Anda di halaman 1dari 22

TERAPI

IMUNOGLOBULIN
INTRAVENA
ANISA FITRIANI 11171128
DITA FEBRIYANTI 11171132
MOCH FAUZI ANWAR 11171145
NURUL FITRIA 11171147
SALZA BILLAH S 11171149
THORIQ NURDIN 11171151
PENGERTIAN

• Terapi imunoglobulin intravena (IVIg) adalah salah


satu jenis terapi untuk membantu pasien yang memiliki
gangguan autoimun, penyakit idiopatik (penyakit tidak
diketahui penyebabnya), diberikan melalui rute intravena
• Intravena : Pemberian obat dengan cara memasukan
obat ke dalam pembuluh darah vena
( pembuluh yang mengalirkan darah ke jantung )
IMUNOGLOBULIN

• Protein yang berada dalam plasma jaringan


• Dihasilkan oleh limfosit B di jaringan limforetikular
• Merupakan efektor respon imun humoral
• Termasuk respon imun adaftif ( dapatan )
Selama respon imun, antibodi ini berada di peredaran darah,
mendeteksi dan mengikat antigen (zat asing yang mampu
merangsang respon imun)
KLASIFIKASI IMUNOGLOBULIN

a) Ig G
• Imunoglobulin dengan jumlah terbanyak dalam tubuh (±70%)
• Imunoglobulin ber BM rendah ( dapat menembus plasenta )
• Imunoglobulin dengan umur panjang (20-23 hari)
• Berperan dalam opsonisasi fagositosis

b) Ig M
• Imunoglobulin yang bersifat early respon
• Imunoglobulin ber BM besar
• Imunoglobin berumur pendek (waktu paruh 10 hari)
• Berperan dalam aktivasi komplemen
KLASIFIKASI IMUNOGLOBULIN

c) Ig E
• Imunoglobulin dengan jumlah sedikit dalam serum
• Waktu paruh sangat pendek ( 2 hari )
• Berperan dalam hipersensitivitas ( reaksi anafilaktik )
• Efektif untuk melawan parasite helmintik

d) Ig A
• Imunoglobulin yang aktif dalam bentuk dimer
• Imunoglobulin dengan jumlah terbanyak kedua setelah Ig G
• Waktu paruh pendek ( 6 hari )
• Mencegah pathogen masuk ke sel mukosa

e) Ig D
• Imunoglobulin dengan jumlah yang sangat sedikit dalam serum
• Berperan dalam menstimulasi diferensiasi sel B menjadi sel plasma
• Waktu paruh sangat pendek ( 2 hari )
SEJARAH IMUNOGLOBULIN INTRAVENA

• Paul Ehrlich menghasilkan antitoksin dari kuman difteri ( muncul konsep terapi
immunoglobulin )
• 1952 : Seorang anak berusia 8 tahun didiagnosis menderita penyakit imunodefisiensi primer
• 1952 : Pertama kalinya dilakukan terapi immunoglobulin secara intramuscular
• 1981: IVIg terbukti efektif untuk autoimun Idiopatik Thrombocytopenic Purpurea (ITP)
• 1981: Terapi immunoglobulin intravena muncul menggantikan terapi immunoglobulin
intramuscular
• 1981 : IVIg mulai tersedia secara komersial di Amerika Serikat
KARAKTERISTIK PRODUK
IMMUNOGLOBULIN INTRAVENA

• Produk cairan infus steril


• Dimurnikan immunoglobulin G (IgG)
• Mengandung lebih dari 95% IgG yang dimodifikasi
dan hanya mengandung sebuah IgA atau IgM.
PROSEDUR PEMBUATAN IVIg
(COHEN,1944)

• Serum immunoglobulin intravena tersedia dalam pentuk fraksi alkohol terbuat dari antibody yang
diambil dari plasma darah dari 3.000 - 10.000 pendonor darah yang sehat ( bebas virus ) dan sedang
dalam masa pemulihan penyakit dengan jumlah antibodi yang cukup
• Serum protein dipisahkan dalam suhu dingin dengan cara presipitasi dengan alkohol pada kekuatan
ion dan pH rendah
• Diambil fraksi alkohol ( Ig terdapat di fase tersebut )
• Fraksi tersebut kemudian dipisahkan dari serum protein dan virus hepatitis
• Fraksi serum terdiri dari ig G 95-99%, Ig A, Ig M, Ig D, dan Ig E
• Setiap sediaan harus mengandung antibodi yang cukup terhadap polio, campak, hepatitis B, dan
difteri.
Persipitasi : teknik mengendapkan solut dari dalam larutan dengan mengandalkan reaksi kimia
CONTOH SEDIAAN IVIg

1. Intragam P-CSL bioplasma


3. Sandoglobulin NF liquid-CSL
• Sediaan steril
bioplasma
• Bebas dari immunoglobulin G
• Mengandung Ig G steril tanpa larutan
• Larutan 60mg/ml yang diambil dari donor
• Sediaan terdiri dari 6g/50ml dan 12g/100ml.
Australia melalui Australian red cross blood
service.
4. Octagam-octapharma
• Sediaan steril bebas larutan dari
2. Intragam P
immunoglobulin G 60mg/ml yang diambil dari
• Hanya mengandung IgA
banyak donor
• Cairan pelarut 100mg/ml maltosa
• Tersedia dalam kemasan 1g/20ml vial dan
• Tersedia dalam 3g/50ml dan 12g/200ml.
2,5g/50ml, 5g/100ml, dan 10g/200ml.
KEUNTUNGAN IVIg DIBANDING TERAPI
IMUNOGLOBULIN INTRAMUSKULAR

• Rasa sakit yang ditimbulkan relatif lebih ringan


• Dapat diberikan dengan dosis yang lebih tinggi
• Daya absorbsi dan distribusi oleh tubuh lebih bagus
• Tidak mengalami degradasi lokal
• Lebih efektif dari terapi imunoglobulin intramuscular
PENGGUNAAN IVIG

• Untuk pengobatan gangguan autoimun, penyakit


idiopatik dan infeksi
• Pencegahan infeksi pada pasien dengan sindrom
imunodefisiensi primer (gangguan disebabkan oleh
cacat genetik pada sistem imun)
• Pencegahan infeksi saluran pernafasan bawah, tetapi
tidak untuk saluran pernafasan atas dan selain infeksi
pernafasan pada pasien dengan CVID (Common
variable immune deficiency).
MEKANISME KERJA IVIg

1. Blok reseptor Fc (Fragmen Konstan)


• Fc : Bagian molekul Ab yang melaksanakan aktivitas
biologis ( eksekutif ) dari kelas Ab yang bersangkutan
demi menggerakan sistem kekebalan
• Fc dari Ig G yang terkandung dalam IVIG berikatan
dengan Fc reseptor sel target dan menghambat
akses terhadap sel tersebut
• Ini untuk mencegah antibodi lain berikatan dengan
sel target
Contoh : Pada autoimun
MEKANISME KERJA IVIg

2. Aksi Imunomodulator
• Imunomodulator : Senyawa tertentu yang dapat
meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh
• IV IG berikatan pada reseptor Fc pada limfosit B & T
• IVIG mempengaruhi sintesis antibodi oleh sel B dan
regulasi sel T ( bisa ditingkatkan / dihambat, sesuai
kondisi yang terjadi )
• Meningkatkan aktivasi & fungsi dari sel T, produksi
CD4, mengontrol pertumbuhan sel
Contoh : Pada imunodefisiensi
MEKANISME KERJA IVIg

3. Anti inflamasi
• Menurunkan produksi sitokin dan mediator inflamasi
lain
• Antagonis terhadap interleukin
• Meningkatkan daya larut kompleks imun
• IVIG secara kovalen berikatan dengan sel endotelial
• Salah satu aplikasinya pada inflamasi sistemik (sepsis)
• Jika sepsis berkembang menjadi syok septik, dapat
menurunksn tekanan darah secara drastis. Jika tidak
segera ditolong, bisa menyebabkan kematian
MEKANISME KERJA IVIg

4. Anti idiotype antibodi ( Ag tiruan)


• Daerah idiotype : Ikatan antigen dari molekul immunoglobulin
• Ab anti idiotype (Ab2) : Ab yang terbentuk dari rangsangan antibodi
idiotipe (Ab1)
• Ab idiotype (Ab1) : Ab yang terbentuk dari rangsangan Ag
• Ab2 memiliki kemampuan untuk meniru sifat / struktur Ag utuh
(internal image)
• Kemampuan tersebut digunakan sebagai prinsip Ab 2 dijadikan
sebagai imunogen ( menimbulkan respon imun terhadap Ag
penginfeksi )
Ex : Penyakit Streptokokosis
APLIKASI KLINIS IVIG

A) Imunodefisiensi primer (Kongential)


Imunodefisiensi : Kondisi dimana fungsi sistem
imun menurun / tidak berfungsi dengan baik
Imunodefisiensi primer : Imunodefisiensi yang
disebabkan kelainan genetika (bawaan) yang
dapat berupa kelainan sistem fagosit dan
komplemen atau kelainan diferensiasi limfosit
Ex : Penyakit granumaltosa kronis, x-linked
Syndrome DiGeorge
agammaglobulinemia, kekurangan Ab selektif
(Ex : Ig A), Common variable
immunodeficiency, DiGeorge syndrome,
kandidiasis mukokutaneus kronis, Wiskoot- Severe Combined
Aladrich syndrome, ataksia talangiektasia Immuno Defficiency
APLIKASI KLINIS IVIG

B) Imunodefisiensi sekunder
Imunodefisiensi yang disebabkan
beberapa faktor ( infeksi virus, malnutrisi,
akibat kanker, penggunaan obat sitotoksik
& kortikodteroid)
Ex : AIDS
APLIKASI KLINIS IVIG

C) Infeksi bakterial neonatus ( sepsis


neonatus )
Infeksi darah yang terjadi pada bayi baru
lahir
Disebabkan oleh beberapa jenis bakteri,
virus, atau jamur ( terutama Streptococus
grup B )
Menyebabkan kecacatan sampai kematian
pada bayi
Ab jelas dibutuhkan untuk memberantas
patogen-patogen tersebut
APLIKASI KLINIS IVIG

D) Autoimun
Ex : Trombositopenia (ITP)
Pemberian terapi IVIg terbukti mampu
meningkatkan jumlah trombosit yang
cukup signifikan
Dengan mekanismenya memblok
reseptor Fc pada sel retikuloendoteliar,
sehingga tidak terjadi destruksi terhadap
sel platelet oleh sistem autoantibodi
APLIKASI KLINIS IVIG

E) Penyakit Kawasaki
Penyakit yang dapat menyebabkan
peradangan pada dinding pembuluh
darah di seluruh tubuh, khususnya
pembuluh darah jantung
Termasuk penyakit idiopatik, diduga
terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan penyakit ini ( genetik,
infeksi, autoimun )
Ivig dengan mekanisme antiinflamasinya
ADVERSe reaction PADA IVIG

 Berbagai nyeri, menggigil, mual, rasa lelah


 Reaksi anafilaksis pada pasien yang sensitif terhadap pemberian Ig A
 Peningkatan tekanan darah pada pasien resiko hipertensi
 Pasien lansia dengan riwayat diabetes & gangguan fungsi ginjal rentan terhadap
resiko gagal ginjal
 Faktor resiko terjadinya transmisi Ag melalui sediaan IVIg ( plasma donor Ig
harus bebas penularan virus )
 Pasien imunodefisiensi yang belum pernah mendapat terapi IVIg lebih rentan
mengalaminya daripada pasien yang sering mendapat terapi IVIg secara teratur

Anda mungkin juga menyukai