Anda di halaman 1dari 13

Titta Hartyana Sutarna, Ssi., MSc.

, Apt
 Obat merupakan suatu komoditi yang berbeda
dengan komoditi lainnya.
 Ada istilah dalam dunia ekonomi, konsumen
adalah raja, namun dalam dunia kesehatan
tidak berlaku.
 Hal ini yang membuat obat berbeda dengan
produk ekonomi lainnya.
 Tidak ada tawar menawar dalam pembelian
obat.
 Walaupun demikian, atas dasar humanity atau
rasa kemanusiaan penemuan obat baru terus
dilakukan dan diteliti (10-15th) tujuannya
adalah untuk menemukan obat yang lebih
efektif dan efisien serta efek samping yang
lebih rendah.
 Kendala yang dihadapi adalah apakah obat
yang baru lebih efektif dan efisien?
 Ternyata, efektif saja tidak cukup maka kita
harus mengkaji efisiensi suatu obat.
 Health Economics atau kajian ekonomi dalam
bidang kesehatan harus dilakukan terkait
dengan pelayanan prima kepada pasien.
 Beberapa tokoh yang telah mengkaji ekonomi
dalam bidang kesehatan dan bukunya adalah
Harrison’s Priciple of internal Medicine
PENDAHULUAN Lanj….
 Mickey C. Smith dalam buku Pharmaceutical
Marketing
 J. Lyle Bootman, 1991 mengatakan bahwa
penggunaan obat-obat baru tidak saja atas dasar
kemanjuran (effectiveness) namun juga harus
memperhitungkan berapa biaya (cost) yang harus
dikeluarkan dalam penemuan obat baru tersebut.
 Alasdair M. Breckenridge, 2004 dalam buku
Medicine and Healthcare Product Regulatory
Agency mengatakan bahwa :
 Dalam asuhan kesehatan ilmu farmakologi merupakan
barisan terdepan.
 Cost biaya tetap harus diperhitungkan terutama dalam
pembiayaan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan
perusahaan asuransi.
 Dalam memperkenalkan obat baru ada
pertimbangan cost analysis dan ada
pertimbangan effectiveness analysis.
 Nah, dari sini lah Farmakoekonomi mulai
dikenal.
Farmakoekonomi
 Pharmacoeconomics atau Farmakoekonomi
merupakan salah satu bagian dari Health
Economics.
 Di Inggris sudah ada lembaga tersendiri dalam
mengkaji farmakoekonomi untuk obat-obat
baru dengan nama NICE (National Institute for
Clinical Exellence)
 Lembaga ini menempatkan perhitungan
kemanjuran dan biaya, cost effectiveness
sebagai acuan secara nasional
 Bagaimana di Indonesia?
 INAHEA (Indonesia Health Economics
Analysis)
Apa itu Farmakoekonomi?
“Farmakoekonomi adalah deskripsi
dan analisis biaya terapi dengan
obat dalam pelayanan kesehatan”
Farmakoekonomi dan Kualitas
Hidup
 Harga (Price)
biaya peritem yang dikonsumsi oleh pasien
 Biaya (Cost)
baiaya yang dikeluarkan oleh pasien semenjak pasien
mulai menerima terapi sampai pasien sembuh
Pelayanan kesehatan harus memiliki jaminan mutu
(donabean) :
 Struktur
 Proses
 Dampak
Evaluasi Dalam Farmakoekonomi
 CMA (Cost Minimization Analysis)
 CBA (Cost Benefit Analysis)
 CEA (Cost Effective Analysis)
 CUA (Cost Utility Analysis)
PENGGUNAAN
Pelayanan
Farmakoekonomi? Kefarmasian dan
Industri

Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian dan
Farmakoekonomi
(Kemenkes)
Lanjutan…
Penerapan farmakoekonomi terkait dengan SJSN
• Kebijakan harga obat
• Komoditi yang tidak terlepas dari pharmacy

Aspek pemilihan obat oleh Kemenkes


• Benefit Risk Ratio (EBM) (Efikasi,safety)
• Cost Ratio (Farmakoekonomi)(CMA,CEA, harga rasional)

Menerapkan konsep ekonomi dalam


mengevaluasi penggunaan obat

Anda mungkin juga menyukai