Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENELITIAN

HUBUNGAN POLA HIDUP, RIWAYAT KELUARGA, RIWAYAT


PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DENGAN KEJADIAN
FIBROADENOMA MAMMAE
(FAM) DI RSUD PETALA BUMI
PEKANBARU

OLEH
YESSY ELFINA
1415301012

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN


STIKes TUANKU TAMBUSAI RIAU
2015
BAB I
PENDAHULUAN

Sampai saat ini penyebab FAM masih belum


Fibroadenoma Mammae (FAM) diketahui secara pasti. Bisa saja karena pola makan
merupakan tumor jinak pada yang kurang sehat, bisa juga karena menikah muda,
payudara yang berbatas jelas dan tidak memberikan ASI kepada anak juga menjadi
berbentuk benjolan yang dapat penyebab utama tumbuhnya tumor. Penyebab tumor
jinak pada payudara antara lain: 1) peningkatan
digerakkan (Indonesia Nurse,
aktivitas esterogen yang absolut atau relatif, 2)
2008). FAM merupakan kelainan genetik : payudara, 3) faktor-faktor predisposisi :
pada payudara yang mencapai 45- usia < 30 tahun, jenis kelamin, geografis, pekerjaan,
50% dari kelainan payudara hereditas, diet, stress, lesi prekanker. Selain itu, ada
(Health First, 2012). Umumnya pula bahan – bahan kimia yang diduga memicu
terjadi pada wanita muda yang timbul nya FAM seperti aflatixin B1, ethionine,
saccarin, asbestos, nikel, chrom, arsen, arang, tarr
berumur 20-25 tahun .
asap rokok, dan oral kontrasepsi (Majalah Health
First, 2012).

Belum ada data yang pasti mengenai insiden FAM


pada populasi umum. Data dari penelitian di
Depatemen Patologi Rumah Sakit Komofo Anyoke
Teaching di Ghana (2009), dilaporkan bahwa dari 65
spesimen payudara ditemukan 31 kasus (48%)
penderita FAM, dan sebanyak 11 kasus (35%) terjadi
pada kelompok remaja (< 19 tahun).
Di Indonesia data penyakit FAM masih belum lengkap , namun
diperkirakan tiap tahun mengalami peningkatan. Data dari Jakarta Breast
Center, klinik di Jakarta yang mengkhususkan untuk penanganan keluhan
pada payudara, menunjukkan bahwa dari 2.495 pasien yang datang pada
tahun 2001 sampai 2002, ternyata 79% menderita tumor payudara jinak
dan hanya 14% yang menderita kanker (Diananda, 2009).

Data Kejadian Kasus Fibroadenoma Mammae (FAM) Di Provinsi Riau


Dari Tahun 2012- 2014
No Tahun Kejadian FAM
1 2012 420 Kasus
2 2013 324 Kasus
3 2014 565 Kasus
Sumber : Dinas Kesehatan (DINKES) Provinsi Riau tahun 2015.
Data Kejadian Kasus Fibroadenoma Mammae (FAM) Di RSUD Petala
Bumi Dari Tahun 2012- 2014
Tahun
No Usia
2012 2013 2014
1 5-14 tahun 2 3 5
2 15-24 tahun 21 60 75
3 25-44 tahun 28 50 82
4 45-64 tahun 19 16 22
5 >65 tahun - 1 3
Jumlah 70 130 187
Sumber : RSUD Petala Bumi tahun 2015
Data Penyebab Fibroadenoma Mammae (FAM) Di RSUD Petala
Bumi Dari Tahun 2012-2014
Tahun
No Data Subjektif 2012 2013 2014
1 Pola Hidup 15 45 59
2 Riwayat Keluarga 20 28 30
3 Penggunaan alat kontrasepsi 35 57 98
4 Stress - - -
5 Faktor lingkungan - - -
Jumlah 70 130 187
Sumber : RSUD Petala Bumi tahun 2015
Berdasarkan latar belakang, maka dapat diambil
B. Rumusan suatu rumusan masalah yaitu:
Masalah 1. Apakah pola hidup berhubungan dengan
terjadinya Fibroadenoma Mammae (FAM) Di
RSUD Petala Bumi Pekanbaru.
2. Apakah riwayat keluarga berhubungan
dengan terjadinya Fibroadenoma Mammae
(FAM) Di RSUD Petala Bumi Pekanbaru.
3. Apakah riwayat penggunaan alat kontrasepsi
berhubungan dengan terjadinya
Fibroadenoma Mammae (FAM) Di RSUD
Petala Bumi Pekanbaru.
c. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan pola hidup, riwayat keluarga,


1. Tujuan riwayat penggunaan alat kontrasepsi dengan kejadian
Umum fibroadenoma mammae (FAM) Di RSUD Petala Bumi
Pekanbaru.

a. Mengetahui distribusi frekuensi pola hidup, riwayat


keluarga, riwayat penggunaan alat kontrasepsi penderita
FAM di RSUD Petala Bumi Pekanbaru.
2. Tujuan
b. Menganalisa hubungan pola hidup dengan kejadian FAM di
Khusus RSUD Petala Bumi Pekanbaru.
c. Menganalisa hubungan riwayat keluarga dengan kejadian
FAM di RSUD Petala Bumi Pekanbaru.
d. Menganalisa hubungan riwayat penggunaan alat
kontrasepsi dengan kejadian FAM di RSUD Petala Bumi
Pekanbaru

d. Manfaat
Penelitian

1. Aspek teoritis
2. Aspek Praktis
BAB II
Tinjauan Kepustakaan

1.
Payudara
A. Tinjauan
Kepustakaan

2.
Fibroadenoma
Mammae (FAM)
Payudara
B. Kerangka Teori

Normal Abnormal

Tumor Jinak Tumor Ganas

Fibroadenoma

Tumor filoides
Diagnosa: Pappilom Intraduktus Deteksi dini
•Pemeriksaan Fisik. SADARI
•Mammogram. Adenosis sklerosis
•Ultrasonografi
(USG). Mastitis sel plasma
•FNC
Nekrosis lemak

lipoma

Penyebab:
Pola Hidup

Riwayat keluarga

Penggunaan alat
kontrasepsi

Stess
Keterangan:
Faktor lingkungan
: Tidak Diteliti

: Diteliti
Penatalaksanaan:
Operasi Pengangkatan Tumor
C. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Pola Hidup

Riwayat Kejadian
Keluarga Fibroadenoma
Mammae (FAM)

Penggunaan
Alat
Kontrasepsi

D. HIPOTESIS

Ha1 :Terdapat hubungan pola hidup dengan kejadian Fibroadenoma


mammae (FAM).
Ha2 :Terdapat hubungan riwayat keluarga dengan kejadian Fibroadenoma
mammae (FAM).
Ha3 :Terdapat hubungan riwayat penggunaan alat kontrasepsi dengan
Fibroadenoma mammae (FAM).
BAB III
Metode Penelitian

1. Rancangan kelompok kasus adalah WUS yang


Case Control menderita fibroadenoma mammae
Penelitian
(FAM) dan kelompok kontrol WUS
yang tidak menderita fibroadenoma
mammae (FAM)
Penelitian ini dilakukan di RSUD Petala
2. Lokasi dan
Bumi yang berlokasi di jalan Soetomo No.
Waktu Penelitian
65 Kota Pekanbaru. Dan dilakukan pada
tanggal 2 Juli – 5 Juli 2015.
Kelompok kasus yaitu 50
Populasi:Seluruh WUS yang menderita FAM
3. Populasi dan pasien WUS berusia < 35 tahun yang
Sampel berusia < 35 berobat ke RSUD Petala
tahun yang Bumi pada bulan Januari-
berobat ke poli Desember 2014, untuk
klinik bedah kelompok kontrol yaitu 50
RSUD Petala WUS tidak menderita FAM
Bumi Pekanbaru berusia < 35 tahun yang
dari bulan berobat ke RSUD Petala
Januari- Bumi pada bulan Januari-
Desember 2014. Desember 2014.
1. Informed
consent
4. Etika
2. Anonimity
Penelitian
3. Confidentiality
(kerahasiaan)
4. Bebas dari
eksploitasi

5. Alat Daftar Ceklis


Pengumpul Data

1. Tahap
persiapan
6. Prosedur 2. Tahap
Pengumpulan Data Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
7. Definisi Operational
Skala
No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur

1 Pola Hidup Upaya setiap orang yang Daftar Ceklis 0 :Tidak Sehat: Odinal
ingin selalu sehat dengan Bila < 60%
memperhatikan gaya hidup
agar tubuh selalu terhindar 1 : Sehat: Bila
dari berbagai macam > 60%
penyakit

2 Riwayat Adanya anggota keluarga Daftar Ceklis 0 : Ya : Ada Nominal


Keluarga saudara se ibu tingkat keluarga saudara
pertama (ibu, kakak, atau se ibu tingkat
adik perempuan atau anak pertama (ibu,
perempuan) yang pernah kakak, atau adik
perempuan atau
menderita FAM.
anak perempuan)
yang pernah
menderita FAM

1 :Tidak : Tidak
ada keluarga
saudara seibu
tingkat pertama
(ibu, kakak, atau
adik perempuan
atau anak
perempuan) yang
pernah menderita
FAM.
3 Riwayat Ibu yang menggunakan alat Daftar Ceklis 0 :Ya : Bila menggunakan Nominal
Penggunaan kontrasepsi yang menggandung kontrasepsi yang
alat hormon esterogen > 1 tahun. mengandung hormon
Kontrasepsi estrogen > 1 tahun.

1 :Tidak: Bila tidak


menggunakan alat
kontrasepsi.

4 Fibroadenoma Tumor jinak pada payudara yang Daftar Ceklis 0: Ya : bila menderita Nominal
Mammae berbatas jelas dan berbentuk FAM yang dibuktikan
(FAM) benjolan yang dapat digerakkan. dengan diagnosa dr.
(Indonesia Nurse, 2008). Spesialis bedah.

1: Tidak : bila tidak


menderita FAM yang
dibuktikan dengan
diagnosa dr. Spesialis
bedah.
1. Editing
8. Teknik 2. Coding
Pengolahan Data 3. Entry
4. Cleaning

1. Analisa Univariat.
9. Analisa Data a. Pola Hidup
pengolahan data pola hidup
menggunakan persentase menggunakan
rumus:
𝒂
P= 𝒃X 100%

kriteria sebagai berikut:


Jika X ≥ 60% : Pola hidup sehat
Jika X < 60% : Pola hidup tidak sehat.
2. Analisa Bivariat
Menggunakan uji statistik Chi-Square atau Fisher Exact (Sumantri, 2011).
Hasil analisa yang dinyatakan ada hubungan secara bermakna dengan cara
membandingkan nilai P value dengan nilai alpha (α = 0,05). Analisa
menggunakan sistem komputerisasi, dengan kriteria :
a. Jika nilai (P) < 0,05 maka keputusan H0 ditolak artinya maka terdapat
hubungan bermakna antara variabel independen dan dependen.
b. Jika nilai (P) > 0,05 maka keputusan H0 diterima artinya maka tidak ada
hubungan bermakna antara variabel independen dan dependen.

Menurut Sudigdo dan Sofyan (2014) untuk mengetahui besarnya faktor risiko
maka digunakan analisa Odd Ratio/OR dengan interprestasi sebagai berikut:
a. Bila nilai OR = 1, berarti variabel yang diduga faktor risiko tersebut tidak
ada pengaruhnya dalam terjadinya efek, atau dengan kata lain bersifat
netral.
b. Bila nilai OR > 1, dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup angka 1,
berarti exposure tersebut merupakan faktor risiko terjadinya efek.
c. Bila nilai OR < 1, dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup angka 1,
berarti exposure yang diteliti dapat mengurangi terjadinya efek (Faktor
pencegah).
BAB IV
Hasil Penelitian

A. Analisa Univariat
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pola Hidup, Riwayat Keluarga, Dan
Riwayat Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Penderita Dan Tidak Penderita FAM Di RSUD
Petala Bumi Pekanbaru

Penderita FAM Tidak Penderita FAM


NO Pola Hidup
F % F %
0 Tidak Sehat 45 90% 15 30%
1 Sehat 5 10% 35 70%
Jumlah 50 100% 50 100%
Penderita FAM Tidak Penderita FAM
NO Riwayat Keluarga
F % F %
0 Ya 40 80% 14 28%
1 Tidak 10 20% 36 72%
Jumlah 50 100% 50 100%
Riwayat Penggunaan Penderita FAM Tidak Penderita FAM
NO
Alat Kontrasepsi F % F %
0 Ya 42 84% 8 16%
1 Tidak 8 16% 42 84%
Jumlah 50 100% 50 100%
B. Analisa Bivariat

1. Pola Hidup
Tabel 4.2 Distribusi Kejadian FAM Terhadap Pola Hidup Di
RSUD Petala Bumi Pekanbaru
Kejadian FAM
Tidak
Penderita Total P OR CI
NO Pola Hidup Penderita
FAM value 95%
FAM
F % F % f %
0 Tidak Sehat 45 90% 15 30% 60 60%
21 (6,960-
1 Sehat 5 10% 35 70% 40 40% 0,000
63,360)
Jumlah 50 100% 50 100% 100 100%

2. Riwayat Keluarga
Tabel 4.3 Distribusi Kejadian FAM Menurut Riwayat Keluarga
Di RSUD Petala Bumi Pekanbaru
Kejadian FAM
OR CI
Riwayat Tidak Penderita Total P
NO Penderita FAM
Keluarga FAM value
95%
F % F % f %
0 Ya 40 80% 14 28% 54 54%
10,3 (4,066
1 Tidak 10 20% 36 72% 46 46% 0,000
- 26,018)
Jumlah 50 100% 50 100% 100 100%
3. Riwayat Penggunaan Alat Kontrasepsi
Tabel 4.4 Distribusi Kejadian FAM Menurut Riwayat Penggunaan
Alat Kontrasepsi Di RSUD Petala Bumi Pekanbaru

Riwayat Kejadian FAM


PenggunaanAl Tidak Total P OR CI
NO Penderita FAM
at Penderita FAM value 95%
Kontrasepsi F % F % F %
0 Ya 42 84% 8 16% 50 50%
27,6 (9,461
1 Tidak 8 16% 42 84% 50 50% 0,000
– 80,295)
Jumlah 50 100% 50 100% 100 100%
BAB V
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan Pola Hidup Dengan Kejadian Fibroadenoma Mammae

Setelah dilakukan analisis bivariat dengan komputerisasi diperoleh hasil


nilai P value = 0,000, dengan demikian berarti P value < 0,05 sehingga H0
ditolak, artinya ada hubungan antara pola hidup dengan kejadian Fibroadenoma
Mammae (FAM) di RSUD Petala Bumi Pekanbaru.

Menurut peneliti pola hidup masyarakat dengan sosial ekonomi tinggi,


mengkonsumsi asupan lemak yang lebih tinggi serta pola hidup tidak sehat,
rutinitas yang terlalu padat sehingga membuat diri tidak bisa berolah raga,
istirahat yang cukup, berekreasi, dan sering terpapar asap rokok, dan
mengkonsumsi alkohol akan meningkatkan paparan faktor risiko tumor
payudara.
2. Hubungan Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Fibroadenoma
Mammae

Setelah dilakukan analisis bivariat dengan komputerisasi diperoleh hasil


nilai P value = 0,000, dengan demikian berarti P value < 0,05 sehingga H0
ditolak, artinya ada hubungan bermakna antara riwayat keluarga dengan
kejadian Fibroadenoma Mammae (FAM) di RSUD Petala Bumi Pekanbaru.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Lanfranchi (2005) bahwa
wanita yang memiliki kerabat yang menderita FAM akan mempunyai risiko
FAM lebih tinggi terutama saudara seibu tingkat pertama, seperti ibu,
kakak, atau adik perempuan atau anak perempuan. Riwayat keluarga
menderita tumor jinak ataupun tumor ganas payudara pada keluarga
tingkat pertama dilaporkan oleh beberapa peneliti berhubungan dengan
peningkatan risiko terjadinya FAM.

Menurut peneliti kerentanan bawaan atau keturunan tumor payudara


pada umumnya tidak disadari oleh pasien yang memiliki riyawat tersebut,
hal ini ditunjukkan dengan umumnya terjadi pada umur yang masih muda,
jika seorang wanita telah menderita tumor payudara pada satu sisi
payudaranya, maka risiko terkena tumor payudara lagi yang lain atau
terjadi kekambuhan pada lokasi yang terkena sebelumnya adalah tinggi.
3. Hubungan Riwayat Penggunaan Alat Kontrasepsi Dengan Kejadian
Fibroadenoma Mammae

Setelah dilakukan analisis bivariat dengan komputerisasi diperoleh hasil nilai P


value = 0,000, dengan demikian berarti P value < 0,05 sehingga H0 ditolak, artinya
ada hubungan bermakna antara riwayat penggunaan alat kontrasepsi dengan kejadian
Fibroadenoma Mammae (FAM) di RSUD Petala Bumi Pekanbaru.

Menurut peneliti adanya pernyataan bahwa penggunaan pil kombinasi dapat


meningkatkan risiko kejadian tumor payudara khususnya FAM yang menjadi
kontroversi dan juga terus menjadi perhatian bagi dunia kesehatan saat ini karena
penggunaan pil kombinasi juga terus meningkat diseluruh dunia. Sehingga
peningkatan risiko tumor payudara dalam penggunaan pil kontrasepsi menjadi sangat
penting karena frekuensi penggunaan pil kontrasepsi yang sangat tinggi dan dalam
waktu yang lama. Namun FAM dapat dicegah dengan cara kita sebagai wanita lebih
peduli dengan kesehatan reproduksi dan segera datang ke fasillitas kesehatan apabila
ditemukan hal-hal yang abnormal pada organ reproduksi wanita khususnya payudara.
BAB VI
KESIMPULAN
DAN SARAN
1. Ada hubungan bermakna antara pola hidup dengan kejadian
Fibroadenoma Mammae (FAM) di RSUD Petala Bumi


Pekanbaru. Hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa WUS yang
pola hidupnya tidak sehat mempunyai risiko terkena FAM 21
kali lebih besar dibandingkan dengan WUS yang memiliki
pola hidup sehat.
A. Simpulan 2. Ada hubungan bermakna antara riwayat keluarga dengan
kejadian Fibroadenoma Mammae (FAM) di RSUD Petala
Bumi Pekanbaru. Hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa WUS
yang memiliki riwayat keluarga yang pernah menderita FAM
mempunyai risiko terkena FAM 10,3 kali lebih besar
dibandingkan dengan WUS yang tidak memiliki riwayat
keluarga yang menderita FAM.
3. Ada hubungan bermakna antara riwayat penggunaan alat
kontrasepsi dengan kejadian Fibroadenoma Mammae (FAM)
di RSUD Petala Bumi Pekanbaru. Hasil ini dapat
diinterpretasikan bahwa WUS yang memiliki riwayat
penggunaan alat kontrasepsi hormonal yang mengandung
hormon estrogen mempunyai risiko terkena FAM 27,6 kali
lebih besar dibandingkan dengan WUS yang tidak memiliki
riwayat penggunaan alat kontrasepsi hormonal yang
mengandung hormon estrogen.
B. Saran

1. Aspek Teoritis
2. Aspek Praktis
a. Bagi RSUD Petala Bumi Pekanbaru
b. Bagi Tenaga Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai