• IDENTIFIKASI MASALAH
II.
• ANALISIS MASALAH
III.
• KERANGKA KONSEP
IV
• KESIMPULAN
V.
Skenario
Seorang remaja perempuan, M, berusia 11 tahun,
mengeluh keluar darah bewarna merah kecoklatan dari vagina
sejak 1 hari yang lalu. Ia juga mengeluh mengalami nyeri perut
bagian bawah yang menjalar sampai pinggang. Ia yang biasanya
ceria, tiba-tiba menjadi mudah marah dan tersinggung. Ibu M
merasa khawatir melihat putrinya sehingga membawanya ke
dokter untuk mengecek kondisinya. Tidak terdapat riwayat
trauma atau jatuh sebelumnya.
Dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap M:
▪ Kesadaran : Compos Mentis
▪ Tekanan darah : 100/60 mmHg
▪ Frekuensi Napas : 24x/menit
▪ Frekuensi Nadi : 92x/menit
▪ Temperatur axilla : 37,2 ˚C
Dokter Pemeriksaan Khusus:
a. Kepala :
▪ Mata : Konjungtiva tak anemis
▪ Lain-lain dalam batas normal
b. Thoraks :
▪ Paru dalam batas normal
▪ Jantung dalam batas normal
▪ Payudara tampak tegang dan ukuran mulai membentuk budding (telarke)
c. Abdomen : dalam batas normal, hepar dan lien tidak teraba, bising usus normal
d. Ekstremitas: dalam batas normal, refleks fisiologis (+) normal, refleks patologis (-)
e. Mons pubis tampak rambut-rambut pubis halus (pubarke)
Dokter menjelaskan bahwa M mengalami menarche (Mens Pertama).
Klarifikasi
Istilah
Compos
Anemis
Mentis
Refleks
Budding
Fisiologi
(Telarke)
s
Refleks
Patologi
s
Identifikasi
Masalah
No Identifikasi Masalah Prioritas
GnRH
FSH
LH
Progesteron
Estrogen
Ia juga mengeluh
mengalami nyeri perut
Analisi bagian bawah yang
menjalar sampai
s pinggang.
Masalah
2
Bagaimana mekanisme nyeri perut
bagian bawah pada kasus?
Apa hubungan nyeri perut dengan
keluarnya darah?
Nyeri perut merupakan gejala dari menarche
secara fisiologis, nyeri perutnya normal pada saat
menarche jika masih bisa beraktivitas karena
peningkatan prostaglandin ( senyawa yang
meningkatkan sensitivitas ujung-ujung serat nyeri) efek
kontraktil dari atau zat-zat lain di dalam lapisan yang
membusuk, seluruhn zat tersebut bersama-sama
merangsang kontraksi uterus yang menyebabkan
dikeluarkannya isi uterus atau menstruasi disertai
dengan nyeri pada abdomen bagian bawah.
Ia yang biasanya ceria,
tiba-tiba menjadi mudah
Analisis marah dan tersinggung.
Masalah
3
Apa hubungan emosi dengan
keluhan yang dialami?
Hormon apa yang memengaruhi
perubahan emosi pada kasus?
Estogen menyebabkan
Kehamilan
dan Olahraga
Menyusui
Apa tanda-tanda pubertas pada
wanita?
Pada perempuan, ditandai dengan
pertumbuhan kelenjar mammae (telarke),
pertumbuhan rambut axilla dan pubis, perubahan
bentuk tubuh yang feminim, pertambahan tinggi
badan yang cepat (pacu tumbuh), perkembangan
seks sekunder, perkembangan organ-organ
reproduksi, perubahan komposisi tubuh, serta
perubahan sistem sirkulasi dan sistem respirasi
yang berhubungan dengan kekuatan dan stamina
tubuh.
Dokter
menjelaskan bahwa M
mengalami menarche
Analisis (Mens Pertama).
Masalah
5
Berapa rentang usia mengalami
menarche?
Faktor •Gizi
•Pengetahuan
Eksternal •Gaya Hidup
Kerangka Konsep
Kerangka
Konsep
Kesimpulan
Seorang remaja perempuan, M, berusia 11 tahun,
mengeluh keluar darah bewarna merah kecoklatan dari
vagina sejak 1 hari yang lalu, nyeri perut bagian
bawah, mudah marah dan tersinggung dan ketika
dilakukan pemeriksaa khusus payudara tampak tegang
dan membentuk budding (telarke), serta mons pubis
tampak rambut-rambut pubis halus (pubarke). Semua
keluhan tersebut merupakan tanda-tanda bahwa M
mengalami menarche (Mens Pertama).
Daftar Pustaka
▪ American Academy of Child Psychiatry. Adolescent development transition [Diakses 04 Maret 2019]. Diunduh dari http://www.aacap.org.
▪ Anderson LM. Adolescent development transition [Diakses 04 Maret 20192009]. Diunduh dari http://www. nlm.nih.gov/ medlineplus/ency/article.
▪ Batubara, Jose RL. 2010. Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari Pediatri. 12(1): 21-28.
▪ Beral V, Banks E, Reeves G: Evidence from randomised trials on the longtermeffects of hormone replacement therapy, Lancet 360:942, 2002.
▪ Blaustein JD: Progesterone and progestin receptors in the brain: theneglected ones, Endocrinology 149:2737, 2008.
▪ Braverman PK, Sondheimer SJ. Menstrual disorder. Ped Rev 1997;18:17-27.
▪ Brook CDG. Mechanism of Puberty. Horm Res 1999;51:52-4.
▪ Bulun SE: Endometriosis, N Engl J Med 360:268, 2009.de la Iglesia HO, Gruber CJ, Tschugguel W, Schneeberger C, et al: Production and actions ofestrogens, N Engl J
Med 346:340, 2002.
▪ Cheung CC, Thornton JE, Nurani SD, Clifton DK, Steiner RA. A reassessment of leptin’s role in triggering the onset of puberty in the rat and mouse.
Neuroendocrinology 2001;74:12-21.
▪ Christie D, Viner R. ABC of adolescent: adolescent development. BMJ 2005;30:301-4.
▪ Delemarre-van de Waal HA. Central regulation of human puberty [Disertasi]. De Broer Nieuwkoop: Vrije Universiteit Te Amsterdam,1984.
▪ Dellemarre-van de Waal HA, van Coeverden SC,
▪ Ducharne JR, Forerst MG. Normal pubertal development. Dalam: Bertrand J, Rappaport R, Sizonenko PC, penyunting. Pediatric Endocrinology. Edisi ke 2. Baltimore:
William; 1993.h.372-86.
▪ Engelbert MT. Factors affecting onset of puberty. Horm Res 2002;57:15-8
▪ Frisch RE, Revelle R. Height and weight at menarche and a hypothesis of menarche. Arch Dis Child 1971;46:695701.
▪ Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Penterjemah: Irawati, Ramadani D, Indriyani F. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2006.
▪ Hall, John E. 2011. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. Amerika Serikat: Saunders Elvisier.
▪ Heldring N, Pike A, Andersson S, et al: Estrogen receptors: how do they signaland what are their targets, Physiol Rev 87:905, 2007.
▪ Huebner A. Adolescent growth and development transition [Diakses 04 Maret 2019]. Diunduh dari http://www.ext.vt.edu/ pubs/family/350-380.
▪ Irfannuddin. 2019. Fungsi Tubuh Manusia. Palembang: Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
▪ Jabbour HN, Kelly RW, Fraser HM, et al: Endocrine regulation of menstruation,Endocr Rev 27:17, 2006.
▪ Kaplan SL, Grumbach MM. Pituitary and placental gonadotropins and sex steroid in the human and sub human primate fetus. Clin Endocrinol Metab 1978;7:487-511.
▪ Kaplowitz PB, Slora EJ, Wasserman EC, Pedlow SE, Herman-Giddens ME. Earlier onset of puberty in girl: relation to increased body mass index and race. Pediatrics
2001;108:347-53.
▪ Lestari, 2011, Tips Praktis Mengetahui Masa Subur, Yogyakarta : Katahati.
▪ Moriarty K, Kim KH, Bender JR: Minireview: estrogen receptor-mediatedrapid signaling, Endocrinology 147:5557, 2006.
▪ Muinck Keizer de SM, Mul D. Trends in pubertal development in Europe. Hum Reprod Update 2001;7:287-91.
▪ Nadal A, Diaz M, Valverde MA: The estrogen trinity:membrane, cytosolic,and nuclear effects, News Physiol Sci 16:251, 2001.