Disusun Oleh:
Priangga Ibrahim A S 1765050313
Pembimbing:
dr. Fransiskus Harf Poluan, Sp.THT-KL
BERA
OAE
(Brainstem Evoked
(Otoacoustic
Responese
emission )
Audiometry)
Pemeriksaan pada
Pemeriksaan
fungsi pendengaran
DEFINISI getaran rambu halus
N. VIII dan sampai
dan fungsi koklea
ke level brainstem
SENSITIVITAS 100% 100%
Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J, 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi keenam. Dalam:
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, penyunting. Gangguan Pendengaran dan Kelainan Telinga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;
2007. p.10─2
• Mendapatkan prevalensi dan
Tujuan deskripsi karakteristik dari tuli
sensorineural pada bayi dan
Penelitian anak pada tahun 2011-2013 di
RS Soetomo
Normal 0-25 dB
Mild 25-40 dB
Moderate 55-70 dB
Severe 70-90 dB
Profound >90 dB
• Berdasarkan dari studi yang dilakukan oleh
Saim di Malaysia, menemukan bahwa tuli
sensorineural derajat profound bilateral
merupakan yang yang tertinggi 64,7% ; diikuti
dengan derajat severe 16,4%, moderate
degree 16,4% dan mild degree 2,5%
Joint Committee on Infant Hearing, et al. Year 2007 position statement: principles and guidelines for early hearing detection
and intervention programs. Pediatrics. 2007;120(4):898-921.
• Pada Tabel 4, faktor resiko tertinggi adalah
tidak diketahui dengan hasil 310 pasien
(82.33%).
• Literatur lain menyebutkan bahwa tuli
kongenital karena faktor genetik sebanyak
50%. Tuli kongenital, diperkirakan 70% non
sindromik , 30% sindromik
• Disebutkan juga bahwa tuli sejak bayi tidak
mempunyai faktor resiko
Kountakis SE, Skoulas I, Phillips S, Chang CJ. Risk Factors for hearing loss in neonates: A prospective study. American
Journal of Otolaryngology. 2002;23(3):133–7
• Anak-anak dengan tuli unilateral berisiko
mengalami penurunan pendengaran lebih
lanjut, sekitar 40% atau lebih dari anak-anak
yang pertama kali didiagnosis dengan tuli
unilateral, sekitar 1 dari 6 akan bersifat
progressive menuju tuli bilateral.