • Reseptor :GPCR
• Reseptor : G-Protein • 2nd messenger : Ca, IP,
(GPCR), GDP -> GTP triasilgliserol
(aktif) melalui fosforilasi. • Fungsi :
• Untuk kelangsungan hidup
cel
• pertumbuhan
2. (PI-3K)

16
PI3-AKT Hypoxia
• Gigand : GH • Untuk menyelamatkan
• Reseptor : RTK sel saat kekurangan
• 2nd messenger : CAMP oksigen.
• Fungsi :
• Untuk survival
3.MAPK
MAPK JAK/STAT
• Ligan : GF, Insulin • Ligan : GH, Eritopoetin,
• Reseptor : RTK prolaklin
• 2nd messenger : Kinase • Reseptor : Cytokine
cascale reseptor
• Fungsi : • 2nd messenger : STAT
• Kelangsungan hidup sel • Fungsi : Respon stress
• Respons stress
• Pertumbuhan
• Cell dead, survivsl,
development
20
6.Leptin

21
Insulin LEPTIN
• Ligan : Insulin, GF • Katekolamin : BMR
• Reseptor : IRS (RTK) tinggi, Hest product
• 2nd messenger : PI tinggi, CAMP, MAPK,
STAT.
• Fungsi :
• Kalmonulin : Protein
• Pertumbuhan sel
pembawa ion Ca
• DNA sintesis
• Insulin reseptor • Fungsi :
• Menekan rasa lapar
7.NFκB
NFkB Notch/Delta-Justakrin
• Ligan : Virus, bakteri, • Ligan : Delta
mitogen, radang • Reseptor : Notch
• Reseptor : Survival sell, • Fungsi : Pertumbuhan sel
sistem imunitas
• Inhibitor : IKB
8. Notch/Delta

25
9.Hh/Hedgehog

26
Hh/Hedgehog Wnt/Frizzled LRP
• Reseptor : PTCH • Ligan : Wnt
• Fungsi : • Reseptor : Frizzled
development/transcripti • 2nd messenger : disshelved
on • Fungsi : Perkembangan
kanker dan tumor.
• Betta Katenin : pertumbuhan
sel-sel kanker
• APC : menekan pertumbuhan
tumor
• Axin : Scaffold protein
10.Wnt

28
11.PI3K/AKT (Survival)

29
12.ROS

30
ROS-Cell survival
• Ligand : radikal bebas
• Yang berperan : O2
bebas
13.Hypoxia
14.Hypertrophy Signaling Pathway
Hyperthropy Apoptosis
• Ligan : ANP&BNP • Kematian sel terprogram
• Lokasi : jantung • Ekstrinsik
• 2nd messenger : cGMP -resep : FAS
-caspase 8
• Intrinsik
-ligand: sinar uv
-ke mitokondria,caspase 9
15. Apopstosis
LO 2: Menjelaskan Klasifikasi Tipe
Hormon dan Reseptornya
Definisi Klasik Hormon
• dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau sel-sel khusus
• disekresikan langsung ke dalam aliran darah
• ditransportasi ke seluruh tubuh
• mempengaruhi kegiatan sel jaringan / organ sasaran yang
letaknya jauh dari asal tempat pembentukkannya.
Definisi Klasik Hormon
• Hormon tropic (tropic artinya "nutrisi") adalah hormon
yang fungsi utamanya adalah untuk mengatur sekresi
hormon oleh kelenjar endokrin lainnya dan untuk menjaga
jaringan targetnya.
Komposisi kimia
Klasifikasi Hormon
Sifat Peptida Amina Steroid
Katekolamin Hor. Tiroid
Kelarutan Hidrofilik Hidrofilik Lipofilik Lipofilik
Sekresi Eksositosis Eksositosis Endositosis koloid Difusi sederhana
granula granula
Mekanisme Pengaktifan sistem Pengaktifan sistem Pengaktifan gen Pengaktifan gen
kerja perantara ke-2 u/ perantara ke-2 u/ spesifik u/ spesifik u/
mengubah mengubah menghasilkan menghasilkan
aktivitas protein yg aktivitas protein yg protein baru yg protein baru yg
sdh ada yg sudah ada yg menghasilkan efek menghasilkan efek
menghasilkan efek menghasilkan efek

