Anda di halaman 1dari 26

Isolator

Bisma Prabaswaramukti F.
Muhammad Abdul Ghafur
Muhammad Fairus Adzka
M. Farid Alfa Rizki
Rakha Widya Putra
Tristan Ardhika
Visheva Nurhady A.
Contents • Sifat-sifat bahan isolator
• Bahan-bahan isolasi
• Kerusakan dielektrik padat dan cair
• Bahan isolasi padat
• Bahan isolasi cair
Definisi • An electrical insulator is a material
whose internal electric charges do not
flow freely; very little electric current
will flow through it under the
influence of an electric field. This
contrasts with other materials,
semiconductors and conductors, which
conduct electric current more easily.
The property that distinguishes an
insulator is its resistivity; insulators
have higher resistivity than
semiconductors or conductors.
Sifat-sifat bahan 1. Sifat Kelistrikan
isolator Bahan penyekat memiliki tahanan
listrik yang besar. Penyekat listrik yg
bertujuan kebocoran arus akibat
perbedaan potensial
2. Sifat Mekanis
Mengingat luasnya pemakaian bahan
penyekat, maka dipertimbangkan
kekuatan struktur bahannya. Misal
diperlukan bahan yg lebih elastis g
memliki sifat tarikan seperti kain
dibanding dengan kertas.
3. Sifat Termis

Panas yg ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik, berpengaruh terhadap


kekuatan bahan penyekat. Dalam hal ini, jika panas yang ditimbulkan suhunya
tinggi, maka bahan penyekat yang digunakan haruslah tepat misal, pada panci
dan termos.

4. Sifat Kimia

Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan
perubahan susunan bahan kimia. Demikian juga pengaruh adanya kelembapan
udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat, maka haruslah dipilih bahan
yang tepat pula terhadap sifat kimianya.
Bahan-bahan
isolasi Sebagai bahan isolasi maka material ini dapat dibuat
dari bahan padat, cair serta gas, dan dapat dibuat dari
bahan yang terdapat/disediakan oleh alam maupun
bahan yang dibuat secara sintetis;

1. An Organic

• Marmer, Kaolin (alam)

• Gelas, Keramik (Sintetis)

2. Organic

• Yang dikerjakan secara mekanis (Sutera, Selulosa)

• Yang dikerjakan secara kimia

• Yang dikerjakan secara sintetis


Susunan

1. Heterogen Keramik
Homogen Gas

2. Isolasi Berlapis
 Padat dengan gas (gas bertekanan)
 Padat dengan cair (kapasitor etc)
 Padat dengan padat (pada kabel fibre glass dilapisi cotton)
1. Sebagai Bahan Konstruksi
Ex:Marmer, Keramik, Gelas, Karet Sintetis atau bahan-bahan yang di press

2. Sebagai Bahan Pelapis


Asbess, Kayu Impregnated yang keras

3. Sebagai Selubung
Homogen Cat, Karet Lunak, PVC, PE
Penyelubung berlapis Kertas dengan serbuk
Bahan Pengisi :
• Padat : aspal
• Cairan : oli
• Gas : udara, N2, CO2, SF6

Untuk melakukan hal-hal tersebut diatas dapat dikerjakan secara:


1. Mekanis / Press
2. Dituang
3. Disemprot
4. Dilunakkan, etc.
Kerusakan • Kerusakan pada dielektrik padat tergantung pada
beberapa faktor antara lain :
dielektrik padat
1.Sifat/karakter medan listrik
 AC/DC
 Impluse
 Frequensi rendah
 Frequensi tinggi

2.Adanya kesalahan/kerusakan dari bahan


sendiri

3.Pendinginan/pemanasan bahan dielektrik

4.Proses penuaan/waktu penggunaan


Jenis kerusakan yang dapat terjadi pada dielektrik padat adalah sebagai
berikut :

 Kerusakan elektris Makroskopis (pada dielektrik homogen)


 Kerusakan Elektris Makroskopis bahan dielektrik homogen
berlangsungnya cepat sekali (10-7 s/d 10-8 dt) biasa disebabkan oleh energi
panas. Getaran yang terjadi pada kisi-kisi kristal menyebabkan elektron-
elektron pada atom mendapat tambahan energi. Tambahan energi ini atau
energi luar tersebut dapat menyebabkan elektron-elektron lepas dari kisi-
kisinya sehingga timbul kerusakan (terjadi ionisasi). Kerusakan seperti ini
terjadi akibat Kuat Medan yang tinggi. Bahan dielektrik mempunyai E
yang tinggi sekali.
 Kerusakan elektrik yang tidak homogen
 Ketidakhomogenan banyak disebabkan bahan dielektrik tercampur dengan unsur-
unsur/bahan lainnya seperti : gas,uap air dan sebagainya.
Terjadinya kerusakan dapat cepat sekali.
E lebih rendah dari bahan yang homogen.
 Bahan dielektrik yang berpori-pori mempunyai EBd rendah misalnya :

