dr. Muhammad Sayuti, Sp.

B (K) BD
Bedah Digestif RSUD Cut Meutia/
FK UNIMAL
• Hemorrhoid adalah tonjolan dari anal cushion (yang berisi
pembuluh darah vena)
• Pembuluh darah hemmoroid lokasi anatomi yg konstant jam
3, 7, 11.
• Terjadi penetrasi pada dasar dari hemmoroid pile
• Hemmoroid prolaps adalah hasil dari penurunan mukosa anal
karena adanya pelemahan/ kerusakan sistem jaringan elastis
(ligamen Park).
 Pathofisiogy
A. Older women :
Stretching & disruption of
Vascular engorgment supporting connective tissue
Chronic staining surounding the vascular
& dilatation
chanel

B. Younger men :

Increasing resting Decrease venous Disruption of the supporting

pressure of return tissue surrounding the
anal canal Venous engorgement vascular chanel
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Anus dan sekitarnya (dari luar)
3. Rektal Toucher (Colok Dubur)
4. Anuskopi / Proktoskopi
• Bright-red bleeding per rectum ( after defecation )
• Rectal mucous discharge
• Sense of rectal fullness or discomfort
• No pain, excepts in cases of prolapsed, incarcerated,
thrombose
 Classification ( Internal ):

• First degree :
– Bleed

• Second degree :
– Bleed and prolapse, but reduce spontaneouslly

• Third degree :
– Bleed and prolapse, require manual reduction

• Fourth
– degree :
– Bleed and prolapse, can not be reduced - incarcerated

 Internal hemorrhoid are classified by

history and not by physical examination
 Ruptured of thrombus
3rd degree Of external hemorroid
Internal Hemorroid
 External hemorrhoid:
• Bright-red bleeding per rectum ( after defecation )
• Rectal mucous discharge
• Sense of rectal fullness or discomfort
• Intravascular thrombus --- acute onset of extreme perianal pain
 Complications need treatment
( Internal & External )
• Bleeding
• Pain
• Necrosis
• Mucous discharge ---- moisture
• Perianal sepsis
• Derajat 1 : Konservatif
• Derajat 2 : Konservatif
• Derajat 3 : Dilakukan operasi
• Derajat 4 : Dilakukan operasi
• Life style modification dietary (pengaturan gaya hidup)
• Obat-obatan per oral
• Obat-obatan per anum (suppositoria – pelor/peluru).
Terdiri dari unsur :
• Olah raga
• Konsumsi minum air putih
• Konsumsi sayur dan buah-buahan terutama pepaya / pisang
• Bila ada luka di dubur lakukan rendam duduk dengan larutan
kalium permanganat
• Sikap dan lama duduk waktu BAB (lebih baik jongkok daripada
duduk < 30 menit)
• Lama duduk di pekerjaan < 1,5 jam bangun, jalan, 5-10 menit
 duduk lagi.
• Pengaturan kehamilan
• Menjaga Obesitas
• Menjaga makanan
1. Rubber Band Ligation
2. Infrared Coagulation
3. Sclero therapy
4. Open Method Milligan Morgant
5. Closed Method Ferguson
6. White Head Method
7. Stappling Method
8. Ligasure and Harmonic Scalpel.
9. Radio Frequency Ablation
10. Doppler Guide Hemorrhoidal Artery Ligation.
11. Hemorrhoidal Artery Ligation and Recto Anal Repair.
12. Laser Treatment
• Barron : tahun 1963
• Sangat Praktis
• Grade I, II
• Grade III (selective)
• Boleh diulang sesudah 3 minggu
• Maksimal dipasang 3 buah
• Nekrose terjadi 3-5 hari pasca pemasangan
• Rasa sakit pasca RBL : Bila karet dipasang lebih rendah dari
linea dentala
• Angka keberhasilan sampai 79-98%
• Tidak boleh dilakukan pada penderita dengan immuno
compromised, karena beresiko terjadinya perianal sepsis
• Cara kerja : - Coagulated tissue protein
- Evaporates water from cells
• Tiap HI-3x penyinaran / tembakan
• Lama rata-rata 1,5 detik / tembakan
• Tempat di apex HI nya
• Grade I + II Selective
• Gold Standar
• If Hemorrhoid recurrence and prolapsed are the most important
clinical outcomes, than conventional excisional surgery remains
the gold standard.
• Pescatori et all – Longo
• Less Painfull
• Fasten to heal
• Grade II, III, IV
• Sangat menjanjikan
• Harga alat cukup mahal (disposible)
• Has more long term risk than surgical of recurrence
• Perlu alat khusus
• Perlu keahlian khusus
• Tidak populer
 PILIHAN TERGANTUNG
PADA MODALITAS YANG
TERSEDIA DAN PADA
KEAHLIAN OPERATOR