Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 5 :

1. Rahmat Mengkuwiyono
2. Retno Tuhu Utami
3. Rini Widaningsih
4. Ronny Irwan Wardana
5. Rumini
6. Santika Aprianto
7. Sutiono
8. Siswati
 PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GAWAT DARURAT

A. Peran Perawat
Menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 peran
perawat terdiri dari :
1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan
keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan. Pemberian
asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana
sampai dengan kompleks.
2. Sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien &
kelg dalam menginterpretasikan berbagai informasi
dari pemberi pelayanan khususnya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan.
Perawat juga berperan dalam mempertahankan &
melindungi hak-hak pasien meliputi :
 - Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
- Hak atas informasi tentang penyakitnya
- Hak atas privacy
- Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
- Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian.
3. Sebagai educator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam
meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala
penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga terjadi
perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan
pendidikan kesehatan.
4. Sebagai koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan,
merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan
dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan
dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui
tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli
gizi dll dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan.
6. Sebagai konsultan
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi dengan
mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan
yang sistematis & terarah sesuai dengan metode
pemberian pelayanan keperawatan
7. Sebagai pembaharu
Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama,
perubahan yang sistematis & terarah sesuai dengan
metode pemberian pelayanan keperawatan
 Arti advokasi menurut ANA adalah melindungi klien atau
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan keselamatan
praktik tidak sah yang tidak kompeten dan melanggar etika
yang dilakukan oleh siapa pun.
 Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai
penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain dalam
upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan
klien dan membantu klien memahami semua informasi dan
upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan
pendekatan tradisional maupun professional. Peran advokasi
sekaligus mengharuskan perawat bertindak sebagai nara
sumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan
terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien.
Dalam menjalankan peran sebagai advocat (pembela klien)
perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasi keluarga
dan masyarakat dalam pelayanan keperawatan.
Selain itu, perawat juga harus dapat mempertahankan dan
melindungi hak-hak klien, hak-hak klien tersebut antara lain :

a. Hak atas informasi; pasien berhak memperoleh informasi


mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit/sarana pelayanan kesehatan tempat klien menjalani
perawatan. Hak mendapat informasi yang meliputi hal-hal
berikut :
b. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur;
c. Hak untuk memperoleh pelayanan keperawatan dan asuhan yang
bermutu sesuai dengan standar profesi keperawatan tanpa
diskriminasi;
d. Hak menyetujui/ memberi izin persetujuan atas tindakan yang
akan dilakukan oleh perawat/ tindakan medik sehubungan
dengan penyakit yang dideritanya (informed consent);
e. Hak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab
sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
1. Sebagai pendukung pasien dalam proses pembuatan
keputusan
2. Sebagai mediator (penghubung) antara pasien dan
orang-orang disekeliling pasien
3. Sebagai orang yang bertindak atas nama pasien
dengan cara
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada
orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan
tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan
sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi
KDM.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan
kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain
sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan.
Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada
perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat
pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang
bersifat saling ketergantungan diantara tim satu
dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila
bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam
pemebrian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi
dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter
ataupun lainnya.
Menurut Kozier & Erb (2004) untuk menjalankan
perannya sebagai advokasi pasien, perawat harus
memiliki nilai-nilai dasar, yaitu :
1. Pasien adalah makhluk holistik dan otonom
yang mempunyai hak untuk menentukan pilihan
dan mengambil keputusan
2. Pasien berhak untuk mempunyai hubungan
perawat-pasien yang didasarkan atas dasar saling
menghargai, percaya, bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan masalah kesehatan dan kebutuhan
perawatan kesehatan, dan saling bebas dalam
berpikir dan berperasaan
3. Perawat bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa pasien telah mengetahui cara memelihara
kesehatannya.
Beberapa sikap yang harus dimiliki perawat, adalah:
1. Bersikap asertif
2. Mengakui bahwa hak-hak dan kepentingan pasien
dan keluarga lebih utama walaupun ada konflik
dengan tenaga kesehatan yang lain.
3. Sadar bahwa konflik dapat terjadi sehingga
membutuhkan konsultasi, konfrontasi atau
negosiasi antara perawat dan bagian administrasi
atau antara perawat dan dokter.
4. Dapat bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain
5. Tahu bahwa peran advokat membutuhkan tindakan
yang politis, seperti melaporkan kebutuhan
perawatan kesehatan pasien kepada pemerintah atau
pejabat terkait yang memiliki wewenang/otoritas
1. Menjamin bahwa pasien, keluarga dan tenaga
kesehatan lain adalah partner dalam perawatan pasien
2. Melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan
3. Memiliki saran untuk alternatif pilihan
4. Menerima keputusan pasien walaupun keputusan
tersebut bertentangan dengan pengobatannya
5. Membantu pasien melakukan yang mereka ingin
lakukan
1. Mengerti hak-haknya sebagai pasien
2. Mendapatkan informasi tentang diagnosa, pengobatan,
prognosis, dan pilihan-pilihannya
3. Bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya
4. Memiliki otonomi, kekuatan, dan kemampuan
memutuskan sendiri
5. Perasaan cemas, frustrasi, dan marah akan berkurang
6. Mendapatkan pengobatan yang optimal
7. Memiliki kesempatan yang sama dengan pasien lain
8. Mendapatkan perawatan yang berkesinambungan
9. Mendapatkan perawatan yang efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai