Kelompok 5
Kelompok 5
• Terdapat perbedaan angka laporan keuangan yang mencolok dengan tahun tahun
sebelumnya.
• Seseorang menangani hampir semua transaksi yang penting.
• Transaksi yang tidak didukung oleh bukti yang memadai.
• Perkembangan perusahaan yang sulit.2
Kejanggalan
Akuntansi
Ada dua jenis kesalahan yang terjadi
dalam akuntansi, yaitu kekeliruan
(error) dan kecurangan (fraud),
perbedaan antara error dan fraud ini
Kejanggalan yang terjadi pada manajemen: terletak pada ada atau tidaknya unsur
■ Ketidak cocokan diantara orang – orang kesengajaan. Kekeliruan terjadi pada
yang berada pada manajemen puncak tahap pengelolaan transaksi, saat
■ motivasi serta moral karyawan yang terjadinya transakssi, dokumentasi,
tergolong rendah pencatatan jurnal, pencatatan debit
■ Kurangnya staff di dalam departemen kredit, dan laporan keuangan
akuntansi
■ Penjualan ataupun laba menurun dan di
sisi lain utang piutang dagang meningkat
■ Adanya kelebihan persediaan yang
signifikan
3
“
Kejanggalan yang terjadi pada karyawan atau
pegawai:
■ Adanya faktur ganda
■ pergantian mutu barang
■ Pencatatan yang salah atau tidak akurat di
dalam buku besar
■ Pengeluaran tanpa dokumen pendukung
. 4
Kelemahan Pada
Pengendalian Internal
Pengendalian internal
merupakan bagian yang sangat
penting agar tujuan perusahaan
dapat tercapai. Tanpa adanya
pengendalian internal, tujuan
tujuan perusahaan tidak dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
Semakin besar perusahaan
semakin penting pula arti dari
pengendalian internal dalam
perusahaan tersebut.
Pelaksanaan struktur pengendalian internal yang efisien
dan efektif haruslah mencerminkan keadaan yang ideal.
Namun dalam kenyataannya hal ini sulit untuk dicapai,
karena dalam pelaksanaannya struktur pengendalian
internal mempunyai keterbatasan-keterbatasan. COSO
menjelaskan bahwa pengendalian internal tidak bisa
mencegah penilaian buruk atau keputusan, atau kejadian
eksternal yang dapat menyebabkan sebuah organisasi
gagal untuk mencapai tujuan operasionalnya.
6
Keterbatasan bawaan yang melekat dalam
setiap pengendalian internal sebagaimana
dikemukakan oleh mulyadi (2003) yaitu:
1. Kesalahan dalam pertimbangan
2. Gangguan
3. Kolusi
4. Pengabaian oleh manajemen
5. Biaya lawan manfaat
Mulyadi (1998) yang menyatakan bahwa terdapat empat
elemen pada pengendalian internal yang harus
diperhatikan, antara lain:
■ Struktur organisasi yang memisahkan tanggung
jawab fungsional dengan tegas
■ Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang
memberikan perlindungan yang cukup kepada
harta, utang, pendapatan dan biaya
■ Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan
fungsi dalam organisasi
■ Karyawan yang mutunya sesuai dengan
tanggungjawab.
7
Red Flags
📖
merupakan pengambilan uang yang dilakukan
karyawan dan terjadinya setelah adanya
pencatatan di dalam jurnal, termasuk uang kas dan
cek.
Red flags nya dapat berupa :
○ penurunan jumlah uang deposit di bank
yang tidak biasa dan tidak dapat
dijelaskan
○ perbedaan antara catatan akuntansi
dengan bank statement
○ perubahan gaya hidup dari karyawan
pelaku pencucian uang 11
Kewajiban Auditor Mendeteksi Fraud
Keuangan
1. Timing Perbedaan (Perlakuan tidak tepat Penjualan)
Salah satu cara ran Keuangan
adalah untuk mendorong kelebihan persediaan
untuk penjual atau konsinyasi dimana persediaan diperlakukan
sebagai penjualan, tahu benar bahwa banyak dari itu akan
dikembalikan-tetapi pada periode berikutnya. Metode ini dikenal
sebagai saluran isian (channel stuffing). Penjualan juga dapat
dipesan dalam pelanggaran lain dari prinsip akuntansi yang berlaku
umum (GAAP) (misalnya, pengakuan pendapatan awal).
2. Pendapatan fiktif
Pendapatan fiktif diciptakan hanya dengan mencatat penjualan
yang tidak pernah terjadi. Dapat melibatkan pelanggan nyata atau
palsu. Hasil akhirnya adalah peningkatan pendapatan dan
keuntungan, dan biasanya aset.
15
3. Kewajiban tersembunyi (Pencatatan yang tidak benar dari kewajiban)
Salah satu cara untuk memperbuat skema fraud ini adalah hanya menunda
pencatatan kewajiban di bulan kedua belas tahun fiskal sehingga tahun berjalan
akan memiliki biaya kurang, dan mencatat kewajiban yang di bulan pertama
dari tahun fiskal berikutnya. Cara lain untuk melakukan penipuan ini adalah
untuk memindahkan kewajiban di tempat lain. Jika perusahaan besar dan
memiliki anak perusahaan, tujuan ini dapat dicapai dengan memindahkan
tanggung jawab untuk anak perusahaan.
4. Pengungkapan yang tidak tepat
Salah satu prinsip fraud adalah bahwa hal itu selalu klandestin. Fraudster akan
mencoba untuk menutupi frauds dalam buku-buku. Ini menutup-nutupi meluas
ke pengungkapan. Kasus Enron membuat pengungkapan seperti yang
diperlukan, tetapi mereka begitu dikaburkan bahwa bahkan para ahli keuangan
tidak bisa membacanya dan mengerti persis konsekuensi keuangan. Sebuah
pengungkapan yang tidak memadai dapat menjadi cara untuk
menyembunyikan bukti penipuan. 16
ran Keuangan
5. Penilaian Tidak Benar terhadap Asset (Improper Asset
Valuation)
Dengan menggelembungkan jumlah aktiva (piutang umum,
persediaan, dan aset jangka panjang), memanfaatkan biaya,
atau mengempis akun kontra (penyisihan piutang ragu-ragu,
depresiasi, amortisasi, dll), keuangan akan menunjukkan lebih
tinggi dari ekuitas dan keuntungan. Dalam kasus WorldCom
laporan keuangan fraud, sewa saluran telepon yang jelas beban.
Namun CEO WorldCom yakin akuntan internal dan auditor
keuangan eksternal untuk memperlakukan mereka sebagai
aset. Jadi dengan memindahkan jutaan dolar dari biaya ke
dalam neraca, laporan laba rugi tiba-tiba tampak jauh lebih
baik.
17
Metode Deteksi Fraud
Ada dua pokok utama dalam computer forensic. Pertama, segi-segi teknis
yang berkenaan dengan teknologi (komputer, internet dan jaringan) dan
alat-alat (Windows, Unix, serta Disk drive imaging). Kedua, adalah segi-
segi teknis hukum seperti penggeledahan dan penyitaan barang bukti.
9. Pemanfaatan Whistleblower.
ran Keuangan
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO sementara Toshiba, Masashi Muromachi
mengajukan permohon maaf ke kantor Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe,
Rabu (5/8) menyusul adanya pemalsuan laporan keuangan perusahaan yang
dipimpinnya. Menurut juru bicara Toshiba, Muromachi bertemu dengan
perwakilan Abe dan meminta maaf atas "ketidaknyamanan yang mereka
sebabkan."
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan komite independen bulan lalu tercatat,
Toshiba terbukti memalsukan laporan keuangan dengan meningkatkan
keuntungan sebesar US$ 1,2 miliar selama beberapa tahun. Skandal ini
terungkap setelah pemerintah Abe berusaha meningkatkan kepercayaan
investor asing terhadap Jepang dengan memberi pedoman mengenai tata
kelola perusahaan yang baik. Apalagi, Toshiba bisa disebut sebagai
perusahaan tua yang punya hubungan sangat dekat dengan pemerintah.
Kepala Peneliti di Nomura Research Institute, Sadakazu Osaki mengatakan,
permintaan maaf yang dilontarkan Toshiba mencerminkan sejauh mana para
eksekutif Toshiba dekat dengan pemerintah. "Ini dilakukan karena mereka
Toshiba. Saya tidak berpikir perusahaan lain akan melakukan itu," kata Osaki.
25
Akibat insiden ini, CEO Toshiba sebelumnya yakni Hisao Tanaka
mengundurkan diri dari jabatannya. Sejumlah eksekutif Toshiba, termasuk
wakil ketua Norio Sasaki dan mantan ketua komite audit Makoto Kubo juga
dikabarkan telah hengkang dari perusahaan itu. Posisi Tanaka sementara
digantikan oleh Direktur Masashi Muromachi. Tim penyelidik independen
menemukan bahwa Tanaka mengetahui bahwa perusahaan memanipulasi
laporan keuntungannya dengan nilai mencapai US$ 1,2 miliar selama beberapa
tahun terakhir.
"Saya melihat ini sebagai hal yang paling mencoreng merek kami sepanjang
sejarah 140 tahun berdiri," kata Tanaka dalam sebuah konferensi pers. Pada
bulan depan perusahaan berencana untuk mengumumkan laporan bisnis yang
tertunda, untuk tahun buku yang berakhir pada bulan Maret 2015. Tentu saja,
laporan keuangan yang akan diumumkan tersebut merupakan laporan
keuangan tanpa manipulasi. Pendahulu Tanaka, Wakil direktur Norio Sasaki,
dan penasihat Atsutoshi Nishida, juga akan mundur setelah laporan tim
independen menunjukkan mereka juga telibat dalam skandal keuntungan
untuk Tahun Buku 2008. Tanaka, dan Sasaki ditekan divisi bisnis untuk
memenuhi target yang sulit, dan mereka melebih-lebihkan laba dan menunda
laporan kerugian, di tengah budaya tidak akan melawan keinginan atasan.
26
Thanks!
Any questions?
27