Anda di halaman 1dari 12

KONTROL KUALITAS SISTEM PENGEREMAN PADA KERETA

PENUMPANG K1 DAN K3 PT. INDUSTRI KERETA API (PERSERO)

FAJRI ALFURQAN (02111440000182)


PUTU JESTYA ANGGRAWAN Y. P. (02111440000028)
Previous
KLASIFIKASI KELAS
KERETA PENUMPANG 2

Next
Kereta Api
Eksekutif (K1)
Kereta Api
Ekonomi (K3)
SISTEM PENGEREMAN

Previous
KERETA PENUMPANG
GAMBARAN UMUM

Next
KOMPONEN UTAMA KERETA PENUMPANG
- Distributor valve: terdiri dari katup dasar (basic valve
body) dengan sebuah relay valve yang terpasang
untuk menghasilkan universal action dan bracket
untuk memasang pipa ke katup distributor.
- Brake cylinder: silinder baja yang berisi piston dan
batang penekan serta pegas ulir. Alat ini meneruskan
tekanan udara (keluaran dari distributor valve)
menjadi gerakan mekanik melalui piston.
- Slack adjuster: pengatur kerenggangan yang secara
otomatis menyesuaikan kelonggaran dari rem blok
terhadap permukaan roda agar tetap dapat
melakukan pengereman pada berbagai kondisi.
- Air reservoir: tabung udara yang digunakan untuk
menampung udara bertekanan untuk proses
pengisian dan aplikasi rem.
- Hose coupling: kopling berupa karet pipa fleksibel
yang berfungsi untuk menghubungkan instalasi pipa
rem pada kereta yang satu dengan lainnya.
- Angle cocks: keran isolasi pada
ujung pipa rem yang berfungsi

Previous
untuk membuka dan menutup
aliran udara tekan dalam pipa
udara rem.
- Brake pipe: susunan pipa yang
terbuat dari baja. Brake pipe
berfungsi untuk menyalurkan
udara bertekanan dari kereta
satu ke kereta lainnya.

- Brake lever dan brake rod: batang baja dengan


7
ukuran tertentu untuk meneruskan gaya pengereman
dari silinder rem ke roda.
- Brake block: terbuat dari bahan baja tuang atau
komposit yang berfungsi untuk menekan roda pada
saat terjadi pengereman.
- Emergency pull box: handle yang jika dioperasikan
maka valve akan melepas udara dan memulai proses
pengereman secara darurat.

Next
Spesifikasi Unit Rem

Previous
KERETA PENUMPANG K1 & K3
Sistem pengereman pada kereta api eksekutif K1 dan ekonomi
K3 pada produk PT. INKA (Persero) menggunakan spesifikasi
sebagai berikut:
- 1 unit distributor valve seri AB 18 0357 buatan PT. PINDAD 8
- 2 unit bogie buatan PT. INKA
- 1 unit underframe seri B 885 16 MI 030 buatan PT. INKA
- 1 unit air reservoir seri AR 18 0410 buatan PT. PINDAD
- 1 unit slack adjuster seri DRV 10-600H1
- 2 unit coupler buatan PT. Barata Indonesia
- 1 unit brake cylinder seri 18 0319 buatan PT. PINDAD yang
mendistribusikan ke 2 buah bogie, semuanya terpasang secara

Next
sistematis pada underframe kereta dengan kontrol lokomotif.
klasifikasi kontrol kualitas

Previous
SISTEM PENGEREMAN KERETA PENUMPANG

Pengujian pengereman terbagi menjadi dua jenis, yaitu


tes durabilitas (durability test) dan tes fungsi (function
9
test). Durability test bertujuan untuk menguji ketahanan
komponen pada sistem pengereman, sedangkan
function test bertujuan untuk menguji apakah fungsi
dari salah satu komponen kereta bekerja dengan baik.

Next
Previous
Durability Test
Durability test merupakan salah satu pengujian kualitas pada sistem pengereman yang bertujuan
untuk menguji ketahanan pada sistem pengereman. Durability test pada sistem pengereman
terbagi menjadi dua pengujian, yaitu pemeriksaan kebocoran udara pada brake pipe dan
brake cylinder. Jika terjadi kebocoran yang melebihi batas yang ditetapkan pada brake pipe
dan brake cylinder, dilakukan pengecekan lubang kebocoran dengan cara mengairi brake pipe 10
dan brake cylinder dengan air sabun untuk mengetahui titik kebocoran. Kebocoran brake pipe
dan brake cylinder yang parah akan memengaruhi kinerja komponen-komponen lainnya. Tidak
lolos ujinya komponen rem pada durability test dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
proses assembling yang tidak rapi, material yang rusak, atau human error.

Next
Function Test

Previous
Function test merupakan salah satu pengujian kualitas pada sistem pengereman yang bertujuan
untuk menguji apakah fungsi dari salah satu komponen kereta bekerja dengan baik. Function
test pada sistem pengereman terbagi menjadi tiga pengujian, yaitu pemeriksaan parameter
spesifik, sensivitas dan insensivitas, dan fungsi tambahan. Pemeriksaan parameter spesifik meliputi
tekanan brake pipe, tekanan brake cylinder, waktu pengereman dan release brake cylinder,
perpindahan brake cylinder, jarak kontrol head, kerenggangan slack adjuster, dan jarak brake
11
block dengan roda.

Apabila terjadi kegagalan fungsi pada komponen rem setelah dilakukan function test,
komponen rem dapat diganti dengan komponen-komponen baru. Faktor-faktor yang
memengaruhi lolos uji atau tidaknya suatu komponen pada function test dapat berupa
pemilihan material, proses assembling, atau ketelitian penguji.

Next
standar kontrol kualitas parameter spesifik

Previous
SISTEM PENGEREMAN KERETA
Kontrol kualitas pengereman pada kereta penumpang K1 dan K3 yang
telah ditetapkan oleh PT. INKA adalah sebagai berikut:
- Kebocoran instalasi dalam waktu 60 detik ≤ 0,3 bar
- Kepekaan bekerjanya pengereman bila tekanan pada pipa udara
diturunkan dalam 0,1 bar hingga 0.3 bar yaitu dengan melakukan
pengereman sedikit demi sedikit. 12
- Langkah piston saat release sampai dengan aplikasi adalah sebesar
118 ± 10 mm = L2 – L1.
- Langkah batang pull rod slack adjuster adalah sebesar 580 ± 10 mm.
- Jarak kontrol head adalah sebesar 40 −0Τ+5 mm.
- Kerenggangan blok rem dengan roda adalah sebesar 10 ± 1 mm.
- Waktu pelepasan rem (release time) yang ditunjuk oleh penurunan
tekanan silinder rem dari 3.8 bar hingga 0.4 bar adalah selama 15-20
detik.
- Waktu pengereman (brake time) yang ditunjuk oleh peningkatan

Next
tekanan silinder dari 0.4 bar hingga 3,8 bar adalah selama 5 detik

Anda mungkin juga menyukai