Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 1:

Dinda Indah Sari (16.10.033)


Ferry Adianto (16.10.037)
Fikih Al Hafad (16.10.038)
Istiqomah (16.10.039)
Muko Dimas W. (16.10.042)
Rahmatulloh Akbar P. (16.10.046)
Terapi Kognitif
 Terapi kognitif adalah terapi jangka pendek dan
dilakukan secara teratur, yang memberikan dasar
berpikir pada pasien untuk mengekspresikan perasaan
negatifnya, memahami masalahnya, mampu
mengatasi perasaan negatifnya, serta mampu
memecahkan masalah tersebut. Teori kognitif
sebenarnya rangkaian dengan terapi perilaku yang
disebut sebagai terapi kognitif dan perilaku, karena
menurut sejarahnya merupakan aplikasi dari beberapa
teori belajar yang bervariasi (Yusuf, Fitriyasari &
Nihayati, 2015).
Indikasi Terapi Kognitif
Menurut Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati (2015) indikasi
atau karakteristik pasien yang mendapatkan terapi
kognitif, sebagai berikut:
 Menarik diri.
 Penurunan motivasi.
 Defisit perawatan diri.
 Harga diri rendah.
 Menyatakan ide bunuh diri.
 Komunikasi inkoheran dan ide/topic yang berpindah-
pindah (flight of idea).
 Delusi, halusinasi terkontrol, tidak ada manik
deperesi, tidak mendapat ECT.
Masalah Keperawatan
Menurut Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati (2015)
beberapa masalah keperawatan yang muncul dan
dapat dilakukan intervensi terapi kognitif serta
memiliki tujuan keperawatan, adalah sebagai berikut:
 Resiko bunuh diri.
 Isolasi sosial.
 Harga diri rendah.
 Defisit perawatan diri.
Teknik-teknik Terapi
Kognitif
 Tehnik Restrukturisasi kognitif.
 Tehnik penemuan fakta-fakta
 Tehnik penemuan alternatif
 Dekatastropik
 Reframing
 Thought stopping
 Learning new behavior with modeling
 Membuat pola
 Token economy
 Role play
 Aversion therapy
 Contingency contracting
 Social skill training
Distorsi Kognitif
 Distorsi kognitif merupakan kesalahan logika,
kesalahan dalam penalaran, atau pandangan
individual dunia yang tidak mencerminkan realitas.
Distorsi dapat berupa positif atau negatif.
Macam-macam distorsi
kognitif
 Pemikiran “segalanya atau tidak sama sekali”
 Overgeneralisasi
 Personalisasi
 Berpikir dikotomi
 Pembencanaan
 Membuat abstrak yang selektif
 Kesimpulan yang tidak beralasan
 Membesar-besarkan atau mengecilkan
 Prefeksionis
 Eksternalisasi harga diri
 Filter mental
 Mendiskualifikasi hal positif
Teknik Kontrol Mood
1. Teknik tiga kolom
 a. Pikiran otomatis
 b. Distorsi kognitif.
 c. Tanggapan rasional.

2. Panah vertikal
 Yaitu belajar memberi pendapat secara rasional, yang
bisa diterima oleh akal berdasarkan bukti dan fakta
yang ada.
Pelaksanaan Terapi
Kogrnitif
 Terapi kognitif terdiri atas sembilan sesi, yang masing-
masing sesi dilaksanakan secara terpisah. Setiap sesi
berlangsung selama 30–40 menit dan membutuhkan
konsentrasi tinggi Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati
(2015).
 Sesi I: Ungkap pikiran otomatis.
 Sesi II: Alasan.
 Sesi III: Tanggapan.
 Sesi IV: Menuliskan
 Sesi V: Penyelesaian masalah.
 Sesi VI: Manfaat tanggapan.
 Sesi VII: Ungkap hasil.
 Sesi VIII: Catatan harian.
 Sesi IX: Sistem dukungan
Kesimpulan
 Terapi kognitif adalah terapi yang mempergunakan
pendekatan terstruktur, aktif, direktif dan berjangkan
waktu singkat, untuk menghadapi berbagai hambatan
dalam kepribadian, misalnya ansietas atau depresi.
Terapi kognitif digunakan untuk mengidentifikasi,
memperbaiki gejala perilaku yang malasuai, dan
fungsi kognisi yang terhambat, yang mendasari aspek
kognitif yang ada. Terapis dengan pendekatan kognitif
mengajarkan pasien atau klien agar berpikir lebih
realistik gejala yang berkelainan yang ada.
Terima kasih banyak
(Rutam Nuwus Kanyab)

Anda mungkin juga menyukai