Anda di halaman 1dari 59

INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN

TRADISIONAL KOMPLEMENTER DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN
PERAN SENTRA P3T

Dr Yuniati Situmorang MKes


Kasubdit Bina Yankes Alternatif dan Komplementer
Dit Bina Yankes Tradkom
Kementerian Kesehatan RI
1
HEALTH SERVICES
(WHO)

MODERN MEDICINE TRADITIONAL MEDICINE


Istilah lain : Istilah lain :
Allophatic Complementer
Conventional Alternative
Biomedicine Non Conventional
Scientific medicine Oriental Medicine
Western medicine Holistic
Natural

PENGGUNAAN ISTILAH TM/CAM:


 TM (traditional medicine) : Afrika, Asia, Amerika Latin
 CAM (Complementer alternative medicine): Amerika Utara, Eropa
2
KEBIJAKAN YANKESTRAD DI BERBAGAI NEGARA
 Integrasi :
Yankestrad sudah terintegrasi secara keseluruhan ke dalam sistem
kesehatan suatu negara (pelayanan kesehatan, pendidikan/pelatihan,
regulasi & asuransi)
Cont. China, Korea ,Vietnam.

 Inklusif :
Baru sebagian aspek yankestrad berintegrasi ke dalam sistem
kesehatan suatu negara.
Cont. Inggeris, AS, Kanada, Norwegia, Jerman, Australia, Nigeria,
India, Ghana, Indonesia, Sri Lanka, Jepang & Uni Emirat Arab.

 Toleransi :
Seluruh sistem kesehatan nasional suatu negara berlandaskan
kedokteran konvensional tapi beberapa jenis yankestrad masih dapat
diterima oleh undang-undang
Cont. Italia.
3
WHO TRADITIONAL MEDICINE STRATEGY
(2014-2023)
3 SASARAN STRATEGI T&CM:

1) to build the knowledge base for active


management of T&CM through appropriate
national policies;
2) to strengthen quality assurance, safety, proper use
and effectiveness of T&CM by regulating products,
practices and practitioners;
3) to promote universal health coverage by
integrating T&CM services appropriately into
health service delivery and self-health care
4
DI INDONESIA .......

PELAYANAN KESEHATAN

KONVENSIONAL NON KONVENSIONAL


(mainstream)

TRADISIONAL NON TRADISIONAL (CAM)

EMPIRIS ILMIAH
• Saintifikasi Jamu (Permenkes No 003/2010)
• Akupunktur (Permenkes No 1186/1996)

5
UU No 36/2009 ttg Kesehatan
Ps 1(16)
Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan
dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat

Ps 47 : Ps 59:1
Upaya Kesehatan diselenggarakan
dalam bentuk kegiatan dengan
Pelayanan kesehatan
pendekatan promotif, preventif, tradisional terbagi menjadi
kuratif dan rehabilitatif yang pelayanan kesehatan
dilaksanakan secara tradisional
TERPADU, MENYELURUH DAN
KETERAMPILAN dan
BERKESINAMBUNGAN.
RAMUAN
6
17 KEGIATAN DALAM UPAYA KESEHATAN
(Ps 48 ayat 1 UU 36/2009 ttg Kesehatan)
1. PELAYANAN KESEHATAN

2. PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL


3. PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
4. PENYEMBUHAN PENYAKIT DAN PEMULIHAN KESEHATAN
5. KESEHATAN REPRODUKSI
6. KELUARGA BERENCANA
Ps 61: 2
7. KESEHATAN SEKOLAH Pemerintah mengatur &
8. KESEHATAN OLAHRAGA mengawasi pelayanan kesehatan
9. PELAYANAN KESEHATAN PADA BENCANA tradisional dg berdasarkan pd
10. PELAYANAN DARAH keamanan, kepentingan &
11. KESEHATAN GIGI DAN MULUT perlindungan masyarakat
12. PENANGGULANGAN GANGGUAN PENGLIHATAN DAN GANGGUAN PENDENGARAN
13. KESEHATAN MATRA
14. PENGAMANAN DAN PENGGUNAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
15. PENGAMATAN MAKANAN DAN MINUMAN
16. PENGAMANAN ZAT ADIKTIF, DAN/ATAU
17. BEDAH MAYAT

7
Identifikasi pengobatan
tradisional di masyarakat

PEMBAGIAN

RAMUANis a KETERAMPILAN
Design Digital
• JAMU  PIJAT (URUT,
• GURAH REFLEKSI,
• HOMOEOPATHY AKUPRESUR, DSB)
 AKUPUNKTUR
• AROMATERAPI
 CHIROPRAKSI
• HIDROTERAPI  BEKAM
• SENGAT  HIPNOTERAPI
&PRODUK LEBAH,  SUPRANATURAL
DSB  TENAGA DALAM,
dsb
ALUR PIKIR
RENCANA PEMBANGUNAN KESEHATAN DAN
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
TUJUAN
Derajat
Paradigma Nasional NASIONAL
kesehatan (Pancasila, UUD’45, Wasantara, Tannas}
masyarakat (UU No 36/2009 ttg Kes, UU No 17/2007 RPJPN)

saat ini
Rakyat
sehat
RPJPK dan SKN produktif
Masalah mendasar (Arah, dasar pembangunan
Pembangunan kesehatan dan pengelolaan
Kesehatan kesehatan)
- Kualitas
-Perilaku masyarakat SDM
- Kondisi Lingkungan Indonesia
- Rawan pangan dan LINGKUNGAN STRATEGIS
rawan gizi (ideologi. politik, ekonomi, sosial, budaya,
- Akses pelayanan kes dan hankam)
- Ketersediaan sumber Derajat Kes
daya kesehatan GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL, LOKAL
masy
PELUANG DAN KENDALA setinggi-
tingginya

9
PERATURAN PRESIDEN NO 72 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Terdiri dari:
1. Sub sistem upaya kesehatan
2. Sub sistem litbangkes
3. Sub sistem pembiayaan kesehatan
4. Sub sistem SDM kesehatan
5. Sub sistem sediaan farmasi, alkes & makanan
6. Sub sistem manajemen, informasi & regulasi
kesehatan
7. Sub sistem perberdayaan masyarakat

10
YANKES TRADKOM DALAM
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
(PERPRES NO 72 TAHUN 2012)

 YANKES TRADKOM MELALUI PENDIDIKAN &


PELATIHAN DENGAN MENGUTAMAKAN
KEAMANAN, KUALITAS & MANFAAT
 YANKESTRADKOM DILAKSANAKAN SECARA
SINERGI & INTEGRASI DENGAN PELAYANAN
KESEHATAN
 YANKESTRADKOM DIARAHKAN UNTUK
PENGEMBANGAN LINGKUP KEILMUAN SUPAYA
SEJAJAR DENGAN PELAYANAN KESEHATAN

11
PARADIGMA SEHAT :
Mengutamakan promotif -preventif
Sehat (70%) Mengeluh Sakit (30%)

Self care (42%) Yankes (58%)


KIE, Self care
Promosi Kesehatan

Self care Sarana


Nasional Kesehatan

( Posyandu, Posyandu Lansia,


Posbindu PTM, Polindes,
Poskesdes, Desa Siaga, SBH, Kualitas
Dokter kecil, dll) Yankes
12

Sumber : Susenas 2010


UU NO 44/2009 tentang RUMAH SAKIT

Ps 1 (2) Ps 4
Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit mempunyai
Paripurna adalah tugas memberikan
pelayanankesehatan pelayanan kesehatan
yang meliputi promotif, perorangan secara
preventif, kuratif dan paripurna
rehabilitatif

13
UU NO 44 TAHUN 2009 TTG RUMAH SAKIT

Ps 5
Fungsi Rumah Sakit :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
standar pelayanan RS
b. Pemeliharaan dan peningkatan kes perorangan melalui yankes paripurna tkt
kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis
c. Penyelenggaraan diklat SDM dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian yankes
d. Penyelenggaraan litbang serta penapisan teknologi bid kesehatan dalam
rangka peningkatan yankes dg memperhatikan etika ilmu pengetahuan bid
kesehatan.

14
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
PROGRAM YANKES TRADKOM

15
TAHAP PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
Kepmenkes N0 1076/2003 tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional INTEGRASI
NORMATIF
FORMATIF
•AMAN •TERBUKTI SCR ILMIAH
DIKEMBANGKAN
INFORMATIF •MANFAAT (Bermanfaat, Aman dan TERSENDIRI
•RASIONAL Dapat dipertggjwbkan)
(Uji Coba dlm •STANDAR BAKU
RAMUAN Jar. Yankes) (Obat, Cara Pengobatan,
•TRANSFER Kurikulum Pelatihan,
ABLE Fasilitas Kesehatan)
KETRAMPILAN
(scr empiris)

IZIN IZIN
•Standar masukan (tenaga,
WAJIB DAFTAR (Dinkes Kab/Kota) – sarana yg aman dan bersih
(Dinkes Kab/Kota) – STPT/SIPT serta dana)
STPT Standar proses •Standar proses :
- Tindakan sesuai -Tindakan sesuai
Standar keluaran dengan standard dengan standar
- Efek samping Standar keluaran •Standard keluaran
- Komplikasi - Efek samping - Efek samping
- Kematian - Komplikasi 16 - Komplikasi
- Kematian - Kematian 16
KONSEP PENGOBATAN: KONSEP PENYEHATAN:
SAKIT  SEHAT SEHAT  SEHAT/LEBIH SEHAT

SAKIT
Melengkapi dan
Menyentuh sisi sehat

Konvensional Non Konvensional

Meningkatkan fungsi tubuh


thd sumber penyakit

SEHAT

17
Pengobatan Komplementer alternatif
(Permenkes N0 1109/2007 ttg Penyelenggaraan Pengobatan
Komplementer Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan)

Pengobatan non konvensional yang ditujukan


untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat meliputi upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh melalui
pendidikan terstruktur dengan kualitas,
keamanan dan efektivitas yang tinggi
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik, yang
belum diterima dalam kedokteran konvensional

18
Integrasi & Sinergi pelayanan kesehatan

Integrasi Sinergi
Penyatuan/penggabungan Penggabungan metode
sebagian atau seluruh pengobatan non
aspek pelayanan konvensional dengan
komplementer alternatif pengobatan konvensional
pada pelayanan kesehatan yang akan memberikan
di semua tingkat fasilitas manfaat /khasiat
pelayanan termasuk aspek pengobatan yang lebih baik
regulasi, pembiayaan, dibanding dengan manfaat
serta kebijakan dalam satu jenis pengobatan
penyelenggaraan
pelayanan & obat yang
digunakan

19
Integrasi Yankes tradkom di RS
Ditetapkan melalui Keputusan Direktur RS,
meliputi :
 RS terakreditasi - Peran Komite Medik dalam menentukan
utk minimal 5 & membina jenis yankes tradkom yg
pelayanan utama diberikan
 Yankes tradkom - Yankes tradkom terintegrasi dlm SO &
sistem yankes di RS
sinergi dengan - Tata cara sinergi dengan yankes lainnya
yankes lainnya di - Data dokter/drg/nakes lainnya yg dapat
RS memberikan pelayanan
 SDM memiliki - Standar fasilitas, prasarana & peralatan
sertifikasi - Tata cara audit medik
kompetensi dari - Pasien yang dapat menggunakan
pelayanan
OP terkait
- Rujukan medik
- Pengaturan tentang biaya pelayanan
20
PERMENKES NO 1186/1996 TTG PEMANFAATAN
AKUPUNKTUR DI SARANA PELAYANAN
KESEHATAN

 Pengobatan tradisional akupunktur dpt


dilaksanakan & diterapkan pd saryankes sbg
pengobatan alternatif di samping pelayanan
kesehatan pd umumnya
Pengobatan Akupunktur dilaksanakan tenaga
kesehatan yg mempunyai keahlian/keterampilan
akupunktur atau tenaga lain yg telah mendapatkan
pendidikan & pelatihan akupunktur

21
Kompetensi dokter RS untuk
pelayanan akupunktur dasar (20 penyakit)

1. Asthma Bronchial 11. Rhinitis Allergica


2. Tension Headache 12. Hipertensi
3. Dispepsia 13. Tennis Elbow
4. Migrain 14. Sindrom terowongan karpal
5. Bell’s Palsy 15. Hemiparesis pasca stroke
6. Frozen Shoulder 16. Morning Sickness
7. Low Back Pain 17. Insufisiensi lactasi
8. Trigeminal Neuralgia 18. Osteoarthritis
9. Neuralgia Post Herpetica 19. Achilles Tendinitis
10. Insomnia 20. Urticaria

22
KASUS
TERPILIH
KOMPETENSI AKUPRESUR
utk tenaga kesehatan di Puskesmas
A. ANAK :
1. Asma
B. WANITA :
2.Batuk Pilek/
1. Gangguan Dukungan
common cold
nyeri haid/ Kepala Unit
3. Perut kembung/
dismenorhea Pelayanan
dispepsia Kurikulum akupresur
2. Mual bumil/
4.Meningkatkan (60 JPL)
emesis
nafsu makan/
grafidarum Modul
anoreksia
3. Perawatan pasca akupresur
5. Enuresis
melahirkan/
post partum care
C. KES. UMUM : Bidan/perawat /
a.Melancarkan fisioterapis di PKM
1. Migrain ASI,
2. Nyeri otot b.Kelelahan &
3. Nyeri gigi pusing,
4. Mual c.Mengembalikan
5. Sembelit stamina &
6. Susah tidur kondisi rahim)
7. Relaksasi otot
8. Pemulihan Penyelenggaraan Pelayanan
stamina setelah
sakit Akupresur di PKM
9. Nyeri lutut 23
ALUR PELAYANAN AKUPRESUR
DI PUSKESMAS
Bila ruang untuk pelayanan
akupresur tidak tersedia, POLI UMUM
akupresur dapat
dilaksanakan dengan
mengoptimalkan ruang POLI KIA
pelayanan yang tersedia
di Puskesmas
POLI LAIN

Pasien Pasien
PENDAFTARAN
datang PULANG

POLI
AKUPRESUR

24
SISTEM RUJUKAN
RUJUKAN
Pelimpahan
(sesuai yang berlaku di PKM)
wewenang/
tanggungjawab FASYANKES TERSIER
atas kasus
penyakit/ masalah
kesehatan yang
diselenggarakan
secara tibal balik,
baik secara vertikal FASYANKES SEKUNDER
maupun horizontal

FASYANKES PRIMER
Rujukan kesehatan perorangan:
• Rujukan kasus
• Rujukan spesimen
• Rujukan ilmu pengetahuan
25
PENGELOMPOKAN OBAT TRADISIONAL

Jamu import
PEMBUKTIAN EMPIRIS JAMU 3.982
TURUN TEMURUN
(PEMILIHAN SIMPLISIA) 19.736 SWA
PENGOBATAN

•BAHAN BAKU TELAH


TERSTANDARISASI OBAT HERBAL RS
TERSTANDAR (OHT) (Dalam
konteks
•UJI PRA - KLINIK
40 litbang)

•BAHAN BAKU TELAH


TERSTANDARISASI YANKES FORMAL

•UJI KLINIK 6 FITOFARMAKA


PUSKESMAS
Liviten, Nodiar, Rheumaneer,
Stimuno, Tensigard Agromed, Xgra
ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL
(ramuan dan keterampilan)

PEMBINAAN KELOMPOK PEMANFAATAN TOGA


 SASARAN :
Kader, PKK, Ibu rumah tangga

 MATERI PEMBINAAN :
1. Pengenalan tanaman berpotensi obat melalui
TOGA percontohan
2. Pengenalan bgn tanaman obat yg dimanfaatkan
(akar, rimpang, umbi, kulit batang, batang kayu, bunga,
buah atau seluruh bagian tanaman)
3. Pembinaan tata cara pengolahan tanaman obat
4. Pengenalan manfaat tanaman obat
27
PEMILIHAN BAHAN RAMUAN
 Tidak menggunakan bahan tanaman yang salah
 Bahan ramuan yang digunakan masih segar,
dicuci sebelum digunakan
 Bahan ramuan yang digunakan berwarna cerah,
bila telah tua/masak sempurna , buah tidak
keriput, buah/daun bunga/kulit umbi tidak
berubah warna/layu, kulit batang tidak retak,
pilih yang masih utuh/tidak rusak oleh
hama/serangga, tidak bercendawan atau akar
berlumut

28
PERALATAN DAN PEMBUATAN
 Alat untuk merebus menggunakan periuk tanah
liat/panci kaca, email, stainlesteel, pisau
terbuat dari baja, pengaduk/spatula dari kayu,
saringan dari bahan plastik/nilon
 Peralatan yang digunakan harus bersih
 Menggunakan air bersih untuk mencuci dan
merebus, air hangat untuk menyeduh
 Jika merebus menggunakan api kecil
 Untuk ramuan yang direbus, umumnya sampai
airnya menyusut hingga separuh

29
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENGOBAT TRADISIONAL
(KEPMENKES NO 1076/2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGOBATAN TRADISIONAL)

Pasal 4
Semua pengobat tradisional yg menjalankan
pekerjaan pengobatan tradisional wajib
mendaftarkan diri kpd Kepala Dinas
Kesehatan Kab/kota setempat untuk
memperoleh Surat Terdaftar Pengobat
Tradisional (STPT)

30
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENGOBAT TRADISIONAL
(KEPMENKES NO 1076/2003 TTG PENYELENGGARAAN PENGOBATAN TRADISIONAL)

Pasal 31
(1)Pembinaan dan pengawasan pengobat
tradisional diarahkan untuk meningkatkan mutu,
manfaat dan keamanan pengobatan tradisional.

(2)Pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
Kepala Puskesmas atau unit pelaksana teknis
yang ditugasi.
PEMBINAAN PENGOBAT TRADISIONAL
OLEH PUSKESMAS
PEMBINAAN ADMINISTRATIF
1.Menganjurkan battra untuk mendaftarkan diri ke
Dinkes Kab/Kota
2.Memberikan surat pengantar kpd battra untuk
permohonan STPT ke Dinkes Kab/Kota
3.Penyuluhan tentang tata cara perizinan dan
peraturan terkait lainnya
4.Kunjungan langsung ke battra
5.Penyelenggaraan sarasehan/KIE/bimbingan/
penyuluhan kepada battra

32
Permenkes No 9/2014 ttg Klinik
Pasal 1
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang
menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik

Pasal 9
Penanggung jawab teknis Klinik harus seorang tenaga
medis (dokter atau dokter gigi)
Pasal 25
(2) Izin mendirikan klinik diberikan oleh pemerintah daerah
kabkota.
(3) Izin operasional diberikan oleh pemerintah daerah
kab/kota atau Kadinkes kab/kota.
33
PERMENKES NO 19/2014 TENTANG PENGGUNAAN DANA KAPITASI JKN
UNTUK JASA PELAYANAN KESEHATAN DAN DUKUNGAN BIAYA OPERASIONAL PADA
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT I MILIK PEMERINTAH DAERAH

(1) Dana Kapitasi yang diterima oleh FKTP dimanfaatkan untuk:


a. pembayaran jasa pelayanan kesehatan; dan
b. dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan.
(2) Alokasi jasa pelayanan kesehatan untuk tiap FKTP ditetapkan
sekurang-kurangnya 60% dari penerimaan Dana Kapitasi.
(4) Besaran alokasi ditetapkan setiap tahun dg Keputusan Kepala
Daerah atas usulan Kepala SKPD Dinkes Kab/Kota dg
mempertimbangkan:
a. kebutuhan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai;
b. kegiatan operasional pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai
target kinerja di bidang upaya kesehatan perorangan; dan
c. besar tunjangan yang telah diterima dari Pemerintah Daerah.
34
LARANGAN
(Kepmenkes 1076/2003 ttg Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional)

 Battra dilarang memberikan obat modern, obat keras,


narkotika, psikotropika & bahan berbahaya
 Battra dilarang menggunakan obat tradisional (pabrikan)
yang tidak teregistrasi & obat tradisional yang bahan bakunya
tidak memenuhi persyaratan kesehatan
 Battra dilarang menggunakan peralatan kedokteran &
penunjang diagnostik kedokteran
 Battra dilarang mempromosikan diri secara berlebihan
 Battra dilarang memberikan informasi yang menyesatkan:
gelar yang tidak sesuai, mengatakan dapat menyembuhkan
semua penyakit, dsb
35
PERMENKES NO 90 TAHUN 2013 TENTANG SENTRA P3T
PENGERTIAN TUGAS
a. melakukan penapisan melalui pengkajian, penelitian, dan/atau
Wadah penapisan pengujian thd metode, bahan/obat tradisional & alat kesehatan
melalui proses tradisional yg sedang berkembang dan/atau banyak dimanfaatkan
pengkajian, oleh masyarakat;
penelitian, b. menyelenggarakan yankestrad dalam mendukung upaya
dan/atau penapisan;
pengujian c. menjadi simpul jaringan informasi dan dokumentasi berbagai
terhadap metode pelayanan kesehatan tradisional di provinsi sekaligus
metode sebagai bagian dari jaringan informasi dan dokumentasi pelayanan
pelayanan kesehatan tradisional pada tingkat nasional;
kesehatan d. menggali kearifan lokal (local wisdom) yang sudah memiliki bukti
tradisional yang empiris dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah provinsi;
sedang e. memberikan informasi teknis kepada Dinkes prov/ kab/kota
berkembang tentang keamanan dan manfaat suatu pelayanan kesehatan
tradisional; dan
dan/atau banyak
dimanfaatkan f. memberikan pembekalan prinsip-prinsip kerja yang aman serta
sesuai dengan kaidah-kaidah bersih dan sehat kepada pengobat
oleh masyarakat.
tradisional atas permintaan Dinas Kesehatan.
36
BAGAN PENGEMBANGAN DAN
PENERAPAN PENGOBATAN TRADISIONAL
KEMENTERIAN
Pembina Teknis: KESEHATAN
Dit Bina Yankes
Tradkom GUBERNUR

TIMDAL P3T Pasal 9


Pembiayaan Sentra P3T
bersumber :
• APBN,
Berkedudukan di Prov TIM PELAKSANA • APBD
& ditetapkan o/ Gubernur Sentra P3T • Sumber lain

UNIT UNIT UNIT


TEKNIS TEKNIS TEKNIS
37
MEKANISME KERJA Sentra P3T

PENAPISAN
PAKAR PENELITI
FK, KLINIK (RS)
(KAJI / LIT / UJI)
PARAMETER
PENELITI LAIN
KEDOKTERAN

METODA, OBAT, ALAT

QUALITY, SAFETY, EFFICACY

TERSENDIRI SESUAI KAIDAH


KEDOKTERAN

YANKESMAS
DITETAPKAN MENKES
UTK INTEGRASI
DI FASYANKES 38
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH
TENTANG PELAYANAN KESEHATAN
TRADISIONAL

39
Jenis pelayanan kesehatan tradisional
(Ps 7:1)
1.Yankestrad 2.Yankestrad 3. Yankestrad
Empiris Komplementer Integrasi
penerapan Penerapan Suatu bentuk
kesehatan kesehatan pelayanan kesehatan
tradisional yang tradisional yang yang
manfaat dan memanfaatkan ilmu mengombinasikan
pelayanan kesehatan
keamanannya biomedis dan konvensional dengan
terbukti secara biokultural dalam Pelayanan Kesehatan
empiris penjelasannya serta Tradisional
manfaat dan Komplementer, baik
keamanannya bersifat sebagai
terbukti secara pelengkap atau
ilmiah pengganti.
TATA CARA PENYELENGGARAAN
JENIS TENAGA IZIN/ TEMPAT
NO KEILMUAN
YANKESTRAD PELAKSANA PENDAFTARAN PELAYANAN

1 Pelayanan Penyehat Turun temurun STPT (terdaftar) Panti Sehat


Kesehatan Tradisional dan pelatihan
Tradisional
Empiris
2 Pelayanan Tenaga Pendidikan STR-TKT & Fasilitas
Kesehatan Kesehatan formal SIP-TKT Pelayanan
Tradisional Tradisional kesehatan (sesuai perizinan Kesehatan
Komplementer tradisional nakes) Tradisional
(min D3)
3 Pelayanan Tenaga Pendidikan sesuai perizinan Fasilitas
Kesehatan Kesehatan formal nakes Pelayanan
Tradisional Tradisional kesehatan Kesehatan
Integrasi dan Tenaga tradisional Konvensional
Kesehatan dan kesehatan
lainnya konvensional
PENYELENGGARAAN YANKES TRADKOM
(dalam draft RPP Yankestrad - harmonisasi, 24 Sept/2014)
TEMPAT JENIS
PELAYANAN PELAKSANA PELAYANAN

FASYANKES NAKES BERSAMA YANKESTRAD


RUJUKAN NAKESTRAD INTEGRASI

FASYANKES NAKES BERSAMA YANKESTRAD


DASAR NAKESTRAD INTEGRASI

FASYANKES NAKESTRAD YANKESTRAD


TRADISIONAL (min D3 kestrad) KOMPLEMENTER

YANKESTRAD EMPIRIS
PANTI SEHAT Penyehat tradisional
(run-run/non formal)
Kegiatan asuhan mandiri
(selfcare) kesehatan
Kader kesehatan tradisional tradisional melalui
MASYARAKAT bersama keluarga binaan pemanfaatan TOGA &
bentuk-bentuk keterampilan
tradisional (kearifan lokal)
yang dimiliki
42
REGISTRASI DAN PERIZINAN
(dalam draft RPP Yankestrad - finalisasi, 26/08/2014)
TENAGA KESEHATAN
PENYEHAT TRADISIONAL TRADISIONAL (NAKESTRAD)
1. WAJIB MEMILIKI STPT DARI  WAJIB MEMILIKI STRTKT
PEMDA KAB/KOTA DARI KONSIL (BERLAKU 5
TAHUN)
2. DIBERIKAN KPD YANG TIDAK
MELAKUKAN INTERVENSI
 WAJIB MEMILIKI SIPTKT
DARI PEMDA KAB/KOTA
TUBUH YANG BERSIFAT
INVASIF  DAPAT MEMILIKI SIPTKT
PALING BANYAK 2 ,
3. HANYA DAPAT MEMILIKI 1 MASING-MASING HANYA
STPT DAN 1 TEMPAT PRAKTIK BERLAKU UNTUK 1 TEMPAT
4. BERLAKU 2 TAHUN  PEMBAHARUAN SIPTKT
DILAKSANAKAN
5. DAPAT DIPERPANJANG SEPANJANG STRTKT MASIH
SELAMA MEMENUHI BERLAKU
PERSYARATAN

43
Unit Pelayanan Integratif
di Rumah Sakit
CONTOH PENULISAN INFORMASI
PELAYANAN AKUPRESUR DI PUSKESMAS

POLI AKUPRESUR
(PIJAT KESEHATAN)
HARI BUKA : SENIN, KAMIS, JUM’AT
JAM : 08.00 – 14.00 WIB
PELAKSANA : KUSUMA NINGSIH AMD

45
CONTOH PENULISAN INFORMASI
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KOMPLEMENTER DI
PUSKESMAS

POLI PELAYANAN KESEHATAN


TRADISIONAL KOMPLEMENTER

HARI BUKA : SENIN, KAMIS, JUM’AT


JAM : 08.00 – 14.00 WIB
MELAYANI : 1. AKUPUKNTUR
2. AKUPRESUR
3. KONSULTASI PEMANFAATAN
TOGA 46
CONTOH PAPAN NAMA
PENYEHAT TRADISIONAL (hattra) YANG MEMILIKI STPT

KARTONO
PIJAT URUT
HARI BUKA : SENIN – JUM’AT
JAM : 10.00 – 20.00 WIB
NO STPT : ……../……./…….............
ASOSIASI : ……………………............
NO ANGGOTA ASOSIASI :……../……/……

47
.

Battra ramuan India


 Tulisan klinik pada papan plang
 Menyebut izin Depkes???
Menggunakan istilah ‘klinik’, tidak mencantumkan nomor STPT
49
- Promosi berlebihan
- Menggunakan gelar yang tidak sesuai
- menggunakan istilah ‘klinik’

50
Ada kalanya menambah bahan kimia obat
(perlu pembinaan...)
52
BEKAM(RUKHIYAT) VS KOP/CUPPING (TCM)

PERLU KAJIAN LEBIH JAUH :


 PEMAHAMAN ?????
 KLASIFIKASI : BEKAM KERING/ BEKAM BASAH...??
 BATANG TUBUH KEILMUAN....???
landasan keilmuan, kajian ilmiah keamanan & manfaat,
dasar penentuan lokasi bekam, indikasi, kontra indikasi, efek
samping
 STANDAR KOMPETENSI PELAKSANA BEKAM...??
 STANDAR DAN KOMPETENSI PENGGUNAAN ALAT
KEDOKTERAN (LANCET, PISAU SKALPEL ..???)
 STANDAR PELAYANAN ...???
 STANDAR PROFESI ....?? 53
• Fish therapy, resiko penularan penyakit
• Resiko perlukaan pada kasus tertentu...
54
AHLI PATAH TULANG ???
Terapi ION
Tanpa kaki atau dengan kaki
hasilnya sama
@suhariningsih,2008 57
Depkes melakukan
tes dan uji coba ?????
fungsi, keamanan, &
keselamatan ?????
SEKIAN & TERIMA KASIH
SELAMAT BERDISKUSI

Anda mungkin juga menyukai