Hormon Hormon dr Hanya hormon- Hanya hormon- Hormon dr korteks


jenis ini hipotalamus, hormon dr medula hormon dr sel adrenal & gonad,
hipofisis, pankreas, adrenal folikel tiroid sebagian bsr
kel. paratiroid, sel hormon plasenta.
pencernaan, ginjal,
hati, jantung
Sistem Kimia Penyampai Pesan
a. Neurotransmitter
dirilis oleh terminal akson neuron ke celah sinaptik dan bertindak secara
lokal untuk mengontrol fungsi sel saraf.
Contoh: asetilkolin.
Sistem Kimia Penyampai Pesan
b. Hormon endokrin
dilepaskan oleh kelenjar atau sel-sel khusus ke dalam darah dan
mempengaruhi fungsi sel di lokasi lain dalam tubuh.
Sistem Kimia Penyampai Pesan
c. Neurohormon
hormon yang dikeluarkan ke dalam darah
secara spesifik oleh neuron neurosekretorik.
d. Neuromodulator
zat perantara yang bekerja pada neuron
untuk menimbulkan perubahan biokimiawi
jangka panjang di sel saraf.
Sistem Kimia Penyampai Pesan
e. Parakrin
disekresikan oleh sel-sel ke dalam cairan
ekstraselular dan mempengaruhi sel tetangga
dari tipe yang berbeda.
Contoh: somatostatin yang disekresikan oleh
sel-sel delta di pankreas.
Sistem Kimia Penyampai Pesan
f. Autokrin
disekresikan oleh sel-sel ke dalam cairan ekstraselular dan mempengaruhi
fungsi sel-sel yang memproduksinya dengan mengikat reseptor permukaan
sel.
Contoh: somatomedin, beberapa faktor pertumbuhan.
Sistem Kimia Penyampai Pesan
g. Kelenjar jukstakrin
kelenjar yang langsung mengeluarkan sekretnya ke sel tetangganya
melalui suatu hubungan juksta
Sistem Kimia Penyampai Pesan
h. Kelenjar intrakrin
kelenjar yang hasil sekresinya bekerja pada sel itu sendiri, tanpa hasil
sekresinya itu keluar kecairan interstisial.
Setelah disekresikan oleh suatu organel sel, kemudian melintasi
sitoplasma untuk bekerja pada bagian sel yang lain pada satu sel yang
sama.
Pembagian Hormon Berdasarkan
Struktur Kimia
a. Protein dan polipeptida, termasuk hormon yang disekresi
oleh kelenjar hipofisis anterior dan posterior, pankreas
(insulin dan glukagon), kelenjar paratiroid (hormon
paratiroid), dan banyak lainnya.
b. Steroid disekresikan oleh korteks adrenal (kortisol dan
aldosteron), ovarium (estrogen dan progesteron), testis
(testosteron), dan plasenta (estrogen dan progesteron).
c. Derivat dari asam amino tirosin, yang disekresikan oleh
kelenjar tiroid (tiroksin dan triiodotironin) dan medullae
adrenal (epinefrin dan norepinefrin).
Perbedaan pada struktur kimia
hormon
• mengakibatkan perbedaan besar dalam respons biologis-nya
Perbedaan pada struktur kimia
hormon
• mempunyai akibat perbedaan dalam daya larut hormon
• Tingkat daya larut suatu hormon akan menentukan bagaimana
• Hormon diproses oleh sel endokrin
• cara bagaimana hormon diangkut di dalam darah
• mekanisme bagaimana hormon melaksanakan efeknya pada sel
target
Reseptor Hormon
• Jumlah reseptor tidak pernah konstan
• Down Regulation: penurunan jumlah reseptor aktif yang akan
menurunkan responsifitas jaringan target terhadap hormon.
• Up Regulation : pembentukan lebih banyak molekul reseptor
oleh target sel, melebihi keadaan normal, menyebabkan
jaringan target menjadi lebih sensitif terhadap efek stimulasi
hormon
Lokasi Reseptor Hormon
• Di dalam atau di atas permukaan membran sel.
• Reseptor membran spesifik untuk sebagian besar hormon
protein, peptida, dan hormon katekolamin.
• Di dalam sitoplasma sel
• Reseptor untuk beberapa hormon steroid
• Di dalam nukleus sel.
• Reseptor untuk hormon steroid dan hormon tiroid ditemukan di
dalam nukleus dan dipercaya berhubungan secara langsung
dengan satu atau beberapa kromosom.
LO3 : Menjelaskan Mekanisme Kerja
Hormon
Kelenjar Endokrin

Hormon

Berikatan dengan reseptor


SEL TARGET
Ikatan hormon dengan reseptornya memicu salah satu dari kejadian
intraseluler di bawah ini :
1. Mengubah permebilitas saluran (channel) dengan bekerja pada protein
pembentuk saluran yang telah ada
2. Bekerja melalui sistem second messenger untuk mengubah aktivitas
protein yang sudah ada
3. Mengaktifkan gen spesifik menyebabkan pembentukan protein baru

Respon fisiologis
Perbedaan Hormon Steroid dan Non-Steroid
Hormon Steroid Hormon Non-Steroid
Tipe Steroid, iodotironin, kalsitriol, Polipeptida, protein,
retinoid glikoprotein, katekolamin
Solubilitas lipofilik hidrofilik
Protein Pengangkut ada Tidak ada
Usia Paruh Plasma Panjang (berjam-jam sampai Pendek (menit)
berhari-hari)
Reseptor Intraseluler Membran plasma
Mediator Kompleks reseptor Hormon cAMP, cGMP, metabolit
kompleks fosfoinositol,
rangkaian kinase.
 Hormon Steroid
1. Difusi melalui membran plasma dari sel target
2. Hormon steroid masuk kedalam nucleus
3. Berikatan dengan reseptor protein spesifik membentuk
kompleks hormon-reseptor.
4. Berikatan dengan tempat khusus pada sel DNA
5. Mengaktifkan gen untuk membaca messenger RNA (mRNA)
6. Menterjemahkan mRNA dalam sitoplasma menghasilkan
produk baru (efek).
 Hormon Nonsteroid
Hormon derivat asam amino dan peptida tidak dapat masuk
kedalam sel target dan segera berikatan dengan membran
plasma sel target.
1. Hormon berikatan dengan reseptor membran
2. Menyetel seri reaksi, yang diaktivasi oleh enzim
3. Reaksi katalisasi yang menghasilkan molekul messenger
kedua (siklik AMP)
4. Perubahan intraseluler yang meningkatkan tipe respon dari
sel target terhadap hormon.
LO 4 : Menjelaskan hubungan antara
hipotalamus,hipofisis,dan kelenjar
endokrin
• Hipofisis/ pituitary

• Dibagi 2 :
1. Hipofisis Anterior / Adenohipofisis
2. Hipofisis Posterior / Neurohipofisis

• diantaranya :
pars intermedia → manusia :
rudimenter
• Pengeluaran hormon di hipofisis secara langsung di kendalikan
oleh hipotalamus
• Dihubungkan melalui:
1. Hipofisis posterior - hipotalamus melalui jalur saraf (traktus
hipotalamus-hipofisis)
2. Hipofisis anterior – hipotalamus melalui pembuluh darah
(pembuluh porta hipotalamus hipofisis).
• Hipotalamus dapat berkomunikasi dengan
kelenjar hipofisis dengan dua cara, yaitu dengan
impuls saraf atau dengan mengeluarkan
hormon.
• Contoh dengan impuls saraf, jika tekanan darah
turun, hipotalamus mengirimkan implus saraf ke
kelenjar hipofisis anterior. Akbatnya, hipofisis
menyekresikan ADH (antidiuretic hormone).
• Hipotalamus juga dapat mengeluarkan hormon
yang disebut releasing hormone dan inhibiting
hormone.
62
63
LO 5 : Menjelaskasn hormon-hormon
di hipotalamus
Hipotalamus
• Hormon di hipotalamus :
• Releasing
• Inhibiting
• Target cells :
• Anterior pituitary
• Fungsi :
• Mengontrol pengeluaran hormon dari anterior pituitary
Hormon Efek terhadap target cells

1. Thyrotropin-Releasing Hormone Menstimulasi pengeluaran


(TRH) TSH dan prolactin
2. Corticotropin-Releasing Menstimulasi pengeluaran
Hormone (CRH) ACTH (corticropin)
3. Gonadotropin-Releasing Menstimulasi pengeluaran
Hormone (GnRH) FSH dan LH (gonadotropins)
4. Growth Hormone-Releasing Menstimulasi pengeluaran
Hormone (GHRH) GH
5. Somatosin(Growth Hormone- Menghambat pengeluaran
Inhibiting Hormone;GHIH) GH dan TSH
6. Prolactin-Releasing Hormone Menstimulasi pengeluaran
(PRH) prolactin
7. Dopamine (Prolactin-Inhibiting Menghambat pengeluaran
Hormone;PIH) prolactin
• Hipotalamus dan posterior pituitary membentuk suatu
sistem neuroendocryne yang mengandung neuron
neurosecretory, yang terbagi menjadi 2 ruangan, yaitu:
• Supraoptic nuclei
• paraventicular nuclei

• Hipotalamus dan posterior pituitary menghasilkan


hormon vasopressin dan oxytocin
Vasopressin
• Mempunyai 2 efek :
• Memperbanyak penyimpanan H2O oleh nefron ginjal ketika
pembentukan urine
• Menyebabkan kontraksi otot polos arteriolar
oxytocin
• Menstimulasi kontraksi otot polos uterus untuk membantu
mendorong bai ketika melahirkan
• Merangsang pengeluaran susu dari kelenjar mammae ketika
menyusui
Hormon Hipofisis
Hormon Fungsi
Vasopresin (ADH) 1. Meningkatkan retensi H2O oleh ginjal
2. Menyebabkan kontraksi otot polos arteriol

Oksitosin 1. Merangsang kontraksi otot polos uterus


2. Merangsang ejeksi susu dari kelenjar
mammae selama menyusui

Hipofisis Posterior
• Kontrol utama pelepasan vasopresin dari hipofisis posterior adalah masukan dari
osmoreseptor hipotalamus, yang meningkatkan sekresi vasopresin sebagai respons
terhadap peningkatan osmolaritas plasma.

• Sekresi oksitosin ditingkatkan oleh refleks – refleks yang berasal dari jalan lahir
selama persalinan dan refleks yang terpicu ketika bayi menghisap payudara.
LO 6 : Menjelaskan hormon-
hormon di hipofisis
Kelenjar Hipofisis
• Kelenjar hipofisis terdiri dari 2 bagian :
- Hipofisis anterior
- Hipofisis posterior
Kelenjar Hormon Sel Target Kegunaan
Endokrin

Hipofisis Vasopresin Tubulus Ginjal Meningkatkan


Posterior (Antidiuretik reabsorpsi H2O
Hormon  ADH)
Arteriol Menyebabkan
vasokonstriksi
Oksitosin Uterus Meningkatkan
konstraktillitas
Kelenjar mamae Menyebabkan
penyemprotan
susu
Kelenjar Hormon Sel Target Kegunaan
endokrin
Hipofisis Thyroid stimulating Sel folikel tiroid Merangsang sekresi T3 & T4
Anterior Hormone (TSH)

Adenocorticotropic Zona fasikulata & zona Merangsang sekresi kortisol


Hormone (ACTH) retikularis korteks
adrenal

Growth Hormone Tulang : jaringan lunak Esensial tetapi pertumbuhan tidak hanya
bergantung padanya; merangsang pertumbuhan
tulang dari jaringan lunak; efek metabolik
mencakup anabolisme protein, mobilisasi lemak,
dan penghematan glukosa
Hati Merangsang sekresi somatomedin

Follicle stimulating Wanita : folikel ovarium Mendorong pertumbuhan & perkembangan


Hormone (FSH) folikel, menstimulasi sekresi estrogen

Pria : tubulus Menstimulasi produksi sperma


seminiferus di testis
Kelenjar Hormon Sel target Kegunaan
endokrin
Hipofisis Luteinizing Wanita : folikel Merangsang ovulasi,
anterior Hormone (LH) ovarium & korpus perkembangan korpus
(interstitial luteum luteum & sekresi
cell-stimulating esterogen &
hormon, ICSH) progesteron
Pria : sel interstisium Merangsang sekresi
leydig di testis testosteron
Prolaktin Wanita : kelenjar Mendorong
mamaria perkembangan
payudara, merangsang
sekresi susu
Pria Tidak jelas
LO 7 : Menjelaskan mekanisme
umpan balik sebagai pengatur
sekresi hormon
Sistem Umpan Balik
Hipotalamus Sistem saraf Perubahan jumlah
di dalam plasma

Hipofisis anterior Kelenjar


Kelenjar endokrin
endokrin

Kelenjar endokrin
perifer Sel target Sel target

Sel target
Kerja hormon Kerja hormon

Kerja hormon

(a) (b) (c)


UMPAN BALIK NEGATIF
MEMPERTAHANKAN KONSENTRASI PLASMA SUATU HORMON
DALAM KADAR TERTENTU
UMPAN BALIK POSITIF
PENGENDALIAN SEKRESI HORMON BERSIFAT SALING
MENGUATKAN
TERJADI KETIKA KERJA BIOLOGIS HORMON DI JARINGAN
TARGET MEMBUTUHKAN TAMBAHAN SEKRESI DARI HORMON
kesimpulan
• Mengetahui tentang hormon, mekanisme hormon
(tipe,receptor, fungsi) dan hubungannya dengan hipotalamus,
hipofisis serta umpan baliknya terutama pada proses
pembentukan dan pengeluaran ASI.
Daftar Pustaka
• Sherwood L, Fisiologi Manusia. 2nd ed. Jakarta : EGC; 1996.
• Gannong, William. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 22nd ed. Jakarta: EGC; 2008
• Murray, Robert K., Daryl K. Granner, Victor W. Rodwell, Biokimia Harper. 27
ed. Jakarta : EGC; 2006.
• Marks, Dawn B, Allan D. Marks, Colleen M. Smith, Biokimia Kedokteran Dasar.
Jakarta : EGC; 1996.
• Guyton. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 7 bagian II. 1994. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai