Anda di halaman 1dari 17

Kimia & Bahan Listrik

• SIFAT – SIFAT BENDA PADAT


• BAHAN PENYEKAT
• BENTUK PENYEKAT

Kelompok 10
1. Isa Asyuri (14224013)
2. Andi setiawan (14224014)
SIFAT FISIS BENDA PADAT

 Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatan akan


berkurang
 Jika isi berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah

Jadi, benda labih padat dalam keadaan dingin daripada dalam


keadaan panas.
Hubungan tentang kepadatan ini dapat dirumuskan dengan:
𝑚 Keterangan
𝑝= 𝑝 = kepadatan (𝑔𝑟/𝑐𝑚3 )
𝑉 𝑚 = massa (𝑔𝑟)
𝑉 = volume (𝑐𝑚3 )
 Pemuaian bendapadat
Pemuaianbendaantarasatudengan yang lainnyaberbeda,
tergantungdarikoefisienmuairuangbenda.
Ketentuanbahwakoefisienmuairuangsuatubendaadalahbulangan
yang menunjukanpertambahanruangdalam𝑐𝑚3 suatubenda yang
isinya 1 𝑐𝑚3 , bilamanasuhunyadinaikan1℃.

Keterangan:
𝑽𝒕𝟐 = 𝑽𝒕𝟏 𝟏 + 𝜶(𝒕𝟐 − 𝒕𝟏 ) 𝑽𝒕𝟐 = volume setelahdipanasi𝑳𝒕𝟐 = panjangsetelahdipanasi
𝑳𝒕𝟐 = 𝑳𝒕𝟏 𝟏 + 𝜶(𝒕𝟐 − 𝒕𝟏 ) 𝑽𝒕𝟏 = volume sebelumdipanasi𝑳𝒕𝟏 = panjangsebelumdipanasi
𝜶 = koefisienmuairuang
𝒕𝟐 = suhusesudahdipanasi
𝒕𝟏 = suhusebelumdipanasi
 KALOR LEBUR DAN KALOR BEKU
Ketentuan menyatakan bahwa kalor lebur suatu zat adalah bilangan
yang menunjukan berapa kalori yang diperlukan untuk mencairkan 1
gram zat padat itu pada pangkal cair. Sedangkan kalor beku suatu
zat adalah bilangan yang menunjukan banyaknya kalori yang
dikeluarkan oleh 1 gram zat ketika membeku pada pangkal bekunya.
Sifat Mekanis
Sifat mekanis adalah perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-
gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu
tergantung pada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda
tersebut dibuat. Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga
kemungkianan yang akan terjadi pada suatu benda:
a) Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai
sifat elastis.
b) Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya
sebagian saja yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang
bekerja melampaui batas elastisitasnya sehingga sifat elastisitas menjadi
berkurang.
c) Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang
bekerja jauh melampaui batas elastisitas sehingga siafat elastisitas sama sekali
hilang.
 Tegangan patah
Tiapbahan yang mengalamipembebananjikaditambahterusmenerus,
mula-mulamengalamiperubahanbentukdanakhirnyaakanpatah.
Teganganpatahadalahbatastegangandalamkg/𝑐𝑚2 , dimanabahan
aka patahapabilabebannyamelampauibatas. Sedangkan yang
dimaksuddengantegangan Tarik/tekandalam 1kg/
𝑐𝑚2 yaitubesarnyagaya yang bekerja (kg) dalamsatuanluas𝑐𝑚2 ,
dandapatditulisdenganpersamaan :

Keterangan:
𝑃 T = teganganpatah (kg/𝑐𝑚2)
𝑇= P = gaya yang bekerja (kg)
𝐴 A = luaspotongan normal (𝑐𝑚2 )
Besar batas-proporsional, batas-elastis, batas-cair, dan batas patah
untuk tiap-tiap bahan dapat diperoleh dengan percobaan. Kecuali
besar tegangan yang diizinkan dapat pula tergantung kepada
macam muatannya, antara lain:
a) Muatan yang bersifat diam dan besarnya tetap, disebut muatan
statis.
b) Muatan santak mempunyai satu atah, tetapi berubah antara nol
dan nilai tertinggi. Untuk muatan ini tegangan yang diizinkan 2/3
dari tegangan muatan statis.
c) Muatan berganti-ganti bekerja dengan arah berganti-ganti.
Tegangan yang diiinkan 1/3 dari tegangan yang diizinkan untuk
muatan statis.
 Perubahan Bentuk Karena Beban
Jika suatu batang mengalami beban Tarik/tekan, maka akan memanjang
atau memendek. Menurut percobaan Robert Hooke menyatakan: batang
yang pajangnya 1 cm dibawah batas muatan tertentu, maka pemanjangan
atau pemendekannya
a. Berbanding lurus dengan gaya tarik/tekan (P)
b. Berbanding lurus dengan panjang semula (l)
c. Berbanding terbalik dengan luas potongan (q)
d. Tergantung pada macam bahan batang tersebut

Dengan persamaan
Keterangan:
∆𝑙 = perpanjangan/perpendekan (cm)
𝑃. 𝑙 𝑃 = beban yang bekerja (N)
∆𝑙 = 𝑙 = panjangbendakerjaawal (cm)
𝐸. 𝐴 𝐸 = modulus elastisasbahan (N/cm2 )
𝐴 = luaspotongan (cm2 )
 Tegangan Geser
Tegangan geser terjadi apabila beban terpasang menyebabkan
salah satu penampang benda cenderung menggelincir pada
penampang yang bersinggungan .
Dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan:
𝐹 𝜏 = tegangangeser (N/𝑚2 )
𝜏= 𝐹 = gayageser (N)
𝐴 𝐴 = luaspotongan (𝑚2 )
 Sifat Kimia

Berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat
dari logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri
dengan sekitarnya atau bahan itu sendiri dengan bahan cairan.
Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah yang disebut
berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya
disebut pemburaman.
BAHAN PENYEKAT

 Bahan penyekat atau sering disebut dengan istilah isolasi adalah


suatu bahanyang digunakan dengan tujuan agar dapat
memisahkan bagian-bagian yang berteganganatau bagian-
bagian yang aktif. Sehingga untuk bahan penyekat ini perlu
diperhatikanmengenai sifat-sifat dari bahan tersebut, sepeti : sifat
listrik, sifat mekanis, sifat termal,ketahanan terhadap bahan kimia,
dan lain-lain.
1) Sifat Listrik

Sifat Listrik yaitu suatu bahan yang mempunyai tahanan jenis listrik
yang besar agar dapatmencegah terjadinya rambatan atau
kebocoran arus listrik antara hantaran yang berbedategangan atau
dengan tanah. Karena pada kenyataannya sering terjadi kebocoran,
makaharus dibatasi sampai sekecil-kecilnya agar tidak melebihi batas
yang ditentukan olehperaturan yang berlaku (PUIL : peraturan umum
instalasi listrik)
2) Sifat Mekanis

Mengingat sangat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka perlu


dipertimbangkankekuatannya supaya dapat dibatasi hal-hal
penyebab kerusakan karena akibat salahpemakaian. Misal
memerlukan bahan yang tahan terhadap tarikan, maka dipilih
bahandari kain bukan dari kertas karena kain lebih kuat daripada
kertas.
3) Sifat Termis

Panas yang timbul pada bahan akibat arus listrik atau arus gaya
magnitberpenga-ruh kepada penyekat termasuk pengaruh panas
dari luar sekitarnya.Apabila panas yang terjadi cukup tinggi, maka
diperlukan pemakaian penyekat yang tepat agarpanas tersebut tidak
merusak penyekatnya.
3) Sifat Kimia

Akibat panas yang cukup tinggi dapat mengubah susunan kimianya,


begitu pulakelembaban udara atau basah disekitarnya. Apabila
kelembaban dan keadaan basahtidak dapat dihindari, maka harus
memilih bahan penyekat yang tahan air, termasukjuga kemungkinan
adanya pengaruh zat-zat yang merusak seperti : gas, asam,
garam,alkali, dan sebagainya.
 Bentuk Penyekat

Bentuk PenyekatBentuk penyekat menyerupai dengan bentuk benda pada


umumnya, yaitu : padat, cair, dan gas sesuai dengan kebutuhannya

a) Penyekat bentuk padat


Beberapa macam penyekat bentuk padat sesuai dengan asalnya, diantaranya :
i. Bahan tambang, seperti : batua pualam, asbes, mika, mekanit,
mikafolium,mikalek, dan sebagainya.
ii. Bahan berserat, seperti : benang, kain, (tekstil), kertas, prespan, kayu, dll.
iii. Gelas dan keramik
iv. Plastik
v. Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya.
vi. Bahan -bahan lain yang dipadatkan.
b) Penyekat bentuk Cair

Penyekat dalam bentuk cair ini yang paling banyak digunakan


adalah minyaktransformator dan macam-macam minyak hasil bumi.

c) Penyekat bentuk Gas


enyekat dalam bentuk gas ini dapat dikelompokkan ke dalam : udara
dan gas -gaslain, seperti : Nitrogen, Hidrogen dan Carbondioksida
(CO2), dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai