CARCINOMA
CARCINOMA FOLIKULER
PAPILER
CARCINOMA CARCINONA
MEDULAR TIROID
TIROID ANAPLASTIK
GEJALA KANKER THYROID
Pada tahapan awal, kanker tiroid jarang menimbulkan gejala, bahkan
cenderung tidak ada sama sekali. Namun, jika sudah memasuki tahap
lanjutan, kanker tiroid seringkali ditandai dengan munculnya benjolan atau
pembengkakan pada bagian depan leher, lebih tepatnya di bawah jakun, dan
biasanya tidak terasa sakit.
Ada beberapa gejala lain yang muncul setelah kanker memasuki stadium
lanjutan, di antaranya:
• Sakit tenggorokan.
• Kesulitan dalam menelan.
• Suara menjadi serak dan tidak membaik setelah beberapa minggu.
• Rasa sakit pada bagian leher.
• Pembengkakan kelenjar getah bening di bagian leher.
FAKTOR RISIKO
• Mengalami gangguan tiroid. Orang yang pernah mengalami penyakit tiroid, seperti
peradangan kelenjar tiroid atau penyakit gondok, memiliki risiko kanker tiroid yang lebih
besar dibanding mereka yang belum pernah mengalaminya.
• Riwayat kesehatan keluarga. Kelainan genetik yang diturunkan menjadi penyebab dari
beberapa kasus karsinoma tiroid menduler. Risiko kanker tiroid meningkat apabila
seseorang memiliki keluarga yang pernah menderita kanker ini.
• Pajanan terhadap radiasi. Radiasi dari nuklir atau radiasi dari pengobatan medis tertentu
dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker tiroid, terutama jika radiasi itu
mengenai bagian leher dan kepala.
• Gangguan pencernaan. Jika seseorang mengalami gangguan pencernaan familial
adenomatous polyposis (FAP), dia lebih berisiko mengalami kanker tiroid. FAP merupakan
penyakit turunan yang disebabkan oleh gen yang cacat.
• Jenis kelamin. Wanita memiliki risiko kanker tiroid 2-3 kali lipat dibandingkan pria.
Kondisi ini mungkin berkaitan dengan hormon yang dilepaskan pada saat wanita
mengalami menstruasi atau ketika sedang hamil.
• Akromegali. Ini adalah kondisi langka dimana tubuh menghasilkan terlalu banyak
hormon pertumbuhan. Kondisi ini menyebabkan orang yang mengalami akromegali lebih
berisiko terkena kanker tiroid.
DIAGNOSIS
• Tes fungsi tiroid. Ini merupakan jenis tes darah yang berfungsi untuk
memeriksa apakah terdapat gangguan pada fungsi kelenjar tiroid, dengan
mengukur kadar hormon-hormon tiroid di dalam darah.
• Sitologi aspirasi jarum halus. Pada tes ini, sebuah jarum yang sangat kecil
dimasukkan ke benjolan pada leher untuk mengambil sampel jaringan yang
kemudian diteliti dengan mikroskop. Tes ini bisa mendeteksi keberadaan
sel abnormal dan sel kanker.
• Pemindaian. Pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk memastikan apakah
kanker yang muncul sudah menyebar ke luar dari kelenjar tiroid.
Pemindaian bisa dilakukan melalui CT scan, USG, atau PET (positron
emission tomography).
• Tes penyakit turunan. Dokter mungkin perlu melakukan pemeriksaan
genetik pada pasien untuk mencari adanya kelainan gen yang bisa
meningkatkan risiko kanker tiroid medular.
SCANNING ULTRASONOGRAFI
PENGOBATAN
• Tiroidektomi. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat kelenjar tiroid, baik sebagian (hemitiroidektomi)
atau keseluruhannya (tiroidektomi total). Prosedur ini bergantung pada jenis dan ukuran kanker tiroid, serta
apakah sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Pasien dianjurkan untuk beristirahat selama 2-3 minggu
setelah operasi untuk menghindari aktivitas yang memberikan beban pada bagian leher.
• Terapi pengganti hormon. Pasien tidak akan bisa menghasilkan hormon yang mengatur sistem metabolisme
tubuh setelah melakukan prosedur tiroidektomi. Oleh karena itu pasien akan memerlukan tablet pengganti
hormon seumur hidupnya. Tes darah secara teratur perlu dilakukan untuk menyesuaikan dosis dan
memantau kadar hormon yang tepat untuk tubuh.
• Perawatan iodium radioaktif. Pengobatan ini berfungsi untuk menghancurkan sel-sel kanker yang masih ada
dan mencegah agar tidak muncul lagi setelah menjalani operasi. Efek samping yang mungkin terjadi akibat
prosedur ini adalah mual, mulut kering, mata kering, serta indera perasa dan penciuman yang berubah.
• Radioterapi eksternal. Pada prosedur ini, gelombang radioaktif diarahkan ke bagian tubuh yang
terpengaruh. Pengobatan ini biasanya dilakukan untuk mengatasi kanker tahap lanjutan atau karsinoma
tiroid anaplastik. Jangka waktu radioterapi sendiri bergantung kepada jenis kanker dan perkembangannya.
• Kemoterapi. Prosedur ini biasanya hanya digunakan untuk mengatasi karsinoma tiroid anaplastik yang sudah
menyebar hingga ke bagian tubuh lain. Pasien akan diberikan obat yang sangat kuat untuk membunuh sel-
sel kanker. Pengobatan ini tidak bisa menyembuhkan kanker anaplastik sepenuhnya, tapi bisa
memperlambat perkembangan kanker dan membantu meredakan gejala yang muncul akibat kanker tiroid.
KANKER KORIKAL ADRENAL
• Kanker Kortikal Adrenal / Adrenal cortical carcinoma (ACC)
adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan kanker di korteks
adrenal, yang merupakan lapisan luar kelenjar adrenal.
• Kelenjar adrenal terletak di atas ginjal. Kelenjar ini memainkan
peran penting dalam sistem endokrin, yaitu sistem yang
memproduksi dan mengatur hormon.
• Korteks adrenal membuat hormon yang mengatur metabolisme dan
tekanan darah. Korteks adrenal juga menghasilkan kortisol dan
hormon pria yang disebut androgen, seperti testosteron. Jika Anda
menderita ACC, maka korteks adrenal akan memproduksi hormon-
hormon ini secara berlebihan.
ADA 2 JENIS KARSINOMA