Hubungan Keduanya
Hubungan Keduanya
Hubungan Keduanya
Kelas A
(Kelompok 8)
Rithio Chandraca Islamy (16910040)
Dzulmanira Syafni Siregar (16910046) 1
2
TAFSIR ATH-THABARI,
“JAMI’ AL BAYAN FI TA’WIL
AL’QUR’AN”
3
Tafsir At-Tabari
Allah memerintahkan untuk memakai pakaian yang indah saat memasuki masjid
• Mujahid, Ata’, Ibrahim An-Nakha’I, Said bin Jubayr, Qatadah, As-Suddi, Ad-Dahhak dan Malik
menarasikan perkataan Az-Zuhri dan beberapa salafi, mereka berkata bahwa ayat ini
menceritakan bahwa dahulu orang-orang Jahiliyah melakukan thawaf di Baitullah dengan
telanjang. Maka turunlah firman Allah swt dalam ayat ini: “Hai anak Adam, pakailah
pakaianmu di setiap memasuki masjid.”
• Al Awfi berkata bahwa Ibnu Abbas mengartikan kalimat ‘pakailah pakaianmu di setiap
memasuki masjid’: “Sesungguhnya orang-orang Jahiliyah dari Bangsa Arab melakukan
thawaf di Baitullah sambil telanjang, laki-laki pada waktu siang hari dan perempuan pada
waktu malam hari. Dan Allah memerintahkan mereka untuk memakai pakaian, yang bersih,
rapi, yang mana menutupi aurat. Orang-orang diperintahkan untuk mengenakan pakaian
terbaik mereka saat akan melakukan shalat.” 4
Tafsir At-Tabari
Larangan berlebih-lebihan
• Imam at-Thabari dalam tafsirnya Jami’ul bayan fi ta’wil Alqur’an menyatakan bahwa yang
dimaksud “Larangan berlebih-lebihan” sebagaimana diriwayatkan Ibnu Jarir yang berkata
bahwa Muhammad bin Abdul-Ala mengatakan kepada kami bahwa Muhammad bin Thawr
mengatakan kepada kami dari Mamar, dari Ibn Tawus, dari bapaknya yang mengatakan
bahwa Ibnu Abbas berkata, “Allah telah mengizinkan makan dan minum, selama makan dan
minum itu tidak mengandung unsur berlebih-lebihan atau keangkuhan.”
5
Tafsir At-Tabari
6
TAFSIR AL MARAGHI
7
Tafsir Al-Maraghi
8
Tafsir Al-Maraghi
10
Tafsir Al-Maraghi
18
Hai anak Adam, pakailah pakaian kalian yang indah di setiap (memasuki) masjid,
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Ayat yang mulia ini merupakan bantahan terhadap orang-orang musyrik, yakni tradisi
melakukan tawaf dengan telanjang bulat yang biasa mereka lakukan. Seperti yang disebutkan
di dalam riwayat Imam Muslim, Imam Nasai, dan Ibnu Jarir.
Sedangkan lafaznya berdasarkan apa yang ada pada Ibnu Jarir, diriwayatkan melalui hadis
Syu'bah, dari Salamah ibnu Kahil, dari Muslim Al-Batin, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas
yang mengatakan bahwa dahulu kaum pria dan wanita melakukan tawafnya
di Baitullah dalam keadaan telanjang bulat. Kaum pria melakukannya di siang hari,
sedangkan kaum wanita pada malam harinya. Salah seorang wanita dari mereka
mengatakan dalam tawafnya: Pada hari ini tampaklah sebagiannya atau seluruhnya; dan
apa yang tampak darinya, maka tidak akan saya halalkan.
Maka Allah Swt. berfirman: “Pakailah pakaian kalian yang indah di setiap(memasuki) masjid.
(Al-A'raf: 31)
Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna
firman-Nya: pakailah pakaian kalian yang indah di
setiap(memasuki) masjid. (Al-A'raf: 31), hingga akhir ayat.
Bahwa dahulu (di masa Jahiliah) kaum lelaki biasa tawaf sambil
telanjang. Maka Allah memerintahkan mereka untuk memakai
pakaian yang indah-indah (setelah masa Islam).
20
• Hal yang sama dikatakan oleh Mujahid, Ata, Ibrahim An-Nakha'i, Sa'id
ibnu Jubair, Ojatadah, As-Saddi, Ad-Dahhak, Malik, Az-Zuhri, dan lain-
lainnya yang bukan hanya seorang dari kalangan para imam ulama
Salaf sehubungan dengan tafsir ayat ini.
21
Berdasarkan ayat ini dan hadis yang mengutarakan masalah yang
semisal, disunatkan memakai pakaian yang indah di saat hendak
melakukan salat, terlebih lagi salat Jumat dan salat hari raya.
22
SUMBER PENYAKIT
MENURUT HADITS
23
Sumber Penyakit Menurut Al-Hadits
Dari Qatadah dari Anas radhiyallahu 'anhuma, sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang
minum sambil berdiri. Qatadah lantas bertanya kepada Anas, "Bagaimana dengan makan sambil berdiri?"
"Itu lebih parah dan lebih buruk." (H.R. Muslim)
Pada masa kini, para dokter mengatakan bahwa tubuh manusia ketika berdiri maka sistem saraf
dan sistem otot bekerja secara efektif. Sebaliknya pada saat duduk, kedua sistem ini bekerja dalam keadaan
fokus. Dengan demikian, sangat tidak tepat jika seseorang makan dan minum dalam posisi berdiri. Para
dokter memantau kondisi-kondisi dimana terjadi kasus gangguan dalam sistem pencernaan, banyak obat-
obatan yang tidak mampu mengobatinya. Namun pasien yang berhenti makan dan minum dalam posisi
berdiri, serta mulai makan dalam posisi duduk maka gangguan pencernaan ini hilang.
Penyakit Menurut Al-Hadits
Dari Karimah Al-Miqdad ibn Ma'di Kariba radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah/bejana yang lebih buruk
dari perutnya, sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup meneguhkan tulang rusuknya. Kalaupun dia
harus mengisinya, maka 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 untuk bernafas." (H.R. Muslim,
Tirmidzi dan Ibn Majah)
Ibn Sina rahimahullah menjelaskan bahwa berkah dan hikmah dari ALLAH Subhanahu Wa
Ta'ala tidak akan masuk ke dalam perut yang sudah penuh dengan makanan. Barangsiapa sedikit makan dan
minumnya, maka akan sedikit pula tidurnnya. Barangsiapa sedikit tidurnya, maka akan terlihat jelas dan
nyata berkah pada umur dan waktunya.
Perintah Makan, Minum, dan Berpakaian Tanpa Berlebihan
: انه قال, عن النيب صلى هللا عليه وسلم عن عمرو بن شعيب عن ابيه عن جده
َسَرفْ َوَْل ََِمْي لَةْ ( رواه البيهقى ف شعب ف َغ ِْْي
ْ ِ ْص َّدقُوْا
َ َُكاُْوا َو ْشَربُوْاْ َْو الْبَ ُس ْوا َوت
)الميان
Dari umar bin syu’aib dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi SAW, sesungguhnya Nabi Bersabda: makanlah,
minumlah, berpakaianlah dan shodaqohlah tanpa berlebihan dan sikap sombong.( HR. Baihaqi pada bab iman)
Islam mengajarkan untuk menjaga jadwal menu makan dengan baik. Manusia diajarkan mengonsumsi berbagai variasi
makanan dengan cukup dan tidak berlebih-lebihan. Baik Al Qur’an maupun Hadis banyak membahas tentang hal ini, sebelum
ilmu pengetahuan menemukan konsep angka kecukupan gizi righ dietary allowance ).
Al-Qur’an menyatakan secara berkali-kali larangan untuk makan berlebih-lebihan. Manusia cukup mengonsumsi makanan
sesuai dengan angka kecukupan gizi.
Sakit dalam pandangan Islam merupakan bagian dari cobaan
yang mengandung banyak faedah bagi seorang muslim
“Tidaklah sakit seorang mukmin, laki-laki dan perempuan, dan tidaklah pula
dengan seorang muslim, laki-laki dan perempuan, melainkan
Allah Swt menggugurkan kesalahan-kesalahannya dengan hal itu, sebagaimana
bergugurannya dedaunan dari pohon.” (HR. Ahmad, 3/346).
2. Sakit akan mengangkat derajat dan menambah kebaikan
“Tidak ada seorang muslimpun yang tertusuk duri, atau yang lebih dari itu, melainkan
ditulis untuknya satu derajat dan dihapus darinya satu kesalahan” (HR. Muslim no.
2572).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Musibah yang engkau terima
dengannya terhadap Allah Swt lebih baik bagimu daripada nikmat yang membuatmu
lupa untuk berdzikir kepada-Nya. (Tasliyatu ahli al-Masha`ib).
5. Sakit menjadi penyebab kembalinya hamba kepada Rabb-Nya
32
Sumber Penyakit Menurut Sains
Menurut Gail Butterfield, pakar nutrisi dari Stanford University dalam Journal of the American Geriatrics
Society menyebutkan bahwa sumber penyakit berasal dari empat macam, yakni:
1. Toksin (racun) yang tertimbun dalam tubuh, ketidakseimbangan suhu badan, ketidakseimbangan angin,
dan ketidakseimbangan pikiran. Racun dalam tubuh manusia berasal dari bahan-bahan kimia dalam kadar
yang berlebihan yang tercampur dalam makanan dan minuman seperti bahan pewarna, bahan pengawet,
dan lainnya yang tidak diperlukan tubuh.
2. Ketidakseimbangan suhu badan disebabkan oleh sistem pengeluaran urin yang bermasalah.
Ketidakseimbangan angin menyebabkan masalah di dalam usus besar dan matinya bakteri positif serta
kekurangan enzim dalam tubuh.
3. Ketidakseimbangan pikiran (stress) menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon steroid yang melemahkan
sistem imunitas.
4. Sistem imun. Pendapat lainnya menyebutkan bahwa penyakit bukan bersumber dari kuman, virus atau
lain, tetapi lebih disebabkan dari kelemahan sistem daya tahan tubuh manusia (immunity). Apabila
imunitas lemah atau terganggu, maka kuman (bakteri), atau virus mudah menyerang tubuh.
Penyakit Menurut Al-Quran
"Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri. Dan
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S. An-Nisā' 4 : 111)
"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah
memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu. Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka
bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain Allah." (Q.S. Asy-Syūra 42: 30-31)
Dengan demikian dapat diketahui bahwa penyakit merupakan akibat dari perbuatan manusia itu sendiri melalui
tingkah laku sehari-hari yang tidak terpuji (dosa) di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Perilaku yang tidak terpuji tersebut
berupa akhlak yang kurang baik tersebut sudah berjalan bertahun-tahun bahkan mungkin juga sudah belasan bahkan puluhan
tahun, sehingga akhirnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan suatu musibah berupa penyakit sebagai pengingat bagi
ummat-Nya agar segera kembali ke jalan-Nya. Untuk mendapatkan kesembuhan, maka manusia harus kembali kepada satu-
satunya pelindung dan penolong, yakni Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
BATAS MAKAN
& MINUM
3
5
Konsumsi makanan yang
Konsumsi makanan salah akan mengakibatkan
disesuaikan dengan jumlah timbulnya malnutrisi, baik
kebutuhan masing-masing karena kurang gizi (defisiensi)
individu. maupun kelebihan gizi (over
nutrition).
Faktor Dalam Menentukan Kebutuhan Tubuh
Status Kesehatan,