Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 12

 Nama Anggota Kelompok :

• Alandra Rizhaqi Vastra 1618011160


• Olivia Putri Chairunnisa 1658011001
• Fukrapti 1618011041
• Fadillah Maulidia 1618011087
• Aulia Fasya 1618011057
• Khoirun nisa 1618011058
• Nurma Retno Ningtyas 1618011093
• Ratu Nirmala Wahyunindita 1618011136
• Aditya Ramadhon Islami S. 1658011053
• Dinda Annisa Fitria 1618011185
• Ina Rendayu 1418011106
Skenario
Pasien Tn. A, usia 20 tahun, mengeluh nyeri pada bagian ulu hati yang
berlangsung sekitar 2 jam lalu disertai sering sendawa. Pasien mengatakan
keluhan ini hilang timbul dan biasanya muncul ketika pasien terlambat
makan karena pasien mengaku kerap kali tidak makan teratur dan
membiarkan perut kosong dalam waktu yang cukup lama. Keluhan ini telah
dirasakan sejak pasien berusia 15 tahun. Pasien sering mengkonsumsi
makanan pedas dan minum kopi. Riwayat demam dan BAB cair disangkal.
Riwayat merokok dan konsumsi alcohol disangkal.
Biodata Pasien
 Nama : Alandra Rizhaqi Vastra

 Usia : 20 tahun

 Tanggal lahir : 22 Desember 1998

 Pekerjaan : Mahasiswa

 Alamat : Rajabasa
Anamnesis
 Keadaan Umum : Sakit ringan
 Tingkat kesadaran : komposmentis
 Riwayat penyakit sekarang :
• nyeri bagian ulu hati (nyeri regio epigastric), nyeri tidak menjalar
• Onset 2 jam yang lalu
• Nyeri seperti ditusuk, sering sendawa
• Keluhan sudah berulang dan hilang timbul
• Riwayat pengobatan tidak ada
• Demam (-), diare (-)
• Mual muntah (-)
 Riwayat penyakit dahulu :
• Pasien pernah menderita apendisitis dan telah di apendektomi 2 tahun lalu, pasien menderita
demam tifoid 1 bulan lalu.
 Riwayat penyakit keluarga:
• Ibu memiliki keluhan yang sama dengan keluhan yang dialami pasien
 Riwayat Sosial :
• Riwayat makan tidak teratur, sering konsumsi makanan pedas dan kopi, konsumsi alcohol (-), riwayat
merokok (-), riwayat konsumsi obat jangka panjang (-)
Anatomi Gaster
 Gaster terletak pada kuadran kiri atas dari cavitas peritoneal, biasanya berada

diantara tulang vertebra T7 sampai tulang vertebra L3.

 Ukuran gaster bervariasi pada setiap individu, namun pada orang dewasa

ukuran panjang gaster berkisar antara 15 cm - 25 cm.

 Pada kondisi kosong, gaster memiliki volume ±50 mL dan volumenya akan

terus bertambah ketika terisi makanan hingga pada kondisi terisi penuh gaster
dapat menampung hingga 4L.

 Gaster memiliki mukosa bagian dalam yang berlipat yang disebut rugae gaster.

 Gaster dapat dibagi menjadi 4 bagian: kardia, fundus, korpus, dan pylorus.
Anatomi Gaster

Tortora and Derrickson, 2012


3 Fase di Lambung
Tempat Produksi Cara stimulasi Efek Sekretorik Efek Motilitas
Gastrin Distensi: Protein yang Meningkatkan sekresi Mempercepat proses
Di lambung dan telah dicerna sebagian, lambung pengosongan lambung
duodenum stimulasi otonom, proses dgn cara meningkatkan
menelan kopi atau motilitas lambung dan
alkohol merelaksasi sfingter
pylorus
Secretin Keasaman kimus Menginhibisi sekresi Menurunkan motilitas
di duodenum gaster: stimulasi lambung
pankreas untuk
mensekresi ion
bikarbonat dlm jumlah
besar,
Kolesistokinin Asam lemak dan lipid lain Menginhibisi sekresi Menurunkan motilitas
Intestinum gaster lambung

Gastric Inhibitory Asam lemak dan lipid lain Menginhibisi sekresi Menurunkan motilitas
Polypeptide gaster lambung
Duodenum dan proksimal
Jejunum
Fungsi Mortorik Fungsi Pencernaan dan Sekresi

Fungsi menampung
Menyimpan makanan tersebut sedikit demi sedikit untuk dicerna.
Pencernaan protein oleh pepsin dan HCl di
Menyesuaikan peningkatan volume tanpa menambah tekanan dengan relaksasi
mulai saat ini.
reseptif otot polos yang dipera ntarai oleh nervus vagus dan di rangsang oleh
gastrin.
Fungsi mencampur Sintesi s dan pelepasan gastrin
Memecahkan makanan menjadi partikel - partikel lain dan mencampur dengan dipengaruhi oleh protein yang dimakan,
getah lambung mengelilingi kontraksi otot yang mengelilingi lambung. Kontraksi peregangan antrum, alkalinisasi antrum
peristaltik diatur oleh suatu irama listrik intrinsik dasar. dan rangsangan vagus.
Fungsi pengosongan lambung
Hal ini diatu r oleh pembukaan sfingter pilorus yang dipengaruhi oleh viskositas, Sekresi faktor intrinsik memungkinkan
keasamaan, aktivitas osmotik, keadaan fisik, serta oleh emosi, obat - obatan absorbsi vitamin B 12 dari usus halus
dan olahraga. Pengosongan lambung diatur oleh faktor syaraf dan hormonal, bagia distal.
seperti kolesistokinin

Sekresi mukus membentuk selubung yang


melindungi lambung serta berfungsi
sebagai pelumas pada makanan

Sekresi bikarbonat akan di produksi


bersama gel mukus sebagai barier dari
asam lumen
Etiologi
dispepsia

Dispepsiafungsion
Dispepsiaorganik
al

-Tukakpeptik
Saranapenunjangdiagnostikkonve - Gastritis
nsionaldanbakutidakdapatmempe
rlihatkanadanyapatologisstruktura Idiopatik -Batukandungempedu
lataubiokimiawi -Duodenitis
- Bilerefluks
Dispepsia
• Nyeri epigastrium terlokalisasi
dengan • Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasida
keluhan seperti • Nyeri saat lapar
ulkus (ulcus- • Nyeri episodik
like dyspepsia)

Dispepsia • Mudah kenyang


dengan gejala • Perut cepat terasa penuh saat makan
seperti • Mual
dismotilitas • Muntah
(dysmotility-like • Upper abdominal bloating (bengkak perut bagian atas)
dyspepsia) • Rasa tak nyaman bertambah saat makan

Dispepsia non
spesifik (tidak
ada gejala
seperti kedua
tipe di atas)
 Sindroma dispepsia bersifat akut atau kronis sesuai dengan
perjalanan penyakit. Pembagian akut dan kronik berdasarkan
atas jangka waktu tiga bulan.
 Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin
disertai dengan sendawa dan suara usus yang keras
(borborigmi).
 Pada beberapa penderita, makan dapat memperburuk nyeri,
sedangkan pada penderita lainnya, makan bisa mengurangi
nyeri.
 Gejala lain meliputi nafsu makan menurun, mual, sembelit, diare
dan flatulensi (perut kembung)
Diagnosis Dispepsia
Kriteria Roma III
Terdapat ≥ 1 gejala :
Nyeri epigastrium

Rasa terbakar di epigastrium

Rasa penuh atau tidk nyaman setelah makan

Rasa cepat kenyang

Minimal 3 bulan dalam waktu 6 bulan terakhir


Diagnosis Dispepsia

Sumber Gambar : Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (2014)


Diagnosis Dispepsia
Tanda bahaya :

 BB turun
 Disfagia progresif Lakukan endoskopi dulu
 Muntah rekuren/persisten
 Perdarahan saluran cerna
 Anemia
 Demam
 Massa daeah abdomen bagia atas
 RPK kanker lambung
 Dispepsia awitan baru pasie > 45 tahun
Diagnosis Dispepsia

Sumber Gambar : Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (2014)


Diagnosis Dispepsia

Sumber Gambar : Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (2014)


Diagnosis Dispepsia

Sumber Gambar : Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (2014)


Pembahasan

Berdasarkan skenario diketahui bahwa Tn. A menderita


dispepsia karena dari skenario diketahui bahwa Tn. A
datang dengan keluhan nyeri ulu hati sehingga dapat
memberikan gambaran organ yang terkena adalah gaster.
Kemudian diketahui juga bahwa pasien sering sendawa dan
kerap kali makan tidak teratur serta sering makan makanan
pedas dan juga mengkonsumsi kopi
Makantidakteratur

Makan teratur sangat penting bagi sekresi asam


Ketidakteraturan makan seperti kebiasaan makan
lambungmemudahkan lambung mengenali
buruk, tergesa-gesa, dan jadwal yang tidak teratur
waktu makan sehingga produksi asam
dapat menyebabkan dispepsia
lambungterkontrol.

Makan tak teraturmembuat lambung sulit untuk beradaptasi jika hal ini berlangsung
lamaproduksi asam lambung akan berlebihanmengiritasi dinding mukosa pada
lambungtimbul gastritis dan dapat berlanjut menjadi tukak peptikhal tersebut dapat
menyebabkan rasa perih dan mual.
Produksi asam
lambung berlangsung
terus-menerus
sepanjang hari. Tidak
adanya konsumsi
makanan yang masuk Jarang sarapan di pagi hariberesiko terkena dispepsia
akan mengganggu pada pagi hari tubuh memerlukan banyak kaloriapabila
proses pencernaan.
tidak makan dapat menimbulkan produksi asam lambung.

Suasana yang sangat asam di dalam lambung dapat


membunuh organisme patogen yang tertelan atau masuk
bersama dengan makanan. Namun, bila barier lambung
telah rusak, maka suasana yang sangat asam di lambung
akan memperberat iritasi pada dinding lambung.
Makananpedas

Makananpedasdanberbumbutajamdapatmerangsangsekresiasamla
mbungberlebihdandapatmengiritasidindinglambungsehinggamunculg
ejaladispepsia.

Terlalubanyakmengkonsumsimakananpedasakanmerangsangsistempencernaant
erutamalambungdanususuntukberkontraksisehinggadapatmenyebabkangejalanye
ripadaperutdanmenimbulkanrasapanasterbakarpadauluhati
kafein dapat
Minum kopi mengendurkan lower
esophageal spincter,
katup antara lambung
dan kerongkongan
sehingga asam lambung
kopimengandungkafeinyangmenimbulkanefekpad dan gas akan naik ke
asistemgastrointestinalyaitumeningkatkanekskres kerongkongan
igastrinsehinggamerangsangproduksiasamlambun menimbulkan gejala
gkarenakafeinmengandungsenyawaasamdiantara heartburn, mulut terasa
nyacaffeicaciddanchlorogenicacid. asam dan sendawa

tingginyaasammenyebabkanperadanganhinggalukapadamukosalambungsertaduodenumdanmeningkatkantekanandalamlambung
Lampiran

Anamnesis pasien
Daftar Pustaka
O Ganong WF. 2015. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-24.
Jakarta: EGC
O Harahap, Y. (2009). Karakteristik Penderita Dispepsia Rawat Inap di
Rumah Sakit Martha Friska Medan Tahun 2007.
O Herman, B. (2004). Fisiologi pencernaan untuk kedokteran. Padang :
Andalas University Press.
O Reshetnikov OV, Kurilovich SA, Denisova DV, Zavyalova LG,
Tereshonok IN. 2007. Prevalence of Dyspepsia and Irritable Bowel
Syndrome Among Adolescent of Novosibirsk, Institute Of Internal
Medicine Russia. Int. J Circumpolar Health. 60(2):253.
O Selviana, berta yolanda. (2015). Effect cofee and stress with the
incindence of gastritis. Majority;4(2)

Anda mungkin juga menyukai