Anda di halaman 1dari 37

Diagnosis dan

Penatalaksanaan Leukemia
Akut dan Kronik pada Anak
Pendahuluan

 Leukemia  penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sum-sum


tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi
sel-sel abnormal dalam darah tepi

 Terdiri dari leukemia akut yaitu leukemia limfoblastik akut (LLA) dan
leukemia mieloblastik akut (LMA) serta leukemia kronik yang terdiri dari
leukemia limfoblastik kronik (LLK) dan leukemia mieloblastik kronik (LLK)
 Leukemia akut pada anak-anak 30-40% dari keganasan
 Insiden rata-rata 4 -4,5 kasus/tahun/100.000 anak di bawah 15 tahun
 Negara berkembang 83% ALL, 17% AML, kulit putih >> kulit hitam
 Asia; leukemia lebih >> pada anak kulit putih
 Jepang mencapai 4/100.000 anak dan diperkirakan tiap tahun 1000
kasus baru
 Tahun 1994; Jakarta insiden mencapai 2,76/100.000 anak usia 1-4 tahun
 Tahun 1996; Yogyakarta(RSU Dr. Sardjito) 5-6 pasien leukemia tiap
bulannya
 Tahun 2002; RSU Dr. Soetomo 70 kasus leukemia baru
 Leukemia akut pada anak 97% dari semua leukemia pada anak
 Leukemia kronik mencapai 3% dari seluruh leukemia pada anak
 Rasio laki-laki: perempuan = 1,15 (LLA) : 1 (LMA)
 Puncak kejadian umur 2-5 tahun, spesifik kulit putih untuk ALL
 Adanya pengaruh factor lingkungan
Leukemia pada anak

 ALL = LLA = Acute Lymphoblastic Leukemia (82%)


 AML = ANLL = LNLA = Acute Myeloid Leukemia = Acute Non
Lymphoblastic Leukemia (18%)
 CML = Chronic Myeloid Leukemia
 CLL = Chronic Lymphoblastic Leukemia 4%
Diagnosis Leukemia

Anamnesis
 Tidak spesifik: malaise, malas makan, pucat, lelah, demam berulang,
perdarahan, pembesaran kelenjar & organ, sakit tulang dan sendi

Pemeriksaan Fisik
 Pucat, mudah lelah, perdarahan (sering)
 Pembesaran kelenjar (30%)
 Hepatosplenomegali (2/3 penderita ALL)
 Splenomegali massif (CML)
7
Tabel 1. Penyakit pada anak yang mempunyai
gambaran klinis mirip Leukemia akut

Gambaran klinis Diagnosis banding


Anemia, kelemahan umum Anemia gizi, anemia aplastic,
infeksi virus
Nyeri tulang dan sendi Rheumatoid arthritis, septic
arthritis, osteomyelitis,
irritable hip, osteokondritis
Mudah memar Konstitusional, trauma, non-
accidental injury, ITP, anemia
aplastic
Limfadenopati Infeksi bakteri, MUMPS, infeksi
mononucleosis
hepatosplenomegali Infeksi virus
Pemeriksaan Laborratorium

 Pemeriksaan darah lengkap


 Pemeriksaan morfologi dan pengecatan sitokimia
 Imunophenotyping
 Sitogenik
 Panel metabolic
 Profil koagulasi
 Kultur darah
9 Aspirasi sumsum tulang / Biopsi

Morfologi Cytochemical stain Sitogenetik Flow


cytometry
MGG
Positif
konklusi (-)

Diagnosis Cythochemical
Gambar 1. Protokol laboratorium untuk diagnosis leukemia
stain
akut
Proliferation Differentiation
CLASSIFICATION OF LEUKAEMIAS (FAB)
11
Granulocytic or Myelocytic
Chronic Leukaemias Lymphocytic

Pluripotential stem cell

Acute Leukaemias

Myeloblastic Erythroblastic Megakaryocytic Lymphoblastic


(M6) (M7)
B cell precursor T cell
precursor

Myeloblastic (M1)* Common Null B cell


T
Undifferentiated (M1) ALL ALL ALL ALL
differentiated (M2) TdT + - - +
Promyelocytic (M3) CALLA + - + -
Hypergranular
promyelocytic (M3) T marker - - - +
Myelomonocytic (M4) B marker + - + -
Monocytic (M5)
HUT FK USU ke-51 Bidasari Lubis, Sp.AK
FAB L1,L2 L1,L2 L3 L2
Surface Ig - - + -
Tabel 2. Klasifikasi FAB Leukemia Limfoblastik dan Non-Limfoblastik Akut

Leukemia Ukuran sel Rasio Bentuk inti Vakuola


Limfoblastik inti/plasma
akut
L1 Kecil Besar Teratur -
L2 Heterogen Bervariasi Tidak teratur -
L3 Besar Sedang Bulat/oval +
Leukemia Non Limfoblastik Akut
M0 Undifferentiated leukemia
M1 Acute myeloblastic leukemia without differentiation
M2 Acute myeloblastic leukemia with differentiation
M3 Acute promyeloblastic leukemia
M4 Acute myeloblastic leukemia
M5 Acute monocytic leukemia
M6 Erythroleukemia
M7 Acute megakaryoblastic leukemia
13 KLASIFIKASI FAB LLA

LLA FAB
L1
14

LLA FAB
L2
15

LLA FAB
L3
16
KLASIFIKASI FAB LNLA

LNLA FAB M
0
17

LNLA FAB M
1
18

LNLA FAB M
2
19

LNLA FAB M
3
20

LNLA FAB
M4
21

LNLA FAB M
5
22

LNLA FAB M
6
23

LNLA FAB M
7
Pemeriksaan Imaging

 Foto toraks
 USG Abdomen
 Foto tulang
Penatalaksanaan

Pemeriksaan lanjutan sebelum terapi diberikan


a. Pemeriksaan punksi lumbal: CNS leukemia
CNS 1: Leukosit < 5 /ul, blast (-)
CNS 2: Leukosit < 5 /ul, blast (+)
CNS 3: Leukosit >5 /ul, blast (+)
b. Pemeriksaan serologi viral: hepatitis B & C, CMV, Herpes
simplex, varicella zoster
c. EKG dan Echocardiogram
Klasifikasi berdasarkan factor risiko

a. Risiko standard
 Usia 1 – 9 tahun
 Leukosit < 50.000/ul

b. Risiko tinggi
 Usia ≥10 tahun
 Leukosit ≥50.000/ul
Klasifikasi berdasarkan faktor risiko

a. Risiko standard
 Usia 1 – 9 tahun
 Leukosit < 50.000/ul

b. Risiko tinggi
 Usia ≥10 tahun
 Leukosit ≥ 50.000/ul
Terapi

 Tujuan: mencapai masa remisi klinik dan biologi


 Remisis komplet: leukemia SSP & ekstrameduler (-)
 65-75% leukemia: kombinasi terapi
 Fase-fase terapi:
1. Fase induksi: tujuan; mencapai remisis induksi
2. Fase konsolidasi: tujuan; untuk profilaksis SSP
3. Fase maintenance atau terapi rumatan; tujuan; mencegah
residif
Terapi Penunjang

 Tentukan kondisi emergensi untuk mencegah tumor lysis syndrome


 Hidrasi awal dengan cairan NaCl 0.9%:D5% dengan perbandingan 3:1
dengan kecepatan 3000 mL/m2 atau 1,5 kali kebutuhan rumatan
 Alkalinisasi dengan pemberian natrium bikarbonat 35-45 mEq/m2/24 jam
atau 25-50 mEq/500 mL yang bertujuan untuk mempertahankan pH urin 7,5
 Allo[urinol 10 mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis per oral
 Lakukan pemeriksaan darah tepi lengkap, AGD, elektrolit (Na, K, Cl, Ca, F,
Mg), fungsi ginjal, dan urunalisis (pH dan berat jenis urin)
 Transfusi trombosit diberikan bila trombosit <20.000/u/
 Transfusi PRC diberikan bila terjadi gangguan oksigenasi jaringan atau bila Hb
< 6,0 g/dL dengan target Hb 8,0 g/dL
Terapi Penunjang

 Pementauan ketat:
 tanda vital
 balans diuresis ketat (diuresis minimal 100 mL,m2/jam)
 Pemeriksaan darah tepi lengkap, AGDm Elektrolit, asam urat, pH urin
dan urin dan urinalisis dilakukan tiap 6 jam bila memungkinkan
 Deteksi dan pengobatan infeksi
 Perhatian dan perawata metabolic dan nutrisi secara menyeluruh
 Tunjangan psikososial terhadap pasien maupun keluarga
Produk darah yang digunakan

 Packed Red Cell (PRC)


Produk darah yang digunakan

 Trombosit
Produk darah yang digunakan

 Fresh Frozen Plasma (FFP)


Produk darah yang digunakan
 Cryo-precipitate (Cryo)
Kesimpulan

Perkembangan diagnostik dengan pemeriksaan


morfologi, immunophenotyping dan sitogenetik disertai
penggunaan kombinasi kemoterapi dan terapi
penunjang dapat meningkatkan angka “kesembuhan”
pada penderita leukemia anak kira-kira 70%
37

AL, lk, 13 th, Dx : ALL FAB L1 RS, lk, 4 th, Dx : ALL FAB L1

Anda mungkin juga menyukai