Anda di halaman 1dari 25

TONSILITIS

Tisa Christi Pakiara


1853098
Anatomi Tonsil
O Tonsil terbagi menjadi 3 bagian yaitu tonsila
faringeal, tonsila palatina dan tonsila lingual
O Terletak di rongga faring (nasofaring dan
orofaring)
O Ke 3 bagian tonsil tersebut membentuk
sebuah bangunan berbentuk cincin yang
dinamakan Cincin Waldeyer (Waldeyer’s
Ring)
Tonsilitis
O Definisi:

Merupakan peradangan umum dan


pembengkakan dari jaringan tonsila
palatina yang biasanya disertai dengan
pengumpulan leukosit, sel-sel epitel mati,
dan bakteri patogen dalam kripta.
Tonsilitis Akut
Berdasarkan penyebabnya, tonsilitis akut
dibagi menjadi dua penyebab yaitu:
O Tonsilitis Viral
O Tonsilitis Bakterial
Patofisiologi
Bakteri menginfiltrasi
lapisan epitel jaringan Reaksi radang
tonsil

Detritus Keluarnya leukosit


terbentuk polimorfonuklear

Detritus merupakan
kumpulan leukosit, Detritus
bakteri yang mati dan mengisi kripta
epitel yang terlepas
Tanda Dan Gejala
O Nyeri tenggorok Pada pemeriksaan
O Nyeri menelan ditemukan:
O Pembengkakan tonsil
O Demam dengan
O Tonsil terlihat
suhu tubuh tinggi
hiperemis dan adanya
O Rasa lesu detritus berbentuk
O Tidak nafsu makan folikel/lakuna/tertutup
O Nyeri telinga (otalgia) membran semu
O Nyeri tekan dan
bengkak pada kelenjar
submandibula
Tonsilitis Kronik
Merupakan peradangan kronis Tonsila
Palatina setelah serangan akut yang berulang
atau infeksi subklinis. Tonsilitis berulang
banyak terdapat pada anak-anak, yang
diantara serangan infeksi tonsil dapat terlihat
sehat atau dapat juga terlihat membesar.
Tonsilitis Kronik
Etiologi
• 25% disebabkan oleh streptokokus B
hemolitikus grup A
Faktor Predisposisi
• Rangsangan menahun dari rokok
• Beberapa jenis makanan yang dapat
menyebabkan serangan berulang
• Pengaruh cuaca
• Kelelahan fisik
• Pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat
Patologi
Epitel mukosa
Proses radang
tonsil dan jaringan
berulang
limfoid terkikis

Jaringan parut akan Jaringan limfoid


mengkerut dan kripti diganti oleh
akan melebar jaringan parut

Kripti akan terisi Proses terus berlanjut


dengan detritus hingga menembus kapsul
tonsil

Perlekatan dengan
jaringan sekitar fosa
tonsilaris
Gejala dan Tanda
O Rasa mengganjal di O Pada pemeriksaan
tenggorok didapatkan:
O Rasa kering di O Tonsil membesar
tenggorokan dengan permukaan
O Nafas berbau yang tidak rata,
O Tidur mengorok
kriptus melebar dan
beberapa kripti terisi
oleh detritus
O Anamnesis=
Adanya keluhan rasa sakit di tenggorok, nyeri
menelan, rasa mengganjal pada tenggorok,
nafas berbau, terkadang ada demam, malaise
O Pemeriksaan Fisik=
Tampak tonsil membesar dengan adanya
hipertrofi dan jaringan parut. Tampak kripti
melebar dan terisi oleh detritus
O Pemeriksaan Penunjang=
Kultur dan uji resistensi dari sediaan apus
tonsil
Penatalaksanaan
Tirah baring

Pemberian cairan adekuat

Diet ringan

Analgetika

Antivirus (jika diperlukan)


Tonsilektomi
O Tonsilektomi adalah mengeluarkan seluruh
tonsil dengan pembedahan (Kamus
kedokteran 2000)
O Tonsilektomi adalah operasi pengangkatan
amandel/tonsil, bagian dari kelompok
jaringan limfoid yg berperan melawan infeksi
kuman yang terhirup atau tertelan
Tonsilektomi
Laporan Kasus Post Op
Tonsilektomi
Data Umum Pasien
Nama Pasien : An. B
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Agustus 2011
Agama : Khatolik
Alamat : Kota Baru Parahyangan
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD
Assesmen Keperawatan
Keluhan Utama : Nyeri bekas insisi dengan
skala 7 (0-10), nyeri timbul saat menelan
Riw. Penyakit dahulu : Tonsilitis
Riw. Penyakit sekarang : Post op tonsilektomi
Pengkajian Fisik
Vital Sign
T = 36,6 % R = 20x/mnt SpO2 = 99%
P = 115x/Mnt BP = 90/60mmHg
Kepala : Simetris, tidak ada lesi dan benjolan
Leher/Tenggorokan : Terdapat luka bekas insisi, nyeri
menelan
Mata : Pupil bereaksi dengan baik terhadap cahaya
Telinga : Simetris, pendengaran baik
Hidung : Tidak ada lesi, penciuman baik
Dada : Tidak ada lesi, tidak ada benjolan, pengembangan
paru baik RR 20x/mnt
Extremitas atas : Tidak ada edema, bergerak dengan baik,
terpasang IV RL + PK 15 gtt/mnt
Extremitas bawah : Tidak ada edema, pergerakan baik
Abdomen : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Genetalia : Tidak terkaji
Pemeriksaan Diagnostik
Hematologi
Hemoglobin : 12,5
Hematocrit : 34,6
RBC : 4,8
MCHC : 36
Obat - Obatan
Fentanyl
I : Peredah nyeri untuk operasi dan setelah operasi
KI : Meningkatkan sindrom serotonin
ES : Sesak nafas, irama jantung pelan
Profol
I : Menekan dan menurunkan tingkat kesadaran untuk
pasien operasi
KI : Penderita anemia,lansia, gangguan hati dan ginjal
ES : Ruam, gatal, gangguan pernafasan
Asam Traneksamat
I : Mengurangi dan menghentikan perdaraha
KI : Penderita perdarahan sub araknoid
ES : Sakit kepala, nyeri otot dan sendi
Analisa Data
Data DS dan DO Etiologi Masalah
Ds : ‘ Tenggorokannya sakit” Pembesaran tonsil Nyeri Akut
DO = - Klien menangis kesakitan
- Klien gelisah Infeksi saluran
nafas

Gangguan
nafas/Gangguan
menelan

Tonsilektomi

Nyeri
Diagnosa Keperawatan

Nyeri akut berhubungan dengan Pos op


tonsilektomi
Intervensi
Diagnosa Noc Nic Rasional Evaluasi
Keperawatan
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri 1. Membedakan S = Nyeri berkurang
berhubungan dengan tindakan PQRST penyebab nyeri O = Pasien tampak
Pos op tonsilektomi keperawatan P = Nyeri pos op dankemajuan atau rileks
Yang ditandai dengan diharapkan nyeri Q = Nyeri seperti perbaikan A = Masalah teratasi
Ds : ‘ Tenggorokannya berkuran dengan KH terbakar penyakit sebagian
sakit” : R : Nyeri terasa dari P = Pasien pindah
DO = - Klien menangis -Klien tidak dalam mulut sampai diruang rawat 612
kesakitan menengis kesakitan tenggorokan
- Klien gelisah - Klien tampak S = Skala nyeri 7 (0-
nyaman 10)
T = Nyeri terasa saat
menelan
2. Ajarkan teknik 2. Dapat
distraksi mengalihkan nyeri
Klien menonton film
kartun menggunakan
handphone
3. Kolaborasi 3. Analgetik sebagai
pemberian analgetik Pereda nyeri
Fentanil
Health Teaching
Cara Mengurangi Nyeri Relaksasi Nafas Dalam

Distraksi 1. Ciptakan lingkungan yang tenang


2. Usahakan tetap rileks dan tenang
Contoh : 3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi
paru-paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3
1. Membayangkan hal – hal yang 4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui
mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan
menarik dan indah bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan
menghembuskan melalui mulut secara perlahan-
lahan
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
2. Membaca buku, Koran sesuai dengan 8. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil
terpejam
keinginan 9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah
yang nyeri :
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga
nyeri terasa berkurang
3. Menonton TV 11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat
singkat setiap 5 kali.

TISA CHRISTI PAKIARA


4. Medengarkan musik, radio, dll
PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai