Anda di halaman 1dari 31

DESAIN & DEKORASI

RUMAH DALAM ISLAM


Istilah Rumah Dalam Bahasa Arab

Ada 4 kata yang bisa berarti "rumah“ :


1- Bayt = ‫ بَ ْيت‬- ‫ يَ ِب ْيت‬- ََ‫ = بَات‬Bermalam
2- Daar = ‫ دَار‬- َ‫ يَد ُْو ُر‬- َ‫َار‬ َ ‫ = د‬Berkeliling,
Beredar
3- Maskan = ‫س َكن‬
ْ ‫ َم‬- ‫ُن‬َُ ‫سك‬ ْ َ‫ن – ي‬ ََ ‫س َك‬
َ = Tetap, Tenang
4- Manzil = َ‫ َم ْن ِزل‬- ‫ يَ ْن ُز َُل‬- ‫ = نَ َز ََل‬Turun, Singgah
• Empat kata tersebut telah mewakili fungsi
rumah, cara menyikapi dan menggunakan
rumah:
1. Bayt, memiliki makna rumah sebagai tempat
bermalam
2. Daar, rumah sebagai tempat berkeliling atau
beraktifitas
3. Maskan, rumah sebagai tempat tinggal atau
tempat menetap dengan tenang
4. Manzil, rumah sebagai tempat mampir atau
persinggahan
• Rasulullah saw menganjurkan umat islam
untuk memiliki rumah/hunian yang luas,
• Meskipun Rasulullah SAW sendiri tidak
memberikan contoh dalam mendesain
rumah dan tidak mengatur tata letak,
namun dari sunnah dapat ditemukan
ada beberapa hal yang dilarang ataupun
dianjurkan terkait dengan dekorasi
rumah dll.
Islam tidak megatur tata letak
rumah, namun bagi muslim
dalam membuat dan mendesain
rumah maka pertimbangan
utama dalam membangunnya
adalah lokasi dan lingkungan, dll
Hal yang harus diperhatikan dalam
membangun dan mendesain Rumah
1- Dianjurkan bagi seorang Muslim untuk
mencari rumah atau membangun rumah
yang dekat dengan Masjid.
• Dekat dengan masjid lebih utama untuk
menjaga diri dan keimanan keluarga, selalu
diingatkan dengan azan sholat lima waktu.
• Jauh dari masjid juga baik, selama menjaga
sholat berjamaah lima waktu di masjid sebab
setiap langkahnya akan dihitung pahala.
2. Mencari atau membangun rumah yang jauh
dari lingkungan maksiat dan tetangga yang
buruk.
• “Empat perkara yang merupakan
kebahagiaan, yaitu istri yang shalihah, rumah
yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan
yang enak dinaiki. Dan empat perkara yang
merupakan kesengsaraan adalah tetangga
yang jelek, istri yang buruk akhlaknya, rumah
yang sempit, dan kendaraan yang tidak enak
dinaiki,” (HR Ath-Thabrani dan Imam Ahmad
3- Menghindari perbuatan syirik dalam
perencanaan dan pembuatan rumah
seperti pemilihan lokasi berdasarkan
primbon (kitab rujukan tentang
kehidupan sehari-hari yang tidak ada
landasannya dalam Islam) atau feng shui
(keyakinan bahwa dengan posisi tertentu