 Pada keramik yang berpori-pori cukup banyak dan besar


 Kayu
 Dan lain-lain
Untuk memakai bahan yang berpori maka biasanya bahan yang ada
dalam pori- pori tersebut (gas, uap air) dihilangkan lebih dahulu dengan cara
dipanaskan. Kemudian bahan tersebut diisi atau pori-pori yang sudah
ditinggalkan oleh gas/uap air tersebut diisi dengan bahan pengisi lainnya
seperti oli/minyak resin, inilah yang disebut dengan Impregneted, Contoh :
kayu dan kertas.
Kerusakan  kerusakan dielektrik akibat elektro kimia
 Terjadi karena proses elektrolisa, sehingga menurunkan
dielektrik cair kekuatan dielektrik. Kejadian ini merupakan proses
penuaan sehingga lama kelamaan bahan dielektrik akan
menurun kemampuannya dan kemudian rusak. Proses ini
berjalan lambat, tidak sekaligus tetapi secara menahun.

 d. elektro termal
 Kerusakan atau retak-retak yang terdapat pada bahan
dielektrik menyebabkan adanya arus bocor dan rugi
dielektrik. Adanya arus bocor dan rugi dielektrik ini
merupakan sumber panas dan menyebabkan temperatur
naik. Selain itu kerusakan juga tergantung kepada
frekwensi dan suhu ruang.
 Jika panas yang dilepas oleh permukaan adalah sama
dengan panas yang ditimbulkan, maka temperatur akan
konstan. Jika temperatur kritis dilampaui maka bahan akan
rusak
• Kerusakan karena panas
 Timbulnya kerusakan pada dielektrik disebabkan karena pemanasan sehingga terjadi
penguapan dari bahan cair tersebut dan timbul gas yang menyebabkan kerusakan pada
bahan dielektrik.

• Kerusakan karena ionisasi


W = E . q . λ > Wionisasi
λcair < λgas ,
Ecair > Egas
 Dari hal diatas dapat dikatakan bahwa bahan dielektrik cair dapat lebih baik daripada
gas (untuk beberapa jenis gas) jika tidak tercampur dengan bahan- bahan yang lain yang
merusak bahan dielektrik cair sebagai isolasi. Karena dibutuhkan E yang sangat besar,
agar W > Wionisasi , sehingga terjadi kegagalan isolasi.
 Adanya kuat Medan yang besar dapat menyebabkan timbulnya polarisasi elektron
antara kedua elektrodanya dan dapat menimbulkan kerusakan pada dielektrik cair.
Adanya ketidakmurnian bahan pada bahan dielektrik cair sangat besar pengaruhnya
terhadap sifat suatu bahan dielektrik (isolasi), hal ini dapat kita lihat pada minyak
transformator. Jumlah uap air yang ada dalam minyak transformator ternyata sangat
mempengaruhi tegangan tembusnya.
Contoh kerusakan karena ionisasi

• Dalam pengukuran, minyak transformator yang terkontaminasi dengan


material pengotor biasanya mempunyai tegangan gagal EBd 0 s/d 25
KV/mm. Minyak transformator dari Circuit Breaker (pemutus tenaga) atau
transformator yang telah beberapa lama dipakai,

• harus diuji secara periodik (setiap 6 bulan) untuk mengetahui


kemampuannya. Sedang minyak yang diuji adalah minyak bagian atas,
tengah dan bawah dan diuji dengan standar elektroda pada jarak 2,5 mm.

• Jika EBd > 20 kv → masih baik Jika EBd < 20 kv → sudah rusak
Bahan isolasi 1. Pembentukan Keramik
padat • Tanah liat sebelum diproses menjadi keramik, segi
penting yang harus diperhatikan adalah ukuran
partikel dari bubuk mineral serta distribusi
KERAMIK (penyebaran) ukuran partikel dimana ini akan
memepengaruhi kerapatannya atau pori-porinya.
• Kerapatan yang lebih bagus dapat diperoleh dengan
mencampur butiran kasar dan halus, dengan
demikian porositas yang terjadi dapat dikurangi,
karena butiran-butiran halus akan mengisi rongga-
rongga dari butiran-butiran kasar.
• Komposisi ideal ± 70 % butiran kasar dan ± 30%
butiran halus.
• Campuran bubuk biasanya diproses secara basah.
Bahan mentah diaduk merata, setelah itu disaring
Pengikatan dan penyatuan butiran • Dengan terjadinya pemampatan, maka besar dan
Menjadi butiran yang lebih padu jumlah pori-porinya akan berkurang.
untuk mengurangi pori-pori serta menyebabkan banyak butiran yang melebur
dan menyatu
• Pengempaan kering adalah pemampatan
yang menjadikan volume lebih kecil deng
an bantuan tekanan, sehingga terbentuk
kerapatan ikatan partikel yang tinggi.
• Proses kempa kering dimulai
dengan pengisian rongga-rongga oleh
bubuk, setelah itu diberi tekanan kempa
atas dan bawah.
• Proses pembakaran dalam tanur secara
kontinu mencakup daerah makin panas
lalu makin dingin, bertahap-tahap
sampai kembali ke suhu lingkungan
sekitarnya
• Proses pembakaran dapat berlangsung Proses Pembakaran Keramik
mulai dari beberapa jam sampai lebih
dari satu hari
2. Kekuatan Keramik
• Kekuatan keramik bergantung pada struktur keramik itu sendiri.

• Faktor yang memengaruhi kekuatan dan struktur keramik:

1. Kehalusan permukaan

2. Volume dan bentuk permukaan

3. Jenis dan ukuran butir

4. Cacat yang terdapat pada keramik

• Pengukuran kekuatan keramik dapat dilakukan dengan memberikan tegangan


pada permukaan keramik.
Metode untuk menambah kekuatan keramik:

• Membuat bahan awal lebih seragam (uniform).

• Mengurangi ukuran butiran (grain) pada produk keramik.

• Meminimalkan porosity
Bahan isolasi cair Fungsi :
1. Memisahkan bagian-bagian yang mempunyai beda

Bahan isolasi cair sama seperti tegangan agar diantara bagian-bagian tersebut tidak
bahan isolasi lainnya, hanya terjadi lompatan bunga api atau percikan.
bentuknya seperti cairan.
2. Dapat berfungsi sebagai media pendingin.

Sering di gunakan sebagai pemutus tenaga,


transformator dan lain sebagainya.

pemutus tegangan transformator


Alasan Penggunaan isolasi cair :

1. Isoalasi cair (dalam hal ini sering disebut sebagai Minyak


Transformator) mempunyai tingkat kerapatan yang tinggi, yaitu
lebih dari 1000 kali dibandingkan dengan udara.

2. Bahan isolasi cair dapat mengisi celah atau ruang yang akan
diisolasi dan secara sekaligus menyerap dan menghilangkan
panas yang timbul akibat rugi-rugi energi melalui proses konveksi.

3. Isolasi cair memiliki kecenderungan untuk memperbaiki diri


sendiri (self healing) jika terjadi pelepasan muatan (discharge).
Sifat Isolasi cair :
6. Kestabilan Kimia dan Penyrapan gas yang baik
1. Tegangan Tembus yang Tinggi
7. Angka Kenetralan
2. Faktor Kebocoran Dielektrik yang Rendah
8. Kolosi Belerang
3. Viskositas yang Rendah
9. Resitivitas
4. Titik Nyala yang Tinggi

5. Massa Jenis yang Rendah


Pengujian Minyak Trafo
• Pengujian Breakdown Voltage

Pengujian dengan menggunakan


dua elektroda yang dipisahkan oleh
jarak tertentu, elektroda tersebut
diberi beda tegangan yang semakin
lama semakin besar hingga terjadi
loncatan muatan listrik. Tegangan
saat terjadi loncatan muatan listrik
inilah yang disebut breakdown
voltage
Breakdown Voltage pada minyak trafo
• Pengujian Keasaman

Pengujian keasaman pada minyak trafo


menggunakan alat titrasi.

Tujuan pengujian ini adalah untuk mencegah


korosi pada bagian dalam trafo
Pemeliharaan Minyak Trafo
• https://www.youtube.com/watch?v=C4-LZI-dknQ
Q&A
• Zane : kekuatan keramik, mengurangi butarin yang mana?

• Zidney : suhu optimal pada pembakaran keramik?

• Aulia : bahan isolator cair, jenis minyak yang dipakai itu apa?

• Stanley : bagaimana filter minyak kotor yg keluar pd proses pertukaran


minyak trafo?
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai