Anda di halaman 1dari 24

Disusun Oleh :

Afdal Syafe’I (20160410124)


Wisnu Wibowo (20160410273)
International parity condition (syarat-syarat
paritas internasional) merupakan suatu pola
empirik yang mempengaruhi perubahan kurs
valas suatu negara yang diformulasikan
dalam hubungan ekonomi.
(Kuncoro, 179:1996).
1. suku bunga (harga dari mata uang
domestik)

2. kurs (harga valas) dan

3. inflasi (tingkat harga umum di suatu


negara)
(1) paritas daya beli (purcashing-power parity = PPP)
(2) paritas suku bunga (interest rate parity = IRP)
(3) hipotesis kurs forward yang tidak bias (unbiased
forward rate hypothesis = UFR)
(4) syarat paritas Fisher (Fisher parity condition = FE)
(5) paritas Fisher internasional (international Fisher
parity = IFE)
(6) paritas suku bunga riil (real interest rate parity).
Teori paritas daya beli ini diperkenalkan oleh
seorang ekonom Swedia, Gustav Cassel, pada
tahun 1918. Teori paritas daya beli ini
menghubungkan kurs valas dengan dengan
harga-harga komoditi yang dinyatakan dalam
uang lokal di pasar internasional
Asumsi ini selanjutnya menyatakan bahwa
(Kuncoro,1996: 182):
 Semua barang merupakan barang yang
diperdagangkan di pasar internasional (tradable
goods) dan tidak ada biaya transportasi
 Tidak ada restriksi-restriksi dalam perdagangan
internasional
 Barang dalam negeri dan luar negeri bersifat
homogen sempurna untuk masing-masing barang
 Terdapat kesamaan indeks harga yang digunakan
untuk memperhitungkan daya beli mata uang asing
dan domestik, terutama untuk indeks harga dan
elemen indeks harga.
Konversi mata uang:

P × S=P*
Keterangan :
S : Kurs Spot
P : Harga Produk dalam negri
P* : Harga Produk Luar negri

Dalam Teori PPP ada dua versi yaitu:


 PPP Absolute
 PPP Relative
 PPP Absolute
Kurs spot ditentukann oleh harga relatif dari
sejumlah barang yang sama (Ditunjukkan
oleh indeks harga)
S=P/P*

 PPP Relative
Presentase perubahan kurs nominal akan
sama dengan perbedaan inflasi diantara
kedua negara
ΔSte = ΔPte - ΔPte*
 Nilai rupiah Indonesia overvaluation
 Nilai dollar Amerika undervaluation
Doktrin paritas suku bunga mengatakan bahwa
perbedaan suku bunga antara dua Negara akan
sama dengan premi forward dari kurs valas.
Dengan asumsi pasar asset adalah pasar yang
effisien.
Rumus:
ft – st = rt - rt
dimana ft = kurs forward, St = kurs spot, rt =
suku bunga nominal di dalam negeri, rt =
suku bunga nominal di luar negeri
Menekankan kepada pentingnya menggunakan
informasi
kurs forward seefektif mugkin untuk memprediksi kurs
spot dimasa mendatang. Asumsinya, para pelaku
ekonomi memiliki harapan yang rasional dan dipasar
valas terdapat efisiensi antar waktu. Harapan pasar
terhadap variable ekonomi fundamental yang
mempengaruhi kurs dicerminkan oleh urs forward.
Rumus :
Set+1 = ft atau Set+1 - St = ft - St

dimana ft = kurs forward, St = kurs spot saat ini , dan


St+1 = Harapan kurs spot dimasa mendatang.
Dikemukakan oleh Irving Fisher diturunkan dari
persamaan fisher yang menyatakan bahwa
“suku buga nominal kira-kira sama dengan
suku bunga riil ditambah dengan harapan
inflasi”
Rumus :
rt – ret = Δpet - Δpet

dimana rt adalah suku bunga nominal dan pet


adalah harapan inflasi
 FE
 Sebagai contoh, apabila suku bunga riil
diupayakan konstan pada tingkat 5.5% dan inflasi
naik dari 2% menjadi 3%,
 maka Fisher Effect mengindikasikan bahwa suku
bunga nominal akan naik dari 7.5% suku bunga
riil 5.5% + laju inflasi 2% )

menjadi 8.5% suku bunga riil 5.5% + laju inflasi


3%).
 Dengan kata lain, teori ini menyatakan bahwa
tingkat suku bunga nominal dibentuk oleh dua
komponen yakni ekspektasi inflasi dan tingkat
suku bunga riil (rt )
Bila syarat PPP dimasukkan dalam syarat
paritas
fisher, terlihat bahwa harapan perubahan kurs
berhubungan dengan perbedaan suku bunga.
Kurs spot akan berubah dalam jumlah yang
sama namun dengan arah yang berkebalikan
dengan perbedaan suku bunga antara dua
Negara.
Rumus :
Set+1 - St = rt - rt
Kadang-kadang, peneliti maupun investor tidak hanya
peduli
dengan hubungan nominal tetapi juga dengan hubungan riil
antara kurs dengan perbedaan suku bunga. Oleh karena itu,
kita dapat menyatakan syarat paritas Fisher Internasional
dalam bentuk riil dengan cara mendeflasi perbedaan
harapan
inflasi (atau dengan mengurangi logaritma natural dari
perbedaan harga) dari syarat paritas fisher internasional. Ini
menghasilkan suatu hubungan yang disebut paritas suku
bunga riil, yaitu harapan perubahan kurs riil sama dengan
perbedaan suku bunga riil.

Rumus:
Δset - (Δpet - Δpet*) = (rt - Δpet) – (rt - Δpet*)

Anda mungkin juga menyukai