rumah akan mendatangkan
keberuntungan).
4- Memperhatikan Kesehatan Lingkungan sekitar
Rumahnya
• Seperti menjauhi membangun rumah di tempat-
tempat yang kotor, dekat tempat pembuangan
sampah, dekat genangan air, dsb.
• Karena kebersihan dan kesucian adalah sebagian
dari iman, maka wajib bagi seorang Muslim untuk
memperhatikan kebersihan dan kesucian tempat
tinggal, lingkungan, serta dirinya.
• Dari Abu Malik ra bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda,
ِ ‫ش ْط ُر‬
‫َاإلي َمان‬ ُ ‫ال ّط ُه‬
َ َ‫ور‬
“Kesucian adalah sebagian dari iman.”(HR. Muslim)
5- Semua bentuk desain interior rumah (seperti
kusen), pintu dll dilarang berbentuk atau
mirip salib.
6- Rumah menghadap kiblat, namun klosetnya
dilarang menghadap atau membelakangi
kiblat.
َ‫إذاَجلسَأحدكمَلحاجتهَفالَيستقبلَالقبلةَوال‬
‫(رواهَأحمدَومسلم) يستدبرها‬
“Jika salah seorang diantara kamu duduk untuk
buang hajat (Kencing atau buang air besar),
maka jangan menghadap kiblat atau
membelakanginya.” HR. Ahmad dan Muslim
7- Rumah yang dibangun tsb dapat terpakai
secara maksimal, jangan membangun rumah
atau tempat yang tidak dibutuhkan.
ْ ‫اح ِب ِهَيَ ْو َمَا ْل َِقيَا َم ِةَ ِإ االَ َم‬
‫س ِجدًا‬ ِ ‫ص‬َ َ‫علَى‬
َ َ‫َوبَا ٌل‬ ٍ َ‫ُك ُّلَ ِبن‬
َ ‫اء‬
‫البيهقيَفيَشعبَاإليمان‬-
Rasulullah saw telah bersabda,
”Seluruh bangunan berakibat buruk kepada
pemiliknya pada hari kiamat, kecuali Masjid.”
(Riwayat Al Baihaqi dalam Syu’ab Al Iman,
dihasankan oleh Al Hafidz As Suyuthi)
Imam Abu Dawud ra meriwayatkan bahwa satu hari ketika
Nabi SAW keluar berkeliling bersama para sahabat di
Kota Madinah, maka beliau melihat sebuah rumah yang
berkubah. Beliau SAW langsung bertanya: "Apakah
ini?",dijawab oleh para sahabat: “Itu milik seorang lelaki
dari kaum Ansar."Maka Nabi SAW diam, seolah-olah
menyimpan sesuatu dalam hatinya.
Kemudian pemilik rumah tsb datang menemui beliau SAW
dan mengucapkan salam, tetapi Nabi SAW berpaling
daripadanya. Si Pemilik terus mengucapkan salam
berkali-kali dan beliau SAW tetap berpaling sehingga ia
merasa Nabi SAW murka padanya. Lalu Si Pemilik
mengeluh kepada sahabat-sahabatnya: "Demi Allah,
sesungguhnya aku tidak mengingkari Rasulullah SAW."
Sahabat-sahabatnya berkata: “Nabi SAW tadi keluar lalu
melihat kubahmu?"
• Si Pemilik kubah pulang dan meruntuhkan kubahnya
sehingga rata ke tanah.
• Suatu hari Nabi SAW keluar dan tidak melihat kubah
tsb lalu beliau SAW bertanya: "Apakah yang telah
terjadi?" Para sahabat menjawab: "Pemiliknya
mengadu kepada kami tentang berpalingnya engkau
darinya, maka kami memberitahunya mengenai
perkara kubah tersebut lalu dia pun
meruntuhkannya.
• Nabi SAW pun bersabda: "Sesungguhnya setiap
bangunan / binaan itu akan menjadi sesalan bagi
pemiliknya, kecuali apa yang dibangunkan untuk
sesuatu keperluan yang mesti baginya (yakni yang
dibina atas hajat keperluan dan bukannya untuk
bermegah-megah atau bermewah-mewah"
َ‫منَبنىَبناءَأكثرَمماَيحتاجَإليه‬
‫كانَعليهَوباالَيومَالقيامة‬
MAN BANAA BINAA-AN AKTSARO MIMMAA YAHTAAJU
ILAIHI KAANA 'ALAIHI WABAALAN YAUMAL QIYAAMAH.
Barangsiapa membangun sebuah bangunan
melebihi keperluannya, maka kelak pada hari
kiamat, bangunan tersebut akan menjadi
mala petaka baginya.
HR. Baihaqi. Mukhtarul Ahadits : 1177.
8- Ada ruang khusus untuk ibadah (mushalla),
9- Ada ruang khusus untuk tamu beserta toiletnya,
bisa berfungsi untuk tamu atau kerabat yang
menginap atau untuk pengajian.
• “Aku tidak suka memperindah rumahku kecuali
sekadar memuliakan tamu,“ ujar Abdullah bin
Umar
10- Ada ruang khusus untuk keluarga dengan
kamar untuk orang tua, kamar untuk anak laki-
laki dan untuk anak perempuan dan khodimat .
11- Ada Dapur dan kamar mandi .
12- Tidak memelihara anjing
• Rasulullah saw bersabda,
ْ ‫َم ْن‬
َ‫َأج ِر ِهَ ُك ال‬ ِ ‫ص‬َ ‫َا ْنت ُ ِق‬،ٍَ‫َز ْرع‬
َ ‫َأو‬،ٍَ
َْ ‫ص ْيد‬َ َ‫َأو‬،َ
ْ ‫شيَ ٍة‬ َ ‫َم ِنَات ا َخ َذَ َك ْلباًَ ِإالاَ َك ْل‬
ِ ‫بَ َما‬
ٌَ ‫يرا‬
‫ط‬ َ ِ‫يَ ْو ٍمَق‬
“Siapa yang memelihara anjing, kecuali anjing untuk
menjaga hewan ternak, berburu dan menjaga
tanaman, maka akan dikurangi pahalanya setiap hari
sebanyak satu qirath” (HR. Muslim, no. 1575).
• An-Nawawi menjelaskan bahwa qirath pada hadits tsb tidak
dijelaskan dan hanya Allah yang tahu kadarnya. Beliau berkata,
.َ‫َوالمرادَينقصَجزءَمنَأجرَعمله‬،َ‫والقيراطَهوَمقدارَمعلومَعندَهللاَتعالى‬
“Qirath adalah kadar yang telah diketahui kadarnya di sisi
Allah, maksud hadits ini adalah berkurang pahala
amalnya” (Syarh Muslim 10/342).
13- Tidak memajang Patung atau Gambar Makhluk
Hidup
Rasulullah SAW bersabda,
ٌ‫ور َة‬ ُ َ‫ِإ انَا ْل َمالَئِ َكةََالََت َ ْد ُخ ُلَبَ ْيتًاَفِي ِه‬
ََ ‫ص‬
”Para malaikat tidak akan masuk ke rumah yang
terdapat gambar di dalamnya (yaitu gambar makhluk
hidup bernyawa)” (HR. Bukhari 3224 dan Muslim no.
2106)

َ‫ورةَُت َ َما ِثي َل‬


َ ‫ص‬ُ َ‫َو ََال‬
َ ‫ب‬ٌ ‫َالَت َ ْد ُخ ُلَا ْل َم َال ِئ َكةَُبَ ْيتًاَ ِفي ِهَ َك ْل‬
Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat tidak akan
masuk rumah yang terdapat anjing dan
gambar/patung.“ Musnad Ahmad 15754
• Rasulullah SAW menegaskan hal tsb sewaktu
Beliau pulang dari bepergian, lalu mendapati
di tengah rumah terdapat tabir bergambar.
Beliau memanggil istrinya, Aisyah ra dan
bersabda, “Hai Aisyah ! Sekeras-keras siksa
manusia pada hari kiamat adalah yang
menyaingi ciptaan Allah.” (Hadits riwayat
Bukhari dan Muslim). Maka Aisyah ra pun
segera memotong-motong tabir tersebut dan
dijadikan bantal.”
• Beberapa ulama salaf pun ada yang memakai
gambar yang terhina itu, dan mereka menganggap
bukan suatu dosa.
• Misalnya Urwah, dia bersandar pada sandaran yang
ada gambarnya, di antaranya gambar burung dan
orang laki-laki.
• Ikrimah berkata: Mereka itu memakruhkan
gambar yang didirikan (patung) sedang yang diinjak
kaki, misalnya di lantai, bantal dan sebagainya,
mereka menganggap tidak apa-apa. (DR. Yusuf
Qordhowi dalam Halal Dan Haram dalam Islam)
14- Perabotan tidak terbuat dari emas dan perak
Dari Ummu Salamah ra, Rasulullah saw bersabda,
َ َ‫ض ِةَ ِإنا َماَيُ َج ْر ِج َُرَفِيَبَ ْطنِ ِهَن‬
‫ارَ َج َهنا ََم‬ ‫بَفِيَآنِيَ ِةَا ْل ِف ا‬
ُ ‫الا ِذيَيَش َْر‬
“Orang yang minum dari bejana perak, maka
sesungguhnya dia telah memasukkan api neraka ke
dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
 Bolehkah menggunakan bejana emas dan perak selain
untuk makan dan minum?
 Para Ulama berbeda Pandangan yang terbaik (dalam
rangka menjaga diri dan berhati-hati) adalah tidak
menggunakannya.
15- Menjadikan rumahku surgaku, artinya rumah itu
sebagai miniatur surga. Surga digambarkan dalam Al-
Qur’an sebagai tempat yang indah, tenang dan nyaman.
Tidak ada suara yang terdengar di dalamnya kecuali
pujian kepada Allah dan kebaikan.
• Artinya rumah yang dibangun semata-
mata hanya dalam rangka untuk beribadah kepada
Allah SWT.
• Rumah diisi dengan aktivitas ibadah dan semua penghuni
menjalankan aturan Islam dengan sebaik-baiknya,
suasana surga yang tenteram diisi dengan lantunan al
Quran seolah-olah rumahku adalah surgaku.
Adab-Adab di Rumah
1- Rasulullah SAW selalu membaca doa setiap kali
memasuki rumah & mengucapkan Salam :

‫ىَر ِبّنَاََت َ َو اك ْلنَا‬


َ َ‫عل‬
َ ‫ َو‬,‫خ َر ْجنَا‬ ََ َ‫هللا‬
ِ َ‫س ِم‬ ْ ‫ َوَ ِب‬,‫َولَ ْجنَا‬
َ ‫هللا‬
ِ َ‫س ِم‬
ْ ‫ِب‬
‫علَىَأ َ ْه ِل َِه‬ َ ُ‫ث ُ امَي‬
َ َ‫س ِلّ ُم‬
Dengan menyebut nama Allah kami masuk (ke
rumah), dengan menyebut nama Allah kami
keluar (darinya), dan kepada Rabb kami, kami
bertawakkal. Kemudian beliau mengucapkan
salam kepada keluarganya. [HR Abu Dawud]
2- Mengucapkan salam.
ً‫ار َكةًَ َط ِيّبَ َة‬ ِ ً‫س ُك ْمَت َ ِحياة‬
ِ ‫َم ْنَ ِع ْن َِد ا‬
َ َ‫َّللاَ ُمب‬ ِ ُ‫ىَأ َ ْنف‬
َ َ‫عل‬ َ َ‫فَ ِإ َذاَ َد َخ ْلت ُ ْمَبُيُوتًاَف‬
َ َ‫س ِلّ ُموا‬
“Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-
rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada
(penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu
sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi
berkat lagi baik.” (QS. An Nur: 61).

 Ucapan Salam jika rumah tidak ada penghuninya


Ibnu ‘Umar ra berkata,
‫َوعلىَعبادَهللا‬،‫ السالمَعلينا‬:‫َفليقل‬،‫إذاَدخلَالبيتَغيرَالمسكون‬
‫الصالحين‬
“Jika seseorang masuk rumah yang tidak didiami, maka
ucapkanlah “ salam bagi diri kami dan salam bagi hamba Allah
yang sholeh)” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul
Mufrod 806/ 1055.
‫إذاَدخلَالرجلَبيتهَفذكرَهللاَعندَدخولهَوعندَطعامهَقال‬
َ‫الشيطانَالَمبيتَلكمَوالَعشاءَوإذاَدخلَفلمَيذكرَهللا عند‬
َ‫دخولهَقالَالشيطانَأدركتمَالمبيتَوإذاَلمَيذكرَهللاَعند‬
‫طعامهَقالَأدركتمَالمبيتَوالعشاء‬
“Apabila seseorang masuk rumahnya, lalu menyebut
nama Allah ketika masuk rumah dan ketika hendak
makan juga menyebut nama Allah, maka syaitan
berkata: “Tidak ada tempat menginap dan makan
malam buat kalian“, namun apabila tidak menyebut
nama Allah ketika masuk rumah, berkata syaitan :
“Ada tempat bermalam buat kalian“ dan apabila tidak
menyebut nama Allah ketika makan, mereka berkata:
“Kalian mendapat tempat bermalam dan makan
malam.” (HR. Muslim)
3- Membaca Al-Qur'an di Rumah

Ini adalah sebab yang mendatangkan


keberkahan dan mengusir syetan. Dalam
hadits Abu Hurairah ra, "Janganlah kalian
jadikan rumah kalian sebagai kuburan,
sesungguhnya syetan lari dari rumah yang
dibacakan di dalamnya surat al-Baqarah."
(HR. Muslim)
4- Tidak Membunuh Ular di Rumah Sebelum
Mengultimatumnya

Sebab bisa jadi ular-ular itu adalah wujud dari jin-jin


yang ada di rumah sebagaimana dalam hadits Ibn
Umar ra bahwa Nabi saw melarang untuk membunuh
ular-ular rumah sebab ia adalah jin-jin rumah. (HR. al-
Bukhari dan Muslim).
Maksudnya sebelum membunuh hendaknya
memberikan peringatan kepadanya, di antaranya
memberi tempo kepadanya agar keluar dalam waktu
tiga hari, bila setelah itu tidak keluar, maka boleh
dibunuh, sebab itu adalah syetan. (HR. Muslim)
5- Mengunci Pintu, Mematikan Lampu ketika
Tidur, Menutup Bejana dan Mencegah Bocah-
bocah Keluar
Sabda Rasulullah saw dari hadits Jabir ra,
"Bila malam telah tiba, maka cegahlah anak-
anakmu, sebab syetan-syetan berkeliaran ketika
itu. Bila sesaat dari waktu Isya berlalu, maka
biarkanlah mereka, kuncilah pintu rumahmu lalu
sebutlah nama Allah, matikanlah lampumu lalu
sebutlah nama Allah, tutuplah bejanamu, lalu
sebutlah nama Allah sekalipun kamu
menghidangkan sesuatu atasnya.“
(HR. al-Bukhari Dan Muslim).
Rumah Rasulullah saw bersama
Sayyidatina Khodijah ra di Mekkah
Rumah Rasulullah saw di Madinah
Doa Memohon Tempat Tinggal Yang
Diberkahi

٢٩:‫ المؤمنون‬-َ‫ًاوأ َ ْنتَ َ َخَْي ُرا ْل ُم ْن ِز ِل ْي َن‬


َ ‫بَا َ ْن ِز ْل ِنیَ ُم ْن َزالً ُم ٰب َرک‬
ِ ّ ‫َر‬
• "Wahai Tuhanku, tempatkanlah aku di tempat
yang penuh berkah, dan hanya Engkau-lah
Dzat Yang Paling Baik Yang memberi tempat
(kembali)" - Q.S. Al-Mu'minun:29
Do’a Keberkahan Rizki

َ،َ‫س ْعَ ِليَفِيَد َِاري‬ َِّ ‫َو َو‬،َ‫ي‬


َ ‫اللا ُه امَا ْغ ِف ْرَ ِليَذَ ْن ِب‬
‫اَر َز ْقت َ ِني‬َ ‫َوبَ ِار ْكَ ِليَ ِفي َم‬
Ya Allâh, ampunilah dosaku, dan luaskanlah
tempat tinggalku, berkahilah aku pada rizki
yang telah Engkau berikan.”
(HR. Tirmidzi, no. 3422. al-Albani
menghasankannya dalam kitab Dhaif at-
Turmudzi, no. 3794)

Anda mungkin juga menyukai