OBESITAS
Hipertensi
Diabetes mellitus
Gagal jantung kongestif
Arteria koronaria
Infiltrasi lemak kedalam hati
Dan mengubah profil ADME obat
Penetapan dosis pada pasien obesitas
Berat badan total (TBW) : Penetapan loading dose, volume distribusi obat
lipofilik
Berat badan ideal (IBW) : Untuk penetapan dosis mainstenance obat yang
klirensnya tidak terpengaruh pada obesitas
Berat badan langsing ,Fat-free mass (lean body weight/LBW) : Untuk
penetapan dosis mainstenance obat yang klirensnya meningkat
Berdasarkan berat badan yang telah dikoreksi (adjusted body
weght/ABW) : Digunakan untuk obat obat yang hidrofilik
Indeks masa tubuh (body mass index/BMI)
Luas permukaan tubuh (BSA)
Tergantung sifat fisiko-kimiawi obat dan tingkat obesitas
Menurut Ritschel & Kearns (2004)
Seseorang disebut mempunyai berat badan normal jika berat badannya ± 10%
IBW
Kenaikan ikatan obat dengan AAG, Penurunan fraksi bebas obat basa
lipoprotein, asam lemak bebas lemah,kemungkinan pendesakan
asam lemah
metabolisme Kenaikan aliran darah splanchnic dan Mengurangi klirens obat rasio
hati, jumlah sel hati, degenerasi sel estraksi hepatik tinggi. Aktivitas
parensim enzim (metabolisme fase -1)
Glukuronidasi dan sulfasi
meningkat
Eksresi Kenaikan ukuran ginjal, kecepatan Kenaikan klirens renal
aliran darah ginjal, filtrasi glomelurus,
sekresi tubular
DISPOSISI OBAT
Absorbsi
Distribusi obat tergantung dari berbagai faktor obat dan fisiologik sedangkan
pada obesitas terjadi kenaikan curah jantung,volume darah,berat organ,berat
tubuh langsing (lean body mass/LBM) dan kenaikan jaringan adipose
Pada orang obesitas enzim CYP2E1 meningkat enzim ini diduga penyebab
kanker pada obesitas karena ia mematobolisme prokarsinogen dan
penyebab penyakit hati karena alkohol.
Enzim CYP3A4 dan CYP2B6 berkurang
Aliran darah hepatik juga meningkat tetapi tidak signifikan atau tidak
bermakna untuk mengubah klirens obat sehingga pendosisan obat tetap
pakai berat badan ideal
Eksresi
Heterogenitas subyek
Gender
Berat badan yang dijadikan acuan dosis
Barangkali persamaan yang digunakan untuk
menghitung Vd dan klirens obat tidak akurat
jika diterapkan pada subyek Indonesia yang
umumnya memiliki tubuh lebih kecil
DAFTAR PUSTAKA