Anda di halaman 1dari 9

SISTEM BIKAMERAL

DI INDONESIA
Nama Kelompok :
1. Ayun Sonia (01)
2. Shafira Irmadhani H. (03)
3. Ahmad Nuruddin H. (04)
4. M. Fajar Zabran (17)
5. Rachmad Bagus P. (19)
 John Locke dan Montesque mengemukakan bahwa
terdapat satu kekuasaan yang diberikan kewenangan
Teori untuk membuat undang-undang yang disebut dengan
Pemisahan kekuasaan legeslatif. Dalam perkembangan sekarang
ini, kekuasaan membuat undang-undang adalah tugas
Kekuasaan dari perwakilan rakyat atau disebut parlemen.
Bikameral
Sistem pemerintahan yang terdiri dari 2 kamar yang meiliki
fungsi masing-masing. Bikameral terdiri dari Majelis Rendah
dan Majelis Tinggi

Unikameral
Sistem pemerintahan yang hanya terdiri dari satu kamar
parlemen. Pada unikameral kekuasaan terpusat pada satu
badan legislatif tertinggi dalam struktur negara

Trikameral
Parlemen nasional terdiri atas tiga kamar yang masing-
masing mempunyai fungsi
Bikameral dibagi menurut jenisnya

Soft bicameralism terjadi apabila kekuatan salah


satu kamar jauh lebih dominan atas kamar
lainnya

Strong bicameralism terjadi apabila kekuatan


antara dua kamarnya nyaris sama kuat.

Perfect bicameralism terjadi ketika kekuatan


diantara kedua kamarnya betul-betul seimbang.
 Mudah meloloskan undang-  Mewakili rakyat
undang karena hanya satu badan
 Musyawarah terhadap
yang mempunyai kekuasaan
penyusunan undang-undang
tersebut
 Anggota yang terpilih lebih
 Tanggung jawab lebih besar
banyak
 Lebih sedikit anggota terpilih
Periode 1945 – 1949
BPUPKI menyampaikan bahwa
bentuk negara Indonesia adalah
negara kesatuan. Sistem parlemen
yang dianut adalah sistem
unikameral. Pada saat itu MPR
merupakan lembaga tertinggi
negara dan pelaku kedaulatan Periode 1949 – 1950
rakyat Bentuk negara pada konstitusi RIS
1949 adalah federal. Sistem
menurut konstitusi RIS adalah
bikameral yang terdiri dari
Dewan Perwakilan Rakyat dan Periode 2004 – sekarang
Senat. Senat merupakan Bentuk negara Indonesia adalah
perwakilan dari daerah-daerah kesatuan. Sistem parlemen yang
bagian dianut sistem bikameral
Periode 1959 – 2004
Periode 1950 – 1959 Bentuk negara Indonesia pada saat itu
Bentuk negara Indonesia adalah kesatuan. Sistem perwakilan yang
menurut UUDS 1950 adalah dianut adalah sistem MPR, yaitu
kesatuan. Sistem parlemen yang kedudukan MPR sebagai lembaga
dianut adalah sistem parlemen negara tertinggi dan DPR merupakan
unikameral lembaga tinggi negara
 Sebagai kebutuhan akan perlunya suatu keseimbangan
yang lebih stabil antara pihak eksekutif dan legeslatif
 Kedua kamar bersatu menjalankan fungsi nya masing-
Mengapa Indonesia masing agar lebih efisien

memilih sistem  Meminimalkan produk legeslatif yang terburu-buru


agar poduk yang dihasilkan sesuai dengan aspirasi
parlemen rakyat
bikameral?  Amandemen UUD 1945 menghasilkan lembaga baru
bernama DPD untuk menampung aspirasi rakyat
kedaerahan
Fungsi DPD
• DPD mengajukan RUU kepada DPR
• DPD ikut membahas RUU bersama DPR
• DPD dapat melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan undang-undang dan menyampaikan hasil
pengawasannya kepada DPR
• Memberikan pertimbangan kepada DPR

Fungsi DPR
• Lembaga yang mempunyai kekuasaan membentuk
undang-undang
• Lembaga yang mempunyai kekuasaan mengontrol badan
eksekutif agar sesuai dengan kebijaksanaan yang telah
diterapkannya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai