Anda di halaman 1dari 33

PENDAHULUAN

Dengan semakin besarnya energi listrik yang


disalurkan melalui kawat transmisi, maka makin
tinggi pula kerugiannya, Namun hal ini dapat
diminimalkan dengan menaikkan tegangan dari
kawat tersebut, seperti telah dijelaskan pada
artikel tegangan transmisi dan rugi-rugi daya di
sini.

Akan tetapi dengan menaikkan


tegangan kerja transmisi, akan timbul
pula faktor-faktor lain yang dahulunya
belum kelihatan dan masih diabaikan.
ISOLASI
Isolasi memiliki peranan yang sangat
penting dalam sistem tenaga listrik

Isolasi diperlukan untuk


meisahkan bagian yang
bertegangan dengan yang tidak
bertegangan sehingga tidak
terjadi lompatan listrik atau
percikan diantaranya.
LANJUTAN....

Minyak merupakan salah satu bahan isolasi


yang termasuk dalam bahan dielektrik.

Tegangan tembus isolasi merupakan tegangan


yang mampu merusak ketahanan isolasi dari satu
bahan isolasi.

Begitu juga dengan peristiwa korona yang


merupakan salah satu fenomena dari tegangan
tinggi
Lanjutan
• Untuk mengetahui karakteristik dari kedua
permasalahan tersebut yaitu peristiwa
tegangan tembus dan korona maka dilakukan
pengujian dengan menggunakan elektroda
jarum plat.

• Dengan sumber tegangan tinggi AC


(alternating current) dan tegangan tinggi DC
(Direc current).
Gambar Elektroda Jarum dan Plat

Gambar Elektroda Set


Rangkaian pengujian tegangan tinggi AC

Rangkaian pengujian tegangan tinggi DC


Streamer Breakdown
Mekanisme Streamer Breakdown
menjelaskan mengenai pengembangan
pelepasan percikan langsung dari banjiran
tunggal dimana muatan ruang (space charge)
yang terjadi karena banjiran itu sendiri
mengubah banjiran tersebut menjadi
streamer plasma. Sesudah itu kehantaran
naik dengan cepat, dan kegagalan terjadi
dalam alur banjiran ini.
Lanjutan.... Ciri utama teori
kegagalan streamer
adalah postulasi
sejumlah besar
fotoionisasi melekul
dalam ruang didepan
streamer dan
pembesaran medan
listrik setempat oleh
Gambar distribusi bidang listri pada muatan ruang ion
bidang Gap Non Uniform
pada ujung elektroda.
Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT)
SUTT merupakan sistem penyalur tenaga listrik dari
pembangkit tenaga listrik dalam skala besar kegardu induk
(GI) langsung ke gardu konsumen. Hampir semua orang
membutuhkan listrik.

Dalam sistemnya, transmisi SUTT kerap


mengalami gejala medan tinggi yang
berdampak pada kerugian energy, gejala medan
tinggi ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Komponen-komponen utama saluran udara dan
saluran transmisi

Menara atau Tiang Transmisi

Isolator-isolator

Kawat Penghantar

Kawat Tanah
Perlengkapan SUTT

Tower
Konduktor
Isolator
Lanjutan....

Tantioan Plam

Suspentioan Plam

Damper
Gambar Isolator Piringan
Bahan Konduktor
Bahan yang digunakan untuk saluran energi listrik harus memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:

1. Konduktivitas Tinggi

2. Kekuatan tarik mekanikal kuat


3. Titik berat

4. Biaya rendah
5. Tidak mudah patah
Urutan fasa
Pada sistem arus putar, keluaran dari generator berupa tiga fasa, setiap
fasa memiliki beda sudut sebesar 120º. Pada SUTT urutan fasa dikenal
dengan urutan:

Fasa R di Atas

Fasa S di Tengah

Fasa T di Bawah
Adapun Faktor – faktor SUTT di antaranya:

Adanya gejala korona yang semakin


menonjol, yang berakibat adanya kerugian
energi dan gangguan RI (radio interference)
yang sifatnya merugikan

Dengan semakin tingginya tegangan maka


timbul persoalan mengenai isolasi kawat,
bentuk tower dan mungkin prosedur
pengoperasiannya yang berbeda.
Lanjutan......

Timbulnya masalah isolasi pada alat-alat yang


menyebabkan perubahan konstruksi sehingga
perlu menyelidiki lebih lanjut mengenai bahan-
bahan isolasi

Semua hal tersebut diatas, mengakibatkan kenaikan


investasi yang lebih tinggi sehingga diperlukan
penyelidikan, penyesuaian konstruksi, operasi dan
lain-lain. Sedangkan persoalan yang akan dibahas
disini yaitu timbulnya gejala korona.
Defenisi korona
Korona merupakan proses dimana arus,
mungkin diteruskan, muncul dari sebuah
elektrode berpotensial tinggi di dalam sebuah
fluida yang netral. Biasanya udara yaitu
dengan mengionisasi fluida hingga
menciptakan plasma di sekitar elektrode. Ion-
ion yang dihasilkan akhirnya akan melampaui
muatan listrik menuju area-area berpotensi
rendah terdekat atau bergabung kembali untuk
membentuk molekul-molekul gas netral.
Gejala korona
Elektron yang bebas bergerak diudara umumnya
berasal dari radiasi radio-aktif yang terdapat di alam bebas
dan juga dengan adanya sinar kosmik. Elektron-elektron
yang posisinya dekat dengan kawat trasnmisi dipengaruhi
oleh adanya medan listrik yang menuju ke atau menjauhi
kawat tersebut.
Selama gerakannya ini, elektron yang melewati
gradient medan listrik akan bertubrukkan dengan molekul
dari udara, yang kemudian terjadi ionisasi pada molekul
tersebut. Karena adanya ionisasi tersebut, maka akan
terdapat ion positif dan elektron yang bebas, yang akan akan
mendorong terjadinya ionisasi lanjutan. Proses ini
berkelanjutan yang kemudian membentuk banjiran elektron
(avalance).
Lanjutan....
Bilamana banjiran elektron ini melintasi dua
kawat yang sejajar, maka ia akan
menyebabkan terjadinya perubahan pembagian
gradient tegangan-tegangan dari udara diantara
kedua kawat tersebut dan penataan kembali
dari gradient ini dapat menyebabkan harga
tegangannya melampaui kekuatan (tegangan
breakdown) dari udara. Ini akan menyebabkan
terjadinya kegagalan dari sifat isolasi yang
dimiliki oleh udara yang terletak disekitarnya.
Lanjutan....
Bilamana penataan kembali ini hanya
menyebabkan sebagian perubahan potensial
gradient dari udara, misalnya hanya daerah
sekitar kawat saja yang mengalami
perubahan, maka perubahannya terbatas
hanya pada satu kawat saja. Oleh karena itu
korona disifatkan sebagai “Terjadinya suatu
pelepasan muatan yang bermula pada
permukaan dari suatu kawat bila nilai medan
listrik pada permukaan kawat itu melampaui
nilai tertentu”
Lanjutan....
Sedangkan nilai tertentu tersebut adalah harga
medan listrik dimana pada saat itu mulai
terjadinya pelepasan muatan ke udara
sekitarnya. Gejala ini dapat terjadi pada segala
macam kawat, tidak peduli seberapa besar
diameter kawat tersebut, asalkan diberi
tegangan yang cukup tinggi. Didalam
prakteknya, hal ini akan terjadi bila tegangan
antara kawat fasa melebihi 100 kV. Namun
bisa saja pada tegangan dibawah itu dapat
terjadi,korona asalkan syarat-syarat untuk
terjadinya korona sudah terpenuhi.
Dampak Terjadinya Korona

A. Hilangnya Daya karena Korona

Dimana :
f = frekuensi ( hz )
r = Jari-jari kawat ( cm )
D = Jarak antar kawat ( cm )
V = Tegangan kawat ke netral, kV rms
Vd= Tegangan kritis ( critical voltage )
Lanjutan.....
Pada tempat-tempat tertentu pada jaring
transmisi hilang korona dapat mencapai
harga tertinggi sekali dalam keadaan hujan.
Tetapi keadaan ini tidak mungkin terjadi
secara simultan pada seluruh bagian
jaringan tersebut. Untuk cuaca baik,
tegangan hampir sama dengan tegangan
kritis Vd. Oleh sebab itu jaring transmisi
harus diberi tegangan kurang dari tegangan
kritis ini.
B. Gangguan Radio
Gangguan radio (Radio interference, disingkat RI )
adalah faktor yang membatasi pilihan penghantar
untuk suatu tegangan tertentu. Gangguan radio
sebagai fungsi dari tegangan mempunyai
karakteristik yang naik secara lambat sampai
tegangan sedikit kurang dari tegangan minimum di
mana hilang korona dipengaruhi oleh permukaan
dan jari-jari. Diatas suatu tegangan tertentu,
besarnya RI menjadi konstan ini terlalu tinggi,
sehingga bilamana RI adalah faktor yang
menentukan, jaring harus direncanakan sehingga ia
beroperasi pada tegangan lebih rendah daripada
tegangan di mana Ri mulai naik dengan cepat.
C. Noise
Noise adalah bunyi yang kontinu baik yang
merata,tak teratur serta tidak nyaman didengar oleh
rasa pendengaran manusia normal. Tingkat Noise
diukur dalam satuan dB yang sesuai dengan satuan
pendengaran manusia. Besar Noise sebanding
dengan peningkatan tegangan saluran. Noise
cenderung besar ketika cuaca buruk. Pada musim
hujan, tetes air yang jatuh di permukaan konduktor
menghasilkan korona yang lebih besar sehingga
terjadi noise. Beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya noise yaitu gradien tegangan permukaan
konduktor, diameter konduktor, kondisi atmosfer
Tingkat Nilai noise menurut SPLN 46-1-1981 Tentang
Pedoman Pembatasan tingkat bising sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai