Elektrolisa dan Sel Bahan Bakar

(Electrolyzer & Fuel Cell)

.

Elaktrolisa Air
Elektrolizer adalah reaktor elektrokimia untuk melakukan
reaksi kimia pemecahan air menjadi hidrogen dan oksigen.
Merujuk Konversi Energi, Elektrolisa adalah alat konversi
Energi Listrik ke Energi Kimia (H2). Kebalikan dari
Elektrolisa adalah Sel Bahan Bakar (FC) yaitu mengkonversi
Energi Kimia ke Energi Listrik.

1
H 2 O  tenaga _ elektrik  H 2 ( gas )  .O2 ( gas )
2
Secara termodinamika, kerja yang diperlukan untuk memecah
air adalah sama dengan energi Gibb’s

Wel  G
Kerja ini digunakan unuk menghantar muatan listrik (q) oleh
daya elektromotif E (emf).
Hukum Faraday: bahwa kerja elektrolisa setara dengan
kecepatan pertukaran kimia dalam kuantitias molar.
Satu mol air menghasilkan sesuatu muatan q yang mengandungi
2 (n) elektron, maka kerja listrik yang diperlukan setiap sel
elektrolisis ialah:

Wel  G  qE  nFE
Dimana: n = jumlah elektron, E = emf atau beda voltase
antar elektroda, F = konstanta Faraday. E = Voltase
reversible (untuk proses dapat balik).

G
Vrev 
nF
Jumlahan tenaga yang diperlukan (ΔH) pada elektrolisa
disebut sebagai Voltase Thermonetral

H
Vtn 
nF
Pada kondisi standad Vrev=1.229 Volt. dan Vtn=1.48 Volt
Pada kondisi lain sbb:

H  H H 2  H O2  H H 2O

H i  Cpi (T  Tref )  H 0f ,i
i = H2, O2, and H2O
 S  S H 2  S O2  S H 2O
 T   P 
S i  Cpi ln    R. ln    S 0f ,i i = H2 dan O2
T  P 
 ref   ref 
 T 
S H 2O  Cp H 2O ln    S 0f , H O
T  2
 ref 

Energi Gibb’s : G  H  T .S

G H
Vrev  Vtn 
n.F n.F
Berdasarkan hukum Faraday, kecepatan produk hidrogen ,
setara dengan kecepatan perpindahan elektron pada
elektroda-elektroda atau setara dengan arus listrik.

nc I
nH 2  F
nF
n H 2 = kecepatan penghasilan hidrogen (mol/det),
F = konstanta Faraday,
n = jumlah elektron per mol air (2)
F = efisiensi Faraday/ disebut efisiensi arus.
 Positiv Negativ
2H2O 2H2 + O2
elektrod: elektrod:
Anod Katod
HH HH Membran penukar proton:
Elektrolit padat HH HH
_ OH_ _ _
_ F F F F F F F F F
HH HH
HH HH OH_ HH
_
C
_ _
C C
_
C
_ _
C C
_
C C_ C
_ HH _
_ OH_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ F O F F O F F O F
_ _ 3H_
SC _ _
_SC3H _ _ 3H_
SC HH HH
HH
+ + + + +
_ _Penghasilan
OH H_H H H H H H HH hidrogen
_ _ - _
_ _ _ _- _
OH e e
OH _ e- e-
Penghasilan
_ e- Bekalan kuasa: e-
oksigen
e- Volt DC e-
e- e- e- e- e- e- e- e- e- e- e- e-
+ -
 O2 vent
Feed
out
water To H2 storage
Electric
tank
Filter supplier
H2 dryer
Filter

Water H2 losses
Tank of feed separat
water or

Electrolyzer Water
cells stack separa
tor

Water
pump Filter

Sistem operasi elektroliser

 Proses yang terjadi di dalam elektroliser yaitu air
pada bahagian anoda didistribusi ke membran.
Dengan voltase yang mencukupi maka ikatan antara
hidrogen dan oksigen di dalam molekul air (H2O) akan
berputus oleh gaya elektromotiv (EMF) dan aksi
daripada katalis platinum.
Membran tidak bisa dilalui oleh oksigendan hanya
proton hidrogen yang dapat melaluinya, maka
hidrogen akan terpisah darioksigen. Proton (H+)
bergerak melalui membran dan bergabung kembali
kerana adanya lektron dari listrik, kemudian satu
proton dan satu elektron membentuk H2 pada
bahagian katoda. Sementara ion oksigen bergabung
membentuk O2 pada bahagian anod.
 Karakter Elektroloser
Tinjauan Beda Tegangan (Voltase):
voltase yang diperlukan pada elektroliser, merupakan jumlah
voltase rangkaian terbuka (V0), voltase aktivitas polar (Vact)
dan voltase polarisasi hambatan (Vohm)

Vel = V0 + Vact + Vohm

Voltase rangkaian terbuka dinyatakan dengan persamaan Nernst:

R.Tel   PH 2 .PO2 
1/ 2

V0  E 0  ln  a 
2.F   H 2 O 
 
E0 = voltase rev, R = konstanta gas ideal, Tel = suhu elektroliser
dan aH2O = aktivitas air antara anoda dan elektrolit dan biasanya
dianggap 1.
V0  E0 
R.Tel
2.F

ln PH 2 .PO2
1/ 2

G
E0  Vrev  ∆ G =tenaga Gibb’s.
2.F
Voltan aktiviti polar dari kedua elektrode ialah:

R.Tel  i 
V ACT  ln  
2.F  i0 
α =konstanta alih muatan, i = arus densitas dan io ialah arus
densitas pertukaran.
 tm
Vohm  i.Rohm di mana Rohm 
m
Rohm = hambatan membran,  m= konduktivitas membran
  1 1 
 
 m  (0.00514m  0.00326) exp 1268   

  303 Tel 

RTel  i 
Jadi Voltase elektrolisis: Vel  V0  ln    i.Rohm
2. .F  i0 

 1

Vel  E0 
RTel 

ln  PH 2 .PO2
1/ 2

 i  
    i.Rohm
2F   i0  
 
 Model yang dinyatakan Santarelli dan Macagno (2004)

 I 
Vel  V0  b. ln    R.I
 I0 
K´elouwani et al. (2004) menyatakan model I-V

 I el (t )  Rel
Vel (t )  Vel , 0 
 C1Tel (t )  C 2 ln    I el (t )

 I el , 0  Tel (t )

Banyak para peneliti yang menyatakan model

karakteristik Elektroliser
 5 5000

4.5 4500
I-V
4 4000

3.5 3500

kuasa (mW)
3 3000
Voltan (V)

2.5 2500
I-P
2 2000

1.5 1500

1 1000

0.5 500

0 0
0 200 400 600 800 1000
Ketum patan arusi (m A)

Grafik Karakter elektroliser dinyatakan dengan kurva

arus-voltase (I-V) dan arus-Power (I-P) pengelekrolisis
 Neraca Energi pada Sistem Elektrolosa air
Jumlah Power di dalam sistem elektrolisis digunakan untuk
Menghasilkan hydrogen, sistem kontrol, ada yang hilang sebagai
energi panas dan keperluan prosesing gas (seperti kompresor,
pengering gas).

Pel  P el , H 2 ( Pel ,heat  Pel ,ctrl  Pgh )

Cc QelH 2
Pel , H 2  N selV0 sel I el  sel 
N sel. I el
dengan V0 = voltase reversible dari reaksi elektrolisis (pada
kondisi sekitaran = 1.48 V), Nsel = jumlah susunan seri sel, ηel
= efisiensi arus elektrolisis, Cc = konstanta, Qel = kecepatan
hasil hidrogen, dan t adalah waktu operasi elektrolisa,
MAKA efisiensi kerja sistem elektrolisis dinyatakan :

t
CcV0  QelH 2 dt
H 2 prod
 t
0

 P dt
0
el
 Neraca Tenaga pada Elektroliser
Tenaga yang diperlukan oleh sistem elektrolisis, digunakan
untuk elektrolisa dan keperluan operasi (tenaga parasitik).

Pin, el  Pel  Ppars, el

Di dalam proses elektrolisis sebahagian tenaga digunakan

untuk menghasailkan gas hidrogen dan sebahagian
dikonversi ke tenaga panas

Pel  PH 2 , el  Pheat, el

PH 2 ,el  N c ,el .Vrev . el .I el Pheat,el  N C ,el (Vel   el .Vrev ).I el .

 Nc , el .el .I el Cc .Q el , gr
Qel , gr  el 
Cc N c , el .I el

Qel , gr  Qel .net  Qel ,loss

Kesetaraan hidrogen dengan arus:

 1.coulomb / sec  1.equivalence.e   1.gmol.H 2  3600. sec  g.mol.H 2

nH 2     
    0.018655.
 1. Amp  96, 487.coulomb  2.equiv.e  1.hr  hr. Amp

1 Amp.hr.
Cc 
0.018655 gmol.H 2
Q el .net adalah penghasilan hidrogen bersih.

Qel ,loss adalah hidrogen yang hilang,

Effisiensi Kerja elektrpliser

tn

P el , net .dt
 p ,el  0
tn
.100%
P
0
in,el .dt
Sel Bahan Bakar (Fuel Cell/FC)
Sel bahan bkar (FC) adalah reaktor elektrokimia untuk
mengkonversi tenaga kimia ke tenaga elektrik DC.

FC hidrogen-oksigen menggunakan oksigen sebagai

pengoksida dan hidrogen sebagai bahan bakar, sehingga
terjadi reaksi oksidasi.

1
H 2 ( g )  O2 ( g )  H 2 O  tenaga _ elektrik
2

1

H 2  2H  2e 
dan O2  2 H   2e   H 2 O
2
 Positiv Negativ
2H2+O2 2H2O
elektrod: elektrod:
Anod Katod
H H
H H Membran penukar proton:
Elektrolit padat OH OH
_ _ _ _
Bekalan HH F F F F F F F F F OH
H
H _ _ _ _ _ _ _ _ Bekalan
Hidrogen _
_ C C C C C C C C_ C OH _
oksigen
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _
H
H F O F F O F F O F
_HH _ _ 3H_ _ _ OH
SC _ _SC3H _ SC
_ 3H
_ H _
H
H
H H+ H+ H+ H+ H+ _ OH
H
H
_ _- _ H
H
_ _ _ _ _
e- e HH_OH
-
e e- _ _
-
e e-
-
e Muatan DC e-
- - - - - - - - - - - -
e e e e e e e e e e e e

Hidrogen tersusun dari proton dan satu electron, kalau hidrogen

memasuki serapan anoda, maka kontak dengan lapisan katalis
platinum pada membran dan elektron akan terpisah/keluar.
Elektron mengalir melalui muatan luar sementara proton melalui
membran. Pada lapisan katalis di sisi katoda elektron dan proton
ini akan bergabung dengan oksigen membentuk molekul air (H2O).
,

Karakter arus-voltase (I-V) sel bahan bakar

dinyatakan dengan persamaan :

V  A  b. ln( i )  R.(i )
Stochiometrik kecepatan hidrogen dan oksigen umpan :

nC I
N H 2  2 N O2 
nF
N H 2 N O2 Adalah kecepatan hidrogen dan oksigen (mol/s),
nC = nombor sell, n = jumlah elektron/mol air, F = konstanta
Faraday dan I = arus (A).
 NH2
Efisiensi Faraday daripada FC : F 
N H 2 , act

VFC
Efisiensi Energi daripada FC :  e , FC 
Vtn
VFC = voltase sel tunggal FC dan Vtn = voltase termonetral

Scott (2004) menyatakan effisiensi FC hanya tergantung

kepada voltase, tidak bergantung kepada arus.

VCell
 FC ,ex  .100%
1.23
 K´elouwani et al. (2004) mengatakan masa transisi reaksi
di dalam PEMFC sangat singkat, kurva polarisasi dinamik
mengikuti persamaan sebagai berikut:

 I FC (t )  RFC
VFC (t )  VFC , 0  E1TFC (t )  E 2 ln  
 I FC (t )
 I FC , 0  TFC , 0

Kecepatan hidrogen konsumsi:

 I , FC I FC (t )
nH 2 , FC  N Cell , FC
CH2
 1.2 450
PMax
400
1
I-P 350

0.8 300

Kuasa (mW)
Voltan (V)

I-V 250
0.6
VMax 200
m
0.4 150

100
0.2
50
i Max
0 0
0 200 400 600 800 1000
Ketumpatan arus (mA)

Grafik karakter I-V dan I-P daripada sel bahan bakar (FC)
Neraca Energi pada sistem PEMFC

PFC ,out  PFC , H 2  PFC ,heat  PFC ,ctrl

Ploss, FC  V0 C c QFCH 2  PFC ,out

Effisiensi sistem PEMFC

PFC ,out
 FC 
PFC ,out  PFC ,loss
.

Effisiensi konversi tenaga dan effisiensi sistem PEMFC

yang beroperasi selama t adalah:
t
t
P dt

FC ,out
P dt
H  0
out , FC , net
 p , FC  0
t
.100%
2 .conv t
CV Q
c 0 FC , H 2 .dt P H 2 ,in dt
0
0

Operasi FC yang ideal ialah pada kondisi power maksimum

(Im, Vm) atau dibawahnya,
Power maksimum dicapai pada kondisi: dP  0
di

dP d (V .i ) di dV dV b
  V .  i. 0  R
di di di di di i
 dP
 V0  b. ln( im )  2.R.(im )  b  0
di

V0  b.ln( im )  1
im 
2.R
Vm  V0  b. ln( im )  R.(im )
Vm ialah voltase sel (V), V0 = voltase rangkaian terbuka (V), i =
arus drnsitas (mA cm-2), b = parameter tafel (V per decade) dan
R = hambatan ohm (Ω cm-2) dari sel. Parameter tafel menunjukan
voltase yang digunakan untuk mengaktivkan kedua elektroda.
 Muatan El. AC
D/A Inverter

Vout

ENB
GND
Vref
B1

B4
Penyejuk air
Ke udara luar

Hidrogen
P-7
Humidifier

Jet ejector
FC
Udara

Pam
Kompressor

Sistem operasi sel bahan bakar (FC)

 NERACA ENERGI SISTEM FC
Tenaga yang terhasil daripada hydrgen di dalam sel bahan
bakar sebagian dikonversi ke tenaga panas dan sebagian
ke tenaga listrik.

PH 2  Pfc  Pheat
Pfc  Pout  Ppars  Pout  Pctrl  Phand

Phand  PairComp  PW , Pump  Pfan,C

Pout  Pfc  Pctrl  PairComp  PW , pump  Pfan,C

Pout
Effisiensi Power sistem :  SE 
PH 2
 Kwantittas bahan bakar hidrogen yang digunakan FC:

 0.018655.g.mol.H 2 
n H 2 , consumed  ( I . Amp) 
 Amp.hr 
 0.037605.kg.H 2   0.08291.lb.H 2 
mH 2 , consumed  ( I .kAmp)   ( I .kAmp) 
 kAmp.hr   kAmp.hr 

H 2 , consumed H 2 .consumed
H 2 , in  Uf 
Uf H 2, in
Uf = Utilitas hidrogen

nO2 , consumed  0.5.n H 2 , consumed .

 O2 , consumed
nO2 , sup  UO = Utilitas oksigen
UO

Apabila udara kering mengandung 21% mol O2, maka

umpan udara kering :

nO2 , sup
nair sup 
0.21
nO2 , sup
mair sup  .M air
0.21
 Konversi langsung
Sumber tenaga Penggunaan :
 Suria Bateri Penyongsang Tenaga
 Angin Elektrik
 Hydro Tahapan singkat

Tahapan panjang

Penghasilan Penggunaan
Hidrogen Hidrogen

Penmyimpanan
Hidrogen

Skema sistem Energi hidrogen bersumberkan

tenaga terbarukan
 I-1

Grid Elektrik
PV

Beban
Terpakai
Subsistem
Inverter

O2

Kompor H2
Air

Pemurni air

Udara luar

Subsistem Tangki H2 Subsistem

elektroliser sel bahan bakar

Udara/Oksigen

Skema sistem Energi hidrogen-surya tersambung

jariungan listrik
Rumah ECO dengan sistem Energi hidrogen-surya
tersambung jariungan listri