Anda di halaman 1dari 14

PENETRASI PERKUTAN

Nama Kelompok 2
1. Febri Diana Asraka 164111005
2. Helda A. Kollo 164111008
3. Helena A. Nggose 164111009
4. Hendriana Nule 164111010
Kelas : Farmasi A Semeter /VI
Biofarmasetika Perkutan

 Absorpsi perkutan adalah masuknya molekul


obat dari luar kulit ke dalam jaringan di bawah
kulit, kemudian masuk ke dalam sirkulasi
darah. Masuknya obat atau zat aktif dari luar
kulit ke dalam jaringan kulit dengan melewati
membran sebagai pembatas.
 Membran pembatas ini adalah stratum
corneum yang bersifat tidak permeabel
terutama terhadap zat larut air, dibandingkan
terhadap zat yang larut dalam lemak. Penetrasi
melintasi stratum corneum dapat terjadi
karena adanya proses difusi melalui dua
mekanisme yaitu transepidermal dan
transappendageal.
Rute Perkutan

Rute
Transepidermal

Rute utama
Rute
Tranapendageal
Rute Transepidermal

Rute Transepidermal adalah rute permeasi


obat yang dapat melewati stratum corneum.
Prosespenembusan obat rute transepidermal
yaitu terdiri dari transeluler dan intraseluler
 Transeluler melalui protein dalam sel dilapisan
stratum corneum.
 Sedangkan intraseluler melalui ruang antar sel pada
stratum corneum.

Mekanisme yang paling dominan adalah


transeluler.
Mekanisme permeasi rute trasdermal sediaan topikal

 ketika salep dioleskan diatas permukaan kulit, hal


pertama yang terjadi adalah zat pembawa salep akan
berpartisi kedalam stratum corneum yang bersifat
lipofilik.
 Setelah itu zat pembawa akan berikatan dengan
matrix lipid yang ada di stratum corneum , selanjutnya
zat akfif lepas berdisolusi, kemudian berdifusi kedalam
lapisan dermis, dimana lapisan dermis terdapat
kapiler-kapiler darah.
 Sehingga terjadi absorbsi zat aktif kedalam sirkulasi
darah di lapisan dermis.
Mekanisme sistemik transepidermal.
 Pada pemberian sistemi obat ini berbentuk salon pass dan pada permukaan obat
ini mengandun nukleus . ketika obat ini ditempelkan pada kulit akan berpenetrasi
dan menembus stratum corneum dan masuk ke lapisan epidermis karena nukleus
tidak menembus terlalu dalam untuk menembus papila pada dermis,karena obat
ini bekerja secara tidak signifikan dan kemudian masuk kedalam aliran darah
Contoh sedian transepidermal

 Sediaan salep memiliki basis lemak yang lebih cendrung berpenetrasi melalui
stratum corneum.
Rute Transapendageal

 Prose penetrasi pada rute ini adalah pada adneksa


kulit terdiri dari kelenjar keringat dan transfolikuler.
 Pada transfolikuler yang terdapat rambut dan pada
setiap rambut membentuk selubung epidermis
hingga mencapai dermis yang membentuk selubung .
 Dan bagian akar rambut akan terlekat pada papila
dimana papila banyak mengandung pembuluh darah.
Obat dapat masuk melalui jalur transfolikuler atau
pori keringat sehingga menyebabkan obat
berpenetrasi
Lanjutan ……...

Mekanisme obat melalui transapendageal yaitu zat aktif obat


mengalami disolusi pada sediaan. Kemudaian difusi zat pembawa
pada kulit.
 Dan zat pembawa akan masuk melalui transfolikuler atau pori
keringat dan kemudian akan berpartisi kedalam zebum (kelenjar
minyak), dan masuk melalui jaringan epidermis
kemudian ke dermis dan hipodermis yang mencapai efek lokal
terapinya.
Lanjutan …….
 Jalur trasapendaeal tidak hanya terapi lokal , tetapi juga akan mencakup
sistemik .
 Ketika melewati jalur lokal maka hanya mencapai vaskuler pada lapisan
hipodermis , kalau efeknya sistemik akan masukk sistem pembuluh darah
sistemik, sehingga akan diedarkan ke seluruh tubuh
 Rute transapendageal merupakan rute yang sedikit digunakan untuk
transport molekul obat, karena hanya mempunyai daerah yang kecil
(kurang dari 0,1% dari total permukaan kulit). Akan tetapi rute ini berperan
penting pada beberapa senyawa polar dan molekul ion yang hampir tidak
berpenetrasi melalui stratum corneum
Contoh sediaan yan digunakan dalam rute transapendageal

 obat yang akan lebih mudah masuk melalui rute ini adalah cream dan lotion.
Lotion memiliki basis air dan cream yang mengandung air tidak kurang dari 60%,
Prinsip pemilihan Sediaan
perkutan

 Pada kulit tidak berambut, secara umum dapat dipakai sediaan salep, krim,
emulsi. Krimdipakai pada lesi kulit yang kering, salep dipakai pada lesi yang
tebal (kronis).
 Pada daerah berambut, losion dan gel merupakan pilihan yang cocok.
 Pada lipatan kulit, formulasi bersifat oklusif seperti salep, emulsi W/O
dapat menyebabkan maserasi sehingga harus dihindari.
 Pada daerah yang mengalami ekskoriasi, formulasi berisi alkohol dan asam
salisilat sering mengiritasi sehingga harus dihindari.
Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan
Kerugian
• Menghindari metabolisme lintas
pertama obat • Efek terapi yang timbul lebih lambat
• Mencegah rusaknya obat-obat yang tidak dibandingkan secara oral
tahan terradap Ph , saluran pencernaan • Tidak sesuai untuk obat-obat yang
dan juga mencegah terjadinya iritasi iritatif terhadap kulit.
saluran cerna oleh obat yang bersifat • Hanya obat dengan kriteria tertentu
iritatif. (yang dapat menembus kulit),
• Mudah untuk menghentikan pemberiaan sehingga tidak semua obat coco
obat, jika terjadi kesalahan obat diberikan secara tperkutan.
sehingga dapat mencegah terjadinya
tooksistas

Anda mungkin juga menyukai