Sriwidya Astuti Khati
Sriwidya Astuti Khati
OLEH
YESSY ELFINA
1415301012
d. Manfaat
Penelitian
1. Aspek teoritis
2. Aspek Praktis
BAB II
Tinjauan Kepustakaan
1.
Payudara
A. Tinjauan
Kepustakaan
2.
Fibroadenoma
Mammae (FAM)
Payudara
B. Kerangka Teori
Normal Abnormal
Fibroadenoma
Tumor filoides
Diagnosa: Pappilom Intraduktus Deteksi dini
•Pemeriksaan Fisik. SADARI
•Mammogram. Adenosis sklerosis
•Ultrasonografi
(USG). Mastitis sel plasma
•FNC
Nekrosis lemak
lipoma
Penyebab:
Pola Hidup
Riwayat keluarga
Penggunaan alat
kontrasepsi
Stess
Keterangan:
Faktor lingkungan
: Tidak Diteliti
: Diteliti
Penatalaksanaan:
Operasi Pengangkatan Tumor
C. Kerangka Konsep
Pola Hidup
Riwayat Kejadian
Keluarga Fibroadenoma
Mammae (FAM)
Penggunaan
Alat
Kontrasepsi
D. HIPOTESIS
1. Tahap
persiapan
6. Prosedur 2. Tahap
Pengumpulan Data Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
7. Definisi Operational
Skala
No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
1 Pola Hidup Upaya setiap orang yang Daftar Ceklis 0 :Tidak Sehat: Odinal
ingin selalu sehat dengan Bila < 60%
memperhatikan gaya hidup
agar tubuh selalu terhindar 1 : Sehat: Bila
dari berbagai macam > 60%
penyakit
1 :Tidak : Tidak
ada keluarga
saudara seibu
tingkat pertama
(ibu, kakak, atau
adik perempuan
atau anak
perempuan) yang
pernah menderita
FAM.
3 Riwayat Ibu yang menggunakan alat Daftar Ceklis 0 :Ya : Bila menggunakan Nominal
Penggunaan kontrasepsi yang menggandung kontrasepsi yang
alat hormon esterogen > 1 tahun. mengandung hormon
Kontrasepsi estrogen > 1 tahun.
4 Fibroadenoma Tumor jinak pada payudara yang Daftar Ceklis 0: Ya : bila menderita Nominal
Mammae berbatas jelas dan berbentuk FAM yang dibuktikan
(FAM) benjolan yang dapat digerakkan. dengan diagnosa dr.
(Indonesia Nurse, 2008). Spesialis bedah.
1. Analisa Univariat.
9. Analisa Data a. Pola Hidup
pengolahan data pola hidup
menggunakan persentase menggunakan
rumus:
𝒂
P= 𝒃X 100%
Menurut Sudigdo dan Sofyan (2014) untuk mengetahui besarnya faktor risiko
maka digunakan analisa Odd Ratio/OR dengan interprestasi sebagai berikut:
a. Bila nilai OR = 1, berarti variabel yang diduga faktor risiko tersebut tidak
ada pengaruhnya dalam terjadinya efek, atau dengan kata lain bersifat
netral.
b. Bila nilai OR > 1, dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup angka 1,
berarti exposure tersebut merupakan faktor risiko terjadinya efek.
c. Bila nilai OR < 1, dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup angka 1,
berarti exposure yang diteliti dapat mengurangi terjadinya efek (Faktor
pencegah).
BAB IV
Hasil Penelitian
A. Analisa Univariat
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pola Hidup, Riwayat Keluarga, Dan
Riwayat Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Penderita Dan Tidak Penderita FAM Di RSUD
Petala Bumi Pekanbaru
1. Pola Hidup
Tabel 4.2 Distribusi Kejadian FAM Terhadap Pola Hidup Di
RSUD Petala Bumi Pekanbaru
Kejadian FAM
Tidak
Penderita Total P OR CI
NO Pola Hidup Penderita
FAM value 95%
FAM
F % F % f %
0 Tidak Sehat 45 90% 15 30% 60 60%
21 (6,960-
1 Sehat 5 10% 35 70% 40 40% 0,000
63,360)
Jumlah 50 100% 50 100% 100 100%
2. Riwayat Keluarga
Tabel 4.3 Distribusi Kejadian FAM Menurut Riwayat Keluarga
Di RSUD Petala Bumi Pekanbaru
Kejadian FAM
OR CI
Riwayat Tidak Penderita Total P
NO Penderita FAM
Keluarga FAM value
95%
F % F % f %
0 Ya 40 80% 14 28% 54 54%
10,3 (4,066
1 Tidak 10 20% 36 72% 46 46% 0,000
- 26,018)
Jumlah 50 100% 50 100% 100 100%
3. Riwayat Penggunaan Alat Kontrasepsi
Tabel 4.4 Distribusi Kejadian FAM Menurut Riwayat Penggunaan
Alat Kontrasepsi Di RSUD Petala Bumi Pekanbaru
Pekanbaru. Hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa WUS yang
pola hidupnya tidak sehat mempunyai risiko terkena FAM 21
kali lebih besar dibandingkan dengan WUS yang memiliki
pola hidup sehat.
A. Simpulan 2. Ada hubungan bermakna antara riwayat keluarga dengan
kejadian Fibroadenoma Mammae (FAM) di RSUD Petala
Bumi Pekanbaru. Hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa WUS
yang memiliki riwayat keluarga yang pernah menderita FAM
mempunyai risiko terkena FAM 10,3 kali lebih besar
dibandingkan dengan WUS yang tidak memiliki riwayat
keluarga yang menderita FAM.
3. Ada hubungan bermakna antara riwayat penggunaan alat
kontrasepsi dengan kejadian Fibroadenoma Mammae (FAM)
di RSUD Petala Bumi Pekanbaru. Hasil ini dapat
diinterpretasikan bahwa WUS yang memiliki riwayat
penggunaan alat kontrasepsi hormonal yang mengandung
hormon estrogen mempunyai risiko terkena FAM 27,6 kali
lebih besar dibandingkan dengan WUS yang tidak memiliki
riwayat penggunaan alat kontrasepsi hormonal yang
mengandung hormon estrogen.
B. Saran
1. Aspek Teoritis
2. Aspek Praktis
a. Bagi RSUD Petala Bumi Pekanbaru
b. Bagi Tenaga Kesehatan