Anda di halaman 1dari 11

JKN

1 Januari 2014 • Kedua kendali harus ditingkatkan secara


bersama-sama
• Kendali biaya yang baik (ekonomis) bila tidak
disertai mutu pelayanan yang baik atau
sebaliknya, mutu pelayanan yang baik
namun biaya yang sangat mahal akan
Kendali merugikan masyarakat dan negara.
Mutu

Beberapa piranti untuk kendali mutu dan biaya:


• PNPK
Kendali • PPK
Biaya • Clinical Pathway

Untuk Kendali Biaya:


• Hospital Based Costing
Dasar Hukum
UU No 29 Tahun 2004 “Praktik Kedokteran
• Pasal 44:
• Standar Pelayanan dibuat berjenjang dan
1. Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan
saling mempengaruhi
praktik kedokteran wajib mengikuti standar
• Di Tingkat Pusat akan menentukan PNPK yg
pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.
merupakan hasil pemikiran organisasi profesi.
PNPK diberlukan bila:
• Pasal 50:
• High Volume
• Dokter/ dokter gigi dlm melaksanakan praktik
• High Risk
kedokteran mempunyai hak:
• High Cost
• Memperoleh perlindungan hukum sepanjang
• Memiliki variabilitas luas pelaksanaannya
melaksanakan tugas sesuai dengan standar
oleh para ahli walau kasusnya sama
profesi dan standar prosedur operasional;
• Karakteristik PNPK:
• Memberikan pelayanan medis menurut standar
• Sahih
profesi dan standar prosedur operasional;
• Reprodusable
• Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur
• Cost Effective
dari pasien atau keluarganya; dan
• Representatif
• Menerima imbalan jasa.
• Dpt diterapkan dlm praktik
• Pasal 51:
• Fleksibel
• Dokter/ dokter gigi dlm melaksanakan praktik
• Jelas
kedokteran mempunyai kewajiban:
• Direvisi secara berkala
• Memberikan pelayanan medis sesuai dg
• Dapat digunakan utk audit medis
standar profesi dan SPO serta kebutuhan medis
pasien.
Dasar Hukum

Permenkes No 1438/Menkes/Per/IX/2010 “Standar Pelayanan • Pasal 11:


Kedokteran” • SPO disusun oleh staf medis pada fasyankes yang
Prinsip Dasar dikoordinasi oleh Komite Medis dan ditetapkan
• Pasal 3: oleh Pimpinan fasyankes.
1. Standar pelayanan Kedokteran meliputi PNPK dan SPO • Pasal 12:
2. PNPK dimaksud ayat (1) merupakan Standar Pelayanan • SPO harus selalu ditinjau kembali dan
Kedokteran berfifat nasional yg dibuat oleh organisasi diperbaharui sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
profesi disahkan oleh Menteri. sekali, sesuai dengan perkembangan ilmu
3. SPO dimaksud ayat (1) dibuat dan ditetapkan oleh pengetahuan dan teknologi kedokteran atau
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan. kedokteran gigi.

Standar Prosedur Operasional (SPO)


• Pasal 10:
1. Pimpinan fasyankes wajib memprakarsai penyusunan SPO Pusat Menetukan PNPK
sesuai dengan jenis dan strata fasyankes yang dipimpinnya.
2. PNPK harus dijadikan acuan pada penyusunan SPO di
fasyankes.
3. SPO hrs dijadikan panduan bagi seluruh tenaga kesehatan
di fasyankes dalan melaksanakan yankes.
4. SPO disusun dlm bentuk PPK yg dpt dilengkapi CP, Diadopsi menjadi SPO atau PPK
algoritme, protokol, prosedur atau standing order.
5. PPK dimaksud ayat (4) hrs memuat sekurangnya mengenai
pengertian, anamnesis, pemeriksaan fisik, kriteria diagnosis,
diagnosis banding, pemeriksanaan penunjang, terapi,
edukasi, prognosis, dan kepustakaan. Clinical Pathway, Standing Order, Algoritme,
protokol ataupun Prosedur (PMK 1438 2010)
• PPK, PAK, PAG, PAKf seharusnya dibuat
Pengertian utk semua jenis penyakit.
Umum • Dalam pelaksanaannnya dapat dibuat
secara bertahap dg mengedepankan
misal 10 penyakit tersering di tiap bagian.
• Bila tersedia PNPK, maka dibuat mengacu
Paradigma Lama: praktik klinik pada PNPK, bila tidak tersedia maka
didominasi oleh praktik kedokteran merujuk pada:
• Pustaka mutakhir berupa artikel asli
• Systematic Review atau meta analisis.
Patient center care dan • PNPK dari negara lain.
integrated kolaborasi • Nursing Care Plan Guide.
interprofesional
• International Dietetic & Nutrition
Terminology.
• Penuntun Diet Anak
Praktik klinis jd diintegrasikan dg praktik/
• Penuntun Diet Edisi Baru dan Dewasa
asuhan keperawatan, asuhan gizi, dan • Pedoman Pelayanan Gizi RS
asuhan farmasi (PPK, PAK, PAG, PAKf) • PAGT
• Pedoman Pelayanan Farmasi Klinik
Panduan Praktik Klinis adalah istilah teknis • Buku Ajar
pengganti SPO dlm UU Praktik Kedokteran • Panduan dari Organisasi Profesi
2004 dan UU Keperawatan yg merupakan • Petunjuk Pelaksanaan program dari
istilah administratif. Kemenkes.
• Kesepakatan para staf medis.
Perangkat &
Penerapan
Dalam PPK, PAK, PAG, dan PAKf mgkn diperlukan rincian
langkah demi langkah sesuai kebutuhan dan karakteristik • PPK termasuk turunannya harus diterapkan
permasalahan, dapat dibuat CP, algoritme, protokol, sesuai dg keadaan pasien (PPK bersifat
prosedur, maupun standing order. rekomendasi atau advis).
• Dlm PPK disebutkan bahwa tata laksana stroke non- • Apa yg tertulis dlm PPK tdk harus diterapkan pd
hemoragik hrs dilakukan secara multidisiplin dan dg semua pasien tanpa kecuali, harus diterapkan
pemeriksaan serta intervensi dari hari ke hari dg urutan dg memperhatikan kondisi pasien secara
tertentu. Karakteristik penyakit stroke non-hemoragik individual, dengan alasan:
sesuai untuk CP. • PPK dibuat untuk average pasien.
• Dlm PPK disebutkan bahwa pd pasien gagal ginjal kronik • PPK dibuat untuk penyakit atau kondisi
perlu dilakukan hemodialisis. Uraian rinci tentang kesehatan tunggal.
hemodialisis dimuat dlm protokol hemodialisis pd • Respon pasien terhadap prosedur
dokumen terpisah. diagnostik dan terpeutik sangat bervariasi.
• Dlm PPK disebutkan bahwa pada anak dengan kejang • PPK dianggap valid pada saat dicetak.
demam kompleks perlu dilakukan punksi lumbal. Uraian • PPK, PAK, PAG, dan PAKf modern
pelaksanaan pungsi lumbal tidak dimuat dalam PPK mengharuskan kita mengakomodasi apa
melainkan dlm prosedur pungsi lumbal dlm dokumen yang dikehendaki oleh keluarga dan
terpisah. pasien.
• Dalam tata laksana kejang demam diperlukan
pemberian diazepam rectal dg dosis tertentu yang harus
diberikan oleh perawat dalam bentuk kolaborasi dengan Dlm hal tertentu tdk dpt melaksanakan PPK, PAK,
dokter, ini diatur dalam Undang-Undang Keperawatan PAG, dan PAKf, maka hrs menuliskan alasannya dg
dan “standing order”. jelas pd rekam medis dan siap untuk
mempertanggungjawabkan.
Keterkaitan CP dg Kendali
Mutu dan Kendali Biaya di
RS

