Anda di halaman 1dari 68

KESETIMBANGAN KIMIA

OLEH:
Aliya Fahira Edma Nadhif
Amanda Vania Catherine Natasya
Thariq Ahmad Ghazali
APA ITU KESETIMBANGAN KIMIA?

 Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan di mana konsentrasi seluruh zat


tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat di ruas kanan terbentuk dan
terurai kembali dengan kecepatan atau laju reaksi yang sama.
 Keadaan kesetimbangan ini disebut juga sebagai kesetimbangan dinamis,
artinya pada saat reaksi kesetimbangan terjadi pada ruang tertutup dengan
tekanan konstan.
 Reaksi kesetimbangan terus berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan
yang sama. Sifat kesetimbangan yaitu bersifat reversible atau bersifat bolak
balik.
JENIS JENIS KESETIMBANGAN KIMIA

 Kesetimbangan homogen

Kesetimbangan homogen ini sendiri artinya adalah seluruh zat yang


terlibat dalam persamaan reaksi mempunyai wujud yang sama, misalnya
kesetimbangan antara gas-gas dan kesetimbangan ion-ion di dalam larutan.
Contoh persamaan reaksinya:
N2O4(g)  ↔ 2NO2(g)
JENIS JENIS KESETIMBANGAN KIMIA

 Kesetimbangan heterogen

Kesetimbangan heterogen artinya zat zat yang terlibat di dalam


persamaan reaksi mempunyai wujud yang berbeda beda, misalnya reaksi
antara gas-padat, gas-liquid, dan soild-liquid Contoh persamaan reaksinya
yaitu:
CaCO3(s) ↔ CaO(s) + CO2(g)
Faktor Yang Mempengaruhi
Kesetimbangan Kimia

 KONSENTRASI
 TEKANAN DAN VOLUME
 SUHU
 KATALIA
APLIKASI KESTIMBANGAN

 Pembuatan Amonia dengan Proses Haber-Bosch


 Pembuatan Asam Sulfat dengan Proses Kontak
 Proses fotosintesis
 Keseimbangan Asam Basa Dalam Darah
Konstanta Kesetimbangan

Konstanta kesetimbangan merupakan perbandingan hasil kali


molaritas reaktan dengan hasil kali molaritas produk yang
masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya.
aA + bB ⇌ cC +dD
Jawaban Soal Pemicu

 PEMICU A:
Kalsium karbonat yang diperoleh dari sumber sumber alam, dapat digunakan sebagai
pengisi dalam berbagai produk, seperti semen, keramik, kaca, plastik, cat, dan sebagai
bahan awal untuk produksi kalsium oksida. Kalsium oksida, yang dikenal dengan kapur
tohor, dapat dari reaksi dekomposisi, dapat dilakukan dengan dua metode yang berbeda.
Metode pertama melibatkan pemanasan potongan marmer dalam tabung tertutup dan
gas CO2 yang dihasilkan dimasukkan dan ditampung dakam suatu tabung tertutup berisi
air dan terbentuklah Ca(OH)2 , jika diamati berupa endapan putih. Sementara yang
tersisa adalah kapur mentah yang tidak stabil, dan ketika bereaksi dengan CO2 di udara
maka terbentuk kembali CaCO3. Sedangkan pada metode (b), potongan marmer
dipanaskan pada wadah terbuka untuk mendapatkan endapan kapur tohor
Soal 1:
Apa yang anda ketahui tentang kesetimbangan dinamik? Apakah reaksi
dekomposisi termal kalsium karbonat merupakan salah satu contoh
kesetimbangan dinamik? Jelaskan juga tentang perbedaan kesetimbangan
homogen dan heterogen?
Jawaban:

Pada saat sebuah reaksi mencapai keadaan seimbang, maka reaksi akan dianggap
selesai karena tidak terjadi perubahan yang dapat dilihat dengan mata, misalnya
konsentrasi dan warna. Akan tetapi, secara mikroskopis reaksi tersebut akan
berlangsung terus menerus dan tidak berhenti.
Berarti pereaksi di sebelah kiri selalu membentuk hasil reaksi di sebelah kanan
dan juga sebaliknya. Keadaan tersebut akan berlangsung terus menerus dengan
laju yang sama, sehingga dapat dikatakan bahwa reaksi tersebut mengalami
kesetimbangan dinamis.
Reaksi dekomposisi termal kalsium karbonat adalah:
CaCO3 → CaO + CO2
Lalu ketika hasil reaksi dekomposisi CaCO3 yaitu CaO masuk ke dalam air, terjadi
reaksi kimia terlihat dari kapur yang melarut pada air melalui reaksi formation in
water.
CaO + H2O → Ca(OH)2
Lalu larutan kalsium hidroksida mampu bereaksi dengan udara tepatnya dengan
karbondioksida yang kembali menghasilkan kalsium karbonat dengan hasil
sampingan air yang mudah dipisahkan.
Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O
Dari reaksi tersebut dapat terlihat bahwa reaksi dekomposisi termal
kalsium karbonat adalah salah satu contoh reaksi kesetimbangan dinamis
karena reaksi dapat berlangsung bolak balik dengan laju yang sama.
Keseimbangan kimia dapat dibagi menjadi keseimbangan homogen dan juga
keseimbangan heterogen. Pada keesimbangan homogen semua zat yang ada
dalam sistem keseimbangan mempunyai fase yang sama ada dalam bentuk
gas atau larutan.
Sedangkan keseimbangan heterogen merupakan semua zat zat yang ada di
dalam keseimbangan dan memiliki fase yang berbeda dalam bentuk padat
gas atau padat larutan.
Soal 2: Mengapa metode (b) lebih berhasil untuk
mendekomposisi kalsium karbonat dengan mengacu pada
prinsip Le Chatelier
Jawaban:
Pada metode (b) yaitu pemanasan potongan marmer yang dilakukan pada
wadah terbuka untuk mendapatkan endapan berupa kapur tohor mengacu
pada prinsip Le Chatelier yang didalam prinsipnya berbunyi
“jika reaksi kimia yang setimbang menerima perubahaan keadaan (menerima
aksi eksternal), reaksi tersebut akan menuju pada kesetimbangan baru
dengan suatu pergeseran tertentu untuk mengatasi perubahan yang
diterima (melakukan reaksi sebagai respon terhadap peruba hanyang
diterima).”
Dari pernyataan tersebut, CaCO3 yang telah setimbang reaksinya,akan
terpengaruh oleh faktor eksternal seperti tekanan, volume, dan juga
suhu yang dipengaruhi oleh udara (fasa gas) karena sistem yang
digunakan adalah wadah yang terbuka.
Dalam hal ini, kesetimbangan pada kalsium karbonat (CaCO3) akan
terganggu sehingga reaksi akan berlangsung secara bolak-balik (dinamis)
hingga tercapai suatu kestimbangan pada reaksi penguraian CaCO3.
Endapan yang terbentuk(Kapur tohor) akan semakin banyak dihasilkan
saat suhu pada wadah terbuka semakin bertambah.
Soal 3: Tuliskan reaksinya dan turunkan persamaan untuk
menentukan konstanta kesetimbangan, apabila diketahui kalsium
oksida dan karbonat adalah padat. Jelaskan bagaimana
menentukan derajat disosiasi reaksi ini! Apabila ada kenaikan
tekanan, reaksi kesetimbangan bergeser kearah mana?
Jawaban:

CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)


Pada reaksi dekomposisi diatas,  harga konstanta kesetimbangan hanya
dipengaruhi oleh konsentrasi  gas CO2 saja.
Sehingga nilai nya adalah:
Kc =  [CO2]
Derajat  disosiasi  dapat dihitung  dengan cara membandingkan
 jumlah kalsium karbonat yang terdekomposisi dengan jumlah mula-
mula kalsium karbonat yang ada. Berdasarkan prinsip  Le Chatelier,
untuk reaksi dekomposisi CaCO3  apabila  ada kenaikan  tekanan
system, maka  reaksi dekomposisi akan mengarah ke  jumlah volume
terkecil yaitu pada arah reaktan, atau dengan kata lain kenaikan
tekanan menyebabkan jumlah CaCO3 yang terdekomposisi semakin
kecil.
 Soal 4: Andaikan reaksi dekomposisi tersebut terjadi pada suhu
1200 K dan  = -13,8 kj/mol, bagaimanakah Anda dapat
menentukan nilai kesetimbangan reaksi tersebut? Apa yang terjadi
dengan reaksi tersebut jika suhunya diturunkan atau dinaikkan?
Bagaimana pengaruhnya dengan nilai konstanta kesetimbangannya?
Kita dapat mencari nilai konstanta kesetimbangan melalui persamaan
∆G= ∆G°+RT lnK
Dimana pada saat setimbang nilai energi Gibbs adalah 0, sehingga
0= ∆G°+RT lnK
0 =  13,8 + 0,0082 x 1200 ln K
-13,8 =  9,84 ln K
(-13,8 )/9,84=  ln K
ln K =  -1,4
K =   e^(-1,4)
K =  4,055

Jika suhu dinaikkan, konstanta kesetimbangan akan semakin kecil. Menurut Asas Le Chatelier, jika
suhu reaksi dinaikkan maka kesetimbangan akan bergerak ke arah reaksi endoterm.
Bagaimana belerang dihasilkan? Apa yang anda ketahui tentang
1 unsur tersebut, bagaimana proses memurnikan belerang?

Sifat Unsur Belerang


Warna : Kuning pucat Simbol :S
Bentuk : Padatan rapuh Massa Atom : 32.066
Struktur Unsur : Alotrop Titik Didih : 717.82 K
Terbakar : Mudah Terbakar Titik Lebur : 392.2 K
Nyala Api : Biru pucat Massa Jenis : 2.07 g/cm3
Kelarutan : Tidak larut dalam air tapi mudah larut Bilangan Oksidasi : 2,4,6
dalam CS2 (karbon disulfida). Entalpi Penguapan : 10 kJ/mol

 Dapat membentuk sulfur dioksida, yang mengeluarkan bau yang tajam.


BAGIAN B
Gambar 1. Struktur Atom Sulfur
(
https://www.quora.com/How-can-you-describe-the-structure-of-sulfur-mole
cule
)
Proses Pemurnian Belerang

 Proses Frasch
Cara frasch adalah mengambil belerang dari deposit belerang di bawah tanah, pompa frasch dirancang
oleh Herman Frasch dari Amerika Serikat tahun 1904. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang
terdapat 2 pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang. Uap air yang
sangat panas dipompa dan dimasukan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh. Kemudian dimasukan
udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga terbentuk busa belerang dan terpompa ke atas
melalui pipa ketiga.

Kemurnian belerang yang keluar mencapai 99,5%. Pada dewasa ini 50% belerang yang digunakan
dalam industri diperoleh dengan proses frasch.
Untuk menghasilkan gas SO2 dapat dilakukan dengan membakar
2 belerang murni di udara? Bagaimanakah itu, dapatkah anda
menjelaskan dan mengilustrasikan proses tersebut?

Gas belerang dioksida (SO2) memiliki bau yang sangat menyengat dan dapat menyesakkan napas
meskipun dalam kadar rendah. Gas ini dihasilkan dari oksidasi atau pembakaran belerang yang
terlarut dalam bahan bakar miyak bumi serta dari pembakaran belerang yang terkandung dalam bijih
logam yang diproses pada industri pertambangan.

Reaksi:

2ZnS + 3O2  2ZnO + 2SO2

2PbS + 3O2  2PbO + 2SO2


Tuliskan proses yang digunakan dan reaksi yang terjadi pada
3 pembuatan asam sulfat

a) Belerang dibakar dengan oksigen menghasilkan belerang dioksida.


S(s) + O2 (g)  SO2(g)
b) Belerang dioksida (SO2) direaksikan dengan oksigen membentuk gas belerang trioksida.
2SO2(g) + O2(g)  2SO3(g) ∆H =-98 kJ
Reaksi ini berlangsung pada suhu ±500oC, tekanan 1 atm. Reaksi di atas berlangsung sangat lambat,
sehingga harus diberi katalis. Katalis yang digunakan adalah Vanadium Pentoksida (V2O5).

c) Gas SO3 direaksikan dengan asam sulfat pekat menghasilkan Asam Disulfat atau Asam Pirosulfat
(oleum).
H2SO4(l) + SO3(g)  H2S2O7(l)
d) Asam Pirosulfat (H2S2O7) dilarutkan dalam air menghasilkan H2SO4.
Terbentuk asam
H2S2O7(l) + H2O(l)  2H2SO4(l)
sulfatpekat dgn kadar
98%
Gambar 2. Skema pembuatan asam sulfat (proses kontak)
Tuliskan proses yang digunakan dan reaksi yang terjadi pada
4 pembuatan asam sulfat

1.) Konsentrasi
 Penambahan konsentrasi pada substrat maka kesetimbangan bergerak ke arah produk dan juga sebaliknya

Contoh
N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g)

Jika terhadap sistem kesetimbangan ditambah NH3? Bagaimana komposisi konsentrasi masing-masing zat
setelah tercapai kesetimbangan yang baru?

 Jawaban :
Penambahan NH3 akan menggeser posisi kesetimbangan ke arah penguraian NH 3 menjadi N2 dan H2. Setelah
tercapai kesetimbangan yang baru, konsentrasi NH3 bertambah sedikit, konsentrasi N2 dan H2 bertambah besar.
2.) Suhu
Menurut Le chatelier, jika suhu dinaikkan, posisi kesetimbangan bergeser ke arah pelepasan hidrat ( endoterm).
Sebaliknya, jika suhu diturunkan, posisi kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan hidrat ( eksoterm).

Contoh :
Pembuatan amonia bersifat eksoterm. Persamaan termokimianya:
N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g) ΔHo = –366,1 kJ

Tentukan pergeseran posisi kesetimbangan jika suhu sistem dinaikkan.

 Jawaban :
Jika suhu dinaikkan, posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm. Oleh karena pembentukan
amonia eksoterm, posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah sebaliknya, yaitu penguraian amonia menjadi N 2(g)
dan H2(g).
3.) Tekanan / Volume
 Tekanan dan Volume hanya berpengaruh terhadap sistem yang memiliki fasa gas.
 Jika tekanan sistem meningkat, posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah molekul yang lebih
sedikit, Ketika tekanan diperbesar atau volume diperkecil, sistem kesetimbangan akan bergeser ke arah
yang jumlah molekulnya sedikit.

Contoh
N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g)
Jika tekanan dalam sistem kesetimbangan diturunkan, bagaimanakah pergeseran kesetimbangannya?

 Jawaban :
Penurunan tekanan akan menggeser posisi kesetimbangan ke arah yang jumlah molekulnya lebih banyak.
Dalam sistem ini, posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah pereaksi (N 2 + H2).
Apa pendapat anda menghilangkan karat besi pada baja sebelum
5 proses coating menggunakan asam kuat? Berikan contoh ataupun
proses yang anda ketahui

 Oksida besi adalah basa, garamnya yang dapat larut meliputi klorida, sulfat, dan nitrat.
 Asam yang paling dikenal yang digunakan dalam menghilangkan karat pada besi adalah asam klorida,
asam sulfat, dan asam nitrat.
 Asam klorida, lebih dikenal dengan asam muriatic, berfungsi sebagai pelarut untuk karat dengan
mengubahnya menjadi besi klorida.
 Asam sulfat bereaksi dengan karat untuk membentuk besi sulfat yang tidak beracun dan juga digunakan
dalam bentuk encernya.

Fe2O3(s) + 3H2SO4(aq)  Fe2(SO4)3 + 3H2O(l)


Pembuatan Klorin

 Dalam Industri:
 Proses Downs (elektrolisis leburan Nacl)
 Proses Gibbs (elektrolisis leburan NaCl)
 Proses Deacon
Siapa yang tidak mengenal proses fotosintesis?
Bagi mahluk hidup mengalami proses ini.
Misalnya pada tumbuhan hijau atau proses
pernapasan (respirasi) pada hewan dan manusia.
Tahukah anda kalau semua proses itu
merupakan reaksi kesetimbangan kimia.
1. Reaksi fotosintesis merupakan
reaksi kesetimbangan. Ke arah
mana, dapatkah anda menjelaskan
dan menuliskan persamaan
reaksinya?
2. Proses fotosintesis berlangsung terus-
menerus sehingga membentuk siklus.
Jelaskan mengenai siklus ini sehingga di
alam terjadi kesetimbangan antara gas O2
dan CO2? Gambarkan dan ilustrasikan
untuk proses lebih jelasnya.
3. Dengan adanya isu Global Warming di
Indonesia dan juga di negara-negara eropa,
banyak hal dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut. Sebagai mahasiswa
teknik yang mempelajari konsep
kesetimbangan kimia, apa yang dapat anda
lakukan terkait tersebut?

Anda mungkin juga menyukai