Anda di halaman 1dari 11

Kaidah Dasar Bioetik (KDB)

Nama : Sri Nurjannah Rifal


Stambuk : 11120202018

Skenario :

Seorang pasien perempuan berobat ke poliklinik obgyn dirumah sakit X. pasien


tersebut merupakan pasien prolaps uteri. Pasien tersebut tidak ingin dilakukan operasi,
Namun dokter tetap menyarankan untuk melakukan operasi dikarenakan gejala pasien
sudah memberat. Dokter juga menjelaskan tentang tujuan pengobatan untuk
memperbaiki keadaan pasien, mencegah komplikasi buruk yang dapat muncul jika tidak
dilakukan pengobatan tersebut.

Kaidah Dasar Bioetik

Beneficience :

Kriteria Ada Tidak ada

1) Mengutamakan altruisme yaitu menolong V


tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan
orang lain.

2) Menjamin nilai pokok harkat dan martabat V


manusia.

3) Memandang pasien / keluarga / sesuatu tak V


hanya sejauh menguntungkan dokter.

4) Mengusahakan agar kebaikan / manfaatnya V


lebih banyak dibandingkan dengan
keburukannya.
5) Paternalisme bertanggung jawab / berkasih V
sayang

6) Menjamin kehidupan baik minimal manusia V

7) Pembatasan goal-based kebahagiaan/ V


preferensi pasien.

8) Maksimalisasi pemuasan V

9) Minimalisasi akibat buruk. V

10) Kewajiban menolong pasien gawat–darurat. V

11) Menghargai hak-hak pasien secara V


keseluruhan.

12) Tidak menarik honorarium diluar V


kepantasan.

13) Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara V

keseluruhan.

14) Mengembangkan profesi secara terus- V


menerus.

15) Memberikan obat berkhasiat namun murah. V

16) Menerapkan Golden Rule Principle. V

Beneficence secara makna kata dapat berarti pengampunan,


kebaikan, kemurahan hati, mengutamakan kepentingan orang lain,
mencintai dan kemanusiaan.
- Dokter tersebut menjalankan standar prosedur operasinal dengan

baik dan benar dalam memeriksa pasien. Dimana dokter tersebut


sudah melakuakan informed consent kepada pasien untuk

memeriksakan pemeriksaan tambahan agar diperoleh evaluasi

pengobatan pasien selama ini.

- Dokter tersebut menunjukkan sikap tanggung jawabnya sebagai

seorang dokter untuk mengobati pasien tersebut dan mencegah

komplikasi penyakit.

Non Maleficence :

Kriteria Ada Tidak ada

1) Menolong pasien emergensi V

2) Kondisi untuk menggambarkan criteria ini V


adalah :

3) Mengobati pasien yang luka V

4) Tidak membunuh pasien (tidak melakukan V

euthanasia)

5) Tidak menghina / mencaci maki / V


memanfaatkan pasien

6) Tidak memandang pasien hanya sebagai V


objek

7) Mengobati secara tidak proporsional V

8) Tidak mencegah pasien dari bahaya V

9) Menghindari misrepresentasi dari pasien V


10) Tidak membahayakan kehidupan pasien V
karena kelalaian

11) Tidak memberikan semangat hidup V

12) Tidak melindungi pasien dari serangan V

13) Tidak melakukan white collar crime dalam V


bidang kesehatan/kerumah sakitan yang
merugikan pihak pasien dan Keluarganya.

Dokter tersebut menghargai pasien jika tidak mau melakukan pemeriksaan tambahan

akibat kekurangan ekonomi

Autonomy :

Kriteria Ada Tidak ada

1) Menghargai hak menentukan nasib sendiri, V


menghargai martabat pasien

2) Tidak mengintervensi pasien dalam membuat V

keputusan (pada kondisi elektif)

3) Berterus terang V

4) Menghargai privasi pasien V

5) Menjaga rahasia pesien V

6) Menghargai rasionalitas pasien V

7) Melaksanakan Informed consent V

8) Membiarkan pasien dewasa dan kompeten V


mengambil keputusan sendiri
9) Tidak mengintervensi atau menghalangi V
autonomi pasien

10) Mencegah pihak lain mengintervensi pasien V


dalam membuat keputusan, termasuk keluarga
pasien sendiri

11) Sabar menunggu keputusan yang akan V


diambil pasien pada kasus non emergensi

12) Tidak berbohong ke pasien meskipun demi V


kebaikan pasien

13) Menjaga hubungan (kontrak) V

Bioetika, Humaniora Kesehatan & HAM

Walaupun sudah diberi informed consent oleh dokter, pasien punya

berhak untuk menolak pemeriksaan tambahan tersebut

Justice :

Kriteria Ada Tidak ada

1) Memberlakukan segala sesuatu secara V


universal

2) Mengambil porsi terakhir dari proses V


membagi yang telah ia lakukan

3) Memberi kesempatan yang sama terhadap V


pribadi dalam posisi yang sama

4) Menghargai hak sehat pasien (affordability, V


equality, accessibility, availability, and quality)

5) Menghargai hak hukum pasien V

6) Manghargai hak orang lain V

7) Menjaga kelompok yang rentan (yang paling V

dirugikan)

8) Tidak melakukan penyalahgunaan V

9) Bijak dalam makro alokasi V

10) Memberikan kontribusi yang relative sama V


dengan kebutuhan pasien

11) Meminta partisipasi pasien sesuai dengan V

kemampuannya

12) Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan V

kerugian (biaya, beban, dan sanksi) secara adil

13) Mengembalikan hak kepada pemiliknya V


pada saat yang tepat dan kompeten

14) Tidak memberi beban berat secara tidak V


merata tanpa alasan sah/tepat

15) Menghormati hak populasi yang sama-sama V


rentan penyakit/gangguan kesehatan.

16) Tidak membedakan pelayanan pasien atas V


dasar SARA, status sosial, dan lain-lain.

1. Pasien tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal karena

tidak dapat menanggung pemeriksaan tambahannya


2. Dokter tersebut sudah menerapkan prinsip justice dimana

setiap orang berdasarkan kebutuhan

4 Box Of Method Of Clinical Ethics

Medical Indication :

Pertanyaan Analisa

1. Apakah masalah medis pasien ? Pasien tersebut menderita


Riwayat ? Diagnosis ? Prognosis ? DM

2. Apakah masalah tersebut akut ? kronik ? Kronik

kritis ? gawat darurat ? masih dapat


disembuhkan ?

3. Apakah tujuan akhir pengobatannya ? Penyembuhan

4. Berapa besar kemungkinan Sedang


keberhasilannya ?

5. Adakah rencana lain bila terapi gagal ? Ada

6. Sebagai tambahan, bagaimana pasien Pasien diuntungkan dengan


ini diuntungkan dengan perawatan medis, terapi yang cepat dan lebih
dan bagaimana kerugian dari pengobatan intensif
dapat dihindari ?

 Masalah medis pada pasien adalah diabetes melitus. Tujuan akhir dari

pengobatan untuk menyelamatkan nyawa pasien, memperbaiki kualitas hidup

pasien dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi.

Quality Of Life :
Pertanyaan Analisa

1. Bagaimana prospek, dengan atau tanpa Dengan pengobatan yang


cepat dan intensif dapat
pengobatan untuk kembali ke kehidupan
kembali ke kehidupan normal,
normal ?
bila tidak ada pengobatan
akan makin memberat ke
pasien

2. Apakah gangguan fisik, mental, dan Apabila tidak diobati dapat


social yang pasien alami bila menyebabkan banyak
pengobatannya berhasil? komplikasi

3. Apakah ada prasangka yang mungkin Tidak ada


menimbulkan kecurigaan terhadap evaluasi
pemberi pelayanan terhadap kualitas hidup
pasien ?

4. Bagaimana kondisi pasien sekarang Ya, bisa


atau masa depan, apakah kehidupan
pasien selanjutnya dapat dinilai seperti
yang diharapkan?

5. Apakah ada rencana alasan rasional Ada


untuk pengobatan selanjutnya ?

6. Apakah ada rencana untuk kenyamanan Ada


dan perawatan paliatif ?

 Pada kasus ini, pasien tetap diperiksakan walaupun tidak dapat sepenuhnya

dinilai prognosis nya dengan baik.

Patient Preference :
Pertanyaan Analisa

1. Apakah pasien secara mental mampu Ya pasien kompeten


dan kompeten secara legal ? apakah ada
keadaan yang menimbulkan
ketidakmampuan ?

2. Bila berkompeten, apa yang pasien Tidak ada


katakan mengenai pilihan
pengobatannya ?

3. Apakah pasien telah diinformasikan Ya


mengenai keuntungan dan risikonya,
mengerti atau tidak terhadap informasi
yang diberikan dan memberikan
persetujuan ?

4. Bila tidak berkompeten, siapa yang Keluarganya, tentu saja


pantas menggantikannya ? apakah orang
yang berkompoten tersebut menggunakan
standar yang sesuai dalam pengambilan
keputusan ?

5. Apakah pasien tersebut telah Ya


menunjukkan sesuatu yang lebih
disukainya?

6. Apakah pasien tidak berkeinginan / tidak Tidak


mampu untuk bekerja sama dengan
pengobatan yang diberikan ? kalau iya,
kenapa?

7. Sebagai tambahan, apakah hak pasien Ya


untuk memilih untuk dihormati tanpa
memandang etnis dan agama ? Bioetika,
Humaniora Kesehatan & HAM

 Pasien tetap diperiksa oleh dokter tersebut walaupun pasien tidak

sepenuhnya tau prognosis penyakitnya

Contextual Feature :

Pertanyaan Analisa

1. Apakah ada masalah keluarga yang Ada


mungkin mempengaruhi pengambilan
keputusan pengobatan ?

2. Apakah ada masalah sumber data Tidak ada


(klinisi dan perawat) yang mungkin
mempengaruhi pengambilan keputusan
pengobatan ?

3. Apakah ada konflik kepentingan didalam Tidak ada


bagian pengambilan keputusan didalam
suatu institusi ?

4. Apakah ada masalah faktor keuangan Ada


dan ekonomi ?

5. Apakah ada faktor religius dan budaya ? Tidak ada

6. Apakah ada batasan kepercayaan ? Tidak ada

7. Apakah ada masalah alokasi sumber Tidak ada


daya ?

8. Bagaimana hukum mempengaruhi Tidak ada pengaruh dari


pengambilan keputusan pengobatan ? hukum

9. Apakah penelitian klinik atau Tidak ada


pembelajaran terlibat ?

Dokter tersebut menjalankan standar prosedur operasinal dengan

baik dan benar dalam memeriksa pasien. Dimana dokter tersebut

sudah melakuakan informed consent kepada pasien untuk diperiksa

lebih lanjut untuk tahu prognesis penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai