Anda di halaman 1dari 57

Manajemen

Keuangan Lanjutan
Sesi 14
Kebijakan Dividen 1

Dosen:
Drs. Rudy Lizwaril Sjaiful, S.E., M.M., Ak, CA, CBA, CPMA, MOS, CTA,
CPAI, A-CPA, CPA, ACPA, PIA
Rencana Perkuliahan
SESI GARIS BESAR MATERI KULIAH
Perkenalan, Cost of Capital 1
1 Pengertian dan Arti Penting Biaya Modal
Menentukan komponen biaya modal Pinjaman Jangka Panjang dan Saham Preferen
Cost of Capital 2
2
Menentukan komponen biaya modal Saham Biasa, Laba Ditahan, dan Rata-rata Tertimbang
Capital Budgeting 1
3 Pengertian dan Arti Penting, Jenis Usulan Investasi, Kriteria Yang Ideal Dalam Penganggaran
Modal
Capital Budgeting 2
4
Konsep Cash Flow, Metode-metode Penilaian Investasi (PP, NPV, IRR, PI)
Capital Budgeting 3
5 Konflik NPV dan IRR
Penilaian investasi yang tidak sama umurnya.
Capital Budgeting 4
6 Penjatahan Modal
Penganggaran Modal dalam kondisi inflasi
7 Review dan Quiz Materi 1 s.d. 7
8 UJIAN TENGAH SEMESTER

2 Kebijakan Dividen
Rencana Perkuliahan
SESI GARIS BESAR MATERI KULIAH
The Valuation of Long Term Securities 1
9 Konsep Nilai Dalam Manajemen Keuangan
Menentukan Nilai Surat Berharga (Obligasi)
The Valuation of Long Term Securities 2
10
Menentukan Nilai Surat Berharga (Saham Preferen, Saham Biasa)
Capital Structure 1
11
Pendekatan Teoritis Atas Struktur Modal
Capital Structure 2
12
Pendekatan-pendekatan Konsep Penilaian Struktur Modal
Capital Structure 3
13
Keputusan Struktur Modal Dalam Praktek
Dividen Policy
14
Konsep, Teori, Bentuk Kebijakan Dividen
15 Review dan Quiz Materi 8 s.d. 13
16 UJIAN AKHIR SEMESTER

3 Kebijakan Dividen
Tujuan Sesi Ini
Mahasiswa Memahami:
1. Konsep Kebijakan Dividen
a. Pengertian Kebijakan Dividen
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kebiiakan Dividen'
2. Teori-teori Kebijakan Dividen
a. Dividend lrrelevance Theory
b. Bird In The Hand Theory
c. Residual Dividend Policy
3. Bentuk-bentuk Kebijakan Dividen
a. Kebijakan Dividen Stabil
b. Kebijakan Dividen Minimal Plus Ekstra
Tertentu
c. Kebijakan DPR
d. Kebijakan Dividen yang Fleksibel

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Pendahuluan
1. Kebijakan dividen melibatkan keputusan
apakah akan membagikan laba atau
menahannya untuk diinvestasikan
kembali di dalam perusahaan
2. Kebijakan dividen menyangkut tiga
masalah:
1. Seberapa banyak laba yang harus
dibagikan secara rata-rata selama
jangka waktu tertentu?
2. Apakah pembagian itu sebaiknya
dalam bentuk dividen tunai atau
pembelian kembali?
3. Apakah perusahaan sebaiknya
mempertahankan tingkat
pertumbuhan dividen yang stabil?

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Pengertian Dividen
1. Dividen adalah pembayaran sebagian
laba perusahaan kepada para
pemegang saham.
2. Dividen umumnya lebih kecil dari
saldo LDT, karena:
• Adanya persetujuan dengan kreditur untuk tidak
membagikan laba ditahan seluruhnya guna
mengantisipasi kemungkinan terjadinya rugi.
• Adanya peraturan dari instansi yang berwenang.
• Adanya kebijakan pencadangan untuk reinvestasi.
• Adanya kebijakan untuk membayar dividen setiap
tahun.
• Adanya kebijakan pencadangan guna menutup rugi.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Tanggal-tanggal Yang Berkaitan Dengan Dividen

1. Date of declaration: yaitu tanggal


pengumuman dividen. Pada saat
diumumkan, perusahaan akan mendebit
rekening Laba Ditahan dan mengkredit
rekening Utang Dividen.
2. Date of record: yaitu tanggal pencatatan
pemegang saham yang berhak menerima
pembayaran dividen. Pada tanggal ini tidak
ada jurnal yang dibuat.
3. Date of payment: yaitu tanggal
pembayaran dividen. Pada tanggal ini,
perusahaan akan mendebit rekening Utang
Dividen dan mengkredit rekening Kas.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Jenis-jenis Dividen
1. Cash Dividend: dividen yang dibayarkan dalam
bentuk kas.
2. Property Dividend: dividen yang dibayarkan dalam
bentuk aktiva selain kas.
3. Scrip Dividend: yaitu dividen yang pembayarannya
ditunda, dengan cara mengeluarkan scrip, yang
menyerupai utang wesel.
4. Liquidating Dividend (dividen likuidasi)
5. Stock Dividend (dividen saham): yaitu dividen yang
diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk
saham. Dalam transaksi stock dividen ini, tidak ada
aktiva yang dibagikan dan setiap pemegang saham
tetap memiliki proporsi hak pemilikan yang sama
dengan sebelum pembagian dividen dan nilai buku
saham juga tidak berubah

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA,RUDY


DRS. CBA,LIZWARIL,
CPMA, CTA,S.E.,
CPAI, ACPA,
MM, CPA,MOS
AK, CA, CPIA
Cash Dividend
Contoh 1: (Cash dividend). Pada
tanggal 10 Juni 2006, PT Renjana
mengumumkan dividen tunai
sebesar Rp2.500,00 per lembar
saham untuk 1.800.000 lembar
saham yang tercatat pada tanggal
16 Juni 2006. Dividen ini akan
dibayarkan pada tanggal 16 Juli
2006.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Property Dividen
Contoh 2: (Property dividend). PT
Belladona ingin menyerahkan investasi
dalam sekuritas yang memiliki kos
Rp2.500.000.000 kepada para
pemegang saham dengan
mengumumkan property dividen pada
tanggal 28 Desember 2006. Penyerahan
ini akan dilakukan pada tanggal 30
Januari 2007 untuk pemegang saham
yang tercatat pada tanggal 15 Januari
2007. Pada saat dividen ini diumumkan,
nilai pasar sekuritas adalah
Rp4.000.000.000.
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Scrip Dividend
Contoh 3: (Scrip dividend). PT Mutiara
saat ini tidak memiliki kas dalam jumlah
yang cukup untuk membayar dividen,
oleh karena itu pada tanggal 27 Mei
2006 perusahaan mengumumkan scrip
dividend, berupa wesel berjangka 2
bulan senilai Rp1.600 per lembar untuk
2.531.250 lembar saham yang tercatat
pada tanggal 5 Juni 2006. Wesel
tersebut berbunga 10% dan jatuh
tempo pada tanggal 27 Juli 2006.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Liquidating Dividend
Contoh 4: (Liquidating dividend). PT
Cempaka mengumumkan dividen tunai
sebesar Rp2.400.000.000 dengan
catatan Rp900.000.000 merupakan
pembagian laba, sedangkan sisanya
merupakan pengembalian modal.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Stock Dividend
• Contoh 5. (Stock Dividend). PT
Indragiri saat ini memiliki 1.000
lembar saham beredar yang memiliki
nilai nominal Rp200.000 per lembar,
dan saldo laba ditahan sebesar
Rp100.000.000. Perusahaan
mengumumkan stock dividend 10%,
dengan mengeluarkan 100 lembar
saham. Nilai pasar saham pada saat
itu adalah Rp260.000 per lembar.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Ilustrasi Stock Dividen

Posisi Modal dan Laba Ditahan:


Sebelum dividen
Modal Saham, 1.000 lembar @ Rp200.000 Rp200.000.000,00
Laba Ditahan 100.000.000,00
Jumlah Modal Rp300.000.000,00

Hak Pemegang Saham:


A. 400 lembar, 40% Hak Pemilikan, nilai buku Rp120.000.000,00
B. 500 lembar, 50% Hak Pemilikan, nilai buku 150.000.000,00
C. 100 lembar, 10% Hak Pemilikan, nilai buku 30.000.000,00
Rp300.000.000,00
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Ilustrasi Stock Dividen

Setelah pengumuman namun sebelum pembayaran dividen:


Modal Saham, 1.000 lembar @ Rp200.000 Rp200.000.000,00
Modal Saham Dibagikan, 100 lembar @200.000 20.000.000,00
Agio Saham 6.000.000,00
Laba Ditahan 74.000.000,00
Jumlah Modal Rp300.000.000,00

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Ilustrasi Stock Dividen

Setelah pembayaran dividen


Modal Saham, 1.100 lembar @ Rp200.000 Rp220.000.000,00
Agio Saham 6.000.000,00
Laba Ditahan 74.000.000,00
Jumlah Modal Rp300.000.000,00
Hak Pemegang Saham:
A. 440 lembar, 40% Hak Pemilikan, nilai buku Rp120.000.000,00
B. 550 lembar, 50% Hak Pemilikan, nilai buku 150.000.000,00
C. 110 lembar, 10% Hak Pemilikan, nilai buku 30.000.000,00

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Pengertian Kebijakan Dividen
1. Kebijakan dividen merupakan
keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan pada akhir
tahun akan dibagi kepada pemegang
saham dalam bentuk dividen atau
akan ditahan untuk menambah
modal guna pembiayaan investasi di
masa yang akan datang.
2. Kebijakan dividen yang optimal
berusaha menetapkan
keseimbangan antara dividen saat ini
dan pertumbuhan di masa
mendatang yang memaksimumkan
harga saham perusahaan

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Contoh Kebijakan Dividen
1. Perusahaan merencanakan untuk menahan
(tidak membagi) laba karena perusahaan
memerlukan dana untuk mengembangkan
perusahaan dan tidak akan membagi dividen
tunai untuk saham biasa kelompok A dan
kelompok B dalam beberapa tahun
mendatang.
2. Kebijakan ini disebabkan karena perusahaan
terikat pada persetujuan dengan kreditur
(debt agreements). Perusahaan baru akan
membayarkan dividen untuk saham biasa
kelompok A dan B hanya apabila utang
kepada kreditur sudah jatuh tempo dan
terlebih dahulu membayar dividen untuk
saham prioritas.
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kebijakan Dividen
1. Posisi Solvabilitas Perusahaan
2. Posisi Likuiditas Perusahaan
3. Kebutuhan Untuk Melunasi
Hutang
4. Rencana Perluasan
5. Kesempatan Investasi
6. Stabilitas Pendapatan
7. Pengawasan Terhadap
Perusahaan
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Teori-teori Kebijakan Dividen

1. Dividend
lrrelevance Theory
2. Bird In The Hand
Theory
3. Residual Dividend
Policy

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Dividend Irrelevance Theory
1. Pertama kali dikemukakan oleh
Merton Miller dan Franco
Modigliani
2. MM menyatakan bahwa kebijakan
dividen perusahaan tidak
mempunyai pengaruh terhadap
nilai sahamnya ataupun terhadap
biaya modalnya. Jadi menurut
teori ini tidak ada kebijakan
dividen yang optimal.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Bird In The Hand Theory
1. Pertama kali dikemukan oleh Myron
Gordon dan John Lintner.
2. Teori bird-in-the-hand menyatakan
bahwa nilai perusahaan akan
dimaksimumkan oleh rasio pembayaran
dividen yang tinggi,
karena investor menganggap bahwa
dividen tunai lebih kecil risikonya
dibandingkan keuntungan modal
potensial.
3. Jadi teori ini menyarankan perusahaan
untuk mebagi dividen yang tinggi agar
biaya-biaya modal rendah.
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Residual Dividend Polycy

Teori preferensi pajak


menyatakan bahwa, karena
keuntungan modal jangka
panjang terkena pajak yang
lebih ringan daripada
dividen, investor lebih suka
perusahaan menahan laba
daripada membayarkannya
sebagai dividen

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Kesimpulan Atas Teori Kebijakan Dividen
1. Pengujian secara empiris atas
ketiga teori tersebut masih
belum meyakinkan

2. Karenanya, para akademisi tidak


dapat mengatakan kepada para
manajer perusahaan, bagaimana
perubahan tertentu dalam
kebijakan dividen akan
mempengaruhi harga saham dan
biaya modal

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Bentuk-bentuk Kebijakan Dividen

1. Kebijakan Dividen Stabil


2. Kebijakan Dividen
Minimal Plus Ekstra
Tertentu
3. Kebijakan DPR
4. Kebijakan Dividen yang
Fleksibel

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Kebijakan Dividen Stabil

1. Dalam praktiknya, kebanyakan


perusahaan mencoba mengikuti
kebijakan untuk membayar
dividen yang naik secara mantap
2. Kebijakan ini memberi investor
suatu pendapatan yang stabil
dan dapat diandalkan,
juga memberi isyarat kepada
investor tentang harapan
manajemen akan laba di masa
datang
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Kebijakan Dividen Minimal
Plus Ekstra Tertentu
1. Kebijakan pemberian
Dividen dengan cara ini,
perusahaan
menentukanjumlah
pembayaran dividen per
lembar yang dibagikan kecil.
2. Kemudian ditambahkan
dengan ekstra dividen bila
keuntungannya mencapai
jumlah tertentu.
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Kebijakan DPR
1. Kebijakan ini memberikan dividen yang
besarnya mengikuti besarnya laba yang
diperoleh oleh perusahaan.
2. Semakin besar laba yang diperoleh
semakin besar dividen yang dibayarkan,
demikian pula sebaliknya bila laba kecil
dividen yang dibayarkan juga kecil.
3. Dasar yang digunakan sering disebut
Dividend Payout Ratio (DPR).
4. Misalnya ditentukan dividend payout
rationya sebesar 60%, maka bila tahun ini
perusahaan memperoleh laba per
lembar sahamnya Rp 1.500, maka yang
dibayarkan sebagai dividen adalah =60%
X Rp 1.500 = Rp 900.
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Kebijakan Dividen Yang Fleksibel

1. Dengan kebijakan ini perusahaan


akan membayarkan dividen kepada
pemegang saham dengan jumlah
yang selalu meningkat dengan
pertumbuhan yang stabil.
2. Misalnya perusahaan akan
memberikan dividen sebesar Rp 600
per lembar dengan pertumbuhan 5%,
sehingga tahun depan bisa diprediksi
besarnya dividen akan naik 5%
menjadi Rp 630 per lembarnya.
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Contoh
PT Lativa selama 8 tahun terakhir mempunyai pola laba bagi
pemegang saham sebagai berikut:
Tahun Laba Untuk Pemegang Saham
1992 120.000.000
1993 50.000.000
1994 150.000.000
1995 250.000.000
1996 300.000.000
1997 325.000.000
1998 350.000.000
1999 275.000.000

PT Lativa mempunyai jumlah saham beredar sebanyak 40.000


lembar saham. Anda diminta:
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Contoh
1. Laba per lembar saham (EPS).
2. Besarnya dividen per lembar saham bila diterapkan kebijakan dividen
stabil sebesar Rp 1.600 per lembar, kecuali bila laba per lembar saham
yang diperoleh perusahaan mencapai Rp 6.000 dua periode berturut-
turut, dividen akan dibayarkan menjadi Rp 2.400,00 per lembar.
3. Dividen yang dibayarkan meningkat terus menerus dengan
pertumbuhan sebesar 10%. Dividen yang dibagikan tahun 1992
sebesar Rp 1.500 per lembar.
4. Besarnya dividen bila ditentukan dividen payout rationya sebesar 60%.
5. Besarnya dividen jika kebijakan dividen adalah reguler sebesar Rp
1.600 dan ditambah ekstra 40% bila laba per lembar saham yang
dicapai lebih besar Rp 5.000.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Contoh
a. Earning per share:
Tahun Laba Untuk Jumlah EPS (RP)
Pemegang Saham
Saham Beredar
1992 120.000.000 40.000 3.000
1993 50.000.000 40.000 1.250
1994 150.000.000 40.000 3.750
1995 250.000.000 40.000 6.250
1996 300.000.000 40.000 7.500
1997 325.000.000 40.000 8.125
1998 350.000.000 40.000 8.750
1999 275.000.000 40.000 6.875

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Contoh
b. Dividen ditetapkan stabil Rp 1.600 dan menjadi Rp 2.400 bila EPS
dua periode berturut-turut mencapai Rp 6.000, maka dividennya:
Tahun Laba Untuk Jumlah EPS (RP) Dividen
Pemegang Saham
Saham Beredar
1992 120.000.000 40.000 3.000 1.600
1993 50.000.000 40.000 1.250 1.600
1994 150.000.000 40.000 3.750 1.600
1995 250.000.000 40.000 6.250 1.600
1996 300.000.000 40.000 7.500 2.400
1997 325.000.000 40.000 8.125 2.400
1998 350.000.000 40.000 8.750 2.400
1999 275.000.000 40.000 6.875 2.400

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Contoh
c. Dividen per lembar saham bila diterapkan kebijakan dividen
meningkat 10%:
Tahun Dividen Awal Pertumbuhan Dividen
1992 1.500 (1+0,1)⁰ 1.500
1993 1.500 (1+0,1)¹ 1.650
1994 1.500 (1+0,1)² 1.815
1995 1.500 (1+0,1)³ 1.997
1996 1.500 (1+0,1)⁴ 2.196
1997 1.500 (1+0,1)⁵ 2.416
1998 1.500 (1+0,1)⁶ 2.657
1999 1.500 (1+0,1)⁷ 2.923

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Contoh
d. Dividen yang dibayarkan dengan dividend payout ratio:

Tahun Laba Untuk Jumlah EPS (RP) DPR Dividen


Pemegang Saham
Saham Beredar
1992 120.000.000 40.000 3.000 60% 1.800
1993 50.000.000 40.000 1.250 60% 750
1994 150.000.000 40.000 3.750 60% 2.250
1995 250.000.000 40.000 6.250 60% 3.750
1996 300.000.000 40.000 7.500 60% 4.500
1997 325.000.000 40.000 8.125 60% 4.875
1998 350.000.000 40.000 8.750 60% 5.250
1999 275.000.000 40.000 6.875 60% 4.125

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
Contoh
e. Dividen ditentukan secara regulaer Rp 1.600 dan ditambah
ekstra 40% bila EPS mencapai Rp 5.000:
Tahun Laba Untuk Jumlah EPS Perhitungan Dividen Tambah Dividen
Pemegang Saham (RP) Ekstra an
Saham Beredar
1992 120.000.000 40.000 3.000 - 1.600
1993 50.000.000 40.000 1.250 - 1.600
1994 150.000.000 40.000 3.750 - 1.600
1995 250.000.000 40.000 6.250 40% X (6.250-5.000) 500 2.100
1996 300.000.000 40.000 7.500 40% X (7.500-5.000) 1.000 2.600
1997 325.000.000 40.000 8.125 40% X (8.125-5.000) 1.250 2.850
1998 350.000.000 40.000 8.750 40% X (8.750-5.000) 1.500 3.100
1999 275.000.000 40.000 6.875 40% X (6.875-5.000) 750 2.350

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, MOS, CA, CBA, CPMA, CTA, CPAI, ACPA, CPA, CPIA
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK, CA, MOS
Kebijakan Dividen
Latihan 1
PT Sempurna selama 8 tahun terakhir mempunyai pola laba bagi
pemegang saham sebagai berikut:
Tahun Laba Untuk Pemegang Saham
1992 240.000.000
1993 100.000.000
1994 300.000.000
1995 500.000.000
1996 600.000.000
1997 650.000.000
1998 700.000.000
1999 550.000.000

PT Sempurna mempunyai jumlah saham beredar sebanyak 40.000


lembar saham. Anda diminta:
Kebijakan Dividen
Latihan 1 (lanjutan)
1. Laba per lembar saham (EPS).
2. Besarnya dividen per lembar saham bila diterapkan kebijakan dividen
stabil sebesar Rp 3.200 per lembar, kecuali bila laba per lembar saham
yang diperoleh perusahaan mencapai Rp 12.000 dua periode berturut-
turut, dividen akan dibayarkan menjadi Rp 4.800,00 per lembar.
3. Dividen yang dibayarkan meningkat terus menerus dengan
pertumbuhan sebesar 10%. Dividen yang dibagikan tahun 1992
sebesar Rp 3.000 per lembar.
4. Besarnya dividen bila ditentukan dividen payout rationya sebesar 70%.
5. Besarnya dividen jika kebijakan dividen adalah reguler sebesar Rp
3.200 dan ditambah ekstra 40% bila laba per lembar saham yang
dicapai lebih besar Rp 10.000.

Kebijakan Dividen
Latihan 2
PT Sejahtera selama 8 tahun terakhir mempunyai pola laba bagi
pemegang saham sebagai berikut:
1. Laba per lembar saham (EPS).
Tahun Laba Untuk Pemegang 2. Besarnya dividen per lembar saham bila diterapkan
Saham kebijakan dividen stabil sebesar Rp 6.400 per lembar,
1992 480.000.000 kecuali bila laba per lembar saham yang diperoleh
perusahaan mencapai Rp 24.000 dua periode
1993 200.000.000 berturut-turut, dividen akan dibayarkan menjadi Rp
1994 600.000.000 9.600,00 per lembar.
3. Dividen yang dibayarkan meningkat terus menerus
1995 1.000.000.000
dengan pertumbuhan sebesar 10%. Dividen yang
1996 1.200.000.000 dibagikan tahun 1992 sebesar Rp 6.000 per lembar.
1997 1.300.000.000 4. Besarnya dividen bila ditentukan dividen payout
rationya sebesar 70%.
1998 1.400.000.000 5. Besarnya dividen jika kebijakan dividen adalah reguler
1999 1.100.000.000 sebesar Rp 6.400 dan ditambah ekstra 40% bila laba
per lembar saham yang dicapai lebih besar Rp 20.000.
PT Sejahtera mempunyai jumlah saham beredar sebanyak 40.000 lembar saham. Anda
diminta:
Kebijakan Dividen
Latihan 2 (lanjutan)
1. Laba per lembar saham (EPS).
2. Besarnya dividen per lembar saham bila diterapkan kebijakan dividen
stabil sebesar Rp 6.400 per lembar, kecuali bila laba per lembar saham
yang diperoleh perusahaan mencapai Rp 24.000 dua periode berturut-
turut, dividen akan dibayarkan menjadi Rp 9.600,00 per lembar.
3. Dividen yang dibayarkan meningkat terus menerus dengan
pertumbuhan sebesar 10%. Dividen yang dibagikan tahun 1992
sebesar Rp 6.000 per lembar.
4. Besarnya dividen bila ditentukan dividen payout rationya sebesar 70%.
5. Besarnya dividen jika kebijakan dividen adalah reguler sebesar Rp
6.400 dan ditambah ekstra 40% bila laba per lembar saham yang
dicapai lebih besar Rp 20.000.

Kebijakan Dividen
Manajemen
Keuangan Lanjutan
Sesi 15
Kebijakan Dividen 2

Dosen:
Drs. Rudy Lizwaril, S.E., M.M., Ak, CA, CPMA, MOS, CTA, CPAI

Rapat Umum Pemegang Saham - CONFIDENTIAL


Kebijakan Dividen
42
Tujuan Sesi Ini
Mahasiswa Memahami:
1.Pengaruh Kebijakan
Dividen Terhadap Nilai
Asset Pemegang Saham
2.Beberapa Aspek Dalam
Kebijakan Dividen
1)Stock Dividend
2)Stock Splits
3)Repurchasing of Stock
Kebijakan Dividen
Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Aset Pemegang Saham
1. Pengujian secara empiris atas ketiga teori
tersebut masih belum meyakinkan

2. Karenanya, para akademisi tidak dapat


mengatakan kepada para manajer perusahaan,
bagaimana perubahan tertentu dalam kebijakan
dividen akan mempengaruhi harga saham dan
biaya modal

Kebijakan Dividen
Beberapa Aspek Dalam Kebijakan Dividen

1.Stock Dividend
2.Stock Splits
3.Repurchasing of
Stock

Kebijakan Dividen
Stock Dividend
1. Dividen saham adalah dividen
yang dibayarkan dalam bentuk
lembar saham tambahan, bukan
dalam bentuk tunai
2. Baik dividen saham maupun
pemecahan saham dimaksudkan
untuk mempertahankan harga
saham pada suatu tingkat yang
"optimal"

Kebijakan Dividen
Contoh Stock Dividend
Suatu perusahaan pada akhir tahun mempunyai struktur modal
sendiri sebagai berikut (sebelum adanya stock dividen):
Modal Saham (nominal Rp 5.000 X 120.000 lbr) = Rp 600 juta
Agio Saham = Rp 400 juta
Laba ditahan = Rp 800 juta
Jumlah Modal Sendiri = Rp 1.800 juta

Perusahaan akan memberikan stock dividen sebanyak 25% atau


30.000 lembar saham. Harga saham tersebut sebesar Rp 7.500
per lembarnya .

Kebijakan Dividen
Contoh Stock Dividend
Struktur modal perusahaan setelah adanya pemberian stock
dividen adalah:
Modal Saham (nominal Rp 5.000 X 150.000 lbr) = Rp 750 juta
Agio Saham = Rp 475 juta
Laba ditahan = Rp 575 juta
Jumlah Modal Sendiri = Rp 1.800 juta

Penjelasan:
Jumlah saham yg dibagikan 30.000 lembar, sehingga jumlah dana yg
dipindahkan ke rekening modal = 30.000 X Rp 5.000 = Rp 150 juta
Selisih harga = 30.000 lembar X Rp 2.500 = Rp 75.000

Kebijakan Dividen
Alasan Kebijakan Stock Dividend
1. Menahan uang kas karena
kemungkinan ada kesempatan
investasi yang menguntungkan.
2. Perusahaan sedang mengalami
kesulitan likuiditas.
3. Menahan harga jual saham agar
tidak terlalu tinggi dan masih
dalam kisaran perdagangan
(trading range).

Kebijakan Dividen
Stock Split
1. Pemecahan saham (stock split) meningkatkan
jumlah saham yang beredar
2. Pemecahan saham biasanya mengurangi harga
per saham sesuai dengan proporsi kenaikan
jumlah saham yang beredar karena pemecahan
saham hanyalah seperti "memotong kue
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil“
3. Perusahaan biasanya memecah saham mereka
hanya jika:
– harganya sangat tinggi
– manajemen berpendapat bahwa keadaan masa
mendatang cerah
4. Karena itu, pemecahan saham seringkali
dipandang sebagai isyarat positif oleh investor
sehingga akan melambungkan harga saham
Kebijakan Dividen
Contoh Stock Split
Suatu perusahaan pada akhir tahun mempunyai struktur modal
sendiri sebagai berikut :
Modal Saham (nominal Rp 4.000 X 250.000 lbr) = Rp 1.000 juta
Agio Saham = Rp 500 juta
Laba ditahan = Rp 900 juta
Jumlah Modal Sendiri = Rp 2.400 juta

Perusahaan akan mengadakan stock split dari satu lembar


menjadi dua lembar saham. Maka struktur modalnya menjadi:

Kebijakan Dividen
Contoh Stock Split
Modal Saham (nominal Rp 2.000 X 500.000 lbr) = Rp 1.000 juta
Agio Saham = Rp 500 juta
Laba ditahan = Rp 900 juta
Jumlah Modal Sendiri = Rp 2.400 juta

Setelah diadakan stock split, struktur modal sendiri tidak


berubah. Nilai modal saham tetap Rp 1.000.000.000 tetapi nilai
nominal berubah menjadi Rp 2.000 dan jumlah lembar saham
menjadi 500.000 lembar. Ago saham dan laba ditahan tidak
berubah.
Kesejahteraan pemegang saham atau investor juga tidak
mengalami perubahan. Investor yang semula mempunyai 1.000
lembar saham akan menjadi 2.000 lembar saham dengan nilai
pasar yang sama.
Kebijakan Dividen
Repurchasing of Stock
1. Berdasarkan rencana pembelian
kembali saham, perusahaan
membeli kembali sejumlah
sahamnya yang beredar, yang
berarti mengurangi jumlah lembar
saham, sehingga menaikkan EPS
dan harga saham tersebut
2. Pembelian kembali saham
berguna untuk mengadakan
perubahan besar dalam struktur
modal perusahaan dan
membagikan kelebihan uang kas
sementara
Kebijakan Dividen
Metode Repurchasing of Stock
1. Self Tender Offer adalah tawaran
perusahaan untuk membeli kembali
sahamnya pada harta tertentu ( diatas
harga pasar ). Pemegang saham dapat
memilih, menjual atau tetap
memilikinya Biasanya periode
penawaran antara 2 – 3 minggu. Biaya
transaksinya tinggi dari biaya transaksi
biaya di pasar terbuka.
2. Open Market Purchase, Perusahaan
dapat melakukan pembelian saham
kembali di pasar terbuka (melalui
pialang). Waktu membeli lebih lama
untuk membeli dalam jumlah besar.
Kebijakan Dividen
Contoh Repurchase Stock

Keuntugan setelah pajak Rp 200.000.000,00


Jumlah saham beredar 160.000 lembar
Laba per lembar saham Rp 1.250
Harga pasar saham Rp 7.500
Price Earning Power 6 kali

Kebijakan Dividen
Contoh Repurchase Stock
Jika Keuntugan setelah pajak dibagi sebesar Rp 120.000.000:
Rp 120.000.000,00 : 160.000 lembar = Rp 750 per lembar
Harga pasar saham menjadi Rp 7.500 + Rp 750 = Rp 8.250,00

Tetapi jika perusahaaan memutuskan untuk melakukan pembelian


kembalii:
Rp 120.000.000 : Rp 8.250,00 = 14.545 lembar
Jumlah saham beredar = 160.000 – 14.545 lembar = 145.455 lembar
Laba per lembar saham = Rp 200.000.000 : 145.455 = Rp 1.375
Jika PER tetap maka harga saham menjadi = Rp 1.375 X 6 = Rp 8.250,00
Dan ternyata harga sahamnya sam bila labanya dibagikan sebagai
dividen.

Kebijakan Dividen
Rapat Umum Pemegang Saham - CONFIDENTIAL
Kebijakan Dividen
27 Mei 2010 57

Anda mungkin juga menyukai