REFLEKSI KASUS
RSUD Tenriawaru Bone
• Nama : Tn. P
• Umur : 67 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Wiraswasta
ANAMNESIS
Keluhan utama : Benjolan pada anus
Pasien laki-laki usia 67 tahun datang ke RSUD Tenriawaru Bone dengan keluhan benjolan pada
anus sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu. Keluhan terutama saat mengedan dan BAB. Awalnya
tonjolan keluar jika pasien mengedan dan awalnya masih bisa masuk sendiri tetapi beberapa
bulan terakhir benjolan menetap. Nyeri (+). Ketika pasien BAB keluar darah berwarna merah
segar. Pasien mengatakan sulit BAB. Kotoran agak padat sehingga pasien sering mengedan
keras ketika BAB, pasien juga mengaku jarang memakan makanan yang mengandung serat
seperti sayuran dan buah-buahan. Keluhan gatal pada anus (-), mual (-), muntah (-), demam (-).
BAK normal.
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat alergi : (-)
Riwayat hipertensi : (-)
Riwayat DM : (-)
Riwayat asma : (-)
Riwayat maag : (-)
Riwayat stroke : 3 tahun yang lalu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat alergi : (-)
Riwayat hipertensi : (-)
Riwayat DM : (-)
Riwayat asma : (-)
Riwayat maag : (-)
Riwayat pengobatan
Riwayat pengobatan sebelumnya : Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Compos mentis/ sakit Abdomen : Datar, peristaltik (+) kesan normal,
sedang dan timpani.
Tekanan darah : 130/80 mmHg Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-).
Nadi : 88 x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,5 C
Kepala : Normocephal
Thoraks
- Paru : Vesicular, ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
- Jantung : BJ I/II murni reguler. Gallop (-/-),
murmur (-/-).
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalisata
PEMERIKSAAN Regio Anus
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hasil Nilai Rujukan Satuan
MCV 90.4 81 – 99 fL
• Ketorolac 1 amp/12jam/IV
• Anadium 3x1
Tatalaksana
Dilakukan prosedur Hemorrhoidopexy Stapler
• Pre-Operasi
Tatalaksana
Dilakukan prosedur Hemorrhoidopexy Stapler
• Intra-Operasi
Tatalaksana
Dilakukan prosedur Hemorrhoidopexy Stapler
• Intra-Operasi
Tatalaksana
Dilakukan prosedur Hemorrhoidopexy Stapler
• Post-Operasi
Tatalaksana
Post Operasi
• Tampon 24 jam
GEJALA KLINIS
KASUS PEMBAHASAN
- Keluhan benjolan pada anus sejak kurang lebih 3
bulan yang lalu. • Hemoroid dapat menimbulkan gcjala karena
- Tonjolan keluar jika pasien mengedan dan banyak hal. Faktor yang memegang peranan
tonjolan masih bisa masuk sendiri tetapi kausal ialah mengedan pada waktu defekasi,
beberapa bulan terakhir benjolan menetap.
konstipasi menahun, kehamilan dan
- Nyeri (+).
obesitas.
- Keluar darah berwarna merah segar saat BAB.
- Pasien sulit BAB. • Perdarahan umumnya merupakan tanda
pertama hemoroid interna akibat trauma
oleh feses yang keras. Darah yang keluar
berwarna merah segar dan tidak bercampur
dengan feses.
PEMERIKSAAN FISIK
PEMBAHASAN
KASUS
• Nama : Tn.G
• Umur : 65 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Tidak Bekerja
• Alamat : Ds. Bocco Kec Takkalalla
ANAMNESIS
Keluhan utama : Sesak
Anamnesis terpimpin : Sesak yang dirasakan ± 1 bulan yang lalu sebelum masuk Rumah sakit.
Sesak dirasakan sepanjang hari, dan dirasakan memberat 1 minggu terakhir. Keluhan sesak
dirasakan berat saat bernafas dan tidak membaik dengan perubahan posisi yang membuatnya
sulit untuk melakukan aktifitas. Keluhan ini diikuti dengan batuk kering tanpa darah dan dahak
yang dirasakan pasien sejak 1 bulan yang lalu yang hilang timbul, terdapat suara parau/serak
pada pasien. Tidak ada riwayat batuk darah. Sesak dirasakan saat berbaring terlentang. Riwayat
demam dialami 1 bulan yang lalu, riwayat keringat malam tidak ada. Nyeri perut ada dirasakan
2 minggu terakhir, mual dan muntah tidak ada. Nafsu makan menurun. Penurunan berat badan
dalam 2 bulan terakhir sebanyak 4kg. Riwayat dua bulan dirawat di RS dengan diagnosis Susp.
Tumor Paru Kiri. Riwayat penggunaan obat anti tuberculosis tidak ada. Riwayat merokok
selama ± 50 tahun.
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat alergi : (-)
Riwayat hipertensi : (-)
Riwayat DM : (-)
Riwayat asma : (+)
Riwayat maag : (-)
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat alergi : (-)
Riwayat hipertensi : (-)
Riwayat DM : (-)
Riwayat asma : (-)
Riwayat maag : (-)
Riwayat pengobatan
Riwayat pengobatan sebelumnya : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
O2 Via NC 3lpm
Acetylsistein 1200mg/12jam/IV
Analisa sitologi
KASUS PEMBAHASAN
Thorax :
Inspeksi: Asimetris • Perkusi pckak, fremitus vokal mcnurun a
Palpasi : NT (-) , MT(-) , vocal fremitus tau menghilang, dan bising napas juga
menurun pada paru sebelah kiri menurun atau mcnghilang.
Perkusi : Redup pada hemithorax kiri
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler menurun pada paru sebelah
kiri
Bt: Ronchi (-/-) Wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KASUS PEMBAHASAN
Penunjang : • Pemeriksaan Radiologi:
3
• WBC : 13,7 x 10 /uL
• HCT : 37,7 % Tidak mernperliharkan sinus
• HB : 12,6 g/dL6 kostofrenikus dan memperlihatkan gambaran
• RBC : 4,36 x 10 3/uL batas cairan yang melengkung. Bila pada
• PLT : 404 x 10 /uL penderita yang dipcriksa dalam sikap tegak
ditcmubn cairan atau pada gambaran radiologi
Foto Rontgen Thorax : lcngkung diafragrna hilang, biasanya cairan
hcrjum!ah sckurang-kurangnya 300 ml.
Efusi pleura sinstra masif
PENATALAKSANAAN
PEMBAHASAN
KASUS
Tatalaksana Terapi efusi ditujukan pada penyebabnya. Aspirasi
▪ IVFD RL 28 tpm sedapat mungkin dihindari karena tidak bermanfaat jika
▪ O2 via NC 3lpm penyebabnya tidak ditiadakan. Tambahan lagi, aspirasi
▪ N-Acetylsistein 200 mg/8jam/oral eksudat menyebabkan tubuh kehilangan banyak protein.
▪ Paracetamol 500mg/8jam/oral
Walaupun demikian, aspirasi diperlukan untuk menegakkan
▪ Nebulizer (Pulmicort 0,5/6jam/inh +
diagnosis, demikian juga jika penderita terlalu terganggu
Combivent/6jam )
oleh cfusi yang banyak.
Tindakan Operatif
Pada efusi akibat keganasan tentu harus dipikirkan
Chest Tube + Water Seal Drainage
pengobatannya. Kadang perlu dipertimbangkan melakukan
pleurodesis yang antara lain dilakukan dengan pemberian
talkum, tetrasiklin, bleomisin, atau sediaan sklerotik lain.
TERIMA KASIH