UU Praktik Kedokteran mengamanatkan


utk melaksanakan pelayanan dg kendali
mutu dan biaya.

Diperlukan penataan klinis (clinical Pengendalian biaya pelayanan juga hanya


dapat dijalankan bila semua proses pelayanan
governance) yang menjamin pasien
tersebut dapat distandarisasi serta
mendapatkan pelayanan yang bersifat direncanakan secara menyeluruh dan detail
kontinum (continum of care). sejak awal.

Clinical efectivenes, merupakan pilar dari cilinical governance, apabila dipadukan dg pelayanan
berfokus pada pasien (patient focused care) serta dilakukan secara bersinambung maka akan
menjadi alur klinis terpadu (integrated clinical pathway) dimana akan menjadi kunci untuk masuk
ke sistim pembiayaan yang disebutkan sebagai DRG-Casemix/Ina CBGs.
Clinical Pathway Kaitannya dengan Kendali Mutu
Integrated clinical • CP merupakan perencanaan terpadu yg merangkum
pathway (ICP/alur klinis setiap langkah yg diberikan kepada pasien.
terpadu) adalah suatu • Sebagai strategi dlm upaya penjagaan mutu dg
konsep perencanaan pembuatan CP (sebelum dierapkan ke pasien)
pelayanan terpadu yang • Mengacu pada Standar Pelayanan Medis, Standar
merangkum setiap Asuhan Keperawatan, dan Standar Prosedur.
langkah yang diberikan • Dipantau kepatuhan thd standar yg telah ditetapkan.
kepada pasien • Audit medis.
berdasarkan standar
pelayanan medis dan
standar asuhan
keperawatan yang Clinical Pathway Kaitannya dengan Kendali Biaya
berbasis bukti dengan • Sistem pembiayaan JKN prospektif (DRG-casmix)
hasil yang terukur dan • Makin banyak jenis pelayanan berdasarkan dignosisnya
dalam jangka waktu yang dibuatkan ICP, maka makin terencana dan makin
tertentu selama pasien terkendali pembiaaan kesehatan di rumah sakit tersebut,
berada di rumah sakit. jadi penerapan ICP yang baik dan lengkap merupakan
kunci sukses pelaksanaan metode DRG- Casemix.
Kesimpulan dan Penutup

konsep Clinical Pathway di rumah sakit


yang merupakan bagian dari Clinical Pathway adalah salah satu upaya
pelaksanaan Clnical Governance yang dalam mencapai clinical effectivenes dan
terdiri dari 5 pilar yaitu, clinical sekaligus juga salah satu alat untuk
effectivenes, clinical audit, research and melaksanakan clinical audit dan dan alat
developement, risk management, penerapan risk management serta bukti
education and training dan dari suatu accountability.
accountability.

Pembuatan ICP template merupakan bentuk perencanaan komprehensif (total care


plan setiap pasien) dari pelayanan atas pengelompokan yang berdasarkan jenis
diagnosis dan dapat dijadikan alat monitoring ketepatan pelayanan/ mutu pelayanan
serta akhirnya menjadi kendali biaya yang dikenal dengan DRG-Casemix.
Rujukan

• Undang-Undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


• Undang-Undang N0 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
• Peraturan Menteri Kesehatn No 1438/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran
• Keterkaitan Clinical Pathway dengan Sistem Pembiayaan dan Kendali Mutu Pelayanan
di RS oleh Dr Djoni Darmadjaja, Sp. B, MARS
• Buku CP & PPK Terintegrasi WHO-PERSI 2015

Anda mungkin juga menyukai