Anda di halaman 1dari 21

Masih banyak orang yang

bingung atau bahkan belum


tahu apa perbedaan tumor
dan kanker
Tumor adalah benjolan
atau jaringan yang
tumbuh secara tidak
normal, yang dapat bersifat
jinak maupun ganas.
Sementara, kanker adalah tumor yang bersifat ganas yang dapat menyebar
ke bagian tubuh lainnya. Perubahan atau mutasi gen di dalam sel adalah pemicu
kemunculan sel-sel kanker.

• Pada kasus kanker, sel tubuh


membelah secara tidak terkendali. Sel
ini juga mampu menyusup ke jaringan
tubuh lain, kemudian menghancurkan
sel-sel yang normal  Berbahaya
Kanker Tiroid
Kanker tiroid adalah pertumbuhan
sel abnormal yang terjadi di dalam
kelenjar tiroid. Tiroid adalah kelenjar
berbentuk kupu-kupu yang terletak
pada bagian depan leher. Kelenjar ini
mengeluarkan hormon-hormon yang
mengatur metabolisme, pertumbuhan,
suhu tubuh, denyut jantung, tekanan
darah, berat badan, dan lainnya.
Ada tiga jenis hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid,
antara lain:
• Triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4). Kedua hormon ini membantu
mengatur metabolisme tubuh. Kelebihan hormon T3 dan T4 bisa
membuat seseorang menjadi overaktif dan berat badan menurun.
Sebaliknya jika kekurangan kedua hormon ini, maka seseorang akan
merasa lemah dan berat badan akan bertambah.
• Calcitonin. Ini adalah jenis hormon yang berfungsi mengatur kadar
kalsium di dalam darah dan membantu proses pembentukan tulang
yang kuat.
Kanker tiroid adalah salah satu jenis
penyakit yang jarang terjadi. Kondisi ini
umumnya terjadi pada orang yang
berusia antara 35-39 tahun dan usia 70
tahun ke atas.

Wanita memiliki risiko kanker tiroid


tiga kali lipat lebih besar dibandingkan
pria. Meski penyebab pasti kanker tiroid
masih belum diketahui, tapi ada
kemungkinan hal ini berkaitan dengan
perubahan hormon pada sistem
reproduksi wanita.
Jenis Kanker Tiroid
• Karsinoma papiler. Ini adalah jenis kanker tiroid yang paling umum terjadi, yaitu
sekitar 60 persen dari keseluruhan kasus kanker tiroid, dan biasanya
memengaruhi wanita usia di bawah 40 tahun
• Karsinoma folikuler. Sekitar 15 persen dari kasus kanker tiroid adalah jenis ini.
Karsinoma folikuler cenderung terjadi pada orang-orang lanjut usia.
• Karsinoma medular tiroid. Jenis ini terjadi pada sekitar 5-8 persen dari seluruh
kasus kanker tiroid. Yang membedakan dari jenis lainnya adalah karsinoma
medular tiroid umumnya dipengaruhi oleh faktor keturunan.
• Karsinoma tiroid anaplastik. Ini merupakan jenis kanker tiroid yang paling jarang,
namun paling agresif. Kondisi ini hanya terjadi pada 5 persen dari keseluruhan
kasus kanker tiroid dan umumnya terjadi pada usia 60 tahun ke atas.
Gejala
• Tahap awal  Tidak bergejala
Ada beberapa gejala lain yang muncul setelah
kanker memasuki stadium lanjutan, di antaranya:
• Sakit tenggorokan.
• Kesulitan dalam menelan.
• Suara menjadi serak dan tidak membaik setelah
beberapa minggu.
• Rasa sakit pada bagian leher.
• Pembengkakan kelenjar getah bening di bagian leher.
Faktor Risiko Kanker Tiroid
• Mengalami gangguan tiroid
• Riwayat kesehatan keluarga
• Pajanan terhadap radiasi
• Jenis kelamin.
Diagnosis Kanker Tiroid
• Untuk mendiagnosis kanker tiroid, dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik sebagai tahap awal pemeriksaan. Dokter juga
akan menanyakan tentang riwayat kesehatan keluarga serta
gejala-gejala yang dialami pasien, salah satunya adalah suara
serak yang tidak kunjung menghilang.
Beberapa tes lanjutan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis
kanker tiroid adalah:
• Tes fungsi tiroid. Ini merupakan jenis tes darah yang berfungsi
untuk memeriksa apakah terdapat gangguan pada fungsi kelenjar
tiroid, dengan mengukur kadar hormon-hormon tiroid di dalam
darah.
• Sitologi aspirasi jarum halus. Pada tes ini, sebuah jarum yang
sangat kecil dimasukkan ke benjolan pada leher untuk mengambil
sampel jaringan yang kemudian diteliti dengan mikroskop. Tes ini
bisa mendeteksi keberadaan sel abnormal dan sel kanker.
• Pemindaian. Pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk memastikan
apakah kanker yang muncul sudah menyebar ke luar dari kelenjar
tiroid. Pemindaian bisa dilakukan melalui CT scan, USG, atau
PET (positron emission tomography).
Penatalaksanaan
• Tiroidektomi. Prosedur ini dilakukan
untuk mengangkat kelenjar tiroid, baik
sebagian (hemitiroidektomi) atau
keseluruhannya (tiroidektomi total).
Prosedur ini bergantung pada jenis dan
ukuran kanker tiroid, serta apakah sudah
menyebar ke bagian tubuh lainnya.
• Terapi pengganti hormon. Pasien tidak akan bisa menghasilkan
hormon yang mengatur sistem metabolisme tubuh setelah
melakukan prosedur tiroidektomi. Oleh karena itu pasien akan
memerlukan tablet pengganti hormon seumur hidupnya. Tes
darah secara teratur perlu dilakukan untuk menyesuaikan dosis
dan memantau kadar hormon yang tepat untuk tubuh.
• Perawatan iodium radioaktif. Pengobatan ini berfungsi untuk
menghancurkan sel-sel kanker yang masih ada dan mencegah
agar tidak muncul lagi setelah menjalani operasi. Efek samping
yang mungkin terjadi akibat prosedur ini adalah mual, mulut
kering, mata kering, serta indera perasa dan penciuman yang
berubah.
• Kemoterapi. Prosedur ini
biasanya hanya digunakan
untuk mengatasi karsinoma
tiroid anaplastik yang sudah
menyebar hingga ke bagian
tubuh lain. Pasien akan
diberikan obat yang sangat
kuat untuk membunuh sel-sel
kanker.
• Radioterapi eksternal. Pada prosedur
ini, gelombang radioaktif diarahkan ke
bagian tubuh yang terpengaruh.
Pengobatan ini biasanya dilakukan
untuk mengatasi kanker tahap
lanjutan atau karsinoma tiroid
anaplastik. Jangka waktu radioterapi
sendiri bergantung kepada jenis
kanker dan perkembangannya.
Komplikasi
• Kanker tiroid yang sudah diobati bisa muncul kembali, meski
kelenjar tiroid sudah diangkat melalui prosedur operasi. Hal ini
bisa terjadi karena sel-sel kanker yang ada sudah menyebar
hingga ke luar kelenjar tiroid. Kemunculan kembali kanker tiorid
biasanya terjadi dalam kurun waktu lima tahun setelah operasi,
tapi bisa juga muncul puluhan tahun setelah penanganan awal.
• Kemunculan kembali kanker ini bisa terjadi pada bagian
kelenjar getah bening di leher, jaringan kelenjar tiroid yang
masih tertinggal pada saat operasi, atau di bagian tubuh
lainnya. Untuk mendeteksi tanda-tanda kekambuhan, dokter
akan menganjurkan pasien melakukan tes darah dan
pemindaian tiroid secara berkala.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai