Anda di halaman 1dari 25

PEMBUATAN CAT

GLOW IN THE
DARK (PIXIE
PAINT)
FA D L I L L A H I H A F I Z
M A R I E F R I A N DY
ROBI MAULANA
LATAR BELAKANG

Kebutuhan akan cat rumah atau cat tembok tanpa kita sadari, saat ini
juga sudah mulai berkembang menjadi kebutuhan primer karena semua
manusia membutuhkan rumah untuk hidup dan semua rumah yang
layak tentu saja dicat secara rapi minimal sekali setahun, namun dalam
hal yang sama pengembangan industri cat juga sangat cepat dan
persaingan mulai terjadi, oleh sebab itu pengembangan kualitas dan
fungsi dari cat menjadi sangatlah penting.
TUJUAN

Mengidentifikasi produk baru


yang diminati oleh konsumen.

Menghasilkan produk baru


dengan fungsi dan inovasi baru.

Mengidentifikasi kemampuan
produk bersaing di pasaran.
TINJAUAN PUSTAKA

Cat dengan kualitas


yang lebih bagus.

Warna dan karakter cat


yang lebih menarik.

Pembuatan cat yang


lebih murah.

Inovasi cat dengan


fungsi-fungsi baru.
IDE PRODUK

• Untuk meningkatkan daya saing produk cat yang baru nanti dengan
produk cat-cat yang telah ada sebelumnya, diperlukan suatu inovasi
yang baru di dalam produksi cat-cat ini. Telah banyak dikembangkan
berbagai produk cat dari berbagai pabrik cat yang saling bersaing di
dalam pasaran, agar produk cat ini nantinya dapat diterima di pasaran
dan dapat diminati konsumen, maka ide-ide kreatif yang benar-benar
sangat baru sangat diperlukan dalam hal ini
IDE PRODUK

• Cat yang tahan jamur.


• Cat yang cepat kering.
• Cat yang berwarna terang.
• Cat yang ramah lingkungan.
• Cat yang yang semurah mungkin.
• Cat yang tidak mudah pudar warnanya.
• Cat yang tahan panas.
• Cat yang tidak mudah terbakar.
• Cat yang dapat menghambat api.
• Cat serbaguna untuk berbagai kebutuhan
• Cat yang dapat mengokohkan bangunan.
• Cat dengan warna yang lebih menarik.
• Cat yang transparan.
• Cat yang tahan air.
• Cat dengan bau yang tidak menusuk.
• Cat yang berbau harum.
• Cat yang dapat menyala dalam kegelapan.
• Cat yang bisa membantu penerangan
• Cat yang jika menempel gampang dibilas.
• Cat yang dalam bentuk bubuk, seperti pewarna sachet.
• Cat yang dapat menarik perhatian.
• Cat yang tidak mudah tertempel noda.
• Cat yang gampang dibersihkan.
• Cat yang tidak beracun.
• Cat yang menarik perhatian serangga
• Cat yang tidak mudah luntur ke baju jika menyandar
• Cat yang membuat hati gembira
• Cat yang bisa berubah warna
• Cat yang aman jika tertelan
• Cat yang aman jika terhirup
IDE-IDE YANG TELAH ADA
DAPAT DIKELOMPOKKAN KE
DALAM 4 BAGIAN BESAR:
• Meningkatkan kualitas cat (Ide: 2,3,4,6,19,20 dan 23)
• Memperbaiki sifat cat
– Meningkatkan ketahanan cat (Ide: 1,7,14, )
– Menambah sifat baru pada cat (Ide: 13,15,16)
• Menambah fungsi-fungsi khusus dari cat
– Fungsi artistik (Ide: 12,21 dan 22)
– Fungsi penghambat api (Ide: 8 dan 9)
– Fungsi pengokoh (Ide: 11)
– Fungsi penerang (Ide: 17 dan 18)
• Meningkatkan nilai ekonomis cat (Ide: 5 dan 10)
SELEKSI IDE

• Faktor daya saing di pasar kami jadikan sebagai faktor seleksi yang
pertama dan yang terpenting karena produk cat yang ada sudah sangat
banyak dengan spesifikasi masing-masing, oleh sebab itu produk cat
yang dihasilkan nanti benar-benar harus memiliki kelebihan agar dapat
bersaing di pasaran
DARI SEGI DAYA SAING

• Dari keempat kelompok ide yang ada di atas kelompok ide pertama
dan ide keempat termasuk sudah terlalu umum, dan kurang bisa
dijadikan kelebihan dari produk cat yang akan dihasilkan nanti, atau
kurang bisa menarik minat dari konsumen. Sedangkan untuk kelompok
ide kedua dan ketiga memenuhi persyaratan dan bisa dipertimbangkan.
DARI SEGI KEMATANGAN
ILMIAH
• Faktor yang kedua yang kami gunakan adalah kematangan ilmiah, tanpa
adanya kematangan ilmiah yang jelas, maka ide-ide produk yang ada
tidak bisa kita realisasikan menjadi kenyataan. Dari sisa dua kelompok
ide yang ada yaitu kelompok ide kedua dan kelompok ide ketiga, kita
melakukan analisa dari bagian kematangan ilmiah, dan hasil yang
didapat adalah kelompok ide yang ketiga lebih baik karena kelompok
ide ketiga lebih gampang untuk direalisasikan
DARI SEGI KEMUDAHAN
REKAYASA
kemudian untuk fungsi artistik dan fungsi penerangan dapat digabung
dalam satu, dimana kita dapat menambahkan sifat glow in the dark atau
dapat bersinar atau memberi terang di dalam keadaan gelap dengan
penambahan pigmen ke dalam cat berupa Stronsium Aluminate, yang
dapat meningkatkan fungsi zat sebagai penerang sekaligus menarik
perhatian, untuk ide penambahan fungsi cat sebagai pengokoh
sepertinya terlalu berat dan tidak mudah dalam rekayasa pembuatannya,
sehingga tidak dipertimbangkan lagi di dalam faktor seleksi berikutnya.
DARI SEGI KEAMANAN ATAU
RESIKO DAN DAMPAK BAGI
LINGKUNGAN
Ketiga ide yang tersisa dapat direalisasikan dengan penambahan zat aditif
pada cat, tanpa terlalu mengubah susunan atau komposisi cat pada
umumnya sehingga tergolong gampang untuk diterapkan, sedangkan
untuk dampak ke lingkungan, ketiga ide yanag tersisa tidak memberikan
dampak negatif ke lingkungan karena berupa zat aditif yang digunakan di
dalam cat dan tidak dibuang ke lingkungan, dan juga tidak berbahaya
Karen zat-zat aditif yang disebutkan di atas tidak bersifat racun bila
terhirup, jadi masih aman dan tidak beresiko besar.
TABLE SELEKSI

Nilai
Faktor Fungsi
Faktor Seleksi Kualitas Cat Sifat Cat Ekonomis
Pemberat Cat*
Cat

Daya Saing 0.4 1.2 1.2 3.2 0.8

Kematangan Ilmiah 0.2 1.6 0.8 1.2 1.2

Kemudahan Rekayasa 0.2 1.6 0.8 1.2 1.2

Keamanan dan 0.2 1.2 1.2 1.2 1.6


Dampak Lingkungan

Total 1 5.6 4 6.8 4.8


KOMPONEN - KOMPONEN
• Kalsium Karbonat
Peran Kalsium Karbonat di sini adalah sebagai filler yang
merupakan salah satu fungsi extender. Extender adalah material
yang menyebar dalam cat, tidak larut dalam binder. Fungsinya untuk
memodifikasi dan memperbaiki sifat cat seperti flow, gloss, filler
atau pengisi cat misalnya kalsium karbonat (Edupaint, 2011a).
Extender jenis filler yang biasanya banyak digunakan dalam
penerapan cat tembok adalah kalsium karbonat yang memiliki
kualitas menengah ke bawah. Alasannya, kalsium karbonat memiliki
warna putih dan harganya lebih murah (Edupaint, 2012).
• Propylene Vinil Acrylic
Propylene vinil acrylic ini digunakan sebagai resin atau binder
pada pembuatan cat. Binder, sebagai pengikat pigment
merekatkan cat pada bidang permukaan dan membentuk
lapisan film. Contohnya, Acrylic,Vinyl Acrylic, dan Styrene
Acrylic (Edupaint, 2011b).
PVAC biasanya digunakan sebagai bahan perekat dan pengental,
sifat dari PVAC ini adalah berbentuk putih lengket, dan fungsi
pada cat tembok supaya tidak luntur (Said, 2010).
• Air
Air dalam pembuatan cat ini berfungsi sebagai solvent atau
pelarut. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O:
satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat
secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat
tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar)
andtemperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan
suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk
melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-
garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak
macam molekul organik.
• Stronsium Aluminat
Stronsium aluminat ( SRA , SrAl , SrAlO3 ) adalah zat yang tidak
berbau, tidak mudah menyala, berbentuk bubuk solid, lebih
berat daripada air . Stronsium aluminat termasuk senyawa inert
baik secara kimia maupun biologis.
Stronsium aluminat adalah senyawa fosfor yang jauh lebih
unggul dari pendahulunya yaitu seng sulfida dengan zat pengaktif
tembaga, yaitu sekitar 10 kali lebih terang, 10 kali lebih lama
bersinar, dan 10 kali lebih mahal dari ZnS:Cu. Stronsium
aluminat sering digunakan dalam pembuatan mainan yang dapat
bersinar dalam gelap , di mana ia menggantikan ZnS:Cu lebih
murah tapi kurang efisien (Glonation, 2010).
• Diammonium Phosphate
Diammonium phosphate atau DAP dihasilkan dari reaksi terkendali
antara asam phospat dengan ammonia, dimana kemudian bubur
slurry yang dihasilkan didinginkan, kemudian digranulasi dan diayak.
DAP ini memiliki penanganan dan penyimpanan yang cukup baik.
Selain dalam bidang agrikultur, DAP juga banyak digunakan dalam
berbagai aplikasi yaitu sebagai zat penghambat api, misalnya
campuran DAP dapat ditabur di kawasan perhutanan untuk
mencegah atau menghambat kebakaran hutan, selain itu DAP juga
banyak digunakan dalam industri diantaranya dalam industri logam
(IPNI, 2013).
PROSES PEMBUATAN
PRODUK
• Pertama – tama dilakukan pencampuran bahan baku berupa : solvent,
resin, pigmen, dan filler ke dalam Pre-mix tank.
• Di dalam Pre-mix tank bahan baku tersebut di campur hingga menjadi
pasta.
• Pasta dari keluaran Pre-mix tank akan dilanjutkan ke dalam dispersion
mill yang bertujuan untuk menghasilkan pasta dengan ukuran yang lebih
halus dan terdispersi secara merata.
• Produk keluaran dispersion mill kemudian dimasukan ke dalam Let-down
tank
• Dari let-down tank kemudian diumpankan ke filter yang berfungsi untuk
menyaring sampah atau pun zat padat
• Keluaran filter berupa limbah yang akan dimasukkan ke dalam gudang
limbah serta berupa cat yang telah disaring
• Cat yang dihasilkan dilakukan pengujian di quality control untuk melihat
kualitas dari cat tersebut
• Selanjutnya akan dilakukan labeling di labeling machine
• Hasil dari pelabelan dan packing akan disimpan ke dalam gudang produk
Laju alir dari masing – masing bahan adalah sebagai berikut :
• H2 O = 250 kg/hari
• CaCO3 = 312,5 kg/hari
• PVAC = 250 kg/hari
• Pigment ( Strontium Aluminat) = 100 kg/hari
• DAP = 62,5 kg/hari
• Dioctyl Sodium sulfosuccinate = 25 kg /hari
Total = 1000 kg/hari
PARMETER EKONOMI

• Modal Kerja / Working Capital (WC)


• Biaya produksi total / Total Cost (TC)
• Marjin keuntungan / Profit Margin (PM)
• Titik impas / Break Even Point (BEP)
• Waktu pengembalian Modal / Return of Network (RON)
KESIMPULAN

• Total biaya produksi sebesar Rp 1.938.634.094,-


• Laba sebelum pajak(bruto) sebesar Rp 339.659.077,-
• Laba setelah pajak sebesar Rp 225.000.000,-
• Profit Margin (PM) sebesar 14,90%
• Break Even Point (BEP) sebesar 13.82 %
• Return on Network (RON) sebesar 11,667%

Anda mungkin juga menyukai